BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kumpulan
dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan
bagian dari keluarga. Didalam sebuah keluarga terdapat tujuan, tugas dan fungsi
serta peran-peran angota keluarga. Didalam fungsi keluarga salah satunya yaitu
masalah yang muncul terutama masalah dengan kesehatan. Salah satu upaya
perubahan tubuh salah satunya sistem jaringan dan sistem organ yang dimulai
sejak awal kehidupan hingga akhir kehidupan. Perubahan ini juga terjadi dalam
sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang mungkin dapat muncul beberapa
Mansjoer, 2009).
Penyakit rematik yang sering disebut artritis (radang sendi) dan dianggap
sebagai satu keadaan yang sebenarnya terdiri lebih dari 100 tipe kelainan yang
tendon dan persendian. Rematik dapat menyerang laki-laki dan wanita dengan
segala usia. Sebagian gangguan terjadi dalam waktu tertentu dalam kehidupan
keterbatasan yang tampak jelas pada mobilitas dan aktivitas hidup sehari-hari
tetapi juga efek sistemik yang dapat menimbulkan kegagalan organ dan
kematian atau mengakibatkan masalah seperti rasa nyeri, keadaan mudah lelah,
perubahan citra diri serta gangguan tidur (Brunner and suddart, 2002). Dalam
keadaan yang lebih lanjut bisa bersifat akut atau insidius, dan perjalanan
penyakitnya dapat ditandai oleh remisi (suatu periode ketika gejala penyakit
berkurang atau tidak terdapat) dan eksaserbasi (suatu periode ketika gejala
penyakit terjadi atau bertambah berat). Tetapi dapat sangat sederhana dan
bertujuan untuk melokalisasi rasa nyeri, atau dapat kompleks dan dimaksudkan
3
suku Amerika Indian dibanding dengan yang Non Indian.Lebih dari 36 juta
penduduk Amerika menderita 1 dari 100 jenis artritis (Reeves,Roux & Lockhart,
Untuk itu penulis tertarik untuk membantu keluarga mengatasi masalah dengan
keperawatan.
4
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan makalah ilmiah ini terdiri dari tujuan umum dan
2. Ttujuan khusus
keperawatan.
dengan rematik.
masalah rematik
C. Metode Penulisan
2. Metode Wawancara
dengan melihat catatan medik dan status pasien baik sekarang maupun yang
lalu dengan tujuan untuk memperoleh data yang obyektif dan lengkap.
(Nursalam, 2009)
D. Sistematika Penulisan
terdiri dari :
Implementasi, Evaluasi.
:
PENUTUP, Simpulan, Saran
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
E. Manfaat Penulisan
rematik
3. Bagi Pembaca
4. Bagi Penulis.
BAB II
TINJAUAN TEORI
pada bab ini penulis akan menguraikan tinjauan teori yang melandasi asuhan
keperawatan yang diberikan meliputi konsep penyakit rematik dan konsep asuhan
keperawatan keluarga.
Pada sub bab ini akan diuraikan menganai konsep penyakit rematik yang
1. Pengertian
reumatoid merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh
peradangan dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian,
biasanya mengenai banyak sendi, yang ditandai dengan radang pada membran
sinovial dan struktur-struktur sendi serta atrofi otot dan penipisan tulang.
(Wikipedia, 2012). Suatu sindroma yang kronis dengan gejala yang tidak khas,
jaringan sendi dan sekitarnya. (Penyakit Tulang dan Persendian Arthritis atau
reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi yang mengenai jaringan ikat sendi
bersifat progesif, simetri dan sistemik, serta belum diketahui penyebab terjadinya
artritis reumatoid.
