:OLEH
SULISTIYOWATI
NIM. R 1107035
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Aspek kepribadian yang penting adalah harga diri. Harga diri
yang tinggi akan mempengaruhi kepribadian seseorang
(Robinson dan Shaver, 1990).
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara harga
diri dengan motivasi belajar pada
mahasiswa semester II DIV Kebidanan
UNS Surakarta 2007/2008 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
harga diri dengan motivasi belajar mahasiswa semester
II DIV Kebidanan UNS Surakarta 2007/2008.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi Tingkat Harga Diri
b. Mengidentifikasi Motivasi Belajar
c. Menganalisis Hubungan Antara Harga Diri
Dengan Motivasi Belajar
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
a. Menambah pemahaman serta
pengetahuan tentang harga diri dan motivasi
belajar
b. Mendukung teori
c. Salah satu sumber bagi penelitian berikutnya
2. Praktis
a. Bagi Pendidik
b. Bagi Mahasiswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Belajar dan Proses Belajar
2. Mahasiswa
3. Harga Diri
4. Motivasi Belajar
B. Kerangka Konsep
Pembentukan Harga Diri
Observasiterhadap dirinya
Membandingkan dirinya
dengan oran lain
Mendengar yang dikatakan
orang lain
Sikap dan perlakuan orang
lain
Harga Diri
Harga Diri
Tinggi
Aktif
Ekspresif
Sukses dalam
kehidupan
sosial
Percaya diri
Optimis
Harga Diri
Sedang
Hampir sama
dengan harga diri
tinggi
Bimbang dalam
menilai diri
Membutuhkan
dukungan sosial
Percaya diri
Optimis
:Keterangan
diteliti___________ :
tdk diteliti :
Motivasi Belajar
Harga Diri
Rendah
Kurang aktif
Kurang
ekspresi
Sebagai
pendengar dan
pengikut
Rendah diri
Pesimis
Faktor Eksternal
Motivasi Belajar
Memenuhi kewajiban
Menghindari hukuman
hadiah
Meningkatkan gengsi
Sosial
Memperoleh pujian dari
orang lain
Tuntutan jabatan
C. Hipotesis
Ada Hubungan Positif antara Harga Diri
dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Semester
II DIV Kebidanan UNS Surakarta
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Observasional analitik
cross sectional.
Lanjutan
C. Populasi Penelitian
64 org
kriteria inklusi
Teknik samplingnya
total sampling.
Lanjutan
E. Kriteria Retriksi
1. Kriteria Inklusi
Bersedia menjadi responden dan hadir saat
pengumpulan data
2. Kriteria Eksklusi
Tidak bersedia dan tidak hadir saat
pengumpulan data
.Lanjutan
F. Definisi Operasional
No.
1.
Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
Skala
Variabel Bebas
Harga Diri
Kuesioner
SEI oleh
Coopersmith
(1967)
Interval
Variabel
Tergantung
Motivasi Belajar
Kuesioner
Oleh Anbo
Enre
Abdullah
Interval
Lanjutan
G. Instrumen
.NO
Variabel
Instrumen
Validitas &
Reabilitas
Penilaian
1.
Harga Diri
Validitas SEI
bergerak dari 0,190
0,680, metode tes retest untuk
mengetahui
reliabilitas alat
sebesar 0,871
(Saraswati 1999).
Penilaian
kuesioner
dengan
menggunakan
Penilaian
kuesioner
dengan
menggunakan
skala likert
Saraswati (1999).
2.
Motivasi
Belajar
skala likert
Pengolahan Data
Menurut Eko B (2002) sebagai berikut :
Editing, Coding, Tabulating
2.
Analisis Data
Pearson product moment yang diperoleh dengan
menggunakan program SPSS 13 for windows. r hitung
sama dengan atau > dari r tabel H0 maka ditolak, berarti
ada hubungan, jika r hitung sama dengan atau > dari r
tabel H0 maka ditolak, berarti tidak ada hubungan
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Sampel yang memenuhi kriterian inklusi
50 org
Harga Diri
86 46
13
3
Lanjutan
Tabel 4.1 Kategori Skala Harga Diri
No.
Skala
Nilai
.1
Tinggi
74 87
.2
Sedang
60 73
.3
Rendah
46 - 59
Lanjutan
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Harga Diri
No.
