Anda di halaman 1dari 31

Perancangan Bangunan Gedung I (Kayu)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rangka Kuda-kuda

Direncanakan :
Panjang bentang kuda-kuda = 10 m
o
Sudut kemiringan atap = 30
Penutup atap = Seng 7 kaki
2
Berat seng = 10 kg/m ( PBI 1983 )
Jarak antar kuda-kuda = 3,0 m
2
Kelas / Jenis Kayu = Kelas kuat I / Seumantok (Bj = 0,98 gr/cm )
PKKI (NI_5-1961)
Alat sambung = Baut
2
Tekanan angin = 40 kg/m
Jarak antara gording = 0.9 m

1.2 Peraturan yang digunakan


Perhitungan muatan didasarkan pada Peraturan Konstuksi Kayu Indonesia
(PKKI) dan Peraturan Pembebanan Indonesia (PPI – 1983).

1.3 Penempatan Beban


1.3.1 Beban Mati
1. Berat sendiri konstruksi kuda-kuda
Muatan ini dianggap bekerja pada tiap-tiap titik buhul (bagian atas dan
bawah)
1 RIZKA MALINDA (18141001)
Perancangan Bangunan Gedung I (Kayu)

2. Berat akibat penutup atap dan gording


Dianggap bekerja pada titik buhul bagian atas
3. Berat plafond + penggantung
Dianggap bekerja pada titik buhul bagian bawah

1.3.2 Beban hidup


1. Beban terpusat berasal dari seorang pekerja dengan peralatannya sebesar
minimum 100 kg.
2. Beban air hujan sebesar (40 – 0,8α) kg/m

1.3.3 Beban angin


Angin tekan dan angin hisap yang terjadi dianggap bekerja tegak lurus bidang
atap pada tiap titik buhul bagian atas, sehingga komponen angin hanya bekerja pada
arah sumbu x saja dan kompponen angin dalam arah sumbu y = 0.
Untuk konstruksi gedung tertutup, dimana α < 65o, maka :
Koef angin tekan : 0,02 α – 0,4
Koef angin hisap :-0,4

1.4 Ketentuan alat sambung


Alat sambung yang digunakan adalah baut, dimana penentuan dimensi baut
disesuaikan dengan ukuran kayu dan syarat-syarat pada PKKI.

1.5 Perhitungan panjang batang


1.Tinggi kuda kuda
V2 = 4,35 x (tg α )
o
= 4,35 x (tg 30 )
= 2,5 m
2. Batang bawah
Panjang batang = 10 m

B1=B2=B3=B4 = 10  2,5 m
4

2 RIZKA MALINDA (18141001)


Perancangan Bangunan Gedung I (Kayu)

3. Batang atas

A1 =A4 = B1  2,5  2,886 m


cos cos 30

A2 =A3= B1B2  2,5  2,5  2,886 m


cos cos 30

3. Batang vertikal
V1 = V3 = B1 tg α = 2,5 tg 30 = 1,443 m
V2 = h = 2,5

4. Batang diagonal

D1 = D2 = B12 V12  (2,5)2  (1,443) 2  2,886 m

Tabel 1.1 Panjang Batang Kuda-kuda :


Nama Batang Panjang Batang (m)
B1 2,5
B2 2,5
B3 2,5
B4 2,5
V1 1,443
V2 2,5
V3 1,443

D1 2,886
D2 2,886
A1 2,886
A2 2,886
A3 2,886
A4 2,886
H1 2,5
H2 2,5

3 RIZKA MALINDA (18141001)


Perancangan Bangunan Gedung I (Kayu)

BAB II
PERENCANAAN GORDING

Direncanakan gording berukuran 5/10 dari jenis kayu Seumantok.


3
- Berat jenis (Bj) kayu : 980 kg/m
- Jarak antar gording : 0,9 m
- Jarak antar kuda-kuda : 3,0 m
2
- Modulus elastisitas kayu kelas I ( E) : 125.000 kg/cm (PKKI - 1961)
2
- Berat atap seng : 10 kg/m (PPI – 1983)

Rumus yang digunakan :


 Beban terpusat
Bidang momen :M= ¼PL
3
Lendutan : f = PL
48EI
 Beban terbagi rata
1 2
Bidang momen : M = /8 qL
4
Lendutan : f = 5qL
384EI
 Momen inersia :
Momen inersia gording ukuran 8/12 adalah :

Ix = 1 bh = 1 (8) (12) = 1152 cm


3 3 4
12 12

Iy = 1 b3h 1 (8)3 (12) = 512 cm4


=
12 12

2.1 Perhitungan Momen Akibat Beban


2.1. 1 Beban Mati
Berat sendiri gording = 0,08 x 0,12 x 980 = 9,408 kg/m
Berat atap = berat seng x jarak gording
= 0,9 x 10 = 9 kg/m
q = 18,408 kg/m

