Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRESENTASI JURNAL

DEPARTEMEN KEPERAWATAN ANAK

“Effects of Animal-assisted Activities on Biobehavioral Stress Responses in


Hospitalized Children: A Randomized Controlled Study”

Oleh:
ROHMAYUNI AGUSTIN
201710461011024
MUHAMMAD RIDZKY PRATAMA
201710461011049

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Telah melakukan
PRESENTASI JURNAL

Pada,
Hari/Tanggal :
Tempat :

Pendamping Penyusun

(………………) (………………..)

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan yang berjudul “Effects of Animal-assisted Activities on
Biobehavioral Stress Responses in Hospitalized Children: A Randomized
Controlled Study” tanpa ada kendala suatu apapun. Sholawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
dari zaman jahiliyah hingga zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada:
1. Ketua departemen keperawatan dasar dan tim
2. Teman-teman, selaku pendukung pengerjaan laporan.
Seperti halnya manusia yang tidak sempurna di mata manusia lain atau
pun di mata Allah SWT, penyusunan laporan ini tidak terlepas dari kesalahan
penulisan dan penyajiannya mengingat akan keterbatasan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu kami selalu mengharapkan kritikdan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi penyempurnaan laporan ini. Akhir kata semoga
laporan ini dapat memberi manfaat untuk kita semua. Amin
Wassalamu’alaikumWr.Wb

Malang, 08 Februari 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang ............................................................................................. 1
1.2 TujuanPenelitian ........................................................................................ 2

BAB II JURNAL PENELITIAN


2.1 Print out naskah asli jurnal ......................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN


3.1 ProfilPenelitian........................................................................................... 4
3.1.1 JudulPenelitian .............................................................................. 4
3.1.2 Pengarang/ Author ......................................................................... 4
3.1.3 Sumber .......................................................................................... 4
3.1.4 Key Word ....................................................................................... 4
3.1.5 Abstract ......................................................................................... 4
3.1.6 TanggalPublikasi ........................................................................... 5
3.2 DeskripsiPenelitianBerdasarkanMetode PICO .......................................... 5
3.2.1 TujuanPenelitian............................................................................ 5
3.2.2 DesainPenelitian ............................................................................ 5
3.2.3 populasi/sample ............................................................................. 5
3.2.4 PICO .............................................................................................. 5
3.2.5 Kekurangan Penelitian .................................................................. 7
3.2.6 Manfaat Penelitian......................................................................... 8

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 9
4.2 Saran ........................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Anak yang dirawat di rumah sakit menghadapi kecemasan dan emosi
negatif yang signifikan terkait dengan masalah kesehatan yang serius dan
pengaturan rumah sakit yang asing. Selama masa stres, tingkat biomarker
neuroendokrin seperti kortisol meningkat dan secara negatif dapat
mempengaruhi fungsi kekebalan dan pemulihan dengan menurunkan respons
inflamasi (Schneiderman, Ironson, & Siegel, 2005 dalam Steptoe, Hamer, &
Chida, 2007).
Anima-assisted Activity (AAA) didukung oleh penyedia layanan
kesehatan sebagai intervensi biaya yang efektif tanpa biaya yang memberikan
manfaat motivasi, pendidikan, rekreasi, dan terapeutik. Cocok untuk pasien
(AVMA, 2017; SCAS, 2013). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menguji keefektifan AAA dalam mengurangi respons stres biobehavioral
pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit. Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa AAAs memperbaiki mood / pengaruh positif pada anak-
anak yang dirawat di rumah sakit, namun menentukan efektivitas dan
generalisasi AAA Temuan terhambat oleh berbagai metodologi yang
digunakan, dengan ketelitian yang bervariasi. Satu kelompok melaporkan
anak-anak yang dirawat di rumah sakit memiliki tingkat pengaruh positif
yang lebih tinggi setelah AAA singkat daripada setelah bermain dengan
orang-orang (Kaminski dkk., 2002). Namun, penelitian ini menggunakan
non-random sampling, yang dapat mengenalkan bias seleksi. Peneliti lain
melaporkan bahwa AAA memperbaiki perasaan positif umum anak-anak
yang dirawat di rumah sakit, namun tidak adanya kelompok kontrol
membatasi keabsahan temuannya (Bouchard et al., 2004; Wu et al., 2002).
Seperti dicatat oleh Chur-Hansen, McArthur, Winefield, Hanieh, dan Hazel
(2014), penulis satu studi kualitatif di antara anak-anak yang dirawat dirumah

