DISUSUN OLEH
2021010037
2022/2021
LEMBAR PENGESAHAN
Telah Disyahkan
Pada Tanggal:
Mengatahui:
(....................................) (................................)
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN
1. DEFINISI
Citra tubuh adalah sikap individu yang disadari atau tidak disadari terhadap tubuhnya
termasuk persepsi serta perasaan masa lalu dan sekarang tentang ukuran, fungsi, penampilan
dan potensi. Citra tubuh merupakan sikap individu terhadap tubuhnya, baik secara sadar
maupun tidak sadar, meliputi performance, potensi tubuh, fungsi tubuh serta persepsi dan
perasaan tentang ukuran tubuh dan bentuk tubuh (Sunaryo, 2014). Pandangan realistis
terhadap diri, menerima dan menyukai bagian tubuh akan memberi rasa aman, terhindar dari
rasa cemas dan menigkatkan harga diri. Persepsi dan pengalaman individu terhadap tubuhnya
dapat mengubah citra tubuh secara dinamis. Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi
tentang tubuh yang diakibatkan oleh perubahan ukuran bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan,
makna dan objek yang berhubungan dengan tubuh.
2. ETIOLOGI
Menurut buku SDKI yang disusun oleh Tim Pokja DPP PPNI antara lain yaitu:
1. Perubahan bentuk/ukuran tubuh
2. Perubahan fungsi tubuh
3. Perubahan fungsi kognitif
4. Ketidaksesuaian budaya dan keyakinan
5. Transisi perkembangan
6. Gangguan psikososial
7. Etika/Tindakan pengobatan medis
3. MANIFESTASI KLINIS
Berdasarkan buku (SDKI, 2017) manifestasi klinis Ganguan Citra Tubuh, yaitu
adanya penilaian buruk mengenai perubahan tubuh, terdapat pengungkapan
kegelisahan respon orang lain, menyembunyikan tubuh, menghindari melihat atau
menyentuh bagian tubuh yang tidak diinginkan, fokus terhadap perubahan tubuh, dan
hubungan sosial berubah. Menurut (Adityasto, 2017) manifestasi klinis Gangguan
Citra Tubuh meliputi :
a) Menarik diri
b) Aktivitas sosial menurun
c) Banyak diam
d) Komunikasi terbatas
e) Perasaan malu yang berlihan
f) Tidak bergairah melakukan aktivitas
g) Mudah tersinggung
4. PATOFISIOLOGI
Sel-sel dri kanker itu dibentuk dari sebuah sel-sel yang normal di dalam suatu proses
yang sangat rumit yang bisa disebut juga dengan transformasi, yang juga terdapat dari
setiap insiasi dan promosi : 1. Fase insiasi Pada tahap pertama yaitu insiasi akan
terjadi sebuah perubahan di dalam bahan yang genetic sel yang sering memancing sel
itu menjadi sangat ganas. Perubahan yang ada di dalam bahan yang genetic sel ini
sering disebabkan oleh salah satu agen yang bisadisebut karsinogen, yang juga bisa
berupa bahan yang ber kimia virus, atau bisa juga radiasi/ (penyinaran) dari sinar
matahari. Tetapi tidak juga semua sel yang memiliki kepekaan yang sama semuanya
terhadap suatu karsinogen. Maka Kelainan genetic di dalam sel atau bahan kimia
lainnya disebut dengan promotor, akan menyebabkan sel yang lebih rentan terhadap
salah suatu karsinogen.dan juga Bahkan gangguan fisik yang sudah menahunpun juga
bisa membuat sel menjadi akan lebih pekasekali untuk mengalami gangguan suatu
keganasan.
2. Fase promosi Pada tahap kedua ini yaitu promosi, salah satu sel yang sudah
mengalamifase insiasi akan bisa berubah unutk menjadi ganas. Sel ini yang belum
mampu melewati tahap pertama insiasi maka tidak akan bisa terpengaruh pleh
promosi. Karna itu diperlukan beberapa factor untuk terjdainya keganasan atau
(gabungan dari semua sel yang sudah peka dan pada suatu karsinogen).
5. Pathway
b. Nyeri akut
Manajemen Nyeri:
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
frekuensi, durasi kualitas dan faktor partisipasi.
b. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan.
c. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui penglaman nyeri
pasien.
d. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan .
e. Ajarkan tentang teknikmengurangi nyeri dengan non farmakologi
6. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
f. Tingkatkan kualitas istirahat.
g. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain bila ada keluhan dan tindakan nyeri yang
tidak berhasil
Tingkat Pengetahuan
a. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakityang
spesifik.
b. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul penyakit gastritis dengan cara
yang tepat.
c. Identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara yang tepat.
d. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang tepat.
e. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa mendatang atau proses mengontrolan penyakit.
TINJAUAN KASUS
A. KASUS
Pasien datang pada tanggal 4 Desember 2022 di IGD RSUD Prembun dengan keluhan
nyeri pada payudara sejak 5 hari yang lalu, greges, nafsu makan menurun, BAB
sedikit dan BAK kurang lancar.