4 RIZKA MALINDA (18141001)


Perancangan Bangunan Gedung I (Kayu)

qx = q cos α = 18,408 cos 30 = 15,942 kg/m


qy = q sin α = 18,408 sin 30 = 9,204 kg/m
1 2 1 2
Mx = /8 qx L = /8 (15,942) (3,0) = 17,934 kgm
1 2 1 2
My = /8 qy L = /8 (9,204) (3,0) = 10,354 kgm

Lendutan yang timbul :


5qx L4 5(15,942)(102 )(350) 4
fx = =  0,216 cm
384EI x 384(1,25.105 )(1152)
5q y L4 5(9,204)(102 )(350) 4
fy = =  0,281 cm
384EI y 384(1,25.105 )(512 )

2.1.2 Beban Hidup


a. Beban Terpusat ( P = 100 kg)
Px = P cos α = 100 cos 30 = 86,6 kg
Py = P sin α = 100 sin 30 = 50 kg
Mx = ¼ P x L = ¼ (86,6) (3, 0) = 64,95 kgm
My = ¼ PyL = ¼ (50) (3,0 ) = 37,5 kgm

Lendutan yang timbul :


P L3 86,6(350)3
x
fx = 48EI x = 48(1,25.105 )(1152)  0,537 cm

3
fy = Py L = 50(350)3
 0,698 cm
48EI y 48(1,25.105 )(512)

5 RIZKA MALINDA (18141001)


Perancangan Bangunan Gedung I (Kayu)

b. Beban terbagi rata


q = (40 – 0,8α) = (40 – 0,8 (30)) = 16 kg/m
Beban akibat air hujan yang diterima gording :
q = Beban air hujan x jarak
gording = 16 x 0,19 = 14,4 kg/m
qx = q cos α = 14,4 cos 30 = 12,421 kg/m
qy = q sin α = 14,4 sin 30 = 7,2 kg/m
1 1 2
Mx = /8 qx L = /8 (12,421) (3,0) = 13,973 kgm
1 1 2
My = /8 qy L = /8 (702) (3,0) = 789,75 kgm

Lendutan yang timbul :


5qx L4 5(12,421)(102 )(350) 4
fx = =  0,169 cm
5
384EI x 384(1,25.10 )(1152)
5q y L4 5(7,2)(102 )(350) 4
fy = =  0,220 cm
384EI y 384(1,25.105 )(512)
Momen akibat beban terpusat > momen akibat beban terbagi rata,
maka tegangan yang timbul ditentukan oleh beban terpusat.

2.1.3 Beban angin


2
Tekanan angin rencana diambil 40 kg/m
a. Angin tekan
o
α < 65 , maka koefisien angin
tekan : C = 0,02α – 0,4
= 0,02 (30) – 0,4
= 0,2

qx = koef angin x tekanan angin x jarak gording


= 0,2 x 40 x 0,9
= 7,2 kg/m
qy = 0

6 RIZKA MALINDA (18141001)


Perancangan Bangunan Gedung I (Kayu)

1 2 1 2
Mx = /8 qxL = /8 (7,2) (3,0) = 8,1 kgm
My = 0
Lendutan yang timbul
4 2
fx = 5qx L = 5(7,2)(10 )(350) 4  0,098 cm
384EI x 384(1,25.105 )(1152)
fy = 0

b. Angin hisap
Koef angin hisap = -0,4
qx = koef angin x tek. angin x jarak gording
= - 0,4 x 40 x 0,9
= - 14,4 kg/m
qy = 0
1 2 1 2
Mx = /8 qxL = /8 (-14,4) (3,0) = - 16,2 kgm
My = 0

Lendutan yang timbul


5qx L4 5(14,4)(102 )(350) 4
fx = =  0,440 cm
384EI x 384(1,25.105 )(512)
fy = 0

Komentar : Beban angin hisap tidak di perhitungkan dalam kombinasi beban


Tabel 2.1 Momen akibat variasi dan kombinasi beban

Kombinasi Beban
Momen Beban Mati Beban Beban
(Kgm) (Kg) Hidup (Kg) Angin tekan Primer Sekunder
(1) (2) (3) (4) (2) + (3) (2)+(3)+(4)

Mx 17,934 86,60 18,1 104,534 122,634


My 10,354 50 0 60,354 64,354

7 RIZKA MALINDA (18141001)


Perancangan Bangunan Gedung I (Kayu)

2.2 Kontrol Kekuatan Gording


Direncanakan gording berukuran : 8/12 cm
2.2.1 Kontrol kekuatan gording terhadap tegangan
Digunakan kayu seumantok (kelas kuat I) dengan :

2
o σlt = 150 kg/cm
2
o σtk// = σtr// = 130 kg/cm
2
o σtk = 40 kg/cm
2
o τ// = 20 kg/cm
Keadaan konstruksi dan sifat muatan :
o Konstruksi
terlindung : β = 1 o
Muatan tetap : δ = 1
5
o Muatan tidak tetap : δ = /4 (PKKI – 1961)

