Anda di halaman 1dari 64

1) Beban Penutup Atap (Genteng)

= Jarak antar Gording x berat Genteng


= 1,305 m x 50 kg/m2
= 65,25 kg/m
2) Berat Sendiri Gording + 10 % berat Gording (Qx)
= 8,32 kg/m + (10% x 8,32 kg/m)
= 9,152 kg/m
3) Total Beban Mati (Qt)
= Beban penutup Atap (Genteng) + (Berat sendiri gording + 10% berat
gording)
= 65,25 kg/m + 9,152 kg/m
= 74,402 Kg/m

3.1.PERHITUNGAN GAYA DALAM PADA PORTAL


1. Analisa pembebanan pada atap
150 kg x 9,81.103 = 1,4715 kN/m2
a. Beban mati I (DL I) = 2,4 x 1,4715 kN/m2 = 3,5316 kN/m
b. Beban mati II (DL II) = 1,2 x 1,4715 kN/m2 = 1,7658 kN/m
c. Beban mati III (DL III) = 1,4 x 1,4715 kN/m2 = 2,0601 kN/m
d. Beban mati IV (DL IV)) = 1,5 x 1,4715 kN/m2 = 2,2072 kN/m

2. Analisis pembebanan pada lantai I dan II


a. Beban Mati (DL)
1) Bebab mati Tembok mati = 250 kg/m2
Untuk Tinggi = 4,0 m
Q mati = 250 x 4,00 x (9,81.10-3) = 9,81 KN/m
Gambar. Pemmbebanan Dinding Tembok

2) Beban mati plat lantai


Beban Pelat Lantai
( t = 12 cm) = (0,12 m x 2400 kg/m3) = 288 kg/m2
Berat spesi
( t = 1 cm) = (0,01 m x 2100 kg/m3) = 21 kg/m2
Berat Plafond + Penggantung = 18 kg/m2
Berat Instalasi Listrik dan Air = 5 kg/m2
Beban Mati (D) = 380 kg/m2
Qmati = 380 x (9,81.10-3) 3,727 KN/m
Untuk pebebanan Tipe I
Qmati I = 3,727 x (1/2 x 2,8) = 5,2178 KN/m
Untuk pebebanan Tipe II
Qmati I = 3,727 x (1/2 x 3,0) = 5,5905 KN/m
Untuk pebebanan Tipe III
Qmati I = 3,727 x (1/2 x 2,4) = 4,4724 KN/m

b. Beban Hidup (LL)


Beban Hidup rumah tinggal = 250 kg/m2
Genangan Air = 40 kg/m2
Beban Hidup = 290 kg/m2
Qhidup = 290 x (9,81.10-3) 2,844 KN/m
Untuk pebebanan Tipe I
Qhidup I = 2,844 x (1/2 x 2,8) = 3,982 KN/m
Untuk pebebanan Tipe II
Qhidup I = 2,844 x (1/2 x 3,0) = 4,266 KN/m
Untuk pebebanan Tipe III
Qhidup I = 2,844 x (1/2 x 2,4) = 3,413 KN/m

3.2.PERHITUNGAN GAYA DALAM TANGGA

Gambar..Gambar Tangga

Perhitungan Tangga
2
1. Diambil = 3

= 0,666
= 33,69 ( )
/ = 0,666
= 0,666
2. Ketentuan Umum
2xO+A = 61 65 diambil = 65
2 x (0,666 x A) + A = 65
(2,333)A = 65
A = 65 / (2,333)
A = 27,85 = 28 Cm
O = (65 A)/2
= (65 - 28)/2
= 18,5 cm
200
Jumlah Optride = 18.5

= 11Buah
Jumlah Aptride = (11) 1
= (10) buah
Panjang mendatar tangga = (10) x A
= (10) x 28
= (280) cm
Bentang Pelat Bordes = (450) (280)
= (170) cm

3. Tebal Pelat tangga


Berdasarkan tebal 3.2.5 (a) SK SNI 03-2847-2002, tebal pelat minimum pelat solid 1
arahnon pratekan bila lenturan tidak dihitung untuk perletakan 2 tumpuan :

1 2
= 2 +
2

1
= (30000)2 + (4000)2
2

= (4123,106)

= [0,4 + ]
20 700
(4123,106) (360)
= [0,4 + ]
20 700
= 188,48 ; 190

4. Tebal Pelat Bordess


Berdasarkan tebal 3.2.5 (a) SK SNI 03-2847-2002, tebal pelat minimum pelat solid 1
arahnon pratekan bila lenturan tidak dihitung untuk perletakan untuk perletakan jepit.

= [0,4 + ]
10 700
1500 360
= [0,4 + ]
10 700
= 137,14 ;
= 190

5. Tebal Rerata Pelat Tangga


h = 190 mm
hr = 190 x sin
= 190 x sin 33,69
= 105,39 mm

t = h + hr
= 190 + 105,39
= 242,695 mm
= 243 mm

6. Pembebanan
a. Pelat Tangga (Lebar 1,2 m)
Beban mati :
Beban Pelat tangga = 0,12 x 1,2 x 2400 = 547,2 Kg/m
Beban Tegel (t = 2 cm) = 0,02 x 1,2 x 2400 = 57,6 Kg/m
Beban spesi (t = 1 cm) = 0,01 x 1,2 x 2100 = 25,2 Kg/m
Beban mati = 630 Kg/m
6,18 KN/m
Beban Hidup :
Beban hidup tangga untuk gedung perkuliahan = 250 kg/m2
250 kg/m2 x 1,2 m = 300 kg/m2
5,395 KN/m
b. Pelat Bordes (lebar 2,4 m)
Beban mati :
Beban sendiri pelat = 0,12 x 2,4 x 2400 = 691,2 Kg/m
Beban Tegel (t = 2 cm) = 0,02 x 2,4 x 2400 = 115,2 Kg/m
Beban spesi (t = 1 cm) = 0,01 x 2,4 x 2100 = 50,4 Kg/m
Beban mati = 856,8 Kg/m
8,4052 KN/m
Beban Hidup :
Beban hidup tangga untuk gedung perkuliahan = 250 kg/m2
250 kg/m2 x 2,4 m = 600 kg/m2
8,338 KN/m

