Anda di halaman 1dari 22

HOME CARE ODGJ

(Orang Dengan Gangguan


Jiwa)

Anis Sinta Dewi


Andre Hardiansyah
Fatimah
Rahma Ditha
Wella Syafputri
D3 KEPERAWATAN 3A
2020
Pelayanan home care
Pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif yang diberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka, yang bertujuan
untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari
penyakit (Depri RI, 2002).
HOMECARE ODGJ YANG TELAH
DITERAPKAN DI INDONESIA.

Homecare pada penderita ODGJ di Indonesia masih


berbasis pada Rumah Sakit. Rumah sakit yang telah
menerapkan homecare pada penderita ODGJ, yaitu:
a. RSJ. Gondo Amino di Semarang.
b. RSJ. Menur Surabaya
c. RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang
d. RSJ. Dr. Radjiman W. Lawang Malang.
e. RSUD Wangaya Denpasar.
f. RSJ. Banda Aceh
SISTEM RSJ YANG
MENERAPKAN PELAYANAN
HOMECARE
a. Pasien atau keluarga sembuh, sebelum pasien kembali
ke rumah, pasien dan keluarga akan dievaluasi oleh
perawat, apakah pasien membutuhkan tenaga
kesehatan di rumah (perawat) atau tidak.
b. Jika pasien atau keluarga pasien membutuhkan
perawatan lanjutan di rumah, maka perawat akan
membantu proses penyembuhan dirumah.
c. Pada perawatan homecare, keluarga juga berperan
penting dalam merawat dan menentukan kesembuhan
pasien.
PENATALAKSANAAN HOMECARE JIWA

1. Perawatan fisik
Perawatan yang dapat diberikan pada pasien
gangguan jiwa meliputi pemenuhan kebutuhan self-
care, serta memanajemen nutrisi. Pasien gangguan jiwa
yang mengalami kerusakan interaksi social atau yang
menarik biasanya mengalami hambatan dalam
pemenuhan self-care. Selain itu, pasien gangguan jiwa
juga seringkali tidak dapat memperhatikan mengenai
asupan nutrisi, sehingga asupan nutrisi yang kurang
dari kebutuhan tubuh menyebabkan pasien lemah
serta kurus
2. Perawatan Psikologis
Perawatan psikologis penting bagi pasien
gangguan jiwa karena masalah-masalah yang
dimiliki oleh pasien bermula dari masalah
psikologis. Oleh karena itu pelayanan home
care mengkaji factor-faktor yang menyebabkan
gangguan jiwa, mengurangi gejala yang ada, dan
mencegah terjadinya gangguan yang lebih parah
pada pasien
3. Manajemen Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu factor
presipitasi terjadinya gangguan psikologi
pada klien dengan gangguan jiwa. Lingkungan
yang berisi benda-benda tajam, sangat
mudah mencetus kejadian resiko bunuh diri
pada klien yang mengalami depresi kronis.
Standar Praktek Home Care
Pada Asuhan Keperawatan Jiwa