1
2

sakit melaporkan AAA meningkatkan ketenangan dan mood positif, namun


ketiadaan triangulasi membatasi validitas temuan tersebut.
1.2 Tujuan
a. Untuk mengevaluasi kemungkinan keterkaitan randomized control trial
keefektifan Anima-assisted Activity terhadap Respons Stres biobehavioral
pada Anak dirawat di rumah sakit.
b. Sebagai informasi untuk meningkatkan keilmuan praktik keperawatan
terhadap pasien dengan Respons Stres biobehavioral yang dirawat di rumah
sakit .
BAB II
JURNAL PENELITIAN

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 ProfilPenelitian
3.1.1 Judul Jurnal
“Effects of Animal-assisted Activities on Biobehavioral Stress
Responses in Hospitalized Children: A Randomized Controlled
Study”
3.1.2 Pengarang
Sandra M. Branson, Ph.D., RN, Lisa Boss, Ph.D., RN, CNS, CEN,
Nikhil S. Padhye, Ph.D., Thea Trötscher, RN, Alexandra Ward,
Medical Student.
3.1.3 Sumber
Journal of Pediatric Nursing vol. 36
3.1.4 Key Word
Anxiety, Animal-assisted activities, Biobehavioral, Children, Hospital,
Stress
3.1.5 Abstract
Purpose: This study assessed the effectiveness of animal-assisted
activities (AAA) on biobehavioral stress responses (anxiety, positive
and negative affect, and salivary cortisol and C-reactive protein
[CRP] levels) in hospitalized children.
Design and Methods: This was a randomized, controlled study.
Method: Forty-eight participants were randomly assigned to receive a
10-minute AAA (n = 24) or a control condition (n = 24). Anxiety,
positive and negative affect, and levels of salivary biomarkers were
assessed before and after the intervention.
Results: Although increases in positive affect and decreases in
negative affect were larger in the AAA condition, pre- and post-
intervention differences between the AAA and control conditions were
not significant. In addition, pre- and post-intervention differences

4
5

between the conditions in salivary cortisol and CRP were not


statistically significant. Baseline levels of anxiety, cortisol, and CRP
had a significant and large correlation to the correspond-ing post-
intervention measures. Scores on the Pet Attitude Scale were high but
were not associated with changes in anxiety, positive affect, negative
affect, or stress biomarkers.
Conclusions: Although changes were in the expected direction, the
magnitude of the effect was small. Future randomized controlled trials
with larger recruitment are needed to determine the effectiveness of
AAAs in reducing biobehavioral stress responses in hospitalized
children.
Practice Implications: Nurses are positioned to recommend AAA as a
beneficial and safe experience for hospital-ized children.

3.1.6 Tanggal Publikasi


7 Februari 2017

3.2 Deskripsi Penelitian Berdasarkan Metode PICO


3.2.1 Tujuan Penelitian
Untuk mengevaluasi kemungkinan keterkaitan randomized control
trial keefektifan Anima-assisted Activity terhadap Respons Stres
biobehavioral pada Anak.

3.2.2 Desain Penelitian


Peneliti menguji keefektifan AAA 10 menit pada respons stres
biobehavioral (kegelisahan, mood / pengaruh, dan kortisol saliva dan
CRP) pada anak-anak yang diobati dengan menggunakan uji coba
terkontrol secara acak dengan program AAA yang ada di rumah sakit
anak-anak. Hipotesis utamanya adalah bahwa anak-anak yang
menerima AAA akan mengalami penurunan yang lebih besar dalam
kecemasan, pengaruh negatif, kortisol, dan CRP dan perbaikan yang
6

lebih besar pada pengaruh positif daripada anak-anak dalam kondisi


kontrol non-AAA.
Peneliti menggunakan desain acak terkontrol 2 lengan, dimana partici-
pants secara acak ditugaskan ke AAA 10 menit atau kondisi kontrol
non-AAA 10 menit. Kondisi kontrol (Gambar 2) adalah anjing boneka
yang mewah (tidak ada orang atau anjing hidup). Data demografis
dikumpulkan pada awal secara verbal dan melalui peninjauan grafik.
Langkah-langkah hasil dikumpulkan dua kali, sebelum dan sesudah
intervensi, dan termasuk kecemasan dan mood yang dilaporkan
sendiri (pengaruh negatif dan positif) dengan instrumen psikometrik
mapan, dan air liur untuk pengukuran biologis stres non-invasif
(kortisol) dan inflamasi. (Protein C-reaktif). Studi ini disetujui oleh
Dewan Peninjau Kelembagaan universitas dan dibebaskan dari
tinjauan oleh Komite Perawatan dan Perawatan Kelembagaan
universitas universitas.
7

3.2.3 PICO

Problem : Menggali peran terapi Anima-assisted Activity terhadap Respons

Stres biobehavioral pada Anak.

