Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN MODEL ADAPTASI “CALLISTA ROY”

Identitas Diri Klien

Nama Klien : Tn. A Tanggal masuk RS : 7/9/2023

Tempat/Tgl Lahir : Sumatra Barat, 30/12/1985 Sumber Informasi : Pasien/ petugas Kesehatan
poliklinik lapas cipinang

Umur : 30 Tahun Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan :Menikah

Pendidikan Akhir : SLTP Suku: Sumatera

Alamat : UPT Lapas Cipinang

Pengecekan yang dilakukan secara medis : Stroke Non Hemoragik

PENERAPAN MODEL ADAPTASI ROY PADA ASUHAN KEPERAWATAN PADA


KLIEN STROKE

A. Deskripsi Kasus Resume Utama


Saat petugas Kesehatan control Kesehatan ke blok tahanan ditemui Seorang laki-laki usia
30 tahun sednag berdiam diri dan murung,dengan kondisi Kesehatan adanya kelemahan
Tangan dan kaki sebelah kanan tidak bisa digerakan. Kelemahan otot sebelah kanan di
diamkan saja karena jarak anatara blok dan klinik jauh, tetapi 2 minggu yang lalu pasien
mengatakan berobat ke klinik Rutan karena sakit perut. di klinik pasien hanya diberi obat
lambung dan obat anti nyeri, setelah klien merasa otot sebelah kanan tida bisa digerakdan
mulu mencong akhirnya Pasien dimembawa ke poliklinik untuk dilakukan
pemeriksaanpasien . Hasil pemeriksaan dilakukan di poli klinik adalah dengan TD :
110/70 N : 78 S:36,5 RR:18

Pada pukul 12.30 WIB pasien dipindahkan ke ruang rawat Baharudin Lopa. Hasil
pengkajian yang dilakukan Perawat pada tanggal 9 Oktober 2023 jam 15.25 WIB
didapatkan hasil sebagai berikut : pasien masih terlihat murung, pasein tampak melamun,
,pasien malas mandimerasa tidak berharga dengan kondisi saat ini, dan pasien
mengatakan malu dengan kondisinya sekarang karena merasa tidak berguba dan tdk bisa

1
berjalan, hasil pemeriksaan fisik didapatkan : TTV (TD 110/70 mmHg, N 78x/menit, RR
18x/menit, Sh 36,5C), BB 55 kg, TB 162 cm.

B. Penerapan Model Adaptasi Roy Pada Kasus Resume


Asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien resume yang saya lakukan
menggunakan pendekatan model adaptasi Roy, yang dilakukan secara holistic dan
komprehensif dimulai dari tahap pengkajian hingga evaluasi. Hasil akhir dari asuhan
keperawatan ini, diharapkan pasien mampu beradaptasi dengan berbagai gangguan
pemenuhan kebutuhan, baik fisiologis, konsep diri, peran maupun interdependensi.
1. Pengkajian Perilaku dan Stimulus
a. Model Adaptasi Konsep Diri : Physicial Self (Memandang Diri Sendiri,
Berhubungan Dengan perubahan diri & Personal Self (Konsisten : Ideal Diri,
Moral Etik, Spiritual, Seksual, Cemas, Takut)
Pasien sudah merasakan kelemahan otot sebelah kanan sudah 1 minggu yang lalu
namun di diamkan saja, karena tetapi saat ini pasien dibawa ke RS cipinang
karena sdh merasa tdk bisa berjalan,. setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan,
ternyata pasien menderita Stroke. Kondisi tersebut membuat pasien cemas, malu
dan merasa tidak berguna karna merasadirinya sudah tidak sempurna,dan keluarga
pun tidak ada disampingnya disaat pasien sakit.

b. Model Adaptasi Fungsi Peran


Pasien sebagai seorang narapidana dan terjadinya perubahan perannya. Sejak
dirinya ditahan di penjara dan menderita stroke sehingga tidak bisa beraktifitas
seperti biasa.

c. Model Adaptasi Interdependensi (Focus : Interaksi Saling Memberi/


Menerima, Cinta Kasih Saying, Perhatian Dan Saling Menghargai.
Keseimbangan Antara Ketergantungan Dan Kemandirian)
Semenjak pasien sakit, segala kebutuhannya dibantu oleh petugas Kesehatan .
Suaminya sangat mendukung pasien dalam menghadapi kondisi sakitnya.

2
Keluarganya selalu memberikan cinta kasih dan sayang untuknya.namu keluarga
jauh di Kalimantan dan belum bisa membesuknya .
C. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan pengkajian diatas dapat ditegakkan diagnosa keperawatan sebagai
berikut :
1. Gangguan Citra Tubuh Berhubungan dengan Perubahan Fungsi Tubuh akibat proses
penyaki.
2. Harga Diri Rendah Berhubungan dengan Ganagguan Gangguan Peran social

Tindakan Keperawatan

1. Kaji
2. Jelaskan proses terjadinya gangguan citra tubuh
3. Diskusikan Persepsi perasaan dan harapan klien terhadap citra tubuhnya
4. Latih klien menggunakan bagian tubuh yang sehat
5. Latih klien merawat dan melatih bagian tubuh yang terganggu
6. Motivasi klien melakukan Latihan sesuai jadwal dan beri pujian
7. Motivasi klien dalam melakukan aktivitas fisik

Tindakan motivasi pada keluarga


1. Kaji masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien yang
mengalami gangguan citra tubuh.
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya
gangguan citra tubuh serta mengambil keputusan merawat klien.
3. Latih keluarga cara merawat dan membimbing klien mengatasi
gangguan citra tubuh sesuai dengan Tindakan keperawatan pada
klien
4. Latih keluarga menciptakan suasana keluarga yang mendukung
klien mengatasi gangguan citra tubuh sesuai dengan asuhan
keperawatan yang telah diberikan pada klien.
5. Diskusikan tanda dan gejala gangguan citra tubuh yang memerlukan
rujukan serta menganjurkan follow up ke fasilitas Kesehatan secara teratur.

Tindakan kolaborasi

1. Kolaborasi dengan dokter


a. Melakukan kolaborasi dengan dokter memnggunakan ISBAR dan
TBaK
b. Memberikan terapi dokter (obat)
c. Mengobservasi manfaat dan efek samping obat

2. Kolaborasi dengan psikiater sesuai dengan kebutuhan.

Discharge Planing

3
1. Menjelaskan rencana persiapan pasca-rawat dirumah untuk memandirikan
klien
2. Menjelaskan rencana tindak lanjut perawatan dan pengobatan.
3. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan
Evaluasi

1. Penurunan tanda dan gejala gangguan citra tubuh.


2. Peningkatan kemampuan klien mengatasi gangguan citra tubuh
3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan gangguan
citra tubuh
4. Rencana rujuk klien ke fasilitas pelayanan Kesehatan primer

Anda mungkin juga menyukai