2. Patofisiologi
tulang pada sendi dan menghasilkan permukaan yang licin untuk mempermudah
memungkinkan sendi untuk bergerak secara bebas dalam arah yang tepat (Asep
Chandra. 2008)
Sendi merupakan bagian tubuh yang paling sering terkena inflamasi dan
meliputi inflamasi dan degenerasi dalam derajat tertentu yang bisa terjadi
akibat dari respons imun. Sebaliknya pada penyakit rematik degenerative dapat
terjadi proses inflamasi yang sekunder. Sinovitis ini biasanya lebih ringan serta
3. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
pemberian salisilat atau NSAID dalam dosis terapeutik. Jika diberikan dalam
dosisi terapeutik yang penuh, obat-obat ini akan memberikan efek anti-
obat sesuai resep dokter agar kadar obat yang konsisten dalam darah bisa
berguna bila tidak ada destruksi aendi yang luas. Bila terdapat destruksi sendi
Lueckenotte, 2006)
Patricia A. , 2006)
Pada sub bab ini penulis akan membahas lebih lanjut mengenai konsep
1. Konsep Keluarga
perkembangan keluarga.
a. Pengertian Keluarga
dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan,
sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan
keseluruhan.
Menurut Friedman (1986) yang dikutip oleh Zaidin Ali (2010) membagi tipe
keluarga lainya.
Satu keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang
tinggal salam satu rumah dan saling menunjang satu sama lain.
Satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup
4) Nuclear dyed
5) Blanded Family
13
Bentuk keluarga yang terdiri dari satu orang dewasa yang hidup
dalam rumahnya.
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri paruh baya. Tipe
yaitu:
4) Keluarga gay
5) Keluarga lesbi
sama
14
b. Struktur Keluarga
(orang tua), orang tua dengan anak, anak dengan anak dan anggota
c. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
2) Fungsi Sosial
3) Fungsi Reproduksi
4) Fungsi Ekonomi
Keluarga
berencana.
3) Keluarga dengan anak usia pra sekolah : tahap ini dimulai ketika
4) Keluarga dengan anak usia sekolah : Tahap ini dimulai ketika anak
orang tua lanjut usia dan cenderung sakit – sakitan dalam kehidupan
dan kesehatannya.
7) Orang tua usia pertengahan : Tahap ini dimulai ketika anak terakhir
salah satu pasangan orang tua. (Tahap ini dimulai biasanya ketika
orang tua memasuki usia 45 – 55 tahun dan berakhir pada saat salah
penuh arti dengan para orang tua lansia dan anak-anak, serta
8) Keluarga dalam masa pensiun dan lansia : Tahap ini dimulai ketika
a. Pengkajian
sebagai berikut :
sebelumnya.
19
ataupun di masyarakat.
dengan kesehatan.
anggota keluarga.
d) Fungsi ekonomi, hal yang perlu dikaji, yaitu upaya keluarga dalam
keluarga
sakit.
b. Diagnosa Keperawatan.
perawat .
berdasarkan hasil pengkajian tahap dua, Jika yang terganggu lebih dari
satu tugas, maka dapat digunakan tugas ke tiga sebagai etiologi, jika
terganggu dominan satu tugas maka gunakan tugas yang dominan sebagai
etiologi.
23
c. Penapisan Masalah
Sifat masalah
Skala : - Mudah 2 2
- Sebagian 1
Skala : - Tinggi 3 1
- Sedang 2
- Rendah 1
Menonjolnya masalah
Tentukan skore untuk setiap kriteria kemudian dilakukan perhitungan dengan cara
skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot lalu dijumlahkan
kurang atau tidak sehat bobot tinggi karena memerlukan tindakan yang segera
mengurangi atau mencegah masalah jika diintervensi. Faktor – faktor yang dapat
untuk menangani masalah, sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik, keuangan
dan tenaga, sumber daya perawatan dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan
3) Potensi masalah dapat di cegah : sifat dan beratnya masalah yang akan timbul
yang dapat dikurangi atau dicegah. Faktor – faktor yang perlu diperhatikan
merubah / mencegah sehingga makikn kecil potensi masalah yang akan timbul.
masalah bila dicegah. Adanya kelompok “ high risk “ atau kelompok yang peka
25
atau rawan, adanya kelompok tersebut pada keluarga akan menambah potensi
Hal yang perlu diperhatikan perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana
keluarga melihat masalah. Jika keluarga menyadari masalah dan merasa perlu
d. Perencanaan Keperawatan
sistematis.
tujuan.
prioritas.
keperawatan.
intervensi tingkat dasar dan intervensi tingkat lanjut. Intervensi tingkat dasar
adalah intervensi yang bersifat suportif dan mendidik (edukatif yang langsung
berikut :
dilakukan keluarga.
eksternal.
menjadi penentu perencanan yang efektif. Ada dua macam tujuan yaitu tujuan
jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan jangka panjang (Goal) adalah
tujuan umum yang merupakan hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai oleh
sifatnya spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, realistik serta ada batasan
2. Bantu keluarga untuk melihat dampak atau akibat dan situasi yang ada
ditentukan.
adalah :
alternatif tindakan.
e. Pelaksanaan Keperawatan.
perhatikan respon dan penerimaan keluarga, juga sarana dan pra sarana
yang ada pada keluarga. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan ini ada
beberapa faktor penghambat, baik dari keluarga maupun dari petugas itu
f. Evaluasi Keperawatan.
pada salah satu dari tiga dimensi yaitu dimensi struktur atau sumber,
terkait dengan tenaga manusia atau bahan – bahan yang diperlukan dalam
kita lakukan. Dari ketiga dimensi ini untuk melihat keberhasilan tindakan
yang telah dilakukan dapat dilihat dari dimensi yang terakhir yaitu
dimensi hasil.
yang tepat dan petunjuk tujuan yang telah ditetapkan mengenai proses
atau hasil.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini penulis akan menguraikan asuhan keperawatan keluarga dengan
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai kesenjangan-kesenjangan yang ada
antara teori dan kasus, serta faktor-faktor pendukung dan penghambat yang
A. Pengkajian
Dalam teori pada tahap pengkajian data yang dikaji meliputi data dasar
asuhan keperawatan keluarga dan fungsi perawatan kesehatan. Pada kasus data
34
dikaji sesuai dengan teori, namun hasil yang diperoleh sesuai dengan kondisi
baik dimana keluarga sudah mau memeriksakan anggota keluarganya yang sakit
penyebab terjadinya rematik, yaitu proses menua, virus, cedera mendadak dan
aktivitas berat, pada kasus faktor penyebab terjadinya rematik yaitu karena
aktivitas Tn. S yang berat. Perbedaan yang didapatkan antara teori dan kasus
yaitu pada teori disebutkan adanya bengkak dan tidak nafsu makan, namun pada
kasus tidak ditemukan data-data seperti itu. Pada kasus hanya ditemukan nyeri
dalam melakukan pengkajian keluarga Tn. S sangat kooperatif dan mau bekerja
B. Diagnosa Keperawatan
(sejahtera). Namun pada kasus kedua diagnosa yang didapatkan adalah bersifat
aktual, dimana salah satu anggota keluarga yaitu Tn. S sudah menderita rematik
sejak satu tahun yang lalu dan, dan diagnosa kedua didapatkan aktual
dalam merawat anggota keluarga yang sakit. Untuk diagnosa resiko ditemukan
karna dari hasil pengkajian ditemua adaanya mobilitas fisik dimana keluarga
tidak tahu dalam merawat anggota keluarga yang sakit. Dalam merumuskan
untuk faktor pendukung adalah adanya kerjasama yang baik dengan keluarga Tn.