Populasi :

Penelitian ini dilakukan pada anak-anak yang dirawat dirumah sakit

sebanyak n=181. Setelah dilakukan pengacakan sampel, didapatkan :

- 135 anak dikeluarkan karena :

- 4 anak tidak mengikuti pertemuan criteria inklusi

- 56 menolak menjadi responden dengan alas an :

 19 anak mengalami fatigue

 23 anak menolak berpartisipasi

P  10 anak merasa tidak enak badan

 1 anak alergi terhadap anjing

 1 anak tidak suka anjing

 1 anak terlalu memakan waktu

 1 anak yang ibu nya alergi terhadap anjing

- 75 Keterbatasan bahasa anak

Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 53 anak

yang dibagi dalam 2 kelompok, blok random grup alokasi yaitu :

- 28 anak kelompok alokasi terapi bersama anjing

 24 anak kelompok alokasi penerima intervensi

 4 anak tidak menerima intervensi


8

- 25 anak alokasi kelompok kontrol

 24 anak menerima alokasi intervensi

 1 anak tidak menerima intervensi

Kriteria inklusi pada penelitian ini ialah

- Tidak ada

kriteria eklusi pada penelitian ini adalah

- Tidak ada

Critical Thinking :

Intervensi AAA terdiri dari AAA satu kali 10 menit dengan anjing dan

pawang, keduanya berinteraksi dengan pasien. AAA santai dan tidak

membatasi pawang dari percakapan, yang merupakan standar praktik AAA.

Anak-anak mencuci tangan mereka sebelum dan sesudah AAA. Anjing

terapi dikelompokkan dan dikendalikan oleh pawing anjing setiap saat. Jika

peserta menginginkan anjing itu ditempatkan di tempat tidur, selembar kain

I bersih ditempatkan di tempat tidur antara anjing dan pasien. Jika tidak,

anjing itu berada di tempat tidur pasien dan mudah dijangkau. Kontak taktil

dan visual dengan anjing dipromosikan oleh pawang. Orang tua atau wali

tidak diberi instruksi khusus kecuali untuk kembali main di samping tempat

tidur. Tidak ada batasan pada siapa anak dapat berinteraksi dengan, yang

direplikasi standar AAA praktek. Participan yang ditugaskan pada kondisi

kontrol menerima anjing boneka mewah baru untuk jangka waktu 10 menit
9

yang sama tanpa aktivitas terstruktur atau orang lain. Pada akhir sesi kondisi

kontrol, anjing boneka mewah ditawari agar anak tetap merokok. Orang tua

atau wali diberi instruksi yang sama seperti dalam kondisi AAA. Staf medis

di rumah sakit kami akrab dengan program AAA yang telah mapan dan tim

medis yang sering membulatkan selama kedua kondisi studi, dan jika

diperlukan, perawat akan memberikan obat-obatan intravena untuk pasien

selama kondisi penelitian. Namun, pasien ditarik dari penelitian jika terjadi

intervensi medis selama penelitian yang secara fisik atau emosional stres,

seperti prosedur terapi fisik (n = 1) atau prosedur samping tempat tidur

lainnya yang mencakup pemindahan cast (n = 1). Data dikumpulkan segera

sebelum dan sesudah kondisi AAA dan kontrol. Data psikososial

dikumpulkan dengan menggunakan instruksional standar, dan air liur

dikumpulkan melalui air liur pasif. Peserta tidak diijinkan menyikat gigi,

minum, atau makan makanan besar 1 jam sebelum pengumpulan data.

Peserta membilas mulut mereka dengan air dan menunggu 10 menit sebelum

memberikan spesimen. Spesimen air liur dikumpulkan antara pukul 10 pagi

dan jam 1 siang. untuk mengendalikan ritme sirkadian.

