Anda di halaman 1dari 16

Program Studi Teknik Sipil

Tugas Struktur Baja II


Tahun Akademik 2023/2024

LEMBAR PENGESAHAN
Program Studi Teknik Sipil
Tugas Struktur Baja II
Tahun Akademik 2023/2024

DAFTAR ISI
Program Studi Teknik Sipil
Tugas Struktur Baja II
Tahun Akademik 2023/2024

BAB I DATA PERENCANAAN

1. Data Struktur

Spesifikasi bangunan (berdasarkan soal):

a. Bentang bangunan = 17,5 m


b. Jarak antar kuda-kuda = 4,5 m
c. Jarak trekstang = 1,5 m
d. Jenis penutup atap = asbes
e. Kemiringan atap = 40°
f. Mutu baja = 50
g. Fungsi bangunan = rumah
h. Tinggi bangunan = 7,5 m
a. Denah bangunan

Gambar 1. Denah bangunan rencana


Program Studi Teknik Sipil
Tugas Struktur Baja II
Tahun Akademik 2023/2024

Keterangan:
G = gording
KK = kuda-kuda
b. Rencana kuda-kuda

Gambar 2. Rencana kuda-kuda

Untuk panjang batang kuda-kuda didapatkan dari AutoCAD sebagai berikut:

Tabel 1. Panjang batang kuda-kuda

No. Panjang (cm) No. Panjang (cm)


1 350 11 489
2 350 12 489
3 350 13 240
4 350 14 381
5 350 15 381
6 240 16 381
7 489 17 381
8 489 18 381
9 245 19 381
10 245
Program Studi Teknik Sipil
Tugas Struktur Baja II
Tahun Akademik 2023/2024

c. tampak bangunan

Gambar 3. Tampak depan bangunan

2. Data Material
a. Mutu bahan BJ 50
Berdasarkan SNI 03-1729-2002 Tabel 5.3, BJ 50 memiliki:
Tegangan putus minimum ( Fu ) = 500 Mpa
Tegangan leleh minimum (Fy ) = 290 Mpa
Peregangan minimum = 16%
b. Modulus elastisitas ( E ) = 200.000 Mpa (SNI 03-1729-2002
Pasal 5.1.3)
3. Peraturan yang Digunakan
a. SNI 1729:2015: Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural
b. SNI 03-1729-2002: Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung
c. Pedoman Perencanaan Pembebanan umtuk Rumah dan Gedung 1987
Program Studi Teknik Sipil
Tugas Struktur Baja II
Tahun Akademik 2023/2024

d. Peraturan perencanaan bangunan baja indonesia (PPBBBI) 1984


4. Data Pembenahan
Berdasarkan PPURG 1987, pembebanan bangunan adalah sebagai berikut:
a. Beban mati
Beban atap (asbes) = 11 kg/m²
Beban plafon dan penggantung = 11 + 7,5 = 18,5 kg/ m²
b. Beban hidup
Beban terpusat pekerja = 100 kg
Beban hujan = 40 – 0 , 8 α = 40 – 0 , 8(40° ) = 8 kg/ m²
c. Beban angin = 25 kg/m²
Program Studi Teknik Sipil
Tugas Struktur Baja II
Tahun Akademik 2023/2024

BAB II PERENCANAAN GORDING

1. Data Perencanan
a. Jarak antar kuda-kuda (lk) = 4,5 m
b. Jarak antar gording (lg) = 3,807 m
c. Jarak trekstang = 1,5 m
d. Kemiringan atap (α ) = 40°
Penentuan profil gording berdasarkan kontrol bentang:
lk 4 , 5
h˃ = =0,225 m=225 mm
20 20
Karena h ˃ 225 mm dipakai untuk bentang panjang, maka digunakan
profil dengan h ˃ 225
Jadi dipilih profil gording C.250.50.50.4,5 (light channel), dengan spesifikasi
sebagai berikut:
- Tinggi profil (h) = 350 mm
- Lebar sayap (bf) = 50 mm
- Tebal sayap (tf) = 4,5 mm
- Luas penampang (A) = 15,08 cm2
- Berat profil = 11,8 kg/m
- Momen inersia lx = 1160 cm4
ly = 25,9 cm4

Data profil
(Rudy Gunawan,
2002):

Gambar 4.

