Anda di halaman 1dari 20

Disampaikan Oleh:

Ns. Jupri Kartono, M.Kep., Sp.Kep.An


 Anticipatory guidance merupakan petunjuk-
petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu
agar orang tua dapat mengarahkan dan
membimbing anaknya secara bijaksana, sehingga
anak dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal.

 Memberitahukan/upaya bimbingan kepada orang


tua tentang tahapan perkembangan sehingga
orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat
memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak
◦ Usia 6 (enam) bulan pertama
 Memahami adanya proses penyesuaian antara
orang tua dengan bayinya, terutama pada ibu yang
membutuhkan bimbingan/asuhan pada masa
setelah melahirkan
 Membantu orang tua untuk memahami bayinya
sebagai individu yang mempunyai kebutuhan dan
untuk memahami bagaimana bayi mengekspresikan
apa yang diinginkan melalui tangisan
 Menentramkan orang tua bahwa bayinya tidak akan
menjadi manja dengan adanya perhatian yang
penuh selama 4-6 bulan pertama
 Menganjurkan orang tua untuk membuat jadwal
kebutuhan bayi dan orang tuanya
◦ Usia 6 (enam) bulan pertama
 Membantu orang tua untuk memahami
kebutuhan bayi terhadap stimulasi lingkungan
 Menyokong kesenangan orang tua dalam
melihat petumbuhan dan
perkembangan bayinya, yaitu dengan
bersahabat dan mengamati respon social anak
misalnya dengan tertawa/tersenyum
 Menyipkan orang tua untuk memenuhi
kebutuhan rasa aman dan kesehatan bagi bayi
misalnya imunisasi
 Menyiapkan orang tua untuk mengenalkan dan
memberikan makanan padat
 Usia 6 (enam) bulan kedua
 Menyiapkan orang tua akan danya ketakutan bayi
terhadap orang yang belum dikenal (stranger
anxiety)
 Menganjurkan orang tua untuk mengizinkan
anaknya dekat dengan ayah dan ibunya serta
menghindarkan perpisahan yang terlalu lama
dengan anak tersebut
 Membimbing orang tua untuk mengetahui disiplin
sehubungan dengan semakin
meningkatnya mobilitas (pergerakan si bayi)
 Menganjurkan untuk mengguanakan suara yang
negative dan kontak mata daripada hukuman badan
sebagai suatu disiplin. Apabila tidak berhasil,
gunakan 1 pukulan pada kaki atau tangannya
 Usia 6 (enam) bulan kedua
 Menganjurkan orang tua untuk memberikan lebih
banyak perhatian ketika bayinya berkelakuan baik
dari pada ketika ia menangis
 Mengajrkan mengenai pencegahan kecelakaan
karena ketrampilan motorik dan rasa ingin tahu
bayi meningkat
 Menganjurkan orang tua untuk meninggalkan
bayinya beberapa saat dengan pengganti ibu yang
menyusui
 Mendiskusikan mengenai kesiapan untuk
penyapihan
 Menggali perasaan ornag tua sehubungan dengan
pola tidur bayinya
 Toilet Training
◦ Merupakan aspek penting dalam perkembangan anak usia
toddler
◦ Latihan untuk bekemih dan defekasi adalah tugas anak usia
toddler
◦ Pada tahap usia toddler , kemampuan sfingter uretra untuk
mengontrol rasa ingin beerkemih dan sfingter ani untuk
mengontrol rasa ingin defekasi mulai berkembang
◦ Wong (2000) mengemukakan bahwa biasanya sejalan
dengan anak mampu berjalan, kedua sfingter tersebut
semakin mampu mengontrol rasa ingin berkemih dan
defekasi
◦ Sensasi untuki defekasi lebih besar dirasakan oleh anak,