Gambar Pembebanan Pada Pelat Tangga dan Pelat Bordes


3.3.PERHITUNGAN GAYA DALAM PONDASI
Data
1. Daya dukung tanah () = 160 kg/m2
2. Berat volume tanah (s) = 1500 kg/m2
3. Berat volume beton (c) = 24 kN/m3
4. Kedalaman tanah keras = 2,5 m
5. Mutu Beton (fc) = 30 MPa
6. Mutu Baja (fy) = 360 MPa
7. Dimensi Kolom = 400 x 400 mm
8. Beban normal (P) yang didapat dari perhitungan (SAP 2000),
diperoleh Pu = .kN
Pondasi dibuat simetris, berdasarkan SK SNI 03-2847-2002 Ps. 3. 8. 7. Bahwa tebal
minimum pelat pondasi diatas tulangan tulangan baah yang terletak diatas tidak boleh
kurang dari 150 mm. Sehingga diambil tebal pelat pondasi = 300 m
Gambar.Pembebanan Pondasi

1. Daya dukung tanah netto (n)


q = Berat Tanah + Berat sendiri pondasi
= ( x ) + ( x )
= .. KN/m2
n = q
= () ()
= . KN/m2

n

( . )
.

Aperlu = .. m2
Misal gunakan pondasi ukuran () m x () m

Qnetto

Dimana :
As = b x h
=(. m) x (. m)
= .. m2 Aperlu
( )
Qnetto = = ( ) /2

2. Kontrol daya dukung tanah


+
(( . . ) + ( . . ))/
( . . ) ( ) . !
BAB VI
PERHITUNGAN TULANGAN

A. PERHITUNGAN TULANGAN RING BALK

Gambargambar tumpuan balok


Diketahui :
Beban Mati (D) = KN/m2
Beban Hidup (L) = KN/m2
Kombinasi Pembebanan = 1,2 D + 1,6 L = 1,2 x () + 1,6 () = ..KN/m

Analisa Struktur untuk Momen


Menggunakan Program SAP 2000 v14, dengan perhitungan otomatis pada berat sendiri
struktur.

Pembebanan : Beban Hidup

Pembebanan : Beban Mati

Gaya momen : Kombinasi pembebanan


Data (dari perhitungan SAP 2000 frame = ..Comb1)
+ =
=
Momen nominal
+ ( . )
+ = =
0,8 0,8
( . )
= =
0,8 0,8
Diketahui dari soal :
=
=

Dari table rasio maksimum tulangan pokok diperoleh :


1,4 1,4
= = =
( . . )
1 600
= 0,85 =[ ]
600 +
( ) ( ) 600
= 0,85 =[ ] =
( ) 600 + ( )
= 0,75 = .
Ukuran ring balk : cm x 30 cm\

1. Perencanaan tulangan lentur positif.


+ =

Digunakan tulangan D15 mm, sengkang 8 mm dan selimut beton 30 mm.



=
2
( )
= (. . ) (. . ) ( )
2
= ( )

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

+ ( )
= 2
= =
. ( ). ( )

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

min > ( . ) > ( . ) . !


Nilai diambil dari nilai yang terbesar
= . .
= . .
=
Digunakan tulangan 4D14 (As1 = mm2, As2 = mm2)
As ada = .mm2 > Asperlu = .. mm2 OK !!!!

Cek Kapasitas Momen


= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
+
= ( ) > ( ). OK!!!!!

2. Perencanaan tulangan lentur negative.


=

Digunakan tulangan D15 mm, sengkang 8 mm dan selimut beton 30 mm.



=
2
( )
= (. . ) (. . ) ( )
2
= ( )

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

( )
= 2
= =
. ( ). ( )
1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

perlu < ( . ) > ( . ) . !


Nilai diambil dari nilai yang terbesar
= . .
= . .
=
Digunakan tulangan 4D14 (As1 = mm2, As2 = mm2)
As ada = .mm2 > Asperlu = .. mm2 OK !!!!

Cek Kapasitas Momen


= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
+
= ( ) > ( ). OK!!!!!

3. Perhitungan tulangan geser Ring Balk


Diketahui :
bw = .. mm
d = mm
Vu = . KN
Kemampuan pikul beton tanpa tulangan geser
1
= 0,6 . .
6
1
= 0,6 ( ). ( ). ( )
6
= ( )
0,5 x Vu < Vu
0,5 x ( ) < ( ) .
B. PERHITUNGAN TULANGAN KOLOM
Dari analisa SAP 2000, dicari kolom yang mempunyai nilai P yang bernilai negative paling
besar. Pada analisa ini kolom yang mempunyai nilai P paling besar adalah frame 5 dan
diperoleh data sbb :
M1 (M3 pada frame 2) = - KNm
M2 (M3 pada frame 3) = KNm
Pu (nilai P maksmal pada Pondasi) = KN
Pu (nilai P maksmal pada Frame 5) = KN
Beban eksentris maksimum menurut perhitungan Orde satu
2 ( )
=
= = ( ) = ( )
( )

0 = 15 + 0,3 () = 15 + 0,3 ( . ) = ( )

> 0 ( ) > ( ) . . ()

Sehingga M2
Dihtung dengan cara :
2 = (15 + ( )) = (( ) ( )) =

Dihitung Kekuatan Kolom


= 4700 = 4700 ( ) = ( )
1 3
1
= . = . ( ) ( )3 = ( ). 109
12 12

= = = ( ) < 1 .

