Anda di halaman 1dari 26

ANTICIPATORY GUIDANCE

NURLAILA
DEFINISI

• Bantuan perawat terhadap orang tua dalam mempertahankan


dan meningkatkan kesehatan melalui upaya pertahanan
nutrisi yang adekuat, pencegahab keselakaan dan supirvise
kesehatan
• Memberitahu orang tua tetang tahap perkembangan anak
sehingga orang tua dapat memenui kebutuhan sesuai usia
anak
CARA MENCEGAH KECELAKAAN
• Pemahaman tingkat perkembangan dan
perilaku anak
• Menigkatkan kualitas asuhan
• Lingkungan aman
MASA BAYI
• Aspirasi benda asing
• Jatuh
• Luka bakar
• Keracunan
• Kekurangan O2
MASA TODDLER
• Mengembangkan ketrampilan motorik kasar
• Peningkatan kemampuan motorik halus
• Mempunyai rasa ingin tahu yang besar
• Anak laki-laki lebih aktif bergerak
• Asing dengan lingkungan
• Belum berpengalaman dalam upaya
melindungi diri dari bahaya
Jenis kecelakaan
• Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda
• Tenggelam
• Keracunan atau terbakar
• Tertabrak karena lari mengejar bola/balon
• Aspirasi
Bahaya umum
• Lantai rumah licin/basah
• Rumah dengan tangga
• Alat makandan minum dari kaca
• Penyimpanan obat dan zat berbahaya lainnya
• Sumur yang terbuka
• Parit didepan atau samoing rumah
• Rumah dipinggir jalan raya
• Kompor dan alat memasak
• Kabel listrik
• Stop kontak
Pra Sekolah
• Objek panas
• Benda tajam
• Akibat naik sepeda
• Lari mengambil bola atau layangan
• Menyeberang jalan
Usia sekolah
• Anak sudah berfikir sebelum bertindak
• Anak aktif dalam kegiatan sekolah
Remaja
• Penggunaan kendaraan bermotor
• Kecelakaan karena olah raga
• Pergaulan bebas
• Seks bebas
• Narkotika
SIBLING RIVALRY :

-TERJADI NYATA PADA TODDLER


-KELUARGA MENDAPAT BAYI BARU→KECEMBURUAN
TODDLER
-TODDLER TIDAK MARAH/BENCI PADA BAYI, TAPI PERLU
ADAPTASI KARENA :
• PERUBAHAN→ ADA SAINGAN
• PERHATIAN IBU TERBAGI
• KEBIASAAN RUTIN BERUBAH
• KEHILANGAN TEMPAT TIDUR
-PERLU KESIAPAN TODDLER MENERIMA SAUDARA
KANDUNGNYA→ PERSIAPKAN SEJAK BAYI DALAM
KANDUNGAN
SIBLING RIVALRY
• Terjadi nyata pada toddler
• Keluarga mendapat bayi baru: Kecemburuan toddler
• Toddler tidak marah/benci pada bayi, tapi perlu
adaptasi karena:
– Perubahan: merasa ada saingan
– Perhatian ibu terbagi
– Kebiasaan rutin berubah
– Kehilangan tempat ti
• Perlu kesiapan toddler menerima saudara kandungnya:
persiapkan sejak bayi dalam kandungan
TOILET TRAINING
TOILET TRAINING
• Toilet training merupakan cara untuk melatih
anak agar bisa mengontrol buang air kecil
(BAK) dan buang air besar (BAB).
TOILET TRAINING
• Waktu tepat untuk mengfajarkan toilet
training→ 1-3 thn
• Meski rata-rata anak sudah bisa diajarkan di
usia 2,5 tahun tapi tidak semua anak sama.
• Kuncinya adalah saat perkembangan fisik,
emosi, dan psikologis anak siap
INDIKASI KESIAPAN ANAK DAN ORTU UNTUK TOILET TRAINING