C. Penapisan masalah
diagnosa keperawatan dengan prioritas yang pertama yaitu nyeri pada keluarga
merawat anggota keluarga dengan rematik didapat skor 42/3. Sedangkan prioritas
36
pendukung adalah adanya kerjasama yang baik antara penulis dengan keluarga
Tn. S
D. Perencanaan
ditetapkan tujuan umum dan tujuan khusus, kriteria, dan standar rencana
untuk tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah, melakukan perawatan dan
pada tiga tingkatan fungsi yaitu fungsi koognitif, afektif, dan perilaku. Pada
kasus perencanaan mengacu pada teori, tetapi tidak semua dapat direncanakan
sesuai teori. Untuk intervensi sesuai dengan tindakan fungsi, perawat hanya
untuk afektif dan perilaku tidak direncanakan, karena dalam waktu tiga hari
daya yang ada pada keluarga baik bersifat internal maupun eksternal. Pada
sama.
E. Pelaksanaan
faktor penghambat yang dapat ditemukan, baik dari keluarga maupun petugas.
disebabkan karna terjalinya rasa saling percaya antara perawat dan keluarga,
motivasi dan antusias yang tinggi yang ditunjukan oleh keluarga untuk mengenal
oleh keluarga, melakukan kunjungan ulang untuk melihat usaha keluarga, serta
kesadaran keluarga dalam memanfaatkan sumber daya yang ada pada keluarga
baik internal maupun eksternal. Pada tahap pelaksanaan penulis tidak mengalami
F. Evaluasi
melihat sejauh mana keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan pada
keluarga.
evaluasi yang difokuskan pada tiga dimensi yang saling terkait yang diperlukan
Pada kasus untuk evaluasi proses terkait dengan tindakan yang telah
penulis lakukan, pada diagnosa keperawatan keluarga ke satu mulai dari TUK 1
sampai TUK 2 semua tujuan tercapai dan TUK 3 dan TUK 4 tujuan tercapai
kedua mulai dari TUK 1 sampai TUK 2 tujuan tercapai dan TUK 3, TUK 4
39
Sedangkan untuk evaluasi hasil dimana mengacu pada fungsi afektif dan
perilaku dimana pada hasil akhir diharapkan terjadi perubahan perilaku serta
keputusan untuk mengatasi masalah secaraefektif. Hal ini belum bisa tercapai
dibutuhkanya motivasi tinggi yang tidak hanya berasal dari perawat tetapi yang
kesehatan keluarga, dimana hal ini tidak dapat dicapai dalam waktu yang
singkat . dalam evaluasi penulis tidak mengalami hambatan , karena apa yang
BAB V
KESIMPULAN
Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dan memberikan saran dalam
rematik.
A. Kesimpulan
1. Pada pengkajian secara teori dan kasus aspek yang dikaji sama, data yang
ditemukan dikarenakan tidak ada data yang menunjang. Pada tahap ini
3. Penapisan Masalah yang dibuat sesuai dengan kriteria pada teori, sedangkan
kooperatif.
6. Pada evaluasi untuk evaluasi hasil berupa fungsi psikomotor dan perilaku
B. Saran.
1. Bagi keluarga Tn.S agar tetap mempertahankan kerjasama yang telah terbina
Jhonson R. dan Leny R (2010) keperawatan keluarga plus contoh askep keluarga.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Mansjoer, Arif, dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2. Media
Aesculapius.
junaidi. Iskandar. Rematik dan Asam Urat . Jakarta : Buana Ilmu Populer. 2008
Asep Chandra. 2008. Mitos dan Fakta Tentang Rematik . Diunduh dari
http://www.kompas.com/. Diaskes pada tanggal 5 Mei 2017
Meiner, Lueckenotte. Gerontologic Nursing Third Edition. Philadelphia : Mosby
Company. 2006
Perry Anne G., Potter Patricia A. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,
Proses, dan Praktik Volum 2 Edisi 4. Jakarta : EGC. 2006
Suprajitno (2004) Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalam praktik, Jakarta :
EGC
Santun Setiawati (2008), Asuhan keperawatan keluarga. Jakarta
Zaidin Ali (2010) Sehat itu Mudah: Wujudkan ... (Sitasi 3 Februari 2013)