. ( ) ( )
= = = 2
2,5(1 + ) 2,5(1 + ( ))

Dihitung momen inertia balok


Dengan menganggap momen inertia penampang retak balok sebesar setengah dari momen
inertia penampang bruto.
Momen inersia balok di ujiung atas balok (gunakan dimensi balok induk)
1 1
= [ . ( ) ( )3 ] = ( ) 108 2
2 2 12
Momen inersia sloof diujung bawah kolom ( gunakan dimensi sloof)
1 1
= [ . ( ) ( )3 ] = ( ) 108 2
2 2 12
Sehingga factor kekangan ujung yang terjadi pada kolom adalah :
1 1
= 1 . .
2 2
1 1
= ( ) . ( ) . ( ) ( )
2 2
= ( )
1
= 1 & 2 . .
2
1
= ( ) . ( )
2
= ( )

( . ) =


( ). 1013
2 ( ( ))
( . ) =
( ). 108
1 ( ( ))

( . ) = ( )
Menurut diagram nomogram portal dengan pengaku (tembok bata) difapat nilai k = ()
Jika jari jari putaran portal kolom ( radius Of Gyration)
r = 0,3 . h kolom = 0,3 . () = ()mm, maka :

. 1
< 34 12.
2

( ). ( ) ( )
< 34 12. 24 > ( )
( ) ( )
Maka termasuk kolom langsing ( pengaruh kelangsingan dapat diabaikan)
a. Perencanaan tulangan lentur kolom

Gambar Penampang persegi kolom


Asumsi angka penulangan total 3 %. Tulangan kolom dianggap simetris sehingga :
1
= = . 0,03 = 0,015
2
= = ( )
= = ( ) ( ) (( ) ( ))
= = ( )2
Dicoba tulangan 6D22 ( Asi =() mm2 , As = As = () mm2)
Cek eksentrisitas rencana terhadap eksentrisitas balanced cb
600 600 ( )
= = = ( )
600 + 600 + ( )
= 1 . = ( ). ( ) = ( )
( ) ( )
= 600. = 600. = ( ) > = ( )
( )
Nilai fs diamlbil yang terkecil, dengan demikian digunakan fs = fy = 360 MPa
= 0,85 . . + . .
= 0,85 ( ). ( ) . ( ) + ( ). ( ) ( ). ( )
= ( )

= 0,85 . . . . ( ) + . . ( ) + . ( )
2 2 2 2
( ) ( ) ( )
= 0,85 . ( ). ( ) . ( ). ( ) + ( ). ( ). ( ( ))
2 2 2
( )
+ ( ) . ( ) (( ) )
2
= ( ) = ( )

( )
= = = ( ) < = 27
( )
Sehingga keruntuhan kolom adalah keruntuhan Tarik
Analisis terhadap beban yang bekerja dengan factor reduksi.
= 0,65
( )
= = = ( )
. ( )
( )
= = = ( )
0,85 ( ) ( )
2 ( ) 2 ( )
= = ( )
2 2 ( )
( )
1 = 1 = ( )
( )

2 2 2

= 0,85 . . . . [ [ ] 2 . [1 ]]
2. 2.

2 2 2

= 0,85 . . . . [ [ ] 2 . [1 ]]
2. 2.

= ( )

= = 0,65 ( ) = ( ) > = ( ) !

b. Pereencanaan tulangan geser


Dari SAP 2000 diperoleh data sebagai berikut :
Vu (diambil dari V3 pada frame 38) = ()KN
1
= 2 ( 1 + ) , 6 . .
14 .

1
= 2 ( 1 + ) , 6 . .
14 .

= ( )

= 0,65 ( ) = ( ) > = ( )
Maka tidak diperlukan tulangan geser

C. PERHITUNGAN SLOOF
Data ( dari perhitungan SAP 2000 frame 72)
Maksimum (M3 mak) dari seluruh Sloof
+ =
=
Diketahui dari soal :
=
=

Dari table rasio maksimum tulangan pokok diperoleh :


1,4 1,4
= = =
( . . )
=
Momen nominal
+ ( . )
+ = =
0,8 0,8
( . )
= =
0,8 0,8

1. Perencanaan tulangan lentur positif.


+ =
Digunakan tulangan D15 mm, sengkang 8 mm dan selimut beton 30 mm.

=
2
( )
= (. . ) (. . ) ( )
2
= ( )

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

+ ( )
= 2
= =
. ( ). ( )

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

min > ( . ) > ( . ) . !


Nilai diambil dari nilai yang terbesar
= . .
= . .
=
Digunakan tulangan 4D12 (As1 = mm2, As2 = mm2)
As ada = .mm2 > Asperlu = .. mm2 OK !!!!

Cek Kapasitas Momen


= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
+
= ( ) > ( ). OK!!!!!

2. Perencanaan tulangan lentur negative.


=

Digunakan tulangan D12 mm, sengkang 8 mm dan selimut beton 30 mm.



=
2
( )
= (. . ) (. . ) ( )
2
= ( )

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

( )
= 2
= =
. ( ). ( )

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

min > ( . ) > ( . ) . !


Nilai diambil dari nilai yang terbesar
= . .
= . .
=
Digunakan tulangan 4D12 (As1 = mm2, As2 = mm2)
As ada = .mm2 > Asperlu = .. mm2 OK !!!!

3. Pereencanaan tulangan geser balok sloof


Diketahui :
bw = () mm
d = h h selimut
d = () ()
= () mm
= ( )

Gammbar shear force Doagram 2 -2 (Comb 2) frame 72


Kemmampuan pikul beton tanpa tulangan geser :

1
= 0,6 6 . .
1
= 0,6 ( ). ( ) . ( )
6
= ( )
0,5 = ( ) < = ( )

D. PERHITUNGAN PONDASI
1. Perhitungan Gaya Dalam Pada Pondasi
Gambar penampang pondasi
Diketahui dari soal :
Daya Dukung Tahah () = () Kg/cm2
Berat Volume Tanah (s) = () KN/m3
Berat Volume Beton (c) = () KN/m3
Kedalaman Tanah keras = () m
Mutu Beton (Fc) = () MPa
Mutu Baja (Fy) = () MPa
Dimensi Kolom = x mm
Beban normal kolom dari hasil SAP = () KN
Dari table rasio maksimum tulangan pokok diperoleh :
min = ( )
= ( )
Daya Dukung Tanah , Netto (n)
= +
= ( ) + ( )
= ( )/2
=
= ( ) + ( )
= ( )/2
( )
( )

= ( )2

Misal digunakan ukuran pondasi () m dan ()


As = () m x ()m = () m2

= = ( )/2


+
( ) ( ) + ( )
( ) ( )/2

2. Perhitungan Tulangan Pondasi


a. Perhitungan pondasi terhadap gaya geser

Gambar penampang fondasi


Asumsikan dipakai tulangan D22

=
2
( )
= (. . ) (. . ) ( )
2
= ( )

