PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini akan membahas tentang patofisiologi
penyakit rheumatoid arthritis.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Kata arthritis mempunyai arti inflamasi pada sendi (“arthr” berarti sendi
“itis” berarti inflamasi). Inflamasi menggambarkan tentang rasa sakit,
kekakuan, kemerahan, dan pembengkakan. Rheumatoid arthritis merupakan
suatu penyakit autoimun, dimana target dari sistem imun adalah jaringan yang
melapisi sendi sehingga mengakibatkan pembengkakan, peradangan, dan
kerusakan sendi (The Arthritis Society, 2015).
Rheumatoid arthritis (RA) merupakan suatu penyakit autoimun yang
ditandai dengan terdapatnya sinovitas erosif simetrik yang terutama mengenai
jaringan persendian, seringkali juga melibatkan organ tubuh lainnya. Pasien
dengan gejala penyakit kronik apabila tidak diobati akan menyebabkan
terjadinya kerusakan persendian dan deformitas sendi yang progresif disabilitas
bahkan kematian dini (Suarjana, 2009).
2.2 Etiologi
Penyebab utama penyakit artritis reumatoid masih belum diketahui secara pasti.
Ada beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab artritis reumatoid,
yaitu :
1. Infeksi
Streptokkus hemolitikus dan Streptococcus non-hemolitikus
2. Endokrin
Kecenderungan wanita untuk menderita artritis reumatoid dan sering
dijumpainya remisi pada wanita yang sedang hamil menimbulkan dugaan
terdapatnya faktor keseimbangan hormonal sebagai salah satu faktor yang
berpengaruh pada penyakit ini. Walaupun demikian karena pemberian
hormon estrogen eksternal tidak pernah menghasilkan perbaikan
sebagaimana yang diharapkan, sehingga kini belum berhasil dipastikan
bahwa faktor hormonal memang merupakan penyebab penyakit ini.
3. Autoimmun
Pada saat ini artritis reumatoid diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan
infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II, faktor infeksi
mungkin disebabkan oleh karena virus dan organisme mikroplasma atau
grup difterioid yang menghasilkan antigen tipe II kolagen dari tulang rawan
sendi penderita.
2.4 Pathway
2.5 Manifestasi Klinis
Gejala klinis yang berhubungan dengan aktivitas sinovitis adalah kaku pagi
hari. Beberapa aspek lain yang berhubungan dengan sendi yaitu (Suarjana,
2009) :
1) Vertebrata Servikalis,
merupakan segmen yang sering terlibat pada RA. Proses inflamasi ini
melibatkan persendian diatrodial yang tidak tampak oleh pemeriksaan.
Gejala dini umumnya bermanifestasi sebagai kekakuan pada seluruh
segmen leher disertai dengan berkurangnya lingkup gerak sendi secara
menyeluruh.
2) Kekakuan pagi: Gejala yang paling khas, yakni persendian kaku di pagi hari,
dan bisa bertahan satu atau dua jam, atau bahkan sepanjang hari.
3) Kelemahan kekuatan otot
4) Benjolan perusahaan disebut nodul rheumatoid di bawah kulit di siku dan
tangan
DAFTAR PUSTAKA