Anda di halaman 1dari 22

Toilet training pada anak

Kelompok 8
1. Mariyati Kiptiah G1B117011
2. Nopi Despia Mandala G1B117026
3. Sabri Yunus G1B117029
Definisi
Toilet training, atau potty training,
adalah proses pelatihan anak kecil
untuk menggunakan toilet untuk
buang air kecil dan buang air besar,
walaupun pelatihan dapat memulai
dengan yang lebih kecil.
Biasanya dilakukan pada usia
todler karena pada usia ini
kemampuan sfingter uretra untuk
mengontrol rasa ingin berkemih dan
sfingter ani mengontrol ingin defekasi
mulai berkembang.
2
“ Toilet training merupakan cara untuk
melatih anak agar bisa mengontrol
‘hajatnya’, apakah itu saat ia ingin
buang air kecil (BAK) atau buang air
besar (BAB). Selain itu, anak
diharapkan mampu BAK dan BAB di
tempat yang telah ditentukan. 3
mengontrol rasa ingin berkemih dan defekasi

1. Kesiapan fisik

 Usia telah mencapai 18 sampai 24 bulan


 Dapat duduk atau jongkok kurang lebih 2 jam
 Ada gerakan usus yang reguler
 Kemampuan motorik kasar
 Kemampuan motorik halus
4
2. Kesiapan mental

 Mengenal rasa yang datang tiba-tiba untuk


berkemih dan defekasi
 Komunikasi secara verbal dan nonverbal jika
merasa ingin berkemih dan defekasi
 Keterampilan kognitif untuk mengikuti perintah
dan meniru perilaku orang lain

5
3. Kesiapan psikologis

 Dapat duduk atau jongkok di toilet selama 5-10 menit tanpa


berdiri dulu
 Mempunyai rasa penasaran atau rasa ingin tahu terhadap
kebiasaan orang dewasa dalam buang air
 Merasa tidak betah dengan kondisi basah dan adanya benda
padat di celana dan ingin diganti segera

6
4. Kesiapan orang tua

 Mengenal tingkat kesiapan anak untuk berkemih dan


defekasi
 Ada keinginan untuk meluangkan waktu yang diperlukan
untuk latihan berkemih dan defekasi pada anaknya
 Tidak mengalami konflik atau stres keluarga yang berarti
(misalnya perceraian)

7
1.
Strategi
pengenalan T.T
UNTUK BAK…

1. Kenalkan dulu istilah-istilah BAK (pis, pipis, dll) dan BAB (pup, eek, dll),
terutama saat si kecil selesai melakukan aktitivas tersebut.
2. Kenalkan suasana kamar mandi. Biarkan si kecil bereksplorasi dengan isi kamar
mandi.
3. Untuk BAK, kenali tanda-tanda saat si kecil akan BAK, ini bisa dimulai dengan
cara Anda membawanya ke toilet setiap 2-3 jam sekali. Atau lebih mudahnya,
setengah jam hingga satu jam setelah minum.
4. Pujilah bila ia berhasil, meskipun kemajuannya tidak secepat yang Anda
inginkan
UNTUK BAB..

a. Pastikan si kecil sudah bisa duduk dengan baik, tapi tetap


Anda pegang selama proses BAB

b. Peluk si kecil saat berlangsungnya BAB, tapi jangan terlalu


erat, hanya untuk memastikan bahwa dia aman, dan
otomatis pelukan ini bisa memberikan kenyamanan &
ketenangan buat si kecil.

c. Ajak si kecil menyanyi. Ya, benar cara ini efekfif untuk


mengurangi ketegangan si kecil saat melakukan proses BAB.
Atau bisa juga diajak cerita tentang hal-hal yang dia sukai.
10
Continue
d. Mainkan ekspresi Anda, ikuti ekspresi muka si kecil saat ngeden. Ini akan
mempermudah Anda nantinya untuk meminta si kecil ngeden pada proses BABnya.

e. Sekali waktu, memang si kecil bosan dan tidak sabaran. Tidak masalah, turuti saja
keinginannya. Jangan paksakan ia duduk & melakukan proses BAB, karena justru
prosesnya dijamin gagal. Lama-kelamaan si kecil akan paham, bahwa proses
ngeden lebih enak & nyaman dilakukan di atas toilet daripada berdiri.

f. Proses akan disertai dengan 'nyebokin' . Karena biasanya akan berebut selang/
gayung. Sabar bu kuncinya, pelan-pelan Anda basuh pantat si kecil sambil liat ke
matanya dan bilang bahwa itu kotoran yang harus dibuang.