= ((0,5 ) (0,5 ) )
= ((0,5 ( )) (0,5 ( )) ) ( )
= ( )2 = ( )2

=
= ( ) ( )
= ( )
1
= 0,6 6 . .
1
= 0,6 ( ). ( ) . ( )
6
= ( )

= 0,65 ( ) = ( ) > = ( ) !

b. Tinjauan pondasi terhadap gaya geser pondasi (2 arah)

Rasio antara sisi panjang dengan sisi pendek pondasi



= = = ( )

bo = kelilong daerah yang tidak diarsir
bo = 4 ( b kolom + d) = 4(() + (.) = (.) mm

Menurut SK SNI 03 2847-2002. Dalam bentuk :


2 1
= (1 + ) ( ) .
6
2 1
= (1 + ) ( ( )) . ( ) ( )
( ) 6
= ( )

=
= ( ) ( )
= ( )
= 0,65 ( ) = ( ) = ( ) !
( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

( )
= = =
( )

+ ( )
= = =
. 2 ( ). ( )

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

min > ( . ) > ( . ) . !


Nilai diambil dari nilai yang terbesar
= . .
= . .
=
= . .
= . .
=

Digunakan tulangan D20 jarak tulangan ()mm


Digunakan D20 () (As1 = () mm2)
.
() = = = ( ) ( )
1
As ada = .mm2 > Asperlu = .. mm2 OK !!!!

( ) ( )
= = ( )
( ) ( )
= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )
=
= ( ) ( )
= ( )

3. Perencanaan tulangan Lentur


Arah sumbu x = arah sumbu y

Gambar Penampang Fondasi


( ) ( )
= = ( ) = ( )
2

1
= . . . 2
2
1
= ( ). ( ) . ( ). ( )2
2
= ( )

( )
= = = ( )/
( )
( )
= = =
0,85 . ( ). ( )
+ ( )
= = =
. 2 ( ). ( )

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

perlu > ( . ) > ( . ) . !


Maka digunakan = ()
= . .
= . .
= 2
Dipakai tulangan 6D20 150 ( As = () mm2 , As ada = () mm2
Cek spasi
Spasi min = diameter tulangan = () mm
= () mm atau () cm
Spasi max = 2 x Tebal pelat
= 2 x () mm
= () mm = () m
Spasi min < () mm < spasi max ..OK!!!!
Cek Kapasitas
= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
+
= ( ) > ( ). OK!!!!!

Pemindahaan beban dari kolom ke pelat dukung


Syarat Pn > Pu
= (0,85 )
= ( ) (0,85 ( ). ( )
= ( . )
= ( )
Sehingga > ( ) > ( ) . !
Panjang penyaluran dasar (Ld ) Tulangan tekan (Kolom).

4
= [ ]

( )
4
= [ ]
( )

= ( . ) ( )
Digunakan pada daerah tekan , db = () mm
Ldb tidak boleh kurang dari = 0,04 x db x fy
= 0,04 x () x ()
= ()mm
DiambilLdb = () mm

Taulangan lebih =
(.)
= (.)

= (.)

Ld = Ldb x Tulangan lebih


= (.) x (.)
= (.) mm
Dipakai panjang penyaluran dasar Ld = (.) mm
Panjang penyaluran yang tersedia :
Ldt = h pondasi ( 2 x D) h selimut
= () (() x (.) ) ()
= (.) mm
Ldt = () mm < Ld =(.) mm..OK!!!!

E. PERHITUNGAN TULANGAN BALOK


1. Perhitungan Tulangan Lentur Balok Induk
Data (dari perhitungan SAP 2000 (m3) dari seluruh balok induk terletak pada frame no (.)
+ =
=
Momen nominal
+ ( . )
+ = =
0,8 0,8
( . )

= =
0,8 0,8
Diketahui dari soal :
=
=

Dari table rasio maksimum tulangan pokok diperoleh :


=
= .

Momen Nomnal

+
+ ( . )
= = =
0,8 0,8
( . )
= = =
0,8 0,8

1. Perencanaan tulangan lentur positif.


+ =
Digunakan tulangan D8 mm, sengkang 8 mm dan selimut beton 30 mm.

=
2
( )
= (. . ) (. . ) ( )
2
= ( )

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

+ ( )
= 2
= =
. ( ). ( )

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

min < ( . ) < ( . ) . !


Nilai diambil dari nilai yang terbesar
= . .
= . .
=
Digunakan tulangan 4D14 (As1 = mm2, As2 = mm2)
As ada = .mm2 > Asperlu = .. mm2 OK !!!!

Cek Kapasitas Momen


= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
+
= ( ) > ( ). OK!!!!!

2. Perencanaan tulangan lentur negative.


=


=
2
( )
= (. . ) (. . ) ( )
2
= ( )

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

( )
= = =
. 2 ( ). ( )

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

perlu < ( . ) > ( . ) . !


Nilai diambil dari nilai yang terbesar
= . .
= . .
=
Digunakan tulangan 4D14 (As1 = mm2, As2 = mm2)
As ada = .mm2 > Asperlu = .. mm2 OK !!!!

Cek Kapasitas Momen


= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
+
= ( ) > ( ). OK!!!!!

3. Perhitungan Tulangan Geser Balok


Diketahui :
bw = () mm
d = h h selimut
d = () ()
= () mm
= ( )

Gammbar shear force Doagram 2 -2 (Comb 2) frame 72


Kemmampuan pikul beton tanpa tulangan geser :

1
= 0,6 6 . .
1
= 0,6 ( ). ( ) . ( )
6
= ( )
0,5 = ( ) < = ( )

F. PERHITUNGAN TULANGAN PELAT


Diketahui dari soal :
=
=
Dari table rasio maksimum tulangan pokok diperoleh :
=
= .