1) Standar 1 : Organisasi Pelayanan Home


Care
Semua aspek home care pada asuhan
keperawatan jiwa direncanakan, disusun dan
dipimpin oleh seorang kepala/manajer perawat
professional. Kepala/manajer perawat tersebut
telah memahami dan mempersiapkan diri dengan
kompetensi dalam memberikan asuhan
keperawatan jiwa selain itu, kepala/manajer
tersebut juga melaksanakan proses administrasi
dan pendokumentasian.
Standar 2 : Teori
Perawat menetapkan konsep teoritis
mengenai asuhan keperawatan jiwa sebagai
landasan dalam melaksanakan
praktek/asuhan keperawatan jiwa
Standar 3 : Pengumpulan Data
Perawat melakukan pengkajian data secara
terus menerus. Perawat harus mampu
menggali data yang luas, akurat dan sistematis.
Pengkajian data dapat dilakukan pada klien
ataupun keluarga klien. Data yang dikaji berupa
riwayat kesehatan klien, faktor predisposisi,
factor presipitasi, pengobatan yang pernah
dilakukan dan beberapa aspek kehidupan klien
yang lainnya.
Standar 4 :Diagnosa
Perawat melakukan penilaian dan analisa data
dari hasil observasi dan pengkajian pada klien.
Analisa data tersebut diperlukan untuk
menentukan diagnosa keperawatan pada klien.
Analisa data berupa analisa data objektif dan
subjektif, serta merumuskan pohon masalah
dari gangguan kesehatan jiwa yang dialami
klien.
Standar 5 : Perencanaan
Perawat melakukan perencanaan dengan
menentukan tujuan pemberian asuhan
keperawatan dan kriteria hasil yang diharapkan
pada klien setelah diberikan asuhan
keperawatan. Rencana dibuat berdasarkan pada
perumusan diagnosa keperawatan yang telah
dibuat dan menggabungkan nilai-nilai dalam
upaya mencegah kekambuhan pada klien,
tindakan/pengobatan kuratif dan tindakan
rehabilitasi klien.
Perawat diberikan pedoman dalam
memberikan asuhan keperawatan jiwa kepada
klien untuk memperbaiki, memajukan
kesehatan klien dan mencegah kemungkinan
terjadinya kekambuhan atau munculnya gejala
gangguan kesehatan jiwa yang lain. Selain itu
perawat juga memerhatikan aspek kesehatan
fisik klien ketika memberikan asuhan
keperawatan jiwa agar klien tidak menderita
kesakitan fisik ketika pemberian
tindakan/intervensi, seperti pengekangan dan
resiko bunuh diri.
Standar 6 : Implementasi
Pemberian strategi pelaksanaan kepada
klien dengan permasalahan klien tentang
gangguan jiwa dimulai dengan SP 1 hingga SP
4
Standar 7 : Evaluasi
Perawat mengevaluasi dan memantau respon
klien dan keluarga selama pemberian
intervensi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
tingkat kemajuan klien terhadap hasil yang
ingin dicapai dan meninjau kembali dasar
diagnosa keperawatan yang disusun.
Strategi Pelaksanaan Bagi
Keluarga
◦ SP 1
 Bina hubungan yang saling percaya
 Mendiskusikan masalah yang dirasakan
keluarga dalam merawat klien
 Menjelaskan pengertian permasalahan klien
tentang gangguan jiwa, tanda dan gejala serta
terjadinya
 Menjelaskan cara merawat klien dengan
permasalahan klien tentang gangguan jiwa
◦ SP 2
 Melatih keluarga mempraktekkan cara
merawat klien dengan permasalahan klien
tentang gangguan jiwa
◦ SP 3
 Melatih keluarga melakukan cara merawat
klien dengan permasalahan klien tentang
gangguan jiwa langsung kepada klien
◦ SP 4
 Membantu keluarga membuat jadwal
aktivitas di rumah termasuk jadwal obat
APLIKASI KLINIK
 Tahap Penerimaan Kasus
◦ Perawat homecare menerima pasien dari
puskesmas di daerah tempat klien.
◦ Koordinator program puskesmas akan menunjuk
perawat homecare untuk mengelola kasus yang
ada
◦ Perawat homecare akan membuat surat
perjanjian dan proses pengelolaan kasus
permasalahan klien tentang gangguan jiwa
 Proses Pelayanan Home Care
◦ Perawat homecare mendata keluarga untuk diberikan
perawatan homecare tentang permasalahan klien
dengan gangguan jiwa mulai dari identitas klien
petunjuk tempat tinggal pasien, lengkap kartu identitas,
unit tempat kerja, memastikan perlengkapan pasien
untuk di rumah, menyiapkan file asuhan keperawatan,
menyiapkan alat bantu media untuk pendidikan.

◦ Pada pertemuan pertama, perawat memperkenalkan


diri dan tujuan kedatangan nya kepada keluarga klien.
Lalu perawat melakukan observasi lingkungan tempat
tinggal klien yang berkaitan dengan keamanan perawat,
lengkapi data hasil pengkajian dasar klien yang
mengalami masalah tentang gangguan jiwa, membuat
rencana pelayanan, yang akan dilakukan, kemudian
perawat memberikan penjelasan kepada keluarga
mengenai kondisi klien, serta melaksanakan SP 1
kepada pasien
Peran keluarga dan lingkunga
dalam merawat penderita
gangguan jiwa dirumah.
a. Memberikan kegiatan/ kesibukan dengan membuatkan
jadwal sehari-hari.
b. Berikan tugas yang sesuai kemampuan penderita dan
secara bertahap tingkatkan sesuai perkembangan.
c. Menemani dan tidak membiarkan penderita sendiri
dalam melakukan kegiatan, misalnya; makan bersama,
bekerja bersama, rekreasi bersama, dll.
d. Minta keluarga atau teman menyapa ketika bertemu
dengan penderita, dan jangan mendiamkan penderita,
atau jangan membiarkan penderita berbicara sendiri.
e. Mengajak/ mengikutsertakan penderita dalam kegiatan
bermasyarakat, misalnya pengajian, kerja bakti dsb.
f. Berikan pujian yang realistis terhadap keberhasilan penderita,
atau dukungan untuk keberhasilan sosial penderita.
g. Hindarkan berbisik-bisik di depan penderita/ ada penderita
dalam suatu ruangan yang sama/ disaksikan oleh penderita.
h. Mengontrol dan mengingatkan dengan cara yang baik dan
empati untuk selalu minum obat dengan prinsip benar nama
obat, benar nama pasien, benar dosis, benar waktu, benar cara
pemberian.
i. Mengenali adanya tanda - tanda ke kambuhan seperti; sulit
tidur, mimpi buruk, bicara sendiri, senyum sendiri, marah-
marah, sulit makan, menyendiri, murung, bicara kacau, marah-
marah, dll.
j. Kontrol suasana lingkungan yang dapat memancing terjadinya
marah.
k. Segera kontrol jika terjadi perubahan perilaku yang
menyimpang, atau obat habis.

Anda mungkin juga menyukai