Critical Thinking :

Berinteraksi dengan hewan (anjing) diyakini dapat mengurangi stress dengan

bermain bersama mereka dibandigkan dengan anak yang hanya bermain

dengan boneka hewan saja

 Karakteristik Partisipan
C
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kondisi AAA dan kontrol
10

dalam variabel demografis. Usia peserta berkisar antara 7 sampai 17

tahun (Mean [M] = 13,2, standar deviasi [SD] = 2.8). Sebagian besar

peserta Hispanik (35%) atau Putih (33%). Hampir tiga perempat (71%)

peserta melaporkan memiliki seekor anjing, dan partisipan dalam kedua

kondisi tersebut memberi peringkat pada sikap hewan peliharaan

mereka (PAS) setinggi (M = 100,73, SD = 11,05). Durasi rata-rata

rawat inap adalah 1,9 hari. Diagnosis yang paling umum adalah trauma

(27%), gangguan gastrointestinal (25%), dan muskuloskeletal (23%),

dan 31% dioperasi pasca operasi.

 Efektivitas AAA pada Affect, Anxiety dan Saliva Biomarker Stres

Skor untuk anak-anak dalam kondisi AAA dan kontrol pada awal

menunjukkan tingkat pengaruh positif moderat (M = 17,39, SD = 4,90

dan M = 16,63, SD = 5,22, masing-masing), sedangkan tingkat skor

pengaruh negatif untuk AAA dan kontrol kondisi menunjukkan tingkat

ringan pengaruh negatif (M = 10,36, SD = 3,87 dan M = 9,25, SD =

3,34, masing-masing).

Critical Thinking :

 Sikap pet (skor PAS) tidak berkorelasi signifikan dengan perubahan

sebelum dan sesudah intervensi mempengaruhi positif atau pengaruh

negatif pada anak-anak yang berpartisipasi dalam kondisi AAA, juga

skor PAS secara signifikan berkorelasi dengan perubahan kecemasan

negara (Tabel 4). Sikap bijaksana, perilaku hewan peliharaan tidak


11

berkorelasi secara signifikan dengan perubahan pra dan pasca-in-

tervention pada tingkat kortisol saliva atau CRP.

Dalam penelitian saat ini, peneliti menguji efektivitas AAA dalam

mengurangi respons stres biobehavioral pada pasien anak-anak yang dirawat

di rumah sakit menggunakan rancangan terkontrol acak dengan program

AAA yang ada di rumah sakit anak-anak. Temuan kami tidak mendukung

hipotesis kami.

Anak-anak rawat inap yang menerima AAA tidak mengalami penurunan

tingkat kecemasan, negatif, kortisol, atau CRP secara signifikan lebih besar,

tingkat dampak negatif, atau peningkatan yang lebih besar pada pengaruh

positif daripada anak-anak dalam kondisi kontrol non-AAA. Meskipun ada


O
peningkatan yang lebih besar dalam pengaruh positif dan penurunan yang

lebih besar dalam pengaruh negatif pada kondisi AAA, besarnya efeknya

kecil, dan perubahannya tidak berbeda nyata dengan respon pada kondisi

kontrol. Terlepas dari kondisi penelitian, anak-anak yang memiliki tingkat

kecemasan dan stres biomarker lebih tinggi (yaitu, kortisol dan CRP) pada

awal memiliki penurunan lebih besar daripada anak-anak yang memiliki

tingkat yang lebih rendah pada awal. Selain itu, tingkat perilaku hewan

peliharaan tidak terkait secara signifikan dengan perubahan sebelum dan

sesudah intervensi. Terlepas dari temuan kami yang tidak signifikan, uji coba
12

kami dengan menggunakan HAIS mengungkapkan bahwa para peserta

sangat menyukai interaksi "sangat banyak," tidak ada perilaku negatif atau

perilaku manusia yang dilaporkan, dan kebanyakan anak melaporkan

"jumlah sedang" untuk "banyak" hubungan emosional dengan anjing (s).

Critical Thinking :

Alat HAIS berisi empat item yang tidak tersedia secara konsisten atau tidak

diizinkan di rumah sakit kami: "merawat hewan" (item 8), "menawarkan

makanan untuk hewan" (butir 9), "memotret binatang" (item 9), "memotret

binatang" item 12), dan anjing "menerima makanan dari Anda" (butir 17).