1 2 1 2 3
Wx = /6 bh = /6 (8) (12) = 192 cm
1 2 1 2 3
Wy = / 6 b h = /6 (8) (12) = 128 cm

a. Tegangan yang timbul akibat muatan tetap / primer


Konstruksi terlindung : β = 1
Muatan tetap : δ = 1

 lt = 150 x 1 x 1 = 150 kg/cm2


Mx My
σlt ytb = 
Wx Wy

= 11101,1  6409,4
192 128
2 2
= 107,892 kg/cm < 150 kg/cm .......... (aman)

b. Tegangan yang timbul akibat muatan sementara / sekunder


Konstruksi terlindung : β = 1
Muatan tidak tetap : δ = 5/4
5 2
 lt = 150 x 1 x /4 = 187,5 kg/cm

8 RIZKA MALINDA (18141001)


Perancangan Bangunan Gedung I (Kayu)

σlt ytb = Mx  My
Wx Wy

= 12203,6  6409,4
192 128
2 2
= 113,634 kg/cm < 187,5 kg/cm .......... (aman)

2.2.2 Kontrol kekuatan gording terhadap lendutan

Menurut PKKI – 1961, lendutan pada konstruksi kuda-kuda seperti gording,

kasau, dan sebagainya : fmaks ≤ 1 L


200

fmaks = 1 .L = 1 x350 = 1,750 cm


200 200

 Lendutan yang timbul terhadap sb. x – x


fx = fx beban mati + fx beban hidup + fx beban angin
= 0,216 + 0,537 + 0,098
= 0,851 cm
 Lendutan yang timbul terhadap sb. y – y
fy = fy beban mati + fy beban hidup + fy beban angin
= 0,281 + 0,698 + 0
= 0,979 cm

Total lendutan yang dialami gording :

fytb = ( fx) 2  ( fy) 2 = (0,851) 2  (0,979) 2 = 1,297 cm

fytb = 1,297 cm< fmaks = 1,75 cm .......................... (aman)

9 RIZKA MALINDA (18141001)


Perancangan Bangunan Gedung I (Kayu)

BAB III
PERHITUNGAN PEMBEBANAN

3.1 Beban Mati


3.1.1 Berat Sendiri
Direncanakan : Balok bint : 2 x 5/16
Balok kaki kuda kuda : 8/14
Balok Vertikal : 8/14
Balok Diagonal : 8/14
Balok gapit : 2 x 4/12

 Berat Balok bint : 2 x 5/16


B1=B2=B3=B4 = 2,175 m
P = 2 x 0,05 x 0,1 6x 2,175 x 980 = 34,104 kg

 Berat Balok kaki kuda kuda : 8/14


A1=A2=A3=A4 = 2,511 m
P = 0,08 x 0,14 x 2,511 x 980 = 27,561 kg

 Berat Balok Vertikal : 8/14


V1 = V3 = 1,255 m
P = 0,08 x 0,14 x 1,255 x 980 = 13,775 kg
V2 = 2,5 m
P = 0,08 x 0,14 x 2,5 x 980 =27,440 kg

 Berat Balok Diagnonal : 8/14


D1 = D2 = 2,511 m
P = 0,08 x 0,14 x 2,511 x 980 =27,561 kg

 Berat Balok gapit : 2 x 4/12


H1 = H2 = 2,175 m
P = 2 x 0,04 x 0,12 x 2,175 x 980 = 20,462 kg

 Tritisan = 0,08 x 0,14 x 1 x 980


= 10,976 kg

10 RIZKA MALINDA (18141001)


Perancangan Bangunan Gedung I (Kayu)

Pelimpahan Muatan :
o Titik A = B= ½ (A 1 + B1) + tritisan
= ½ ( 27,561+34,104) +10,976
= 41,809 kg

o Titik D = H = ½ (B 1 + B2+V1)
= ½ ( 34,104+34,104+13,775)
= 40,992 kg

o Titik C = G= ½ ( A1+A2+D1+V1)+H1
= ½ ( 27,561+27,561+27,561+13,775)+20,462
= 68,691 kg

o Titik E = ½ ( A2+A3+V2)
= ½ ( 27,561+27,561+27,440)
= 41,281 kg

o Titik F = ½ ( B2+B3+D1+D2+V2)
= ½ ( 34,104+34,104+27,561+27,561+27,440)
= 75,385 kg

3.1.2 Berat Penutup Atap + Berat Gording


Penutup atap = Seng (10 kg/m2)
Gording = 0,08 x 0,12 x 980 = 9,408 kg/m

P1 = Berat penutup atap = 10 x jarak kuda-kuda x jarak gording


= 10 x 3,0 x 0,9 = 27 kg
P2 = Berat gording = 9,408 x jarak kuda-kuda
= 9,408 x 3,0 = 28,224 kg
P = P1 + P2 = 31,5 + 32,928 = 64,428 kg
P′ = ½ P 1 + P2 = ½ (31,5) + 32,928 = 48,678 kg