dan kemampuan untuk mengkomunikasikannya lebih
dahulu dicapai oleh anak, sedangkan kemampuan untuk
mengontrol berkemih biasanya baru akan tercapai sampai
usia 4-5 tahun
 Toilet Training
◦ Toilet training pada anak merupakan usaha untuk melatih
anak agar mampu mengontrol dalm melakukan buang air
kecil dan buang air besar.
◦ Tolet training ini dapat berlangsung pada fase kehidupan
anak: 18 bulan-2 tahun.
◦ Keberhasilan toilet training tergantung pada: Persiapan
fisik, Persiapan psikologis, Persiapan intelektual
◦ Toilet training sebagai sex education
◦ Dalam proses toilet training diharapkan terjadi pengaturan
impuls atau rangsangan dan instink anak dalam melakukan
buang air besar atau buang air kecil.
◦ Defekasi merupakan suatu alat pemuasan untuk
melepaskan ketegangan toilet training usaha
penundaan pemuasan
 Toilet Training
◦ Suksesnya toilet training tergantung kesiapan yng ada pada
diri anak & keluarga, seperti kesiapan fisik, dimana
kemampuan anak secara fisik sudah kuat dan mampu
◦ Indikator anak kesiapan fisik: anak mampu duduk atau
berdiri
◦ Indikator kesiapan psikologis: adanya rasa nyman sehingga
anak mampu mengotrol dan konsentrasi dalam
merangsang BAK dan BAB
◦ Indiklator kesiapan intelektual: anak paham arti BAK atau
BAB memudahkan pengontrolan anak dapat
mengetahui kapan saatnya harus BAB & BAK anak
memiliki kemandirian dalam mengontrol BAB & BAK
◦ Pelaksanaan toilet training sejak dini melatih respon
terhadap kemampuan untuk BAK/BAB
 Teknik lisan
◦ Cara:pemberian instruksi pada anak dengan kata-
kata sebelum & setelah BAK/BAB
◦ Teknik ini mempunyai nilai yang cukup besar dalam
memberikan rangsangan untuk BAK/BAB,
mengapa?? persiapan psikologis anak semakin
matang mampu dengan baik BAB/BAK
 Teknik modelling
◦ Cara: meniru untuk buang air besar atau
memberikan contoh
◦ Dampak jelek cara ini apabila contoh yang
diberikan salah kebiasaan yang salah pada anak
 Mengenal tingkat kesiapan anak untuk
berkemih/defekasi
 Ada keinginan untuk meluangkan waktu yang
diperlukan untuk latihan berkemih atau
defekasi
 Tidak mengalami konflik atau stres kluarga
yang berarti
 Fisik
◦ Usia 18 – 24 bulan, Pengontrolan saraf volunter
spinkter ani dan uretra
◦ Mampu untuk tetap kering (menahan BAK) selama
2 jam.
◦ Perkembangan ketrampilan motorik kasar :
duduk, jongkok, berjalan.
◦ Perkembangan ketrampilan motorik halus :
mampu membuka celana dan berpakaian.
 Psikologis
 Mengenal adanya dorongan untuk miksi dan defikasi.
 Kemampuan berkomunikasi : verbal dan non verbal
mengindikasikan dorongan untuk miksi atau defikasi.
 Kemampuan kognitif : meniru dengan tepat tingkah laku dan
mengikuti pengarahan.
 Mengekspresikan keinginan untuk menyenangkan orang tua.
 Mampu duduk atau jongkok diatas toilet 5 – 10 menit tanpa
cerewet atau turun.
 Mengikuti tingkat kesiapan anak.
 Keinginan untuk meluangkan waktu : perlu kesabaran dan
pengertian.
 Tidak ada stress keluarga atau perubahan seperti :
perceraian, pindah rumah, mendapat adik baru atau akan
berlibur.
 Memberi pujian jika anak berhasil.
 Kesiapan mental
◦ Mengenal rasa yang datang
◦ Komunikasi secara verbal dan nonverbal