Skala
Cakupan
Angka
Persentase (%)
1.
Tinggi
13
26
2.
Sedang
32
64
3.
Rendah
10
Jumlah
50
100
Lanjutan
B. Motivasi Belajar
Dibedakan 3 tingkatan tinggi, sedang dan
rendah. Berdasarkan perhitungan dari nilai
maksimum dikurangi nilai minimum dibagi 3,
yaitu :
139 97
14
3
Lanjutan
Tabel 4.3 Kategori Skala Motivasi Belajar
No.
Skala
Nilai
.1
Tinggi
127 - 141
.2
Sedang
112 - 126
.3
Rendah
97 - 111
Lanjutan
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi Belajar
No.
Skala
Cakupan
Angka
Persentase (%)
1.
Tinggi
16
2.
Sedang
27
54
3.
Rendah
15
30
Jumlah
50
100
C. Analisa Data
Tabel 4.5 Korelasi Harga Diri dengan Motivasi Belajar
Harga Diri
(X)
X Harga Diri
Pearson Correlation
1.000
Sig. (2-tailed)
50
N
Y Motivasi Belajar
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
Motivasi Belajar
(Y)
**570.
000.
50
**570.
000.
1.000
50
50
Dari tabel 4.5 diketahui r hitung adalah 0,570 dan = 0,000 (<0,05).
untuk taraf kesalahan 5% (0,05) adalah 0,279, karena r hitung > r tabel
maka H0 ditolak dan H1
BAB V
PEMBAHASAN
Hasil penelitian untuk harga diri, proporsi dengan kategori sedang
yaitu meliputi 32 orang (64 %). Pada motivasi belajar, proporsi terbanyak
adalah dengan kategori sedang yaitu meliputi 27 orang (54 %). Data ini
mendukung bahwa harga diri berhubungan dengan motivasi belajar,
walaupun masih banyak yang mempunyai motivasi belajar dengan
kategori sedang. Menurut Coopersmith (1995), faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar dengan baik bukan hanya dari faktor
harga diri saja, melainkan dari berbagai faktor internal yang lain,
eksternal dan pendekatan belajar.
Lanjutan
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa nilai r hitung
lebih besar dari r tabel (0,570 > 0,279). Berarti H0 ditolak dan H1
diterima dengan nilai < dari tingkat kesalahan alpha (0,000 <0,05).
Dimana harga diri merupakan aspek kepribadian yang pada
dasarnya dapat berkembang. Kurangnya harga diri pada
mahasiswa dapat mengakibatkan masalah akademik, olahraga,
dan penampilan sosial. Selain itu dapat menimbulkan gangguan
pula pada proses berfikir dalam konsentrasi belajar, dan
berinteraksi dengan orang lain terutama yang masih mengikuti
pendidikan sehingga berpengaruh terhadap motivasi belajar
karena motivasi di dalam pendidikan sangat berperan dalam
keberhasilan mencapai tujuan (Oemar H, 1992)
Lanjutan
Nilai harga diri seseorang apabila turun atau rendah,
akan diikuti motivasi belajar yang rendah pula. Individu
yang mempunyai harga diri yang tinggi mampu
menyesuaikan diri secara baik, individu yang mempunyai
harga diri rendah diliputi kekhawatiran tentang interaksi
sosial dan tidak yakin akan keberhasilannya. Individu yang
mempunyai harga diri tinggi senantiasa berfikir positif
terhadap apa yang akan terjadi, tidak mudah putus asa,
optimis serta selalu mencoba untuk menghadapi dan
memecahkan masalahnya dan cenderung melihat dirinya
berhasil ( Rohmah, 2004).
Lanjutan
Penelitian Lain
1. Demodan dalam Dacey & Kenney (1997)
Lanjutan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Ada hubungan positif antara harga diri
dengan motivasi belajar pada
mahasiswa semester II DIV Kebidanan
UNS Surakarta 2007/2008
Lanjutan
B. Saran
1. Untuk Pengajar
Memperhatikan masalah psikis
2. Untuk Pelajar
Meningkatkan motivasi belajar
3. Untuk Orang Tua
Memberikan dorongan semangat untuk
memotivasi belajar