Setelah menghilangkan keempat item ini, kisaran skor HAIS adalah -24

sampai 56. Dengan menggunakan skor yang disesuaikan tanpa keempat item

ini, nilai peserta dalam penelitian kami menunjukkan interaksi interaksi

manusia-hewan positif tingkat tinggi (M = 33,00; SD = 6.09). Semua peserta

menunjukkan skor 0 ("tidak sama sekali") yang berkaitan dengan perilaku

manusia negatif, termasuk "menolak atau menghindari interaksi dengan

hewan" atau "berperilaku agresif terhadap binatang" (butir 13 dan 14). Juga,

semua peserta menginduksi skor 0 ("tidak sama sekali") yang berkaitan

dengan perilaku binatang negatif, termasuk hewan yang membuat suara tidak

bersahabat, berperilaku agresif terhadap peserta, menyebabkan kekacauan

atau ketidaknyamanan, atau menurun atau menghindari interaksi dengan

peserta "(butir 21-24). Semua peserta menanggapi pertanyaan "Apakah Anda

menikmati berinteraksi dengan hewan hari ini?" Dengan skor 4 ("banyak


13

sekali"). Untuk pertanyaan "Apakah Anda membuat hubungan emosional

dengan hewan itu?" Satu peserta mencatat satu poin lebih besar dari "tidak

sama sekali" (skor 1), dua peserta mencatat satu poin lebih besar dari

"jumlah sedang" (skor 3 ), dan tiga peserta mencatat "banyak" (skor 4).
14

1.2.4 Kekurangan Penelitian :


Keterbatasan :
Kelemahan metodologis dari penelitian sebelumnya menghasilkan
kesenjangan dalam bukti yang ketat untuk mempromosikan
penggunaan AAAs di rumah sakit. Karena hasil beragam dari
beberapa penelitian yang menggunakan berbagai populasi dan metode
pasien, efektivitas AAA untuk mengurangi stres, kecemasan, dan
memperbaiki respons stres fisiologis dan mood pada anak-anak yang
dirawat di rumah sakit tidak jelas. Jadi, dalam penelitian saat ini, kami
berusaha menggunakan percobaan terkontrol acak yang ketat untuk
mengukur parameter tekanan biologis untuk menguatkan data laporan
diri mengenai dampak AAA untuk memperbaiki respons stres
biobehavior pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit.
Kelebihan :
Kelebihan penelitian ini mencakup pendekatan biobehavioral dengan
parameter biological untuk menguatkan laporan diri data psikososial
yang mencerminkan keefektifan AAA. Selain itu, penelitian kami
menggunakan rancangan percobaan terkontrol yang dikelola
berdasarkan peraturan berdasarkan pedoman CONSORT, metode
yang paling kuat untuk menguji keefektifan berbagai perlakuan, yang
membatasi perancu faktor asing dan membatasi ancaman terhadap
validitas internal untuk menentukan efek pengobatan. Kami juga
mengendalikan tingkat perilaku hewan peliharaan untuk mengurangi
perumusan dan penggunaan ukuran variabel hasil yang berulang untuk
memaksimalkan kekuatan. Terakhir, kami melakukan penelitian kami
di bawah situasi alami, dengan anak-anak berusia 7-17 tahun yang
merupakan pemilik hewan peliharaan dan pemilik hewan peliharaan
dengan program AAA yang ada, yang memperluas generalisasi
temuan kami.
15

1.2.5 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Praktis
Jurnal ini dapat di terapkan di Indonesia sebagai tindakan terapi di
ruangan rawat inap sebagai terapi nonfarmakologi dan/ atau
kombinasi tindakan mandiri dan kolaborasi terapi farmakologi
dengan tim medis lain.
2. Manfaat Teoritis
Di dalam jurnal ini memberikan pengetahuan bagi kita sebagai
rencana tindakan keperwatan untuk pasien dengan Respons Stres
biobehavioral di rumah sakit
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Tujuan penelitian utama adalah untuk menguji kelayakan menjalankan
RCT untuk menilai efek Animal-assisted activities dan temuan mengenai tujuan
ini positif. Temuan dari uji coba menyoroti beberapa modifikasi pada desain dan
Cara penyampaian intervensi. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendeteksi
implikasi Animal-assisted activities dari aspek lain.

4.2 Saran
Setelah mahasiswa kesehatan membaca jurnal ini diharapkan mahasiswa
mampu meningkatkan keilmuaan, kemampanan tindakan dalam terapi
nonfarmakologi atau rencana tindakan (intervensi dan implementasi) mandiri.

9
10

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai