Anda di halaman 1dari 6

Journal Endurance 2(1) February 2017 (62-67)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL DALAM


PENCEGAHAN ANEMIA
DI PUSKESMAS RUMBAI
Rizka Angrainy
Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru, Pekanbaru 28294, Indonesia
ikaanggraini86@yahoo.com

Submitted :16-01-2017, Reviewed:18-01-2017, Accepted:24-01-2017


DOI: http://dx.doi.org/10.22216/jen.v2i1.1654

ABSTRACT
Indonesia is a prayer One Developing Recent data says 40-60% of pregnant women in Indonesia are
anemic That means 5 Of 10 pregnant women suffer from anemia. Based Data From Pekanbaru City
Health Office, Health Center community with Rumbai Bukit is the highest anemia weight is equal to
11.4% of pregnant women anemia. Objective Singer's review Knowledge Atitudes know Relations
maternal anemia Pregnancy Prevention hearts. The study design used is quantitative analytic. The
entire study population is pregnant women at health centers A Rumbai Bukit totaled 118 peoples. The
sampling technique used is accidental sampling, as many as 54 peoples. Data collection techniques
used The data is primary with distributing questionnaires and processed Operates univariate and
bivariate. Results obtained The majority of respondents knowledgeable Less majority of not doing
Attitude 28 Prevention of anemia (51.9%). And Minority respondents Knowledge of Good not do
Attitude Prevention of anemia as one orangutan (7.40%). Data Processing Based on Knowledge
Relationships Attitude Between Prevention of anemia obtained findings With chi-square value P value
= 0.014 <0.05 singer showed a significant relationship between the two variables.

Key Words : Atitudes Pregnant, anemia, knowledge,

ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, data terbaru menyebutkan 40-60% ibu hamil di
Indonesia mengalami anemia yang artinya 5 dari 10 ibu hamil mengalami anemia. Berdasarkan data
dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Puskesmas Rumbai Bukit merupakan Puskesmas dengan anemia
berat tertinggi yaitu sebesar 11,4% anemia pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil dalam pencegahan anemia kehamilan. Desain penelitian
yang digunakan adalah analitik kuantitaf. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas
Rumbai Bukit yang berjumlah 118 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah accidental sampling,
yaitu sebanyak 54 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dengan
menyebarkan kuisioner dan diolah secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan mayoritas
responden yang berpengetahuan kurang mayoritas tidak melakukan sikap pencegahan anemia 28 orang
(51,9%). dan minoritas responden pengetahuan yang baik tidak melakukan sikap pencegahan anemia
sebanyak 1 orang (7,40%). Berdasarkan pengolahan data antara hubungan pengetahuan dengan sikap
pencegahan anemia didapatkan hasil chi square dengan nilai P value = 0,014 < 0,05 hal ini menunjukkan
ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel.

Kata Kunci : Anemia,Ibu Hamil, Pengetahun, Sikap,

Kopertis Wilayah X 62
Rizka Angrainy – Hubungan Pengetahuan... Journal Endurance 2(1) February 2017