11 RIZKA MALINDA (18141001)


Perancangan Bangunan Gedung I (Kayu)

 Batang A – tritisan

RAA' =P'+ P
= 48,678+ 64,428
= 113,106 kg

 Batang A – C

RAC = RCA = ½ (P +P2)


= ½ ( 64,428+64,428)
= 64,428 kg

 Batang C – E

∑ME=0

RCE = (64,428x2,4)  (64,428x1,5)  (64,428x0,6)


2,5
= 115,970 kg
∑ME=0
REC = (64,428 x 4) – 115,970
= 141,742

Jadi, beban penutup atap + gording untuk tiap titik buhul :


 Titik A = B → P = RAA′ + RAC = 113,106+64,428 = 177,534 kg
 Titik C = G → P = (RCA + RCE) = 64,428+115,970 = 180,398 kg
 Titik E → P = (REC + RCE) = 141,742+115,970 = 257,712 kg

12 RIZKA MALINDA (18141001)


Perancangan Bangunan Gedung I (Kayu)

2.1.3 Berat Plafond + Penggantung


2
Berat plafond dan penggantung = 18 kg/m (PPI – 1983)

Titik A = I = ½ B 1 x 3,0 x 18
= ½ ( 2,175) x 3,0 x 18
= 58,725 kg
Titik D = F = H = ½ (B 1 + B2) x 3,0 x 18
= ½ ( 2,175+2,175) x 3,0 x 18
= 127,726 kg

3.2 Beban Hidup


3.2.1 Beban Orang / Pekerja
Beban terpusat berasal dari seorang pekerja dengan peralatannya adalah
sebesar minimum 100 kg (PPI – 1983 hal 13).

3.2.2 Beban Air Hujan


2
Beban terbagi rata per m bidang datar berasal dari beban air hujan adalah
2
sebesar (40 – 0,8α) kg/m (PPI – 1983 hal 13).
2
q = 40 – 0,8 α = 40 – 0,8 (30) = 16 kg/m
 Titik A = B = (½ A 1 + tritisan) x 3,0 x 16
= ( ½ ( 2,511) + 1) x 3,0 x 16
= 49,255 kg
 Titik C = E = G= ½ (A 1 + A2) x 3,0 x 16
= ½ ( 2,511+2,511) x 3,0 x 16
= 151,322 kg
3.3 Beban Angin
2 o
Tekanan angin (w) = 40 kg/m , α = 30

3.3.1 Angin Tekan


Koef. Angin tekan = 0,02 α – 0,4
= 0,02 (30) – 0,4
= 0,2
13 RIZKA MALINDA (18141001)
Perancangan Bangunan Gedung I (Kayu)

 Titik A = B = (½ A 1 + tritisan) x 3,0 x 0,2 x 40


= ( ½ ( 2,511) + 1) x 3,0 x 0,2 x 40
= 25,255 kg
 Titik C = E = G= ½ (A 1 + A2) x 3,0 x 0,2 x 40
= ½ ( 2,511+2,511) x 3,0 x 0,2 x 40
= 75,661 kg

3.3.2 Angin Hisap


Koef. Angin hisap = - 0,4
 Titik A = B = (½ A 1 + tritisan) x 3,0 x (- 0,4) x 40
= ( ½ ( 2,511) + 1) x 3,0 x (- 0,4) x 40
= 40,774 kg

 Titik C = E = G= ½ (A 1 + A2) x 3,0 x (- 0,4) x 40


= ½ (2,511+2,511) x 3,0 x (- 0,4) x 40
= 151,322 kg

14 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I

Tabel 3.1 Pembebanan

Beban Mati (Kg) Beban Hidup

Titik Berat Berat atap Berat plafond + Hujan Orang/Pekerja Pembulatan

buhul sendiri + Gording Penggantung (kg/m) (kg) Jumlah (kg) (kg)

A 41,809 177,534 58,725 49,255 100 327,323 327,3

B 41,809 177,534 58,725 49,255 100 327,323 327,3

C 68,691 180,398 - 151,322 100 400,411 400,4

D 40,992 - 127,726 - 100 268,718 268,71

E 41,281 257,712 - 151,322 100 450,315 450,31

F 75,385 - 127,726 - 100 303,111 303,1

G 68,691 180,398 - 151,322 100 400,411 400,4

H 40,992 - 127,726 - 100 268,71 268,7

15 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

Tabel 3.2 Kombinasi Muatan

Gaya Gaya
Panjang Beban Tetap Beban Angin (Kg) Kombinasi Muatan
Maks Desain
Batang
Batang
Tek. Ki - Tek. Ka- Sekunder Sekunder
(Kg) (Kg)
His Ka His Ki I II
(m) (Kg)
(1) (4) (5) (3) + (4) (3) + (5)
(2) (3)
B1 + 196,702- 350,073 2014,567 1467,792 2014,567
+ 1817,865
B + 196,702 - 350,073 2014,567 1467,792 2014,567
2
+ 1817,865 2014,567
B3 2,5 - 28,394 - 145,648 1789,471 1672,217 1789,471
+ 1817,865
B4 - 28,394 - 145,648 1789,471 1672,217 1789,471
+ 1817,865