Untuk fc < 3() MPa digunakan 1 = ()


Untuk (..)MPa fc () MPa digunakan 1 = (.) () (fc ())
Untuk fc > () MPa digunakan 1 = ()
Sehingga 1 = ()

PELAT TIPE 2 ARAH


1. Data diperoleh dari perhitungan BAB ()
MIx = . KNm
MIy = KNm
Mtx = KNm
Mty = Knm
d = mm
b = mm
= .

a. Kontrol Terhadap gaya geser


1) Untuk Komponen struktur yang hanya dibebani oleh geser dan lentur
1
= 0,6 6 . .
1
= 0,6 ( ). ( ) . ( )
6
= ( )

2) Gaya geser terfaktor



= 1,15 2
( ) ( )
= 1,15 2
= . .

3) Starat pelat tanpa sengkang, Vu Vc


( ) ( )
( ) ( ) .

b. Tulangan Tarik ( tumpuan ) pada daerah momen negative arah tx


Dalam perhitungan ditinjau arah Mntx
( )
= = = ( )
( )
Ditentukan d = 100 mm, dengan asumsi tebal selimut = 30 mm
Tinjauan tiap 1 m lebar plat, b = 1000 mm

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

Mntx ( )
= 2
= =
. ( ). ( )

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

( ) < ( . ) < ( . ) , maka digunakan = ( )


= . .
= . .
= 2 = ( )2
Dipakai tulangan utama 6D12 (As1 = mm2, dengan spasi 100 mm (as = ()
mm2)

Cek Kapasitas
= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
= ( ) > + ( ). OK!!!!!

Cek jarak tulangan lentur utama


Sesuai dengan SK SNI 03-2847-20002 bahwa pada pelat lantai tulangan utama harus
berjaak tidak lebih dari :
3 x hf = () x () = ()mm
Dipakai spasi tulangan () mm < () mm OK!!!

c. Tulangan Tarik ( tumpuan ) pada daerah momen negative arah ty


Dalam perhitungan ditinjau arah Mnty
( )
= = = ( )
( )
Ditentukan d = 100 mm, dengan asumsi tebal selimut = 30 mm
Tinjauan tiap 1 m lebar plat, b = 1000 mm

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

Mnty ( )
= 2
= =
. ( ). ( )

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

( ) > ( . ) > ( . ) , maka digunakan = ( )


= . .
= . .
= 2 = ( )2
Dipakai tulangan utama 8D12 (As1 = mm2, dengan spasi 100 mm (as = ()
mm2)

Cek Kapasitas
= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
= ( ) > + ( ). OK!!!!!

Cek jarak tulangan lentur utama


Sesuai dengan SK SNI 03-2847-20002 bahwa pada pelat lantai tulangan utama harus
berjaak tidak lebih dari :
3 x hf = () x () = ()mm
Dipakai spasi tulangan () mm < () mm OK!!!

d. Tulangan ( lapangan ) pada daerah lx


Dalam perhitungan ditinjau arah MnIx
( )
= = = ( )
( )
Ditentukan d = 100 mm, dengan asumsi tebal selimut = 30 mm
Tinjauan tiap 1 m lebar plat, b = 1000 mm

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

MnIx ( )
= 2
= =
. ( ). ( )
1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

( ) < ( . ) < ( . ) , maka digunakan = ( )


= . .
= . .
= 2 = ( )2
Dipakai tulangan utama 6D12 (As1 = mm2, dengan spasi 100 mm (as = ()
mm2)

Cek Kapasitas
= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
+
= ( ) > ( ). OK!!!!!

Cek jarak tulangan lentur utama


Sesuai dengan SK SNI 03-2847-20002 bahwa pada pelat lantai tulangan utama harus
berjaak tidak lebih dari :
3 x hf = () x () = ()mm
Dipakai spasi tulangan () mm < () mm OK!!!

e. Tulangan ( lapangan ) pada daerah Iy


Dalam perhitungan ditinjau arah MnIy
( )
= = = ( )
( )
Ditentukan d = 100 mm, dengan asumsi tebal selimut = 30 mm
Tinjauan tiap 1 m lebar plat, b = 1000 mm
( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

MnIy ( )
= 2
= =
. ( ). ( )

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

( ) < ( . ) < ( . ) , maka digunakan = ( )


= . .
= . .
= 2 = ( )2
Dipakai tulangan utama 8D12 (As1 = mm2, dengan spasi 100 mm (As = ()
mm2)
Dipakai tulangan susut dengan suhu D12-100
Cek Kapasitas
= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
+
= ( ) > ( ). OK!!!!!

Cek jarak tulangan lentur utama


Sesuai dengan SK SNI 03-2847-20002 bahwa pada pelat lantai tulangan utama harus
berjaak tidak lebih dari :
3 x hf = () x () = ()mm
Dipakai spasi tulangan () mm < () mm OK!!!
Tabel. Hasil Perencanaan Tulangan Pelat

Tipe Pelat Momen (KNm) Tulangan Utama (mm)


MIx = () D12 - 100
MIy = () D12 - 100
Dua Arah
Mtx = () D12 - 100
Mty = () D12 - 100

PELAT TIPE 1 ARAH


1. Data diperoleh dari perhitungan BAB ()
MIx = . KNm
MIy = KNm
Mtx = KNm
Mty = Knm
d = mm
b = mm
= .

a. Kontrol Terhadap gaya geser


1) Untuk Komponen struktur yang hanya dibebani oleh geser dan lentur
1
= 0,6 6 . .
1
= 0,6 ( ). ( ) . ( )
6
= ( )

2) Gaya geser terfaktor



= 1,15 2
( ) ( )
= 1,15 2

= . .
3) Starat pelat tanpa sengkang, Vu Vc
( ) ( )
( ) ( ) .

b. Tulangan Tarik ( tumpuan ) pada daerah momen negative arah tx


Dalam perhitungan ditinjau arah Mntx
( )
= = = ( )
( )
Ditentukan d = 100 mm, dengan asumsi tebal selimut = 30 mm
Tinjauan tiap 1 m lebar plat, b = 1000 mm

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

Mnt ( )
= 2
= =
. ( ). ( )

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

( ) < ( . ) < ( . ) , maka digunakan = ( )


= . .
= . .
= 2 = ( )2
Dipakai tulangan utama 6D12 (As1 = mm2, dengan spasi 100 mm (as = ()
mm2)

Cek Kapasitas
= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
+
= ( ) > ( ). OK!!!!!