PENDAHULUAN berkembang berkaitan dengan anemia pada


Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan kehamilan disebabkan oleh defesiensi besi
salah satu indikator untuk melihat derajat dan pendarahan akut, bahkan tidak jarang
kesehatan perempuan. Sampai saat ini keduanya. Anemia defesiensi besi pada ibu
tingginya angka kematian ibu di Indonesia hamil merupakan masalah kesehatan yang
merupakan masalah yang menjadi prioritas dialami oleh wanita seluruh dunia terutama
di bidang kesehatan, disamping di negara berkembang contohnya Indonesia
menunjukkan derajat kesehatan masyarakat, (Rukiyah, 2011)
juga menggambarkan tingkat kesejahteraan Hasil Riset Kesehatan Dasar
masyarakat dan kualitas pelayanan (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan
kesehatan. Salah satu faktor risiko tingginya 95,2% perempuan usia 10-59 tahun telah
angka kematian ibu dalam melahirkan mendapatkan tablet tambah darah, namun
adalah anemia pada kehamilan. Anemia hanya 18% diantaranya mengkonsumsi
pada ibu hamil menjadi penyebab utama sebanyak 90 tablet. Data baru bahkan
terjadinya perdarahan yang merupakan menyebutkan bahwa ibu hamil yang terkena
faktor kematian utama ibu di Indonesia anemia mencapai 40%-50%. Itu artinya 5
(Profil Kesehatan Provinsi Riau, 2013) dari 10 ibu hamil di Indonesia mengalami
Anemia adalah suatu kondisi medis anemia (Lalage, 2015).
dimana jumlah sel darah merah atau Pemeliharaan kesehatan ibu hamil
hemoglobin kurang dari normal. Kadar dapat dilakukan dengan pemeriksaan
hemoglobin normal umumnya berbeda pada hemoglobin (Hb). Nilai hemoglobin yang
laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia rendah berhubungan dengan masalah klinis
biasanya didefinisikan sebagai kadar seperti anemia. Anemia adalah kondisi
hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100ml dengan kadar hemoglobin dalam darah
dan pada wanita sebagai hemoglobin kurang kurang dari 12gr%. Sedangkan anemia
dari 12,0 gram/100ml. Definisi ini mungkin dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
sedikit berbeda tergantung pada sumber dan kadar hemoglobin dibawah 11gr% pada
referensi laboratorium yang digunakan. trimester I dan trimester III atau kadar
Anemia kehamilan merupakan peningkatan <10,5gr% pada trimester II (Prawirohardjo,
kadar cairan plasma selama kehamilan 1999).
mengencerkan darah (hemodilusi) yang Berdasarkan hasil Riset Kesehatan
dapat tercermin sebagai anemia (Lee & Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi
Okam, 2011) anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar
Penyebab paling umum dari anemia 37,1%. Pemberian tablet Fe di Indonesia
pada kehamilan adalah kekurangan zat besi. pada tahun 2012 sebesar 85%. Presentase ini
Hal ini penting dilakukan pemeriksaan mengalami peningkatan dibandingkan pada
anemia pada kunjungan pertama kehamilan. tahun 2011 yang sebesar 83,3%. Meskipun
Bahkan jika tidak mengalami anemia pada pemerintah sudah melakukan program
saat kunjungan pertama, masih mungkin penanggulangan anemia pada ibu hamil
terjadi anemia pada kehamilan lanjutannya yaitu memberikan 90 tablet Fe kepada ibu
(Proverawaty, 2011) hamil selama periode kehamilan dengan
Pada penelitian evidence base tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil,
epidemiologi, anemia defesiensi zat besi ibu tetapi kejadian anemia masih tinggi
hamil di Indonesia yang diteliti oleh Ridwan (KEMENKES RI, 2013).
Amiruddin menunjukkan bahwa 70% dari Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan
angka kematian ibu adalah ibu hamil yang salah satu indikator kesehatan ibu yang
anemia dan 19,7% ibu hamil yang non masih tinggi di Indonesia bila di bandingkan
anemia (Amiruddin, 2014) dengan AKI di negara ASEAN lainnya.
Menurut World Health Organization Menurut SDKI tahun 2007, AKI di
(WHO) 40% kematian ibu di negara Indonesia yaitu 228 per 100.000 kelahiran

Kopertis Wilayah X 63
Rizka Angrainy – Hubungan Pengetahuan... Journal Endurance 2(1) February 2017

hidup. Adapun faktor penyebab langsung dibandingkan tahun 2013 sebesar 85,2%.
kematian ibu adalah perdarahan 35,63% Cakupan pemberian tablet Fe yang tinggi
preeklamsia dan eklamsia 20,12%, infeksi bisa tidak berdampak pada penurunan
20,7% dan komplikasi abortus 20,84%. anemia besi jika kepatuhan ibu hamil dalam
Perdarahan merupakan faktor terbesar mengkonsumsi tablet besi masih rendah
penyebab tingginya AKI. Salah satu faktor (Profil Kesehatan Provinsi Riau, 2013).
risiko utama terjadinya perdarahan adalah Berdasarkan data yang didapat peneliti
anemia (Ibrahim, 2013) dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun
Anemia pada umumnya terjadi di 2014 dari 20 puskesmas yang ada di Kota
seluruh dunia, terutama di negara Pekanbaru. Puskesmas Rumbai Bukit
berkembang dan pada kelompok sosio- merupakan puskesmas dengan anemia berat
ekonomi rendah. Pada kelompok dewasa, tertinggi yaitu sebesar 11,4%. Setelah
anemia terjadi pada waktu usia reproduksi, peneliti melakukan survei awal pada 7 orang
terutama wanita hamil dan wanita menyusui ibu hamil yang berkunjung didapatkan 3
karena mereka yang banyak mengalami diantaranya dengan jarak kelahiran kurang
defesiensi Fe. Secara keseluruhan, anemia dari 2 tahun dan 4 diantaranya tidak setiap
terjadi pada 45% wanita di negara hari mengkonsumsi tablet Fe dan kurangnya
berkembang dan 13% di negara maju. pengetahuan dalam pencegahan anemia
Sementara persentase dari wanita hamil dari pada kehamilan.
keluarga miskin terus meningkat seiring Penelitian ini bertujuan untuk
bertambahnya usia kehamilan (8% anemia mengetahui hubungan pengetahuan dengan
trimester I, 12% anemia di trimester II dan sikap pencegahan anemia pada kehamilan di
29% anemia di trimester III (Sediaoetama, Puskesmas Rumbai Bukit Tahun 2016.
2009).
Berdasarkan survey anemia yang METODE PENELITIAN
dilaksanakan tahun 2005 di 4 Jenis penelitian ini adalah penelitian
kabupaten/kota di Sumatra Utara, yaitu Kota analitik kuantitatif dengan rancangan
Medan, Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan penelitian cross sectional. Penelitian ini
Langkat salah satu upaya yang dilakukan dilakukan di Puskesma Rumbai Bukit pada
untuk menurunkan prevalensi anemia bulan Mei 2016. Populasi dalam penelitian
adalah dengan pemberian tablet besi (Fe) ini adalah seluruh wanita hamil yang
sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. berkunjung di Puskesmas Rumbai Bukit
Cakupan ibu hamil yang mendapat 90 tablet sebanyak 118 orang dan sampel berjumlah
besi di Sumatra Utara menunjukkan 54 responden dengan teknik pengambilan
kenaikan yaitu 62,22% pada tahun 2010 sampel secara accidental sampling dengan
menjadi 75,15% pada tahun 2011 dan menggunakan kuisioner. Data di analisa
77,37% pada tahun 2012. Peningkatan ini menggunakan uji chi square.
belum mampu mencapai target nasional
yaitu 80%. Salah satu tantangan yang HASIL PENELITIAN DAN
menyebabkan pencapaian cakupan Fe tidak PEMBAHASAN
optimal adalah tidak semua Kabupaten/Kota
menyediakan anggaran untuk pengadaan Hasil penelitian merupakan hal yang penting
tablet Fe, sehingga dropping tablet Fe dari bagi penelitian ilmiah yang dapat dijelaskan
tingkat pusat dan Provinsi Sumatra Utara dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi
tidak mampu memenuhi kebutuhan Fe di frekuensi
semua Kabupaten/Kota (Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, 2013).
Cakupan pemberian tablet Fe di
Provinsi Riau pada tahun 2014 sebesar
86,1% cakupan ini mengalami peningkatan