KESIAPAN ANAK :
FISIK :
• PEGONTROLAN SYARAF SPINKTER ANI DAN URETRA→
USIA 18 – 24 BULAN
• MAMPU MENAHAN BAK SELAMA 2 JAM/anak mampu
tetap kering dlm 2jam
• MOTORIK KASAR : MAMPU DUDUK,berdiri tegak,
JONGKOK, BERJALAN
• MOTORIK HALUS : MAMPU MEMBUKA CELANA DAN
BERPAKAIAN
INDIKASI KESIAPAN ANAK DAN ORTU
UNTUK TOILET TRAINING
PSIKOLOGIS :
• MENGENAL ADANYA DORONGAN UNTUK MIKSI DAN
DEFEKASI ( memegang alat vitalnya,jongkok)
• KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
• MENIRU DENGAN TEPAT DAN MENGIKUTI PENGARAHAN
• MENGEKSPRESIKAN KEINGINAN UNTUK
MENYENANGKAN ORTU
• MAMPU DUDUK/JONGKOK DI ATAS TOILET 5 – 10 MENIT
TANPA REWEL/TURUN
Tahapan Toilet Training
• Biasakan menggunakan toilet pada anak untuk buang air.
– Mulailah dengan membiasakan anak masuk ke dalam WC.
– Latih si kecil untuk duduk di toilet meski dengan pakaian
lengkap. saat si kecil sedang membiasakan diri di toilet, Anda
dapat menjelaskan kegunaan toilet.
• Agar si kecil tidak takut di toilet, Anda dapat menemaninya
sambil membacakan buku atau menyanyikan lagu
kesayangannya.
Tahapan Toilet Training
• Lakukan secara rutin pada si kecil ketika terlihat
ingin buang air.
– Sejak si kecil terbiasa dengan toiletnya, ajaklah ia
untuk menggunakannya.
– Biarkan ia duduk di toilet pada waktu-waktu tertentu
setiap hari, terutama 20 menit setelah bangun tidur
dan sesudah makan.


Tahapan Toilet Training
• Bila pada waktu-waktu itu, si kecil sudah
duduk di toilet namun tidak ingin buang air,
ajak ia segera keluar dari toilet.
• Bila sekali-sekali ia mengompol, itu
merupakan hal yang normal. Anda juga tak
perlu khawatir dan memaksanya bila si kecil
kadang-kadang mogok dan tak mau ke toilet.
Tahapan Toilet Training
• Pujilah bila ia berhasil, meskipun kemajuannya
tidak secepat yang anda inginkan
– Bila si anak mengalami kecelakaan segera
bersihkan dan jangan menyalahkannya.
– Jadilah model yang baik, agar si kecil lebih mudah
mengerti. Contohkan padanya bagaimana
menggunakan toilet sehari-hari.
TEHNIK MENGAJARKAN TOILET
TRAINING
• Berbicara dg anak.
– Langkah awal adalah ibu berbicara dgn anaknya,
paling tepat sewaktu dia pipis, beritahu pada
anaknya bahwa dia sekarang itu namanya
ngompol, dan ngompol itu adalah pipis bukan
pada tempatnya di toilet.
– Tunjukan toilet dan jelaskan padanya toilet adalah
tempat untuk pipis dan pup
TEHNIK MENGAJARKAN TOILET
TRAINING
• Biasakan anak tidak menggunakan diapers di
rumah dari umur sedini mungkin
– Anak-anak harus bisa merasakan sensasi saat mau
pipis dan pup (kebelet).
– Dengan tidak menggunakan diapers, anak yang
ngompol akan merasakan basah di celana dan kaki
TEHNIK MENGAJARKAN TOILET
TRAINING
• Biasakan anak dg Potty toilet training /Kloset
untuk anak
• Kenali tanda-tanda anak mau pipis atau pup
– anak-anak memiliki tanda-tanda khas ketika dia
mau buang hajat. Tanda-tanda yang kebelet pipis
lazim adalah pegang alat vitalnya atau gelisah
sambil lari-lari kecil di tempat.
– Atau tiba-tiba tidak bergerak dan diam padahal
sedang main
TEHNIK MENGAJARKAN TOILET
TRAINING

• Tunjukkan simpati
– Jangan menyalahkan anak saat anak masih juga
ngompol,dibutuhkan kesabaran.
– Tunjukkan bahwa anak akan dapat melakukan
dengan baik

Anda mungkin juga menyukai