◦ Ketrampilan kognitif untuk mengikuti perintah
atau mengikuti orang lain
 Keluarga mendapat bayi baru : dapat
menimbulkan krisis bagi toddler. Toddler
tidak membenci atau marah pada bayi, tetapi
karena :
 Perubahan merasa ada saingan.
 Perhatian ibu terbagi.
 Kebiasaan rutin menjadi berubah
menyebabkan anak bertingkah laku invantil
Perlu persiapan toddler untuk menerima
kehadiran saudara kandungnya mulai sejak
bayi dalam kandungan.
 Usia 3 tahun
◦ Memberikan gambaran mengenai perubahan pada usia
3.5 tahun katika anak berkurang koordinasi motorik dan
emosiaonalnya, merasa tidak aman serta menunjukkan
emosi dan perkembangan tingkah laku yang ekstrim
seperti gagap.
◦ Menyiapkan orang tua untuk mengekspetasi tuntutan-
tuntutan akan perhatian ekstra dari anak, yang
merupakan refleksi dari emosi tidak aman dan ketakutan
akan kehilangan cinta.
◦ Mengingatkan kepada orang tua bahwa keseimbangan
pada usia 3 tahun akan berubah ke tingkah laku agresif
di luar batas pada usia 4 tahun.
◦ Mengantisipasi selera makan yang menjadi tetap dengan
pemilihan makanan yang lebih luas.
 Usia 3 tahun
◦ Menyiapkan orang tua untu meningkatkan minat
anak terhadap hubungan yang luas
◦ Menganjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak
ke taman kanak-kanak.
◦ Menekankan pentignya batas-batas/tata
cara/peraturan-peraturan.
◦ Menyiapakan orang tua untu mengantisipasi
tingkah laku yang berlebihan sehingga dapat
menurunkan tension/ketegangan.
◦ Menganjurkan ornga tua untuk menawarkan kepada
anaknya alternative-alternatif pilihan ketika anak
dalam keadaan bimbang.
 Usia 4 tahun
◦ Menyiapkan orang tua terhadap perilaku anak yang
agresif, termasuk aktifitas motorik dan bahasa yang
mengejutkan
◦ Menyiapkan orang tua menghadapi perlawanan anak
terhadap kekuasaan orang tua.
◦ Kaji perasaan orang tua sehubungan dengan tingkah
laku anak.
◦ Menganjurkan beberapa macam istirahat dari pengasuh
utama, seperti menempatkan anak pad ataman kanak-
kanak selama setengah hari.
◦ Menyiapkan orang tua untuk menghadapi meningkatnya
rasa ingin tahu seksual pada anak.
◦ Menekankan pentingnya batas-batas yang realistic dari
tingkah laku.
 Usia 4 tahun
◦ Mendiskusikan disiplin
◦ Menyiapkan orang tua untuk meningkatkan imajinasi di
usia 4 tahun, dimana anak mengikuti kata hatinya dalam
“ketinggian bicaranya” (bedakan dengan kebohongan) dan
kemahiran anak dalam permainan yang membutuhkan
imajinasi.
◦ Menyarankan pelajaran berenang.
◦ Menjelaskan perasaan-perasaan Oedipus dan reaksi-
reaksinya. Anak laki-laki biasanya lebih dekat dengan
ibunya dan anak perempuan dengan ayahnya. Oleh karena
itu, anak perlu dibiasakan tidur terpisah dengan orang
tuanya.
◦ Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi mimpi buruk
anak dan menganjurkan mereka agar tidak lupa untuk
membangunkan anak dari mimpi yang menakutkan.
 Usia 5 tahun
◦ Memberikan pengertian bahwa usia 5 tahun
merupakan periode yang relative lebih tenang
dibandingkan masa sebelumnya
◦ Menyiapkan dan membantu anak memasuki
lingkungan sekolah.
◦ Mengingatkan imunisasi yang lengkap sebelum
masuk sekolah.

Anda mungkin juga menyukai