Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Modernisasi baik secara langsung maupun tidak langsung telah membawa
dampak perubahan pada pola hidup manusia, antara lain meliputi pola makan, pola
pikir dan pola nilai. Semua ini tentunya berdampak pula pada perubahan pola penyakit.
Kehidupan modern menuntut seseorang untuk bergerak cepat dalam upaya memenuhi
berbagai tuntutan kehidupan, sehingga mengakibatkan kelelahan, kurang istirahat,
stres, dan faktor-faktor lain yang menyebabkan banyak orang mengalami penurunan
daya tahan tubuh terutama pada golongan usia resiko tinggi, salah satunya adalah
lansia. Meningkatnya jumlah usia dan adanya faktor-faktor diatas, terkadang sering
memicu timbulnya penyakit degeneratif, termasuk rematik.
Rematik adalah orang yang menderita rheumatism (Encok), arthritis (radang
sendi) ada 3 jenis arthritis yang paling sering diderita adalah osteoarthritis ,arthritis
goud, dan rheumatoid artirtis yang menyebabkan pembengkakan benjolan pada sendi
atau radang pada sendi secara serentak (Utomo.2005:60).
Penyakit rematik meliputi cakupan luas dari penyakit yang dikarakteristikkan
oleh kecenderungan untuk mengefek tulang, sendi, dan jaringan lunak (Soumya, 2011).
Penyakit rematik dapat digolongkan kepada 2 bagian, yang pertama diuraikan sebagai
penyakit jaringan ikat karena ia mengefek rangka pendukung (supporting framework)
tubuh dan organ-organ internalnya. Antara penyakit yang dapat digolongkan dalam
golongan ini adalah osteoartritis, gout, dan fibromialgia. Golongan yang kedua pula
dikenali sebagai penyakit autoimun karena ia terjadi apabila sistem imun yang
biasanya memproteksi tubuh dari infeksi danpenyakit, mulai merusakkan jaringan-
jaringan tubuh yang sehat. Antara penyakityang dapat digolongkan dalam golongan ini
adalah rheumatoid artritis, spondiloartritis, lupus eritematosus sistemik dan
skleroderma (NIAMS, 2008).
Pengobatan rematik tidak hanya terfokus pada individu tetapi juga pada anggota
keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang menderita rematik. Keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa

1
orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, di bawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan (DepKes RI, 1998).
Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat dimana diharapkan
dapat mengatasi masalah kesehatan keluarga secara mandiri dengan ditingkatkannya
kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga, memutuskan tindakan
keperawatan kesehatan kepada anggota keluarga yang sakit, mampunyai gangguan fungsi
tubuh dan atau yang membutuhkan bantuan/asuhan keperawatan, memelihara lingkungan
(fisik, psikis dan sosial) sehingga dapat menunjang peningkatan kesehatan keluarga,
memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat, misalnya : Puskesmas, Puskesmas
pembantu, Kartu BPJS dan Posyandu untuk memperoleh pelayanan kesehatan (DepKes
RI, 2007).
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik menyusun asuhan
keperawatan keluarga dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga pada Tn. H
dengan Reumatoid Artritis di Desa Wakorambu Kec. Batalaiworu Kab. Muna” .

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, rumusan masalah dalam asuhan
keperawatan keluarga ini adalah : “Bagaimana pelaksanaan Asuhan Keperawatan
Keluarga pada Tn. H dengan masalah kesehatan utama Rematik?”

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran secara nyata mengenai pelaksanaan Asuhan
Keperawatan Keluarga pada Tn. H dengan Reumatoid Artritis di wilayah kerja
Puskesmas Batalaiworu dengan pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
pada keluarga Tn. H dengan masalah kesehatan utama Reumatoid Artritis dan
menganalisa kesenjangan – kesenjangan antara teori dan kasus khususnya dalam
hal :
a. Melakukan pengkajian
b. Menegakkan diagnosa keperawatan

2
c. Melakukan perencanaan keperawatan.
d. Melaksanakan tindakan keperawatan
e. Mengevaluasi asuhan keperawatan.

D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif dengan studi kasus
yang menggunakan pendekatan proses keperawatan yang komprehensif.
Adapun tehnik pengumpulan data dalam penulisan asuhan keperawatan keluarga
ini diperoleh dengan cara :
1. Wawancara
Dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan keluarga dan petugas
kesehatan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang masalah kesehatan
keluarga.
2. Observasi
Teknik ini digunakan dengan pengamatan secara langsung untuk mengenali,
mengamati dan memperoleh data tentang kesehatan keluarga serta keadaan
lingkungan keluarga.
3. Pemeriksaan Fisik
Dengan melakukan pengkajian secara langsung dengan melakukan
pemeriksaan fisik secara keseluruhan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi untuk mendapatkan data-data yang berguna untuk membantu
menegakkan diagnosa keperawatan keluarga.
4. Studi dokumentasi
Dilakukan dengan melihat hasil catatan medik dan laporan yang berhubungan
dengan kesehatan keluarga di Puskesmas.
5. Studi Kepustakaan
Digunakan untuk mendapatkan dasar teori yang berhubungan dengan isi
laporan komunitas profesi ners yang disusun penulis yang berupa buku-buku,
diktat dan sumber lainnya yang bersifat ilmiah.

3
E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan asuhan keperawatan keluarga penulis membagi dalam empat bab
yaitu:
BAB I Pendahuluan, yang menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, metode penulisan serta sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan teoritis, yang meliputi konsep dasar penyakit yang terkait dengan
masalah kesehatan utama, meliputi pengertian, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi,
penatalaksanaan dan konsep asuhan keperawatan keluarga yang terdiri dari pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan dan
evaluasi.
BAB III Tinjauan kasus, yang meliputi dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan serta evaluasi.
BAB IV Pembahasan
BAB V Kesimpulan dan Saran.

Anda mungkin juga menyukai