V1 1,443 + 278,5 0 0 278,500 278,500 278,500 278,500


V2 2,5 + 1004,052 - 37,601 -46,950
966,451 957,102 966,451 966,451
V3 1,443 + 278,5 0 0
278,500 278,500 278,500 278,500
0 0
D1 - 659,460 - 79,645 + 160,428 -739,105
-739,105 -499,032
2,886 -739,105
D2 -659,460 + 151,358 - 77,336 -736,796
-508,102 -736,796
0 0
A1 - 2096,696 + 121,261 + 124,217 -1975,435
-1975,435 -1972,479
A2 - 1449,025 + 159,114 + 49,970 -1399,055
-1289,911 -1399,055
2,886 -1986,545
A3 - 1449,025 + 37,731 + 169,652 -1411,294
-1411,294 -1279,373
A4 - 2096,696 + 110,151 + 129,572 -1986,545
-1986,545 -1967,124

16 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

BAB IV
PENDIMENSIAN BATANG

Digunakan kayu seumantok (kelas kuat I) dengan :


2 2
 lt = 150 kg/cm  tk  = 40 kg/cm
2 2
 tk // =  tr // = 130 kg/cm  // = 20 kg/cm

Koefisien konstruksi :
Konstruksi terlindung : β = 1
Muatan tidak tetap : δ = 5/4

5 2
 lt =150 x 1 x /4 = 187 kg/cm
5 2
 tk // =  tr // = 130 x 1 x /4 = 162,5 kg/cm
5 2
 tk  = 40 x 1 x /4 = 50 kg/cm
2
 // = 20 x 1 x 5/4 = 25 kg/cm

4.1 Ketentuan dan Rumus yang digunakan


4.1.1 Batang Tarik
Diperhitungkan perlemahan akibat lubang untuk alat penyambung.
Dimana perlemahan baut : 20%
Maka, Fnet = 0,8 Fbr

P
σytb = ≤  tk // (PKKI – 1961)
F
net

4.1.2 Batang Tekan


Diperhitungkan panjang tekuk (Lk)
Di dalam suatu konstruksi, tiap-tiap batang tertekan harus mempunyai angka
kelangsingan λ ≤ 150, dimana :
Lk
λ=
i
min

17 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

Untuk menghindarkan bahaya tekuk, gaya yang ditahan oleh batang tersebut
harus digunakan dengan faktor tekuk ω, sehingga :

σytb = P ≤  tk // (PKKI – 1961)


F
br

4.2 Perhitungan Pendimensian


4.2.1 Balok Bint
Ukuran kayu = 2 x 4/16
P = 2014,567 kg (tarik)
2
Fnet = 0,8 Fbr = 0,8 x 4 x 16 = 51,2 cm

σytb = P  2014,567 39,347 kg / cm2 ≤  tk // = 162,5 kg/cm


2
F
net 51,2

4.2.2 Balok kaki kuda-kuda


Ukuran kayu = 6/12
P = 1986,545 kg (tekan)
Setiap titik buhul dianggap sendi. Maka, Lk = L
Lk = 251,1 cm

imin = 0,289 b = 0,289 x 6 = 1,734 cm

λ = Lk  251,1  144,809
i
min 1,734
Dari daftar III PKKI, diperoleh ω = 7,04

σytb = P  1986,545 x 7,04  99,879 kg / cm2 ≤  tk // = 162,5 kg/cm


2

F
br 6 x 12

4.2.3 Batang Vertikal


1. Batang V1 dan V3
Ukuran kayu = 6/12
P = 278,5 kg (tarik)
Lk = 125,5 cm

18 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

imin = 0,289 b = 0,289 x 6 = 1,734 cm

λ = Lk  125,5  72,376
i
min 1,734
Dari daftar III PKKI, diperoleh ω = 1,93

σytb = P  278,5 x1,93  7,465 kg / cm 2 ≤  tk // = 162,5 kg/cm


2

F
br 6 x12

2. Batang V2
Ukuran kayu = 6/12
P = 966,451 kg (tarik)
Lk = 2,5 cm
imin = 0,289 b = 0,289 x 6 = 1,734 cm
Lk 250
λ=   144,175
imin 1,734
Dari daftar III PKKI, diperoleh ω = 6,96

σytb = P  966,451 x 6,96  93,424 kg / cm 2 ≤  tk // = 162,5 kg/cm


2
F
br 6 x12

4.2.4 Batang Diagonal


Ukuran kayu = 6/12
2
Fnet = 0,8 Fbr = 0,8 x 6 x 12 = 57,6 cm

1. Batang D1 dan D2
P = 739,105 kg (tekan)

σytb = P  739,105  12,832 kg / cm 2 ≤  tk // = 162,5 kg/cm


2
F
net 57,6

19 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

BAB V
ZETTING

5.1 Tinjauan Zetting


Zetting (penurunan) yang terjadi pada konstruksi kuda-kuda akibat
pembebanan dapat dihitung dengan rumus :
 S.L.U
fs
F.E

dimana :
fs = Penurunan yang terjadi (cm)
S = Gaya batang akibat beban luar (kg)
L = Panjang masing-masing batang (cm)
U = Gaya akibat beban 1 satuan
2
F = Luas penampang profil (cm )
2
E = Modulus elastisitas kayu (kelas kuat I : 125.000 kg/cm )

Penurunan maksimum yang diizinkan dihitung dengan rumus :

1
fmax  L (PPBBI, 1983)
300

dimana :
L = panjang bentang kuda-kuda

Dalam perhitungan zetting, digunakan metode cremona untuk mendapatkan gaya


batang akibat beban 1 satuan yang berada di tengah-tengah konstruksi.

f 1
max  x 870 = 2,9 cm
300

20 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

Tabel. 6.1 Perhitungan Zetting


2
E = Modulus elastisitas kayu (kelas kuat I : 125.000 kg/cm

U F fs
S L ytb
Batang
(kg) (cm) (1 satuan) (cm2) (cm)
B 2014,567 0,024
1

B2 2014,567 217,5 0,870 128 0,024


B3 1789,471 0,021
B 1789,471 0,021
4

V1 278,500 125,5 0 0
V 966,451 250 1 72 0,027
2

V3 278,500 125,5 0 0

D1 -739,105 72 0
251,1 0
D2 -736,796 0

A1 -1975,435 0,055
A2 -1399,055 251,1 -1,003 72 0,039
A3 -1411,294 0,039
A4 -1986,545 0,056
0,557

fs = 0,557 cm < fmax = 2,9 cm............(aman)

21 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

BABVI
PERENCANAAN SAMBUNGAN

NOK 5/7
HANGER 8/12

RABUNG SENG BJLS 0.20 BALOK GAPIT 2X4/12

SOKONG 8/12

IKATAN ANGIN 5/7 BALOK GAPIT 2X4/16

KAKI KUDA-KUDA 8/12


SOKONG 8/12
0,6

0,9

0,9

0,9

0,9

0,9

0,9

PENGGANTUNG 2/4 KAYU RANGKA 5/5

PLAFOND PAPAN RIDER PLAFOND TRIPLEKS


RING BALK 20/30
LIST PLAFOND

200
670

870

KUDA-KUDA TYPE I
SKALA 1 : 67

6.1 Sambungan pada Batang Horizontal


Dilakukan satu kali penyambungan yaitu pada B3
Ukuran kayu = 2 x 4/16
Kayu penyambung = 6/16
3
Digunakan kayu seumantok (kelas kuat I) Bj = 0,98 gr/cm
Konstruksi terlindung β = 1
Muatan tidak tetap δ = 5/4
P = 1789,471 kg (tarik)
Digunakan alat sambung baut, dengan perlemahan 20%
Sambungan tampang dua, golongan I, α = 0
5
Dipilih baut /8" (1,6 cm)
S = 125 db3 (1 – 0,6 sin α) = 125 (1,6) (6) (1 – 0,6 sin 0) = 1200 kg
S = 250 db1 (1 – 0,6 sin α) = 250 (1,6) (4) (1 – 0,6 sin 0) = 1600 kg
2 2
S = 480 d (1 – 0,35 sin α) = 480 (1,6) (1 – 0,35 sin 0) = 1228,8 kg
Dipilih Smin = 1200 kg
5
S = S x β x δ = 1200 x 1 x /4 = 1500 kg
P 1789,471
Jumlah baut : n =   1,193  2 baut
S 1500

22 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

Gambar Sambungan Pada Batang Horizontal

15 10 15 15 10 15

7d = 11.2 ≈ 15 cm
5d = 8 ≈ 10 cm

4 6 4

DETAIL SAMB. B3
SKALA 1 : 10

6.2 Sambungan pada Batang kaki Kuda-kuda


Gambar Sambungan Pada Batang Kaki Kuda-kuda

10

12
15

10
15

15

6
15

10

SAMBUNGAN BATANG KAKI KUDA KUDA


SKALA 1 : 10

6.3 Sambungan pada Titik Buhul


6.3.1 Titik Buhul A dan B

A1 = 1975,435 kg (tekan)
B1 = 2014,567 kg (tarik)

Perhitungan berdasarkan gaya A1 = 1975,435 kg (tekan)


o

23 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

5
Dipilih baut /8" (1,6 cm)
S = 125 db3 (1 – 0,6 sin α) = 125 (1,6) (6) (1 – 0,6 sin 30) = 840 kg
S = 250 db1 (1 – 0,6 sin α) = 250 (1,6) (4) (1 – 0,6 sin 30) = 1120 kg
2 2
S = 480 d (1 – 0,35 sin α) = 480 (1,6) (1 – 0,35 sin 30) = 1013,76 kg
Dipilih Smin = 1013,76 kg
5
S = S x β x δ = 840 x 1 x /4 = 1050 kg
P 1975,435
Jumlah baut : n =   1,88  2 baut
S 1050
Gambar Sambungan Pada Titik Buhul A

6d = 9.6≈ 10 cm
6

2d = 3.2 ≈ 4.8 cm
2d = 3.2≈ 6.4 cm

4 6 4

6.3.2 Sambungan Titik D dan H

V1 = 278,5 kg (tarik)
B1 = B2 = 2014,567 kg (tarik)

 Perhitungan berdasarkan gaya V1 = 278,5 kg (tarik)


o
Sambungan tampang dua, golongan I, α = 90
1
Dipilih baut /2" (1,27 cm)
S = 125 db3 (1 – 0,6 sin α) = 125 (1,27) (6) (1 – 0,6 sin 90) = 381 kg
S = 250 db1 (1 – 0,6 sin α) = 250 (1,27) (4) (1 – 0,6 sin 90) = 508 kg

24 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

2 2
S = 480 d (1 – 0,35 sin α) = 480 (1,27) (1 – 0,35 sin 90) = 503,22 kg
Dipilih Smin = 381 kg
5
S = S x β x δ = 381 x 1 x /4 = 476,25 kg
P 278,5
Jumlah baut : n =  0,5852 baut
S 476,25
Gambar Sambungan Pada Titik Buhul D

6
7d = 8.89 ≈ 10 cm
5d = 6.35 ≈ 6.5 cm
2d = 2.54 ≈ 3 cm

4 6 4

6.3.3 Sambungan Titik F

V2 = 966,451 kg (tarik)
D1= D2 = 739,105 kg (tekan)
B1 = B2 = 2014,567 kg (tarik)

 Perhitungan berdasarkan gaya V2 = 966,451 kg (tarik)


o
Sambungan tampang dua, golongan I, α = 90
1
Dipilih baut /2" (1,27 cm)
S = 125 db3 (1 – 0,6 sin α) = 125 (1,27) (6) (1 – 0,6 sin 90) = 381 kg
S = 250 db1 (1 – 0,6 sin α) = 250 (1,27) (4) (1 – 0,6 sin 90) = 508 kg
2 2
S = 480 d (1 – 0,35 sin α) = 480 (1,27) (1 – 0,35 sin 90) = 503,22 kg
Dipilih Smin = 381 kg

25 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

5
S = S x β x δ = 381 x 1 x /4 = 486,25 kg
P 966,451
Jumlah baut : n =   1,987  2 baut
S 486.25
 Perhitungan berdasarkan gaya D1 = 739,105 kg (tekan)
o
Digunakan sambungan gigi tunggal, α = 60
- Kedalaman gigi (tv) :

tv = S  739,105  1,099 cm
112 x b 112 x 6
o 1
α ≥ 60 → tv ≤ /6 h
1

tv ≤ 2
Di pakai tv = 1,5 cm

- Kayu muka (lv)

lv = S cos   739,105 cos (60)  3,079


 // 6(20)b.
lv ≥ 15 cm
Di pakai lv = 25 cm
Sambungan gigi tunggal dapat dipakai.
1
Digunakan plat strip dan baut pelengkap  /2" (3 buah)

Gambar Sambungan Pada Titik Buhul F

7d = 8.89 ≈ 10 cm
5d = 6.35 ≈ 6.5 cm

6 2d = 2.54 ≈ 3 cm

4 6 4

26 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

6.3.4 Sambungan Titik C dan G

V1 = 278,5 kg (tarik)
D1 = 739,105 kg(tekan)
A1 = A2 = 1975,435 kg (tarik)

o
 Perhitungan berdasarkan gaya V1 = 278,5 kg (tarik) , α = 60
o
Sambungan tampang II, golongan I, α = 60
1
Dipilih baut /2" (1,27 cm), di pakai plat penyambung.
Hubungan plat penyambung dengan batang A
S = 125 db3 (1 – 0,6 sin α) = 125 (1,27) (6) (1 – 0,6 sin 60) = 457,566 kg
S = 250 db1 (1 – 0,6 sin α) = 250 (1,27) (4) (1 – 0,6 sin 60) = 610,089 kg
2 2
S = 480 d (1 – 0,35 sin α) = 480 (1,27) (1 – 0,35 sin 60) = 539,528 kg
Dipilih Smin = 457,566 kg
5
S = S x β x δ = 457,566 x 1 x /4 = 571,958 kg
P 278,5
Jumlah baut : n =  0,4872 baut
S 571,958