Kopertis Wilayah X 64
Rizka Angrainy – Hubungan Pengetahuan... Journal Endurance 2(1) February 2017

1. Data Umum Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sikap


Pencegahan Anemia di Puskesmas
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Rumbai
Responden di Puskesmas
No Sikap Frekuensi %
Rumbai Bukit Tahun 2016
1 Positif 12 22,20%

Frekuensi 2 Negatif 42 77,80%


No Karakteristik (n) Persentase Total 54 100%
Umur
Sumber : Data Primer, 2016
1 20-35 tahun 51 94,40%
2 >35 tahun 3 5,60% Berdasarkan tabel 3. dapat dilihat bahwa
Total 54 100% mayoritas responden di Puskesmas
Pendidikan Rumbai Bukit Tahun 2016 bersikap
1 SD 13 24,10% negatif dalam pencegahan anemia
2 SMP 21 38,90% sebanyak 42 orang (77,80%).
3 SMA 20 37,00%
Total 54 100%
3. Analisis Bivariat
Pekerjaan
1 Bekerja 7 13,00%
Tabel 4. Hubungan Pengetahuan
2 Tidak Bekerja 47 87,00%
dengan Sikap Ibu Hamil dalam
Total 54 100%
Sumber : Data Primer, 2016 Pencegahan Anemia di Puskesmas
Rumbai Bukit Tahun 2016
Berdasarkan tabel 1. dapat dilihat
bahwa mayoritas responden berumur 20-35
tahun sebanyak 51 (94,40%), yang Sikap Pencegahan Anemia
Pengetahu Total
berpendidikan SMP 21 (38,90%) dan tidak P
valu
bekerja sebanyak 47 (87,00%). an
Positif Negatif e

n % n % n %
2. Analisis Univariat
Baik 3 5,60% 1 1,9% 4 7,40%
Tabel 2. Distribusi Frekuensi 1 24,10 1 33,30
0,01
Pengetahuan Responden tentang Cukup 5 9,30% 3 % 8 %
4
Pencegahan Anemia di Puskesmas Kurang 4 7,40%
2
8 51.9%
3
2
59,30
%
Rumbai 1 22,30 4 83,40 5
Frekuensi Persentase Total 2 % 2 % 4 100%
No Pengetahuan (n) (%)
Sumber: Data Primer, 2016
1 Baik 4 7,40%
2 Cukup 18 33,30% Berdasarkan hasil penelitian yang
3 Kurang 32 59,30% terlihat di tabel 4 dapat dilihat bahwa
Total 54 100% menunjukkan bahwa dari 54 responden
Sumber : Data Primer, 2016
terdapat 4 responden yang berpengetahuan
Berdasarkan tabel 2. dapat dilihat bahwa baik dimana terdapat 3 (5,60%) responden
lebih dari separuh responden di berpengetahuan baik dan bersikap positif
Puskesmas Rumbai Bukit Tahun 2016 dalam pencegahan anemia dan 1 (7,40%)
berpengetahuan kurang sebanyak 32 responden berpengetahuan baik dan
orang (59,30%). bersikap negatif dalam pencegahan anemia.
Responden yang berpengetahuan cukup
berjumlah 18 orang dimana terdapat 5
(9,30%) yang berpengetahuan cukup dan
bersikap positif dalam pencegahan anemia

Kopertis Wilayah X 65
Rizka Angrainy – Hubungan Pengetahuan... Journal Endurance 2(1) February 2017

dan 13 (24,10%) responden yang pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran,


