S DENGAN
GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKLETAL
ARTHRITIS RHEUMATOID
Oleh
KELOMPOK 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang maha Esa karena atas tuntunannya, makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi mahasiswa/I stikes kurnia
jaya persada maupun pembaca untuk bidang ilmu pengetahuan.
Makalah ini dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata kuliah
Keperawatan Dewasa Sistem Muskuloskeletal.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan.
Oleh karenanya menulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-
rekan pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua, Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
BAB II
KONSEP TEORI
A. Definisi
a. Definisi Arthritis rheumatoid
B. Penata laksanaan
a. Penatalaksanaan farmakologi
b. Penatalaksanaan non farmakologi
C. tanda dan gejala
D. Manifestasi klinis
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
B. Diagnosa keperawatan
C. Intervensi keperawatan
D. Implementasi Keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
BAB IV
PENUTUP
A. kesimpulan
B. saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1.5. Penatalaksanaan
RA harus ditangani dengan sempurna. Penderita harus diberi penjelasan bahwa
penyakit ini tidak dapat disembuhkan (Sjamsuhidajat, 2010). Terapi RA harus dimulai sedini
mungkin agar menurunkan angka perburukan penyakit. Penderita harus dirujuk dalam 3
bulan sejak muncul gejala untuk mengkonfirmasi diganosis dan inisiasi terapi DMARD
(Disease Modifying Anti-Rheumatic Drugs) (surjana, 2009).
Terapi RA bertujuan untuk:
a. Untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien
b. Mempertahakan status fungsionalnya
c. Mengurangi inflamasi
d. Mengendalikan keterlibatan sistemik
e. Proteksi sendi dan struktur ekstraartikular
f. Mengendalikan progresivitas penyakit
g. Menghindari komplikasi yang berhubungan dengan terapi
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Bab ini menggambarkan asuhan keperawatan yang di berikan kepada Seorang laki-laki
berusia 23 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri saat menekuk dan meluruskan siku,
skala nyeri 5, kaku pada sendi siku kanan saat digerakkan dan tampak bengkak. Pasien
tampak gugup, wajah tegang, menolak makan, dan gelisah. Hasil pemeriksaan TTV ; TD :
130/80 mmHg, N:98x/mnt, P:20x/mnt, S:36,5oC. Hasil pemeriksaan gerak aktif dan pasif
berupa gerak elbow joint dextra kearah fleksi, ekstensi, dan pronasi disertai nyeri dan
keterbatasan ROM. Pasien dapat melawan tahanan ringan.
a. Biodata Klien
Sebut saja klien bernamaTn.S, umur 23 tahun, berjenis kelamin laki-laki,
Beragama islam dan suku jawa, beralamat di dusun mulyo rejo, pekerjaan swasta,
masuk rumah sakit yaitu dengan keluhan nyeri.Keluhan utama Klien mengeluh nyeri
saat menekuk dan meluruskan siku dan nafsu makan menurun.
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan kurang lebih 1 minggu klien mengalami nyeri di bagian sendi siku
kanan saat digerakkan dan tampak bengkak, nyeri yang dirasakan seperti berdenyut-
denyut, skala nyeri yang dirasakan dari 1-10 berada di 5 (sedang).
c. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Compos Mentis
Ttv :
Td : 130/80 mmHg
N : 98 x/mnt
Rr : 20 x/mnt
S : 36,5 °C
d. Pola nutrisi
1. Pola makan
Sebelum masuk rumah sakit: klien mengatakan saat dirumah, klien makan 3x
sehari dengan porsi normal dan selalu habis.
Setelah masuk rumah sakit : klien mengatakan selama sakit dan masuk rumah sakit
klien menolak makan dan sekali makan tidak habis makanannya lantaran klien
cemas terhadap kesakitan yang di deritanya.
2. Pola tidur
Sebelum masuk rumah sakit : klien mengatakan tidur ± 7 jam/hari. Setelah masuk
rumah sakit : klien mengatakan sulit tidur ± 4 jam/hari
P : Lanjutkan intervensi
03-02-2024 2 1. Mengidentifikasi makanan yang S:
Pukul : disukai -Klien mengatakan suka makanan
10. 00 Wita 2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi yang berkuah seperti sup ayam
makanan -Klien mengatakan tidak ada
3. Menganjurkan klien makan sedikit alergi terhadap makanan apapun
demi sedikit
O:
-Klien Nampak lemas
P :- Ianjutkan intervensi
-kolaborasi dengan ahli gizi
mengatur diet makanan klien
04-02-2024 1 a. Mengajarkan teknik non S:
Pukul : farmakologis untuk mengurangi Klien mengatakan masih nyeri
12.00 wita rasa nyeri ( mis. Terapi musik, pada siku.