o
 Perhitungan berdasarkan gaya V1 = 278,5 kg (tarik) , α = 0
o
Sambungan tampang II, golongan I, α = 0
1
Dipilih baut /2" (1,27 cm), di pakai plat penyambung.
Hubungan plat penyambung dengan batang V 1
S = 125 db3 (1 – 0,6 sin α) = 125 (1,27) (6) (1 – 0,6 sin 0) = 952 kg
S = 250 db1 (1 – 0,6 sin α) = 250 (1,27) (4) (1 – 0,6 sin 0) = 1270 kg
2 2
S = 480 d (1 – 0,35 sin α) = 480 (1,27) (1 – 0,35 sin 0) = 774,192 kg
Dipilih Smin = 774,192 kg
5
S = S x β x δ = 774,192 x 1 x /4 = 967,74 kg
P 278,5
Jumlah baut : n =   0,288  2 baut
S 967,74

27 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

 Perhitungan berdasarkan gaya D1 = 739,105 kg (tekan)


o
Digunakan sambungan gigi tunggal, α = 60
- Kedalaman gigi (tv) :

tv = S  739,105  1,099 cm
112 x b 112 x 6
o 1
α ≥ 60 → tv ≤ /6 h
1

tv ≤ 2
Di pakai tv = 1,5 cm
Sambungan gigi tunggal dapat dipakai.
1
Digunakan plat strip dan baut pelengkap  /2" (2 buah)
Gambar Sambungan Pada Titik Buhul C

6 2d = 2.54 ≈ 3 cm
5d = 6.35 ≈ 6.5 cm
7d = 8.89 ≈ 10 cm
6

6.3.5 Sambungan Titik E

Digunakan sambungan gigi tunggal,


o
α = 60
A2 = A3 = 1411,291 kg (tekan)
V2 = 966,451 kg (tarik)

28 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

 Perhitungan berdasarkan gaya A2 = 1411,291 kg (tekan)


o
Digunakan sambungan gigi tunggal, α = 60
- Kedalaman gigi (tv) :
o
 = 162,5 – (162,5 – 50) sin 60
= 65,072

tv = S cos   1411,291 cos(60)  1,807 cm


b x  6 x 65,072
o 1
α ≥ 60 → tv ≤ /6 h
1

tv ≤ 2
Di pakai tv = 2 cm

- Kayu muka (lv)

lv = S cos   1411,291 cos (60)  5,880


 // 6(20)b.
lv ≥ 15 cm
Di pakai lv = 15 cm
Sambungan gigi tunggal dapat dipakai.
1
Digunakan plat strip dan baut pelengkap  /2" (3 buah)
Gambar Sambungan Pada Titik Buhul E

7d = 8.89 ≈ 10 cm

6
6

29 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

Tabel 5.1 Jumlah baut yang digunakan

Titik Buhul Batang Baut yang digunakan

A A1 dan B1 2 baut  5/8''


B A4 dan B4 2 baut  5/8''
V1 dan A 2 baut  ½''
C
D1 dan A 2 baut  ½''
D V1 dan B 2 baut  ½''
A2 dan V2
E 3 baut  ½''
A3 dan V2

V2 dan B 2 baut  ½''


F D1 dan V2
3 baut  ½''
D2 dan V2

D2 dan A 2 baut  ½ ''


G
V3 dan A 2 baut  ½''

H V3 dan B 2 baut  ½ ''

Samb. Batang B 2 baut  5/8''

Samb. Batang A 2 baut  5/8''

Tabel 5.2 Jumlah Plat yang digunakan

Titik Buhul Batang Plat yang digunakan Ukuran Plat

C D1 dan A 1 Buah 200 x30 x 4

E A dan V2 1 Buah 250 x30 x 4


F D dan V2 1 Buah 250 x30 x 4

G D2 dan A 1 Buah 200 x30 x 4

30 RIZKA MALINDA (18141001)


Perencanaan Bangunan Gedung I (Kayu)

BAB VII
KUBIKASI KAYU

Tabel 7.1 Kubikasi Kayu


Ukuran Kayu Panjang Batang Kubikasi
Batang (m2) (m) (m3)
(1) (3) (4) (3) x (4)
B
1 0,0278
B
2
2,175 0,0278
B 2 x 0.04 x 0,16 0,0278
3
B 0,0278
4

V 1,255 0,0090
1

0,06 x 0,12 2,5 0,0180


V2
1,255 0,0090
V3

D1 2,511 0,0181
0,06 x 0,12 0,0181
D2
0,0181
A1 0,0181
2,511
A2 0,0181
0,06 x 0,12 0,0181
A3
A4 0,2558
Jumlah

3
Volume kayu = 0,2558 m
3
Volume kayu untuk penyambungan dan pemotongan = 0,2558 x 10 % = 0,0256 m
3
Volume total kayu = 0,2558 + 0.0256 = 0,2814m

31 RIZKA MALINDA (18141001)

Anda mungkin juga menyukai