Cek jarak tulangan lentur utama


Sesuai dengan SK SNI 03-2847-20002 bahwa pada pelat lantai tulangan utama harus
berjaak tidak lebih dari :
3 x hf = () x () = ()mm
Dipakai spasi tulangan () mm < () mm OK!!!

c. Tulangan lapangan pada daerah Mt


Dalam perhitungan ditinjau arah Mnty
( )
= = = ( )
( )
Ditentukan d = 100 mm, dengan asumsi tebal selimut = 30 mm
Tinjauan tiap 1 m lebar plat, b = 1000 mm

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

Mnty ( )
= = =
. 2 ( ). ( )

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

( ) > ( . ) > ( . ) , maka digunakan = ( )


= . .
= . .
= 2 = ( )2
Dipakai tulangan utama 6D12 (As1 = mm2, dengan spasi 100 mm (as = ()
mm2)
Dipakai tulangan susut dan suhu D12 - 100
Cek Kapasitas
= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
= ( ) > + ( ). OK!!!!!

Cek jarak tulangan lentur utama


Sesuai dengan SK SNI 03-2847-20002 bahwa pada pelat lantai tulangan utama harus
berjaak tidak lebih dari :
3 x hf = () x () = ()mm
Dipakai spasi tulangan () mm < () mm OK!!!

d. Tulangan ( lapangan ) pada daerah lx


Dalam perhitungan ditinjau arah MnIx
( )
= = = ( )
( )
Ditentukan d = 100 mm, dengan asumsi tebal selimut = 30 mm
Tinjauan tiap 1 m lebar plat, b = 1000 mm

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

MnIx ( )
= 2
= =
. ( ). ( )
1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

( ) < ( . ) < ( . ) , maka digunakan = ( )


= . .
= . .
= 2 = ( )2
Dipakai tulangan utama 6D12 (As1 = mm2, dengan spasi 100 mm (as = ()
mm2)

Cek Kapasitas
= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
+
= ( ) > ( ). OK!!!!!

Cek jarak tulangan lentur utama


Sesuai dengan SK SNI 03-2847-20002 bahwa pada pelat lantai tulangan utama harus
berjaak tidak lebih dari :
3 x hf = () x () = ()mm
Dipakai spasi tulangan () mm < () mm OK!!!

e. Tulangan ( lapangan ) pada daerah Iy


Dalam perhitungan ditinjau arah MnIy
( )
= = = ( )
( )
Ditentukan d = 100 mm, dengan asumsi tebal selimut = 30 mm
Tinjauan tiap 1 m lebar plat, b = 1000 mm
( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

MnIy ( )
= 2
= =
. ( ). ( )

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

( ) < ( . ) < ( . ) , maka digunakan = ( )


= . .
= . .
= 2 = ( )2
Dipakai tulangan utama 8D12 (As1 = mm2, dengan spasi 100 mm (As = ()
mm2)
Dipakai tulangan susut dengan suhu D12-100
Cek Kapasitas
= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
+
= ( ) > ( ). OK!!!!!

Cek jarak tulangan lentur utama


Sesuai dengan SK SNI 03-2847-20002 bahwa pada pelat lantai tulangan utama harus
berjaak tidak lebih dari :
3 x hf = () x () = ()mm
Dipakai spasi tulangan () mm < () mm OK!!!
Tabel. Hasil Perencanaan Tulangan Pelat

Tipe Pelat Momen (KNm) Tulangan Utama (mm)


M lap = () D12 - 100
Satu Arah
M t = () D12 - 100

G. PERHITUNGAN TULANGAN TANGGA


1. Perhitungan Plat Tangga
a. Data (dari perhitungan SAP 2000)
+ =
=
=

Momen nominal
+ ( . )
+
= =
0,8 0,8
( . )

= =
0,8 0,8
Tinggi efektif, jika selimut beton () mm dan tulangan utama db = ()mm


=
2
( )
= (. . ) (. . )
2
= ( )
Cek Terhadap tulangan geser
Untuk komponen yang dibebani geser dan lentur
1
= 0,6 . .
6
1
= 0,6 ( ). ( ). ( )
6
= ( )
Vu Vu
0,8 x ( )KN ( ) .

b. Data Plat Tangga :


Ukuran plat Tangga :
L tangga = () mm
H plat = () mm
=
=

Perencanaan tulangan lentur positif. (ditinjau setiap 1 meter lebar)


Data : + =

Gambar .. Rencana Tangga permeter

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

+ ( )
= 2
= =
. ( ). ( )

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

min > ( . ) > ( . ) . !


Nilai diambil dari nilai yang terbesar
= . .
= . .
=
Digunakan tulangan 6D10- 100 (As = mm2)
As ada = .mm2 > Asperlu = .. mm2 OK !!!!

Cek Kapasitas Momen


= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
+
= ( ) > ( ). OK!!!!!

Cek jarak tulangan lentur utama


Sesuai dengan SK SNI 03-2847-20002 bahwa pada pelat lantai tulangan utama harus
berjaak tidak lebih dari :
3 x h (3 x tebal pelat) = () x () = ()mm
Atau () mm = () cm
Dipakai spasi tulangan () mm < () mm OK!!!

Tulangan susut dan suhu


Berdasarkan SK SNI 03-2847-20002
Rasio tulangan susut dan suhu terhadap luas bruto dan penampang (deform fy = 280
MPa) :
As = () x b x h
As = () x () x ()
As = () mm2
Maksimum spasi = 3 . hplat = 3 () = () mm
Dipakai tulangan 4D12 -150 (As = () mm2)
Perencanaan tulangan lentur negative (ditinjau setiap 1 meter lebar)
Data : =

Gambar .. Rencana Tangga permeter

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

( )
= 2
= =
. ( ). ( )

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

min < ( . ) < ( . ) . !


Nilai diambil dari nilai yang terbesar
= . .
= . .
=
Digunakan tulangan 6D12- 100 (As = mm2)
As ada = .mm2 > Asperlu = .. mm2 OK !!!!

Cek Kapasitas Momen


= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
= ( ) > + ( ). OK!!!!!

