Anda di halaman 1dari 2

Apa saja yang semestinya sudah mampu dilakukan anak usia 3-5 tahun untuk membantu dirinya sendiri?

Menolong diri sendiri adalah kemampuan dan keinginan melakukan segala sesuatu sendiri. Disingkat bantu diri
atau self help. Bantu diri di usia prasekolah mencakup aktivitas makan, mandi, berpakaian, buang air kecil
dan buang air besar sendiri. Namun, kalau Anda berpikir bahwa semua kemampuan itu akan muncul dengan
sendirinya, tentu saja itu tidak tepat. Tanpa dilatih sejak dini, anak-anak tidak akan tahu bagaimana harus
membantu dirinya sendiri.
Keterampilan mengenakan baju, contohnya, dapat mulai dilatihkan sejak usia 2 tahun. Sebagai langkah awal,
kenalkan dulu aneka jenis pakaian, dari kaus oblong, T-shirt, sampai kemeja berkancing. Setelah itu lanjutkan
dengan mengenalkan celana pendek dan celana panjang. Sedangkan kepada anak perempuan, selain kaus,
kemeja dan celana, kenalkan juga rok dan gaun padanya.
Selanjutnya, mulailah dengan mempraktikkan hal yang paling mudah terlebih dulu. Di usia 3 tahun, misalnya,
diharapkan ia mulai bisa meneroboskan lengannya pada lengan kemeja. Setelah itu belajar memakai rok atau
celana karet. Selanjutnya, masih dibutuhkan ketekunan dan kesabaran ekstra saat membimbing si prasekolah
agar terampil manarik ritsleting dan mengancingkan bajunya.
Untuk menyenangkan buah hati tercinta, lakukan latihan sambil bercerita, bermain, dan bernyanyi. Ciptakan
lagu-lagu dengan syair sederhana yang memuat cara-cara sederhana membuka dan mengancingkan baju,
sehingga anak dengan mudah dapat mencernanya. Kegiatan menarik ritsleting dan mengancingkan baju
sekaligus akan mengasah kemampuan motorik halusnya.
Awalnya sangat mungkin akan terkesan berantakan. Bila ini yang terjadi, biarkan. Tak perlu terpancing untuk
memarahinya ataupun kelewat memaksakan “nilai-nilai” orangtua mengenai kerapian dan kepantasan.
Biarkan saja ia bereksplorasi terlebih dahulu. Dukung anak jika berhasil dan segera betulkan jika ia keliru
tanpa perlu menyalahkannya.
Yang terpenting, berikan kesempatan kepada anak untuk mencoba disertai keyakinannya bahwa orangtua
akan memberi perhatian penuh sekaligus menciptakan rasa aman. Jika anak merasa nyaman, ia akan
menjalani proses pembelajaran ini dengan lancar. Kalau saja sejak usia batita bantu diri telah diperkenalkan
secara konsisten, maka di usia prasekolah, sudah selayaknya anak mampu melakukan aktivitas bantu diri
dengan baik.
CIKAL BAKAL KEMANDIRIAN
Hebatnya, keterampilan bantu diri merupakan cikal bakal kemandirian anak. Jika anak tumbuh menjadi
pribadi mandiri berarti ia memiliki sejumlah kelebihan, di antaranya:
* Tak perlu bergantung sepenuhnya pada orang lain hanya untuk melakukan kegiatan fisik maupun
pengambilan keputusan. Berarti ia mampu menyelesaikan tugas sekaligus mengemban tanggung jawabnya
tanpa mengandalkan bantuan orang lain.
* Tak mudah panik bila menghadapi situasi baru/berbeda sebab ia terbiasa mengerjakan segala sesuatunya
sendiri.
* Tumbuh menjadi individu kreatif karena ia banyak menelurkan ide baru.
* Tak mudah frustrasi setiap kali mengalami benturan atau menemui kesulitan karena ia senantiasa tertantang
untuk mencoba memecahkan persoalannya sendiri.
* Tumbuh menjadi pribadi yang disukai dalam pergaulan berkat kemandirian dan kematangan yang
ditunjukkannya. Contohnya, mampu dengan cepat menyelesaikan tugas kelompok tanpa merecoki teman-
teman anggota kelompoknya.
* Rasa percaya dirinya berkembang optimal karena setiap kali berhasil menguasai kemampuan tertentu, maka
nilai positif dalam diri anak akan bertambah. Perlu diingat, pembentukan self esteem antara lain didapat
melalui penguasaan keterampilan. Yang pasti, pribadi mandiri mampu mengem-bangkan apa yang menjadi
nilai positif dalam dirinya.
* Keterampilan motoriknya berkembang dengan baik mengingat anak terbiasa melakukan segala sesuatunya
sendiri. Contoh sederhanya, ia terampil menulis karena terbiasa menggunakan jari-jarinya untuk mengerjakan
tugasnya secara mandiri.
Masalah: masih disuapi Target Anda Strategi
Contohnya, usia anak kini 4 tahun. Jika disuruh makan sendiri sampai habis lama sekali. Kemungkinan besar
karena di usia batita orangtua dan pengasuh tak cukup sabar mendampingi anak belajar makan secara