B. PENGKAJIAN
1. Identitas
Identitas pasien
Nama : Ny. R
Usia : 42 tahun
Alamat : Prembun ,Kebumen
Status : Menikah
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : 4 Desember 2022
Tanggal pengkajian : 5 Desember 2022
Diagnosa Medis : Carsinoma Mammae
Identitas penanggung jawab
Nama : Tn . L
Alamat : Prembun, Kebumen
Hubungan dengan klien : Suami
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Nyeri pada payudara
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang pada tanggal 4 Desember 2022 di IGD RSUD Prembun
dengan keluhan nyeri pada payudara sejak 5 hari yang lalu, greges,
nafsu makan menurun, BAB sedikit dan BAK kurang lancar. Dengan
TTV, TD: 120/70,N: 98,S:36,5, RR: 20x/mnt, Spo: 96
B. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami gejala
tersebut,tetapi 5 hari yang lalu teraba benjolan pada payudara
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
hipertensi, diabetes militus, dan tidak ada anggota keluarga yang
memiliki riwayat penyakit yang sama dengan yang sedang diderita
oleh klien.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Sedang
Tingkat kesadaran : Compos Mentis (GCS : 15, E: 4, V: 5, M: 6)
b. Tanda-tanda vital
TD : 120/70 mmHG
Nadi : 98x/menit
Suhu : 36.5oC
RR : 20x/menit
c. Pemeriksaan Fisik Head to Toe
1) Kepala
Tampak tidak ada benjolan / pembengkakan, bentuk bulat, rambut
tampak berwarna hitam, tidak ada nyeri tekan di kepala , Mata
isokor, kedua mata simetris kanan dan kiri, sklera tidak ikterus,
reaksi pupil terhadap cahaya isokor, tidak ada benjolan atau massa,
conjungtiva anemis, tidak ada menggunakan alat bantu penglihatan,
dan fungsi penglihatan baik.
2) Hidung
Tidak terasa nyeri pada saat ditekan. Tampak tidak ada perdarahan
pada hidung, hidung berfungsi dengan baik dan pasien mengatakan
tidak ada keluhan pada hidung. Pasien tidak terpasang alat bantu
pernafasan.
3) Telinga
Telinga tampak tidak ada kotoran.
4) Mulut dan tenggorokan
Mulut pasien tidak berbau dan gigi tampak bersih, mukosa bibir
kering dan merah, tidak ada pembengkakan pada gusi pasien.
5) Leher
Tidak ada pembesaran yang terjadi pada kelenjar tyroid, tidak ada
kelainan pada leher pasien, tidak ada nyeri tekan dibagian leher.
Tidak ada keluhan pada leher.
6) Dada
- Inspeksi : dada tampak simetris antara kiri dan kanan,
warna kulit sama, pola nafas teratur.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
- Perkusi : terdapat bunyi sonor.
- Auskultasi : suara paru vesikuler, dan nafas teratur, tidak
ada suara napas tambahan.
7) Jantung
- Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : tidak ada pembengkakan, nyeri tekan atau massa,
bunyi jantung redup.
- Perkusi : bunyi jantung redup, tidak ada bunyi tambahan.
- Auskultasi: bunyi jantung teratur lup-dup
8) Payudara
- Inspeksi : bentuk payudara asimetris kiri dan
kanan,terdapat luka bekas operasi
- Palpasi : teraba benjolan, ada pembengkakan atau massa,
ada nyeri tekan akibat post op.
9) Punggung
Tidak ada kelainan tulang seperti scoliosis dan lordosis.
10) Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan. Klien tampak menggunakan kateter.
11) Ekstremitas
- Atas
Tidak terpasang infus
- Bawah
Terpasang infus ringer laktat 20 tpm
4. Program Terapi
Ranitidine 50g/8jam
Metronidazole 4mg/8jam
Ketorolac 30g/8jam
Levotaxcime 50mg/8jam
5. Pemeriksaan Penunjang
Hasil USG adanya benjolan pada payudara kanan
6. Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi rutin
Hitung Jenis
1.2 L % 2-4
Eosinofil
0.2 % 0-1
Basofil
H
87.7 % 50-70
Neutrofil
L
5.8 % 25-40
Limfosit
5.1 % 2-8
Monosit
89.6 fL 80-100
MCV
31.1 pg 26-34
MCH
34.7 g/dL 32-36
MCHC
KIMIA KLINIK
22 U/I <37
SGOT
13 U/I <42
SGPT
124 Mg/dL 70-140
GDS
40 H mg/dL 10-50
Ureum
1.7 mg/dL 0.6-1.1
Creatinin
Clorida
C. Analisa Data
DO :
1. Tampak kehilangan
bagian sisi tubuh
2. Respon non verbal
pada perubhan dan
persepsi tubuh
3. Klien tampak
menghindari
menyentuh bagian
tubuh.
R: Merasasakan sakit di
bagian perut atas
S : Skala Nyeri 6
DO:
D. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan citra tubuh b/d efek tindakan operasi
2. Nyeri akkut b/d agen pencidera fisiologis
E. Intervensi Keperawatan
No Dx TUJUAN INTERVENSI
F. Implementasi Keperawatan
Tgl Diagnosa Impelemtasi Respon
G. Evaluasi Keperawatan
1 30/11/202 Nyeri akut b/d S: pasien mengatakan masih nyeri pada ulu
2 agen pencidera hati
fisiologis
O: KU sedang
P. intervensi dilanjutkan
1 01/12/202 Nyeri akut b/d S: pasien mengatakan nyeri pada ulu hati
2 agen pencidera mulai berkurang
fisiologis
O: KU sedang, Pasien tampak tenang
1 02/12/202 Nyeri akut b/d S. pasien mengatakan nyeri pada ulu hati
2 agen pencidera sudah jauh berkurang
fisiologis
O. KU membaik Ekspresi wajah tenang
A. Masalah teratasi
P. Lanjutkan intervensi