PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
progresif, yang cenderung menjadi kronis dan menyerang sendi serta jaringan
(Junaidi, 2013)
juta jiwa, artinya 1 dari 6 orang di dunia ini menderita artritis reumatoid.
berusia 5-20 tahun dan 20% mereka yang berusia 55 tahun. (Junaidi,2013)
sebesar 11,9% dan berdasar diagnosis atau gejala sebesar 24,7%. Prevalensi
1
2
nyeri, tulang menjadi keropos, terjadi perubahan bentuk tulang. Dari 100 jenis
yang paling parah pada penderitanya. Asupan makanan yang kurang sehat,
pencetus terjadinya rematik. Salah satu solusi untuk penyakit ini adalah dengan
menjaga perilaku hidup sehat baik dari aktivitas, seperti rajin berolahraga, dan
makanan yang bergizi, hal itu dianjurkan untuk mengurangi kekakuan pada
tentu saja akan berdampak pada ekonomi keluarga tersebut karena kronisitas
yang disebabkan oleh serangan nyeri yang terus menerus, maka hal ini
secara mandiri. Hal tersebut tentu saja menyebabkan penderita akan sangat
mandi, berjalan, buang air kecil dan lain sebagainya (Lukman, 2009)
dampak yang ditimbulkan dari penyakit ini, maka upaya promotif dan
reumatoid yaitu melalui upaya binaan terhadap keluarga. Oleh karena itu,
(Harmoko, 2012)
Keperawatan Rematik”.
B. Rumusan Masalah
Reumatoid.
4
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Untuk Penulis
Penulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan pustaka bagi
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
hal 859).
2006)
1248).
B. KLASIFIKASI
1. Rheumatoid arthritis klasik pada tipe ini harus terdapat 7 kriteria tanda
dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit
2. Rheumatoid arthritis defisit pada tipe ini harus terdapat 5 kriteria tanda
dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit
tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling
tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling
C. ETIOLOGI
dan faktor sistem reproduksi.Namun faktor pencetus terbesar adalah faktor infeksi
seperti bakteri, mikoplasma dan virus (Lemone & Burke, 2001). Ada beberapa
2. Endokrin
3. Autoimmun
4. Metabolik
Pada saat ini artritis reumatoid diduga disebabkan oleh faktor autoimun
dan infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II; faktor infeksi
mungkin disebabkan oleh karena virus dan organisme mikroplasma atau grup
8
difterioid yang menghasilkan antigen tipe II kolagen dari tulang rawan sendi
penderita.
D.PATOFISIOLOGI
Arktifasi CD4+ sel T juga menstimulasi sel B melalui kontak sel secara
langsung dan ikatan dengan α1β2 integrin, CD40 ligan dan CD28 untuk
dari rhumetoid faktor ini dalam proses patogenesis reumatoid artritis tidaklah
E.PATHWAY
10
F.MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri persendian
3. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
4. Terbatasnya pergerakan
6. Demam (pireksia)
7. Anemia
9. Kekuatan berkurang
Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :
4. Kelemahan
5. Depresi
GejalaExtraartikular :
a. pada jantung :
Pericarditis
11
Myocarditis
b. pada mata :
Keratokonjungtivitis
Scleritis
G.KOMPLIKASI
Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot.
Terjadi splenomegali.
dan trombosit dalam sirkulasi menangkap dan menyimpan sel-sel darah akan
meningkat.
H.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
bersamaan.
perkembangan panas.
13
simetris yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki serta menetap
adalah:
2. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pada satu
sendi.
3. Pembengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh efusi cairan ) pada
minggu
minggu.
I. PENATALAKSANAAN
1. Medis
Termoterapi
Pemberian Obat-obatan :
mengembalikan fungsi dari sendi anda yang telah rusak. Prosedur yang dapat
2. Keperawatan
pasien.
J.PENGKAJIAN
1. Aktivitas/ istirahat
stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral
dan simetris.
Tanda : Malaise
pada sendi.
2. Kardiovaskuler
normal)
16
3. Integritas ego
4. Makanan/ cairan
5. Hygiene
pribadi. Ketergantungan
6. Neurosensori
Tanda: Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada
jari tangan.
7. Nyeri/ kenyamanan
8. Keamanan
tangga.
9. Interaksi sosial
bergerak, depresi.
L.INTERVENSI KEPERAWATAN
sesuai kemampuan.
1. Selidiki keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat
keefektifan program
tempat tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan bawah, hindari
19
5. Anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada
suhu air kompres, air mandi, dan sebagainya. (R/ Panas meningkatkan
nyeri)
perasaan sehat)
(R/ sebagai anti inflamasi dan efek analgesik ringan dalam mengurangi
mempertahankan kekuatan)
leher
mempertahankan mobilitas)
22
Bicara negatif tentang diri sendiri, fokus pada kekuatan masa lalu, dan
penampilan.
keterbatasan.
secara langsung)
panjang/ ketidakmampuan)
penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi. Dapat
kemampuan individual.
diri)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dengan dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas, dan keletihan.
faktor metabolik dan infeksi virus (Suratun, Heryati, Manurung & Raenah, 2008).
B. SARAN
Sebaiknya kita menjaga aktivitas, pola tidur, diet dan yang lainnya agar
DAFTAR PUSTAKA
Kedokteran