11
Tanda si kecil siap melakukan T.T

 Tidak mengompol beberapa jam sehari, minimal 3 sampai


4jam.
 Ia berhasil bangun tidur tanpa mengompol sedikit pun
 Tahu waktu untuk buang air kecil dan besar dengan
menggunakan kata ’pipis’ atau ’pup’.
 Sudah mampu memberitahu bila celana atau popok sekali
pakainya sudah kotor ataupun basah.
12
Continue

 Bisa memegang alat kelamin atau minta ke kamar kecil sebagai


’alarm’ bahwa keinginan BAK atau BAB memanggil
 Bisa memakai dan melepas celana sendiri
 Memperlihatkan ekspresi fisik misalnya wajah yang meringis,
merah atau jongkok seperti saat ia buang air
 Tertarik dengan kebiasaan masuk ke dalam toilet, seperti
kebiasaan orang-orang lain di dalam rumahnya.
 Minta untuk diajari menggunakan toilet.
13
Tahapan Toilet Training

 Biasakan menggunakan toilet pada buah hati untuk


buang air besar. Mulailah dengan membiasakan anak
masuk ke dalam Wc.

 Latih Si kecil untuk duduk di toilet meski dengan


pakaian lengkap. Saat ini ia sedang membiasakan diri
di toilet . Anda dapat menjelaskan kegunaan toilet .
Anda dapat menemaninya sambil membacakan buku
atau nynyikan lagu kesayanagannya.
14
Continue

◂ Lakukan secara rutin pada si kecil ketika terlihat ingin buang air
. Sejak si kecil terbiasa dengan toiletnya ajaklah dia untuk
menggunakannya .
◂ Biarkan ia duduk di toilet pada waktu-waktu tertentu setiap
hari, terutama 20 menit setelah bangun tidur dan seusai makan
. Bila pada waktu-waktu itu , si kecil sudah duduk di toilet
namun tidak ingin kbuang air, ajak ia segera keluar dari toilet.
Bila sekali-kali mengompol , itu merupakan hal yang normal .
Tidak perlu khawatir bila si kecil tidak mau atau mogok ke
15
Continue

◂ Pujilah bila ia berhasil , meskipun


kemajuannya tidak secepat yang anda
inginkan . Bila si anak mengalami kecelakan
segera bersihkan dan jangan
menyalahkannya . Jadilah model yang baik ,
agar si kecil lebih mudah mengerti .
Contohkan padanya bagaimana
menggunakan toilet sehari-hari.

16
HINDARI SELAMA PROSES T.T

 Jangan berharap terlalu banyak dan terlalu cepat. Karena


anak memerlukan waktu untuk belajar
 Jangan memarahi, menghukum, atau mempermalukan anak
jika anak belum berhasil menggunakan pot untuk BAB atau
pipis. Karena pembelajaran ini nggak harus langsung berhasil
tetapi melalui proses
 Jangan menghentikan minumnya hanya karena tidak ingin
anak pipis terus. Justru dengan banyak minum, anak akan
memiliki waktu banyak untuk belajar menggunakan toilet.
17
Continue

 Jangan menggunakan cara yang tidak lazim untuk


membuat jadwal BAB anak teratur. Misalnya
memberikan obat pencahar atau enema. Selain tidak
bijaksana tindakan ini akan membahayakan kondisi
kesehatan anak
 Jangan memaksa bila anak memang sedang tak ingin
menggunakan pot. Selain itu, jangan mengomel
ketika anak tiba-tiba pipis di lantai sebelum sampai
pada pot tempat pipisnya
18
Arigatou!

19
Presentation design
This presentation uses the following typographies and colors:
◂ Titles: Montserrat bold
◂ Body copy: Montserrat light
You can download the fonts on this page:
https://www.fontsquirrel.com/fonts/montserrat

Yellow #ffc800 · Orange #ffa400 · Raspberry #f64646 · Crimson #e8062f

You don’t need to keep this slide in your presentation. It’s only here to serve you as
a design guide if you need to create new slides or download the fonts to edit the
presentation in PowerPoint®

20
SlidesCarnival icons are editable shapes.

This means that you can:


● Resize them without losing
quality.
● Change fill color and opacity.
● Change line color, width and
style.

Isn’t that nice? :)

Examples:

21
😉
Now you can use any emoji as an icon!
And of course it resizes without losing quality and you can change the color.

How? Follow Google instructions


https://twitter.com/googledocs/status/730087240156643328

✋👆👉👍👤👦👧👨👩👪💃🏃💑❤😂
😉😋😒😭👶😸🐟🍒🍔💣📌📖🔨🎃🎈
🎨🏈🏰🌏🔌🔑 and many more...

22

Anda mungkin juga menyukai