Cek jarak tulangan lentur utama


Sesuai dengan SK SNI 03-2847-20002 bahwa pada pelat lantai tulangan utama harus
berjaak tidak lebih dari :
3 x h (3 x tebal pelat) = () x () = ()mm
Atau () mm = () cm
Dipakai spasi tulangan () mm < () mm OK!!!

Tulangan susut dan suhu


Berdasarkan SK SNI 03-2847-20002
Rasio tulangan susut dan suhu terhadap luas bruto dan penampang (deform fy = 280
MPa) :
As = () x b x h
As = () x () x ()
As = () mm2
Maksimum spasi = 3 . hplat = 3 () = () mm
Dipakai tulangan 4D12 -150 (As = () mm2)
2. Perhitungan Papan Injak

Gambar Gambar Papan Injak

Beban Mati = KN/m


Beban Hidup = KN/m
Qu = 1,2 x DD + 1,6 x DL
= 1,2 x () + 1,6 x ()
= . KN/m
Mu = x Qu x A2
= x () x (.)2
= . KN/m
Perencanaan tulangan lentur (ditinjau setiap 1 meter lebar)
Data : = KNm

d = O h selimut = () () = () mm

Gambar Rencana Plat tangga permeter

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

( )
= = =
. 2 ( ). ( )
1,4 1,4
= = =
( . . )
1 600
= 0,85 =[ ]
600 +
( ) ( ) 600
= 0,85 =[ ] =
( ) 600 + ( )
= 0,75 = .

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

min < ( . ) < ( . ) . !


Nilai diambil dari nilai yang terbesar
= . .
= . .
=
Digunakan tulangan 6D12- 100 (As = mm2)
As ada = .mm2 > Asperlu = .. mm2 OK !!!!

Cek Kapasitas Momen


= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
= ( ) > + ( ). OK!!!!

Tulangan susut dan suhu


Berdasarkan SK SNI 03-2847-20002
Rasio tulangan susut dan suhu terhadap luas bruto dan penampang (deform fy = 280
MPa) :
As = () x b x h
As = () x () x ()
As = () mm2
Maksimum spasi = 3 . hplat = 3 () = () mm
Dipakai tulangan 4D12 -150 (As = () mm2)

3. Perhitungan Tulangan Pelat Bordes


Data ( dari Peritungan SAP 2000)
Momen Plat Bordes pada frame no ()
+ =
=
=

Momen nominal
+ ( . )
+ = =
0,8 0,8
( . )
= =
0,8 0,8

Gambar . Rencana Plat Tangga Permeter


( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

( )
= = =
. 2 ( ). ( )
1,4 1,4
= = =
( . . )
1 600
= 0,85 =[ ]
600 +
( ) ( ) 600
= 0,85 =[ ] =
( ) 600 + ( )
= 0,75 = .

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

min > ( . ) > ( . ) . !


Nilai diambil dari nilai yang terbesar
= . .
= . .
=
Digunakan tulangan 6D12- 100 (As = mm2)
As ada = .mm2 > Asperlu = .. mm2 OK !!!!

Cek Kapasitas Momen


= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
= ( ) > + ( ). OK!!!!
Cek jarak tulangan lentur utama
Sesuai dengan SK SNI 03-2847-20002 bahwa pada pelat lantai tulangan utama harus
berjaak tidak lebih dari :
3 x h (3 x tebal pelat) = () x () = ()mm
Atau () mm = () cm
Dipakai spasi tulangan () mm < () mm OK!!!

Tulangan susut dan suhu


Berdasarkan SK SNI 03-2847-20002
Rasio tulangan susut dan suhu terhadap luas bruto dan penampang (deform fy = 280
MPa) :
As = () x b x h
As = () x () x ()
As = () mm2
Maksimum spasi = 3 . hplat = 3 () = () mm
Dipakai tulangan 4D12 -150 (As = () mm2)

4. Perencanaan Balok Bordes


Gambar. Gambar Perencanaan Balok Bordes
Pembebanan :
Plat tangga bentang
1. Beban Hidup : 0,5 x 3,3 x L tangga = 0,5 x 3,3 x () = () KN
2. Beban Mati
Penutup Pelat Ubin tebal 2 cm = 0,02 x 3,5 x 22,5 x 0,5 = () KN
Spesi semen tebal 1 cm = 0,01 x 3,5 x 21 x 0,5 = () KN
Pelat tebal 206 mm = 0,206 x 3,5 x 22,5 x 0,5 = () KN
Beban Mati = () KN

Plat Bordes
1. Beban Hidup : 0,5 x 3,3 x L Bordes = 0,5 x 3,3 x () = () KN
2. Beban Mati
Penutup Lantai tebal 2 cm = 0,02 x 3,5 x 22,5 x 0,5 = () KN
Spesi semen tebal 1 cm = 0,01 x 3,5 x 21 x 0,5 = () KN
Pelat bordes tebal 206 mm = 0,206 x 3,5 x 22,5 x 0,5 = () KN
Balok Bordes (120 x 120 mm = 0,120 x 0,120 x 22,5 x 0,5 = () KN
Beban Mati = () KN

Rekapitulasi :
Q1 = 1,2 () + 1,6 () = () KN/m
Q2 = 1,2 () + 1,6 () = () KN/m +
Qu Total = () KN/m
Gambar Gambar pelat Bordes
Momen yang Terjadi :
1
= 2
24
1
= ( ) (. . )2
24
= ( )/
1
= 2
12
1
= ( ) (. . )2
12
= ( )/

1
= 2
2

1
= ( ) (. . )2
2
= ( )/

a. PerencanaanTulangan Lentur Balok Bordes.


Data Tangga :
Ukuran Balok bordes : () cm x () cm
=
=
+ ( . )
+ = =
0,8 0,8
( . )
= =
0,8 0,8

Gambar Rencana Plat Tangga per meter


1. Tulangan Lentur Positif
+ =

Gambar Gambar Perencanaan Tulangan Lentur Positif


Digunakan tulangan utama D10 mm, sengkang D10 mm dan selimut beton 30
mm

=
2
( )
= (. . ) (. . ) ( )
2
= ( )

( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

( )
= 2
= =
. ( ). ( )
1,4 1,4
= = =
( . . )
1 600
= 0,85 =[ ]
600 +
( ) ( ) 600
= 0,85 =[ ] =
( ) 600 + ( )
= 0,75 = .