Klien mengatakan masih merasa
terapi pijat, terapi relaksasi nafas
cemas dengan keadaannya
dalam, kompres hangat/ dingin).
O:
b. Kontrol lingkungan yang -Klien Nampak masih kesakitan
memperberat rasa nyeri( mis. bila menggerakkan siku
Suhu ruangan, pencahayaan, -Suhu ruangan Normal
kebisingan). -Pencahayaan Normal
-Keadaan ruangan bebas dari
kebisingan.
c. Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu. TTV:
Td : 120/70 mmHg
N : 98 x/mnt
Rr: 22 x/mnt
S : 36,3 °C
P :- Ianjutkan intervensi
TTV:
c. Kolaborasi pemberian analgetik, Td : 120/80 mmHg
jika perlu. N : 94 x/mnt
Rr: 22 x/mnt
S : 36 °C
A : Masalah teratasi
P :- Pertahankan intervensi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Asuhan Keperawatan pada Tn.S masalah utama Arthritis
Rheumatoid, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Tahap Pengkajian
Pada tahap ini, penulis menemukan data dari klien dan keluarga serta dapat bekerjasama
sehingga penulis dapat memperoleh data yang baik dan akurat.
2. Tahap Diagnosa Keperawatan
Pada tahap ini, penulis menemukan 7 diagnosa keperawatan yang terdapat dalam teori
tetapi tidak semua ditemukan dalam kasus Tn.S sementara yang ada pada kasus hanya 2
diagnosa keperawatan .
3. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan berjalan dengan baik, dimana klien, keluarga dan tenaga kesehatan
dapat bekerjasama dengan penulis.
4. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, penulis tidak menemukan adanya hambatan sehingga tahap pelaksanaan
ini terlaksana dengan baik. Hal ini disebabkan adanya dukungan dan keinginan dari klien
dan keluarga untuk kesembuhan penyakitnya.
5. Tahap Evaluasi
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan pada Tn.S dengan masalah utama Arthritis
Rheumatoid yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari ada 2 (dua) diagnosa keperawatan
yaitu diagnosa 1 mulai teratasi dan diagnosa 2 yang teratasi
.
4.2 Saran
Setelah penulis mempelajari dan mengamati pada kasus Arthritis Rheumatoid maka
penulis menyimpulkan:
1. Dianjurkan kepada pasien agar minum obat secara teratur, dianjurkan untuk olahraga
secara teratur.
2. Apabila pasien terdapat keluhan agar segera berkonsultasi ke dokter atau Balai
pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA
Afriyanti, Fajriah Nur. (2009). Tingkat Pengetahuan Lansia tentang Penyakit Rheumatoid
Arthritis di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Tahun
2009 (Skripsi). UIN. Jakarta.
Bureau. (2016). Growth in Cities and Countries. Bureau: National Bureau of Economic
Research.
Dipiro, Josep T., Talbert, Robert L., et al. (2008). The Seventh Edition of The Bencmark
Evidence-Based Pharmacotherapy. Mc Graw-Hill Companies Inc. USA.
Helmick, et al. (2008). Estimates of Prevalence of Artheritis and Other Rheumatic Conditions
in The United States. Part 1.
Longo, Dan L. MD., Kasper, Dennis L. MD., et all. (2012). Harrison’s Principle of Internal
Medicine ed. 18 Chapter 231: Rheumatoid Arthritis. Mc Graw-Hill Companies, Inc. USA.
Nasution, A. R. Sumarlyono. (2011). Introduksi Rheumatologi dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid III Edisi V. Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, Idrus, et all. Interna
Publishing. Jakarta.
Nugroho. (2010). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Pradana, Septian Yudo. (2012). Sensitifitas dan Spesitifitas Kriteria ACR 1987 dan ACR/EULAR
2010 pada Penderita Arthritis Rheumatoid di RSUP Dr. Aryadi Semarang (Skripsi).
Undip. Semarang.
Sjamsuhidajat, R, et all. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat-d Jong Edisi 3. Jakarta:
EGC.
Symmons, Deborah., Mathers, Colin., Pfleger Bruce. (2006). The Global Burden of Rheumatoid
Arthritis in The Year 2000.
Suarjana, I Nyoman. (2009). Arthritis Rheumatoid dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
V. Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, Idrus, et all. Interna Publishing. Jakarta.
WHO. (2012). Promoting Rational Use of Medicines: Core Componens. WHO. Geneva.
Yuliati, Agrina dan Misrawati. (2013). Gambaran Pengetahuan Keluarga tentang Pengobatan
Rematik dengan Air Rebusan Jahe di Kelurahan Meranti Pandak Wilayah Kerja
Puskesmas Rumbai. Riau: Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau.