ANAK
KELOMPOK 7
1. Silvi Mauliah
2. Tatin Trismayanti
3. Thia Nurazizah
Ruang Lingkup
1. Memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara komprehensif pada proses
penyembuhan kesehatan, rehabilitasi, pemeliharaan, dan peningkatan kese-
hatan
2. Melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien dan Melakukan pendidikan
kesehatan kepada pasien dan keluarganya tentang kondisi yang luarganya
tentang kondisi yang dialami
3. Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga dalam rangka mencapai
kualitas hidup yang lebih baik
Prinsip
1. Pengelolaan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah dilaksanakan oleh perawat / Tim yang memiliki keahlian
khusus bidang tersebut,
2. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik,
3. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan komprehensif secara terus menerus,
4. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa keperawatan,
5. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan -
tindakan pencegahan, terapi dan pemulihan,
6. Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga kenyamanan, penyembuhan, peningkatan kesehatan,
dan pencegahan peningkatan kesehatan, dan pencegahan komplikasi, komplikasi,
7. Mengevaluasi secara terus menerus respon pasien dan keluarganya terhadap intervensi keperawatan,
8. Bertanggung jawab terhadap pasien dan keluargan yang akan pelayanan yang bermutu melalui; manajemen kasus,
rencana penghentian asuhan keperawatan (discharge planning ), dan koordinasi dengan sumber-sumber di
komunitas
9. Memelihara hubungan diantara anggota tim untuk menjamin agar kegiatan yang dilakukan anggota tim saling
mendukung
10. Mengembangkan kemampuan profesional dan berkontribusi pada pertumbuhan kemampuan profesional tenaga
yang lain
Peran
1. Manajer Kasus : Mengelola dan mengkolaborasikan dengan anggota keluarga dan
penyedia pelayanan kesehatan atau pelayanan sosial yang lain untuk meningkatkan
pencapaian pelayanan,
2. Pelaksana /Pemberi Asuhan: Memberikan pelayanan langsung dan melakukan
supervisi pelayanan yang diberikan oleh anggota keluarga atau pelaku rawat (care giver ),
3. Pendidik: Mengajarkan keluarga tentang sehat sakit dan bertindak sebagai penyedia infor-
masi kesehatan.
4. Kolaborato : Mengkoordinir pelayanan yang diterima oleh keluarga dan mengkolaborasikan
dengan keluarga dalam merencanakan pelayanan,
5. Pembela (Advocate): Melakukan pembelaan terhadap pasien melalui dukungan peraturan,
6. Konselor: Membantu pasien dan keluarga dalam menyelesaikan masalah dan
mengembangkan koping yang konstruktif,
7. Penemu Kasus dan Melakukan Rujukan: Melibatkan diri dalam menemukan kasus di kelu-
arga dan melakukan rujukan secara cepat,
8. Penata lingkungan rumah: Melakukan modifikasi lingkungan bersama pasien dan keluarga
dan tim kesehatan lain dan tim kesehatan lain untuk menunjang lingkungan sehat,
9. Peneliti: Mengidentifikasi masalah praktik dan mencari jawaban melalui pendekatan ilmiah.
Dasar Hukum Pelaksanaan
Home care ini tidak bertentangan dengan Undang-undang Praktik Kedokteran, karena sesuai dengan
Pasal 73 ayat (1), (2) dan (3) tenaga kesehatan perawat dan bidan dapat memberikan pelayanan kese-
hatan sesuai dengan peraturan dan perundang rundangan. Khusus Perawat sampai saat ini pengatu-
ran Praktik Perawat diatur dalam Kep MenKes No. 1239 tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik
Keperawatan, dimana salah satu pasal menyebutkan ” perawat dalam melaksanakan Praktik dapat
melakukan perawatan kunjungan Rumah ”.
Anak yang memerlukan tindakan home care :
1. Kondisi kesehatan
• Anak bebas dari berbagai faktor resiko
• Penyakit kronik yang memerlukan pengobatan dan perawatan jangka panjang
seperti : leukemia, talasemia, poliomyelitis, dll
• Pelayanan kesehatan sudah dilaksanakan di rumah sakit / puskesmas
• Pelayanan keperawatan rehabilitasi ( fisik, mental, social, terapi wicara )
• Tindakan pemulihan kesehatan
• Perawatan luka
2. Keterbatasan dalam finansial
3. Mempunyai anggota keluarga atau pengasuh anak dirumah
Jenis gangguan pada anak dan remaja
1. Trend kesehatan yang berkembang saat ini yaitu meningkatnya jumlah anak yang
perlu mendapatkan pelayanan home care
2. Anak sakit yang sangat berat cenderung akan dipulangkan kerumah lebih awal
3. Pasien dengan terminal care memerlukan perawt khusus dirumah
4. Orang tua memiliki peran utama dalam merawat anak dengan penyakit terminal
dirumah.
• dalam model program home care martinson et all dan laurer and camitta yaitu kelu-
arga adalah memberi perawatan yang utama ( primer )
• Perawat berperan sebagai fasilitator perawatan dan dokter berperan sebagai konsul-
tan
Jenis Pelayanan Home Care
1. Emotional support : menemani,mendengarkan keluhan nya, menanyakan apa yang dirasakan , mengajak
bercerita hal_hal yang menyenangkan, memanjakan, mengajak bermain dll
2. Spirital support : doa, penyuluhan spiritual
3. Physical support : melayani kebutuhan ADL
4. Mental support : memberikan motivasi
5. Participation support : pemberdayaan kelompok
Management pada keluarga klien
Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien Asuhan keperawatan yang diberikan pada
pasien di rumah menggunakan metode proses mah menggunakan metode proses keper-
awatan meliputi tahap pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi.
1. Pengkajian
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengkajian adalah pasien harus dilihat
secara holistik dan unik, perawat harus selalu obyektif, format-format yang digunakan
harus sesuai, memperhatikan tempat untuk wawancara, pengumpulan data dilakukan
secara terus menerus menerus dan dicatat secara menyeluruh, akurat, dan sistematik.
Pengkajian klien :
a. Pastikan kebutuhan psikologis klien terpenuhi
b. Kaji apakah ada masalah fisik , psikis, sosial, atau psikosomatik atau masalah fisik +
psikis
c. Kaji tingkat perkembangan yang telah dicapai klien
2. Diagnosa Keprawatan
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data yang terkumpul untuk mereflek-
sikan respon pasien. Diagnosa keperawatan yang dirumuskan berkaitan dengan masalah
aktual, dan risiko, atau potensial.
3. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses penyusunan strategi atau intervensi keperawatan yang dibutuhkan
untuk mencegah, mengurangi, memelihara, atau mengatasi masalah kesehatan pasien yang telah
diidentifikasi dan telah divalidasi selama fase perumusan diagnosa. Dalam merumuskan perencanaan
ini menekankan partisipasi pasien, keluarga, dan koordinasi dengan anggota tim kesehatan lain.
Perencanaan mencakup penentuan prioritas masalah, penentuan tujuan serta penyusunan rencana
tindakan secara komprehensif.
4. Implementasi
Dalam melakukan tindakan keperawatan, perawat bekerjasama dengan pasien, keluarga, pelaku
rawat dan tenaga lain (kesehatan maupun non kesehatan). Tindakan yang dilakukan mengacu pada
Standard Operational Procedure (SOP) yang berlaku. Jenis tindakan yang dapat dilakukan yaitu tin-
dakan yang bersifat mandiri maupun tindakan kolaborasi.
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengukur efektifitas dan efisiensi pelayanan
yang telah dilakukan dan sejauh m dan sejauh mana pemanfaatan sumber -
sumber yang tersedia. Evaluasi dilakukan selama proses pemberian
pelayanan asuhan keperawatan maupun pada akhir pemberian asuhan
keperawatan.
Mekanisme pelayanan di rumah
1. Unit Pelayanan Keperawatan Kesehatan di rumah menerima pasien dari Rumah Sakit,
Puskesmas, sarana pelayanan kesehatan lain dan dikirim dari keluarga/kelompok atau
masyarakat;
2. Pimpinan Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Pimpinan Pelayanan Keperawatan Kesehatan di
rumah m rumah menunjuk dan memberikan mandat enunjuk dan memberikan mandat kepada
salah seorang perawat kepada salah seorang perawat untuk menjadi seorang untuk menjadi
seorang manajer kasus untuk mengelo manajer kasus untuk mengelola kasus tersebut;
3. Manajer kasus membuat surat persetujuan dan dilanjutkan untuk melakukan proses pengelolaan
kasus (Manajemen Kasus).
b. Pembiayaan
1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Keperawatan
3. Pelayanan Penunjang Medik
4. Pelayanan Penunjang Non Medik
Kesimpulan