Sularso, K Suga, “ Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Daya yang ditransmisikan Fc
Daya rata-rata 1,2 – 2,0 Daya maksimum 0,8 – 1,2 Daya normal 1,0 – 1,5 Tabel Jenis Jenis Faktor Koreksi Berdasarkan Daya yang Akan Ditransmisikan
Bahan poros S30C dengan kekuatan tarik σt = 48kg/mm2
Komposisi dan sifat mekanik bahan untuk poros : Karbon (C) : 0,42-0,48% Chromium Cr : 0,2% Ni : 0,2% Magnesium (Mn) : 0,6-0,9% Silikon (Si) : 0,15%-0,35% Sulfur : 0,035% Fosfor (P) : 0,03% Mo :0 Kekuatan Tarik : 58 kg/mm2 Berat Jenis Bahan Karbon : 0,000785 kg/cm3
Daya yang di transmisikan p (Kw)
P = 1 Hp = 0,75 kW Putaran poros 1 n1 = 1450 rpm Putaran poros 2 n2 = 362,5 rpm Putaran poros 3 n3 = 24,1 rpm Faktor koreksi, fc = 1,0 Daya rencana Pd (kW) Pd = 0,75 x 1 = 0,75kW 3.8.1 Momen rencana, T (kg/mm) pd T1 = 9,74 x 105 n1 0,75 kW = 9,74 x 105 1450 = 503, 79 kg/mm pd T2 = 9,74 x 105 n2 0,75 kW = 9,74 x 105 362,5 = 2015,17 kg/mm pd T3 = 9,74 x 105 n2 0,75 kW = 9,74 x 105 24,1 = 30311,2 kg/mm 3.8.2. Gaya-Gaya Pembebanan Pada Poros a. Tegangan geser yang diijinkan Diketahui στ = Tegangan tarikan bahan S30C (48kg/ mm2) Sf1 = Faktor Keamanan untuk bahan (6,0) (Sularso, Hal 8) Sf2= Faktor keamanan untuk konsentrasi tegangan alur pasak dan kekasaran (2,0) (Sularso, hal 8) Maka : στ τα = Sf 1× Sf 2 48 τα = 6,0× 2,0 = 4 kg/mm2 3.8.3. Menghitung Diameter Poros a. Diameter poros 1 Diketahui : Τα = Tegangan geser (4 kg/mm2) Kt = Faktor koreksi karena puntiran dan tumbukan ringan (3,0) (Sularso,hal 8) Cb = Faktor koreksi karena beban dan tumbukan ringan (2,3) (Sularso, hal 8) T1 = Moment Puntir (503,79 kg/mm) Maka : 5,1 Ds1 = ( x Kt x cb x T1) τα 5,1 Ds1 = ( x 3,0 x 2,3 x 503,79) 4 Ds1= 16,5mm b. Diameter poros 2 Diketahui : Τα = Tegangan geser (4 kg/mm2) Kt = Faktor koreksi karena puntiran dan tumbukan ringan (3,0) (Sularso, hal 8) Cb = Faktor koreksi karena beban dan tumbukan ringan (2,3) (Sularso, hal 8) T2 = Momen punter (2015,17 kg/mm) 5,1 Ds2 = ( x Kt x cb x T2) τα 5,1 Ds2 = ( x 3,0 x 2,3 x 2015,17) 4 Ds2= 17 mm c. Diameter poros 3 Diketahui : Τα = Tegangan geser (4 kg/mm2) Kt = Faktor koreksi karena puntiran dan tumbukan ringan (3,0) (Sularso, hal 8) Cb = Faktor koreksi karena beban dan tumbukan ringan (2,3) (Sularso, hal 8) T3 = Momen punter (30311,2 kg/mm) 5,1 Ds2 = ( x Kt x cb x T2) τα 5,1 Ds2 = ( x 3,0 x 2,3 x 30311,2) 4 Ds2= 25 mm 2 Gaya Gaya Reaksi Pada poros A Fr = √ FY 2 + F Z 2
=√ 2,82 +02 = 2,8 kg Pada poros B Fr = √ FY 2 + F Z 2
=√ 5,322+ 02 = 5,32 kg
3.8.4. Berat Poros
a. Berat poros yang ke 1 Diketahui Diameter poros yang direncanakan d = 16,5 mm Panjang poros ( l )= 100 mm Berat jenis bahan karbon (y) = 0,000785 kg/cm3 (Tabel) Maka : π Wp = . ds2. l. y 4 3,14 Wp = . 1,652. 100. 0,000785 4 = 0, 167kg b. Berat poros yang ke 2 Diketahui : Diameter poros yang direncanakan d = 17 mm Panjang poros ( l )= 95 mm Berat jenis bahan karbon (y) = 0,000785 kg/cm3 (Tabel) Maka : π Wp = . ds2. l. y 4 3,14 Wp = . 1,72. 9,5. 0,000785 4 =0,17kg c. Berat poros yang ke 3 Diketahui Diameter poros yang direncanakan d = 25 mm Panjang poros ( l )= 300 mm Berat jenis bahan karbon (y) = 0,000785 kg/mm3 (Tabel) Maka : π Wp = . ds2. l. y 4 3,14 Wp = . 2,52. 300. 0,000785 4 = 1,15 3.8.5. Pengecekan Kekuatan Poros a. Pengecekan terhadap tegangan geser poros motor 5,1 τmax = . Kt . cb . T 1 d 13 5,1 τmax = 3 . 3,0.2,3. 503,79 16,5 = 3,94 kg/mm2 Syarat τmax ≤ τa 3,94 kg ≤ 4 (memenuhi syarat) b. Pengecekan terhadap tegangan geser poros di pemutar kentang 5,1 τmax = 3 . Kt . cb . T 2 d1 5,1 τmax = 3 . 3,0.2,3 .2015,17 17 = 1,4 kg/mm2 Syarat τmax ≤ τa 1,4 kg ≤ 4 kg (memenuhi syarat) c. Pengecekan terhadap tegangan geser poros engkol 5,1 τmax = 3 . Kt . cb . T 3 d1 5,1 τmax = . 3,0.2,3 .30311,2 253 = kg/mm2 Syarat τmax ≤ τa 0,68kg ≤ 4 kg (memenuhi syarat) 3.9. Perhitungan Poros Eksentrik 3.9.1 Perhitungan Panjang Langkah Komponen Pendorong (L) Dikeahui = Jarak antara Tmb ke Pisau (Tma) = 160 mm Posisi part pendorong di titik dasar (TMb) 0 Maka L = Tma- Tmb = 160- 0 =160 mm Jadi panjang langkah di komponen pendorong kentang sampai ke pisau pemotong adalah 160 cm 3.9.2. Menentukan Jarak Sumbu Poros Dengan Sumbu Eksentrik Diketahui Panjang langkah = 160 cm Maka L X= 2 X 80 mm Jadi jarak sumbu poros dengan sumbu poros eksentrik adalah 80mm