Profil C.250.50.50.4,5

2. Analisa Gording
a. Analisa pembebanan
1) Beban mati (D)
Berat gording = 11,8 kg/m
Program Studi Teknik Sipil
Tugas Struktur Baja II
Tahun Akademik 2023/2024

Berat atap (asbes) = q × lɡ = 11 × 3,807 = 41,877 kg/m


Berat total (qD) = 53,677 kg/m
2) Beban hidup (L)
a) Beban terpusat pekerja (La)
Pla = 100 kg
3) Beban hujan (R)
qR = beban hujan × lɡ = 12 × 3,807 = 45,684 kg/m
4) Beban angin (W)
Beban angin = 25 kg/m²
Koefisien angin tekan = 0,02 ∝ -0,4
= 0,02(40°) - 0,4 = 0,4
Koefisien angin hisap = -0,4
qW tekan = 0,4 (25) 3,807= 38,070 kg/m
qW hisap = -0,4 (25) 3,807 = -38,070 kg/m
b. Analisa momen

Gambar 5. Pembebanan gording


Pada arah sumbu lemah dipasang trekstang dengan jarak per 1,5 m, digunakan
1 1
lky = ×lk= × 4 , 5=2, 25 m .
2 2
1) Akibat beban mati (D)
qD = 53,677 kg/m
qDx = qD cos ∝ = 53,677 cos 40 °= 41,119 kg/m
qDy = qD sin ∝ = 53,677 sin 40 ° = 34,503 kg/m
2
1 1 2
MDx = qDx (lkx) = × 41,119 ×(4 , 5) =104,083 kg/m
8 8
Program Studi Teknik Sipil
Tugas Struktur Baja II
Tahun Akademik 2023/2024

2
1 1 2
MDy = qDy (lky) = × 34,503 ×(2, 25) =21,834 kg/m
8 8
2) Akibat beban hidup (L)
a) Beban terpusat pekerja (La)
PLa = 100 kg
PLax = PLa cos ∝=100 cos 40° =¿ 76,604 kg /m¿
PLay = PLasin ∝=100 sin 40 °=¿ 64,279 kg /m¿
1 1
Mlax = PLaxklx= ×76,604 ×4 ,5=86,180 kgm
4 4
1 1
Mlay = PLaykly= × 64,279× 2 ,25=36,157 kgm
4 4
b) Beban hujan (R)
qR = 45,864 kg/m
qRx =qR cos ∝=45,864 × cos 40° =35,134 kg /m
qRy =qR sin ∝=45,864 ×sin 40 °=29,481 kg /m
1 2 1 2
MRx = qRx (lkx) = × 35,134 × 4 , 5 =88,933 kgm
8 8
1 2 1 2
MRy = qRy (lky) = × 29,481× 2 ,25 =18,656 kgm
8 8
3) Akibat beban angin (W)
Karena beban angin bekerja tegak lurus sumbu x sehingga hanya ada Mx.
qW tekan = 38,070 kg/m
qW hisap =−0 , 4 ( 25 ) 2,917=−38,070 kg /m
1 1
MWx tekan= qW tekan ( lkx )2¿ × 38,070×(4 , 5)2¿ 96,365 kgm
8 8
1 1
MWx hisap= qW hisap ( lkx ) 2¿ ×(−38,070) ×(4 , 5)2¿−¿96,365 kgm
8 8
Program Studi Teknik Sipil
Tugas Struktur Baja II
Tahun Akademik 2023/2024

c. Kombinasi beban

Berikut adalah kombinasi pembebanan dan momen berdasarkan SNI 03-1729-


2002 pasal 6.2.2 hal.13:
Tabel 2. Kombinasi beban gording
Py
No Kombinasi pembebanan qx (kg/m) qy (kg/m) Px (kg)
(kg)
1 1,4 D 57,567 48,304
2 1 , 2 D+0 , 5 La 49,343 41,404 38,302 32,140
3 1 , 2 D+0 , 5 R 66,910 56,144
4 1 , 2 D+1 , 6 La+0 , 8 Wt 36,751 59,458
5 1 , 2 D+1 , 6 La+0 , 8 Wh 36,751 -19,234
6 1 , 2 D+1 , 6 R+0 , 8 Wt 49,001 55,064 131,064 91,773
7 1 , 2 D+1 , 6 R+0 , 8 Wh 49,001 6,638 131,064 91,773
8 0 , 9 D+1 ,3 Wt 103,402 93,157
9 0 , 9 D+1 ,3 Wh 103,402 44,731
10 0 , 9 D−1 , 3 Wt 3,025 25,733
11 0 , 9 D−1 , 3 Wh 81,718 25,733
Jadi, qux=103,402 kg/m ¿1,03402 N/mm
quy=93,157 kg/m ¿ 0,93157 N/mm
Pux=131,064 kg¿ 1310 , 64N
Puy=91,773 kg ¿ 917 , 73 N
Tabel 3. Kombinasi momen gording