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

min < ( . ) < ( . ) . !


Nilai diambil dari nilai yang terbesar
= . .
= . .
=
Digunakan tulangan 6D12- 100 (As = mm2)
As ada = .mm2 > Asperlu = .. mm2 OK !!!!

Cek Kapasitas Momen


= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
+
= ( ) > ( ). OK!!!!

2. Tulangan Lentur Negatif


=

Gambar Gambar Perencanaan Tulangan Lentur Negatif


Digunakan tulangan utama D10 mm, sengkang D10 mm dan selimut beton 30
mm

=
2
( )
= (. . ) (. . ) ( )
2
= ( )
( )
= = =
0,85 . ( ). ( )

( )
= = =
. 2 ( ). ( )
1,4 1,4
= = =
( . . )
1 600
= 0,85 =[ ]
600 +
( ) ( ) 600
= 0,85 =[ ] =
( ) 600 + ( )
= 0,75 = .

1 2. . 1 2. ( ). ( )
= [1 1 ]= [1 1 ] =
( ) ( )

min < ( . ) < ( . ) . !


Nilai diambil dari nilai yang terbesar
= . .
= . .
=
Digunakan tulangan 6D12- 100 (As = mm2)
As ada = .mm2 > Asperlu = .. mm2 OK !!!!

Cek Kapasitas Momen


= 0,85 . . . = 0,85 . ( ). ( ). = ( ).
= . = ( ). ( ) = ( )
= ( ) = ( )
( )
= = ( )
( )

= [ ] = [ ] . 106 = ( )
2 2
+
= ( ) > ( ). OK!!!!
a. Pembebanan arah x x
1) Beban terbagi merata
Qx = Qt x sin
= 74,402 kg/m x sin 40
= 47,825 kg/m
2) Beban Hidup terpusat
Dari PBI tahun 1983 :
Beban Hidup Terpusat (P) = 100 kg
Px = P x sin
= 100 kg x sin 40
= 64, 27 kg

b. Pembebanan arah y y
1) Beban terbagi Merata
Qy = Qt x cos
= 74,402 kg/m x cos 40
= 56, 99 kg/m
2) Beban Hidup terpusat
Dari PBI tahun 1983 :
Beban Hidup Terpusat (P) = 100 kg
Py = P x cos
= 100 kg x cos 40
= 76,60 kg

c. Menghitung Momen Maksimal


1 1
Mx max = x Qx x L2 + x Px x L
8 4
1 1
max = x (47,82 kgm) x ((2,8 m)2 ) + x (64,27kg) x (2,8m)
8 4
max = 91,8526 kg. m = 9185,26 kg. cm

1 1
My max = x Qy x L2 + x Py x L
8 4
1 1
Mx max = x (56,99 kgm) x ((2,8 m)2 ) + x (76,60 kg) x (2,8 m)
8 4
Mx max = 109, 4702kg. m = 1097,02kg. cm

d. Kontrol terhadap tegangan lentur


1 3600 2
= = = 2400 /2
1,5 1,5


+ 2400 /2

9185,26 . 10947,02 .
+ 2400 /2
38,0 3 10,1 3

1325.581 2 2400/2

A. KONTROL LENDUTAN
Dari SNI
Batas Lendutan maksimum (Hal 15 dari 183)
Komponen struktur dengan beban tidak terfaktor Beban tetap
1. Balok pemikul dinding atau finishing yang 1/360
getas
2. Balok biasa 1/360
Dengan beban tetap adalah beban mati dan beban hidup.
Lendutan Arah x x :
Qx = 47,82 Kg/m = 0,4782kg/cm
Px = 64,27 kg
L = 2,8 m = 280 cm
Ix = 238 cm4
E = 3,6 x 106 kg/cm2
Mx = 9185,26 kg.m

5 4 1 3
= +
384 48
5 (0,4782) (280)4 1 64,27 (280)3
= +
384 (3,6 106 ) 238 48 (3,6 106 ) 238
= 0,0789

Lendutan Arah y y :
Qy = 56,99 Kg/m = 0,5699kg/cm
Py = 76,60 kg
L = 2,8 m = 280 cm
Iy = 33,5 cm4
E = 3,6 x 106 kg/cm2
My = 10947,02 kg.m

5 4 1 3
= +
384 48
5 (0,5699) (280)4 1 76,60 (280)3
= +
384 3,6 106 33,5 48 3,6 106 33,5
= 0,6686

Untuk Asumsi :
a. Balok pemikul dinding atau finishing yang getas

= 2 + 2
360
280
= (0,0789)2 + (0,6686)2
360
= 0,6733 0,778 . .

b. Balok biasa

= 2 + 2
240
280
= (0,0789)2 + (0,6686)2
240
= 0,6733 0,778 . .

B. KONTROL TERHADAP TEGANGAN KIP


Analisis penampang berdasarkan batang lentur control penampang.
Profil C 125 x 50 x 20 x 4,5
h = 125 mm
tb = 20 mm
b = 50 mm
ts = 4,5 mm


1 = <

125
1 = < 50 OK.
20

1 = 6,25 50 OK.


< 1,25

2800 50
< 1,25
125 4,5
22,4 < 13,88 .
Penampang tidak akan mengalami perubahan bentuk
3
< 0,042 1 2 [ ]

Dimana :
2800 125
1 = = = 1555,55
50 4,5

0,63 0,63 (3,6 106 )


2 = = = 945
2400

Didapat C2 > C1 maka :


1 250
= ( ) 0,3
2 250
1555,55 250
= 2400 ( ) 0,3 2400
945 250
= 1047,488 /2

Cek :

< 0,042 1 2 [ ] 3

4.5 3
6913,27 /2 < 0,042 1555,55 945 [ ] 2400
125
6913,27 2 < 12622.179 2 OK!!!!

Kesimpulan : Profile C 125 x 50 x 20 x 4,5 dapat digunakan

Anda mungkin juga menyukai