berpengetahuan cukup dan bersikap negatif gagasan, ide konsep dan pemahaman yang
dalam pencegahan anemia. Responden yang dimiliki manusia. Pengetahuan mencakup
berpengetahuan kurang berjumlah 32 orang penalaran dan pemahan manusia tentang
dimana terdapat 4 (7,40%) responden segala sesuatu yang mencakup praktek atau
berpengetahuan kurang dan bersikap positif kemampuan dalam memecahkan persoalan
dalam pencegahan anemia dan 28 (51,9%) hidup yang belum dilakukan secara
responden berpengetahuan kurang dan sistematis. Pengetahuan yang baik dapat
bersikap negatif dalam pencegahan anemia. diperoleh dari beberapa faktor yaitu
pengalaman dan keterpaparan informasi.
PEMBAHASAN Hal ini sejalan dengan penelitian
Susanti (2015) yang berjudul “Hubungan
1. Hubungan Pengetahuan dengan
Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil dalam
Sikap Pencegahan Anemia
Mencegah Kejadian Anemia di Wilayah
Berdasarkan hasil penelitian yang Kerja Puskesmas Padalarang” didapatkan
dilakukan di Puskesmas Rumbai Tahun hasil penelitian bahwa mayoritas responden
2016 didapatkan bahwa pengetahuan memiliki pengetahuan kurang sebanyak 47
dengan sikap ibu hamil dalam pencegahan orang (55,2%) dan bersikap negatif
anemia kehamilan ada 54 responden sebanyak 58 orang (64,4%).
terdapat 4 responden yang berpengetahuan Menurut Notoadmodjo (2003) umur
baik dimana terdapat 3 (5,60%) responden berkaitan dengan pengalaman yang didapat,
berpengetahuan baik dan bersikap positif semakin banyak umur seseorang semakin
dalam pencegahan anemia dan 1 (7,40%) banyak pula pengalaman yang di dapat
responden berpengetahuan baik dan secara langsung maupun tidak langsung,
bersikap negatif dalam pencegahan anemia. selain umur pendidikan juga berpengaruh
Responden yang berpengetahuan cukup terhadap bertambahnya pengetahuan
berjumlah 18 orang dimana terdapat 5 seseorang. Begitu pula dengan pekerjaan
(9,30%) yang berpengetahuan cukup dan menurut Ratnawati, 2009) yang sering
bersikap positif dalam pencegahan anemia berinteraksi dengan orang lain lebih banyak
dan 13 (24,10%) responden yang pengetahuannya bila dibandingkan dengan
berpengetahuan cukup dan bersikap negatif orang lain tanpa ada interaksi dengan orang
dalam pencegahan anemia. Responden yang lain. Pengalaman belajar dalam bekerja yang
berpengetahuan kurang berjumlah 32 orang dikembangkan memberikan pengetahuan
dimana terdapat 4 (7,40%) responden dan keterampilan profesional serta
berpengetahuan kurang dan bersikap positif pengalaman belajar dalam bekerja akan
dalam pencegahan anemia dan 28 (51,9%) dapat mengembangkan kemampuan dalam
responden berpengetahuan kurang dan mengambil keputusan yang merupakan
bersikap negatif dalam pencegahan anemia. keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik.
Berdasarkan pengolahan data antara Menurut asumsi peneliti Responden
hubungan pengetahuan dengan sikap berpengetahuan kurang berjumlah 32 orang
pencegahan anemia didapatkan hasil chi dimana 28 (51,9%) responden
square dengan nilai P value = 0,014 < 0,05 berpengetahuan kurang dan bersikap negatif
hal ini menunjukkan ada hubungan yang dalam pencegahan anemia. Kurangnya
bermakna antara kedua variabel. pengetahuan responden ini disebabkan
Menurut Notoatmodjo (2007), karena kurangnya penyuluhan dan
pengetahuan merupakan hasil dari tahu, penyampaian informasi yang didapat baik
yang biasa diperoleh dari panca indera. secara langsung atau tidak langsung seperti
Semakin tinggi tingkat pengetahuan seminar maupun brosur dan dari media
seseorang maka semakin banyak sesuatu massa seperti televisi, radio dan internet
yang akan diamatinya tersebut. Selain itu tentang anemia pada kehamilan diwilayah

Kopertis Wilayah X 66
Rizka Angrainy – Hubungan Pengetahuan... Journal Endurance 2(1) February 2017

tempat tinggal. Sehingga ibu hamil juga DAFTAR PUSTAKA


akan bersikap negatif dalam pencegahan
anemia kehamilan karena kurangnya Amiruddin, R. (2014). Determinan
pengetahuan ibu tentang pencegahan Kesehatan Ibu dan Anak (1st ed.).
anemia kehamilan. Oleh karena itu Jakarta: Trans info media.
diharapkan pada petugas kesehatan saat Badan Penelitian dan Pengembangan
melakukan penyuluhan tentang pencegahan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan
anemia kehamilan, agar dapat meningkatkan Dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan
pengetahuan ibu-ibu hamil tentang Nasional 2013, 1–384. https://doi.org/1
pencegahan anemia pada kehamilan Desember 2013
sehingga ibu-ibu hamil termotivasi dalam Ibrahim, M. (2013). Nutrisi Janin dan Ibu
pemeriksaan anemia rutin. Hamil. yogyakarta: Nuha Medika.
KEMENKES RI. (2013). HASIL
RIKESDAS 2013. Retrieved from
SIMPULAN http://www.depkes.go.id/resources/do
Berdasarkan hasil penelitian yang telah wnload/general/Hasil Riskesdas
dilakukan di Puskesmas Rumbai Bukit dapat 2013.pdf
diambil kesimpulan sekaligus menjawab Lalage, Z. (2015). Hidup Sehat dengan
tujuan umum dan khusus peneliti ini untuk Terapi Air. (Q. Ratna, Ed.) (1st ed.).
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan Yog: Abata Press.
dengan sikap pencegahan anemia. Lebih Lee, A. I., & Okam, M. M. (2011). Anemia
dari separuh responden berumur 20-35 in Pregnancy. Hematology/Oncology
tahun sebanyak 51 orang (94,40%), Clinics of North America.
sebagian besar responden berpendidikan https://doi.org/10.1016/j.hoc.2011.02.
SMP sebanyak 21 orang (38,90%) dan lebih 001
dari separuh responden tidak bekerja Prawirohardjo, S. (1999). Ilmu Kebidanan.
sebanyak 47 orang (87,00%). Lebih dari (B. Saifuddin, Ed.) (2nd ed.). Jakarta:
separuh responden memiliki pengetahuan Yayasan Bina Pustaka.
kurang terhadap pencegahan anemia Profil Kesehatan Provinsi Riau. (2013).
sebanyak 32 orang (59,30%), Profil Kesehatan Provinsi Riau.
berpengetahuan cukup sebanyak 18 orang Journal of Chemical Information and
(33,30%) dan sebanyak 4 orang (7,40%) Modeling, (9), 19.
responden berpengetahuan baik. Mayoritas https://doi.org/10.1017/CBO97811074
responden yang melakukan sikap negatif 15324.004
dalam pencegahan anemia kehamilan Proverawaty, A. (2011). Anemia dan
sebanyak 42 orang (83,40%). Ada hubungan Anemia Kehamilan. yogyakarta: Nuha
yang signifikan antara pengetahuan dengan Medika.
sikap pencegahan anemia kehamilan dengan Rukiyah, A. Y. (2011). Asuhan Kebidanan 1
P value = 0,014. Kehamilan (1st ed.). Jakarta: Trans info
media.
UCAPAN TERIMAKASIH Sediaoetama, A. D. (2009). Ilmu gizi.
Jakarta: Dian Rakyat.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada Kepala Puskesmas UPTD
Puskesmas Rumbai Bukit dan Staf serta
Semua pihak terkait yang telah mendukung
dan membantu dalam proses pelaksananaan
sehingga tulisan ilmiah ini dapat
diselesaikan.

Kopertis Wilayah X 67

Anda mungkin juga menyukai