No Kombinasi pembebanan Mx (kgm) My (kgm)


1 1,4 D 135,325 28,388
2 1 , 2 D+0 , 5 La 170,110 37,844
3 1 , 2 D+0 , 5 R 167,066 29,245
4 1 , 2 D+1 , 6 La+0 , 8 Wt 324,013 73,334
5 1 , 2 D+1 , 6 La+0 , 8 Wh 201,435 73,334
6 1 , 2 D+1 , 6 R+0 , 8 Wt 314,271 45,817
7 1 , 2 D+1 , 6 R+0 , 8 Wh 191,692 45,817
8 0 , 9 D+1 ,3 Wt 178,392 16,284
9 0 , 9 D+1 ,3 Wh -20,798 16,284
10 0 , 9 D−1 , 3 Wt 7,6578 16,284
11 0 , 9 D−1 , 3 Wh 206,8477 16,284
Jadi, Mux=324,013 kgm ¿ 324,013 ×104 Nmm
Program Studi Teknik Sipil
Tugas Struktur Baja II
Tahun Akademik 2023/2024

Muy =73,334kgm ¿ 73,334 × 104 Nmm


d. Kontrol gording
1) Cek kelangsingan
a) Sayap
SNI 03-1729-2002 Butir 8.4-3.b dan 8.4-4.c

λf =
bf
=
50
2 tf 2 × 4 , 5
=5 ,56 < λp=0 ,38
√E
Fy √
=0 , 38
200000
290
=9,979 … ok

SNI 03-1729-2002 Tabel 7.5-1


170 170
λp= = =9,983
√ Fy √290
b) Badan
SNI 03-1729-2002 Butir 8.7-1.a

λw=
h A−2(tf ) 290−2(4 , 5)
tw
=
tw
=
4 ,5
=62,444 ≤ 6 ,36
E
Fy √
=6 ,36 ×

200000
290
=167,022 … ok

SNI 03-1729-2002 Tabel 7.5-1


1680 1680
λp= = =98,653
√ Fy √ 290

Kesimpulan:
λ< λpmaka penampang kompak
2) Kontrol momen
Karena penampang kompak, berdasarkan SNI 03-1729-2002 pasal 8.2.1 dan
8.2.2 maka nilai momen nominalnya adalah sebagai berikut:
Mn=Mp=1 ,5 My=1 ,5 ( FyS ) ,maka:
Mnx=1 , 5(FySx)=1 ,5 ¿3) ¿ 34875000 Nmm
Mny=1, 5(FySy )=1 ,5 ¿ 3) ¿ 2366250 Nmm

Untuk mengantisipasi masalah puntir maka Mny dapat dibagi 2 sehingga:


Mux Muy
+ ≤1 , 0
∅ b Mnx ∅ b Mny /2
4 4
324,013 ×10 73,334 ×10
+ ≤ 1, 0
0 , 9× 34875000 0 , 9 ×2366250 /2
0,79 ≤ 1,0 … OK
Program Studi Teknik Sipil
Tugas Struktur Baja II
Tahun Akademik 2023/2024

3) Kontrol lendutan
Berdasarkan SNI 03-1729-2002 Tabel 6.4-1, batas lendutan maksimum untuk
balok biasa adalah:
δ ≤ δ izin
L
δ≤ dengan L=¿ Panjang bentang dalam mm
240
4500
δ≤
240
δ ≤ 18 , 75 mm

Berikut adalah perhitungan kontrol lendutan berdasarkan Agus Setiawan,


2008:90:
a) Pada sumbu x
4 3
5 quxlkx 1 puxlkx
δx ≥ +
384 El x 48 El x
4 3
5 1,03402 × 4500 1 1310 ,64 ×4500
18 , 75≥ × + ×
384 200000× 1160 ×10 48 200000 ×1160 × 104
4

18 , 75≥ 3,452 … OK
b) Pada sumbu y
4 3
5 quylky 1 puylky
δ y≥ +
384 El y 48 El y
4 3
5 0,93157 ×2250 1 917 , 73 ×2250
18 , 75≥ × + ×
384 200000× 25 , 9 ×104 48 200000× 25 , 9× 104
18 , 75≥ 10,206 … OK
c) Lendutan akibat gording