mandiri. Selain itu, sering kali anak dianggap hanya mengotori meja makan dan area sekitarnya. Anak bisa
makan sendiri. – Belajarlah bersabar ketika mendampingi anak makan sendiri.
– Dampingi anak sambil makan bersama. Ceritakan hal-hal yang menyenangkan tentang makanan yang sedang
dimakan dan lain-lain.
– Berikan porsi yang kira-kira dapat dihabiskan anak sambil makan sendiri.
– Lontarkan pujian bila si prasekolah bisa menghabiskan makanannya.
– Buatlah agar tampilan makanannya menggugah selera, bisa dari resepnya ataupun cara penyajiannya.
– Bersikaplah konsisten untuk membiarkan anak makan sendiri.
TUGAS SEDERHANA
* Mengenakan baju
Memasuki usia 4 tahun, anak sudah mampu memakai baju sendiri. Bila mengenakan kaus, ia pun sudah dapat
membedakan mana bagian depan dan mana bagian belakang, sehingga tidak lagi terbolak-balik. Bahkan, ia
mulai terampil mengancingkan kemejanya.
* Mengenakan sepatu
Awalnya, pilihkan sepatu berperekat. Selanjutnya bimbing ia agar mampu mengenakan sepatu bertali
sederhana. Proses mengikatkan tali sepatu sekaligus merupakan ajang latihan bagi kemampuan motorik
halusnya.
* Makan
Memasuki usia 4 tahun anak mampu makan sendiri dan menggunakan peralatan makan dengan benar.
Seyogyanya ia juga sudah paham mengenai disiplin waktu makan sekaligus apa saja aturan di meja makan.
Contohnya, tidak boleh menghambur-hamburkan makanan, mengunyah sambil mengeluarkan bebunyian,
duduk bermalas-malasan, makan di sembarang tempat atau sambil berjalan-jalan seenaknya. Selain itu, anak
juga mestinya sudah mampu mengambil makanan untuk dirinya saat di meja makan.
Seiring bertambahnya usia, tingkatkan keterampilannya dengan memberi pengetahuan tentang kebiasaan
makan sesuai adat di keluarga besar. Misalnya saja, kebiasaan makan tanpa menggunakan alat atau langsung
dengan tangan. Orangtua tak ada salahnya mengajarkan kebiasaan itu. Dengan mendapat pengetahuan dan
kepercayaan untuk melakukannya, ini akan menumbuhkan rasa percaya diri anak. Hasilnya, kelak ia bakal
mampu menyesuaikan diri dengan etiket makan di manapun.
* Aktivitas di kamar mandi
Mandi, buang air besar, buang air kecil dan membersihkan sesudahnya adalah aktivitas bantu diri di kamar
mandi yang sudah dapat dilakukan anak usia prasekolah. Sebelumnya, anak sudah dapat dilatih untuk bisa
mencuci muka dan tangannya.
Namun dengan alasan keber-sihan, tak ada salahnya orangtua sesekali mengontrol cara mandi dan
membersihkan diri anak. Khusus untuk anak perempuan, ingatkan untuk membasuh kemaluannya dari arah
depan ke belakang dan bukan sebaliknya, terutama usai buang air besar. Jangan lupa, jelaskan alasannya
dengan bahasa sederhana, yakni agar kotoran dan kuman yang mungkin tertinggal di anus tidak terbawa ke
vagina.
Tahapan berikutnya, bimbing juga anak untuk mengeringkan alat kelaminnya dengan tisu atau handuk kecil
yang bersih agar tidak lembap. Jika sudah, bimbing ia untuk mengenakan kembali celananya dan merapikan
penampilannya. Saat memakai celana, mintalah anak untuk berpegangan pada dinding kamar mandi agar
tidak terjatuh akibat ketidakseimbangan tubuhnya.
KALAU TERLAMBAT
Bila keterampilan bantu diri ini belum dikuasai di usia prasekolah, sebaiknya orangtua segera mengubah sikap.
Boleh jadi karena selama ini anak tidak diberi kesempatan untuk melatih dirinya. Jadi, segeralah ciptakan
tugas-tugas sederhana dan bimbinglah dia saat melakukan tugasnya.
Sangat mungkin proses belajar bantu diri yang baru dimulai di usia ini makan waktu lebih lama. Apalagi jika
anak sudah terbiasa mendapat pelayanan penuh dari orangtua, pembantu atau pengasuh, karena motivasi
anak harus dibangun lebih dulu. Namun, berbekal kemauan dan kesabaran, cara-cara membantu diri dapat
diajarkan. Lakukan secara perlahan dan bertahap dari aktivitas yang paling mudah, seperti menaruh piring di
tempat cucian, sampai yang kompleks seperti mandi sendiri. Jangan lupa, sertakan contoh di setiap latihan
agar motivasinya tumbuh dan anak benar-benar memahaminya sebelum masuk ke langkah berikut. Kuncinya,
lebih baik terlambat daripada tidak. Tanpa keterampilan bantu diri, anak akan mengalami banyak hambatan.
Santi Hartono.
Narasumber:
Sani B. Hermawan Psi.,

Anda mungkin juga menyukai