√δ x
2
+ δ y2 ≤ δ izin

√ 3,4522+ 10,2062 ≤ 18 , 75
10,774 mm ≤ 18 ,75 mm … OK

Jadi profil C.250.50.50.4,5 aman digunakan sebagai gording


Program Studi Teknik Sipil
Tugas Struktur Baja II
Tahun Akademik 2023/2024

BAB III PERENCANAAN TREKSTANG

1. Data Perencanaan
a. Jumlah gording =
b. Jarak antar gording = 3,459 m
c. Jarak trekstang = 1,5 m
d. Berat gording = 11,8 m
e. Berat atap = 11 kg/m²
Program Studi Teknik Sipil
Tugas Struktur Baja II
Tahun Akademik 2023/2024

2. Perhitungan Dimensi Trekstang


a. Pembebanan trekstang

Perencanaan treksatang berikut merupakan perencanaan trekstang sepanjang dari


gording ujung ke ujung.
Pembebanan searah sumbu y:
1) Beban mati (D)
Berat gording = 11,8 × 1,5× 7,5 = 132,75 kg
Berat atap (asbes) = 11 × 1,5 × 20,754 = 342,441 kg
= 474,882 kg
Berat baut dan pelat simpul = 10% × 474,882 = 47,4882 kg
Berat total (qD) = 522, 3702 kg
qDy = 522 ,3702 sin 40° = 335,773 kg

2) Beban hidup (L)


Beban terpusat pekerja (la)
PLa = 100 × 7,5 = 750 kg
PLay = 750 × sin 40 ° = 482,091
Beban hujan (R)
qR =
qRy =

3) Beban angin (W)


Beban angin diasumsikan bekerja searah sumbu x , sehingga tidak bekerja
pada trekstang.
Program Studi Teknik Sipil
Tugas Struktur Baja II
Tahun Akademik 2023/2024

Kombinasi pembebanan berdasarkan SNI 03-1729-2002 Pasal 6.2.2 hal. 13:


Tabel 4. Kombinasi pembebanan

No. Kombinasi pembebanan qy (kg)


1 1,4D
2 1,2D + 0,5La
3 1,2D + 0,5R
4 0,9D + 1,3W
5 1,2D + 1,6La + 0,8W
6 1,2D + 1,6R + 0,8W
7 0,9 – 1,3
Maka kombinasi pembebanan maksimum yang didapat adalah Pn =
b. Perhitungan dimensi trekstang
Digrunakan trekstang dari baja mutu BJ 50 dengan:
Tegangan putus minimum (Fu) = 500 MPa
Tegangan leleh minimum (Fy) = 290 MPa
Trekstang digunakan untuk menahan beban tarik, maka desain trekstang
menggunakan analisa batang tarik.
Berdasarkan SNI 1729:2015 Butir B3 Pasal 3 desain kekuatan berdasarkan
Desain Faktor Beban dan Ketahanan (DFBK) harus sesuai dengan persamaan:
Ru ≤ ∅ Rn
Berdasarkan SNI 1729:2015 Butir D2, kekuatan tarik desain, ∅ tPn, dari
komponen struktur tarik, harus nilai terendah yang diperoleh sesuai dengan
keadaan batas dari leleh tarik pada penampang bruto dan keruntuhan tarik pada
penampang neto.
1) Leleh tarik pada penampang bruto
Pn≤ ∅ tFyAg
∅ t ≤ 0 , 09(DFBK )
Maka:F
1 2
≤ 0 , 9 ×290 × πd
4
d ≥ ∅ tFyAg
2) Keruntuhan tarik pada penampang neto
Program Studi Teknik Sipil
Tugas Struktur Baja II
Tahun Akademik 2023/2024

Pn≤ ∅ tFuAe
∅ t ≤ 0 ,75 (DFBK)
Keterangan:
Ae = AnU
Untuk pelat dengan sambungan yang dibaut An≤ 0 , 85 Ag
dimana U , faktor shear lag, tergantung pada alat sambung.

Diasumsikan nilai U = 0,85 dan An = 0 , 85 Ag , maka


Pn≤ ∅ tFu 0 , 85 × Ag
1
≤ 0 ,75 × 500× 0 , 85 ×0 , 85 × πd ²
4
d≥

Maka digunakan trekstang dengan d =

Anda mungkin juga menyukai