Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN CITRA TUBUH

A. Pengertian
Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya yang
diakibatkan oleh perubahan struktur, ukuran, bentuk dan fungsi tubuh karena tidak
sesuai yang diinginkan. Kunfusi dalam gambaran mental tentang diri fisik individu
(NANDA-I, 2018).

B. Penyebab
1. Perubahan fungsi tubuh akibat proses penyakit
2. Perubahan struktur tubuh akibat luka, operasi dan proses penyakit
3. Perubahan bentuk tubuh akibat tidakan, seperti pemasangan infuse, oksigen,
kateter dll
4. Perubahan pandangan terhadap penampilan tubuh

C. Tanda dan gejala


Mayor
Subjektif:
1. Menolak perubahan atau kehilangan tubuh
2. Perasaan negative tentang tubuh
Objektif :
1. Kehilangan bagian tubuh
2. Fungsi dan struktur tubuh berubah
3. Menghindari melihat dan/atau menyentuh tubuh yang berubah
4. Menyembunyikan bagian tubuh yang berubah

Minor
Subjektif :
1. Pandangan pada tubuh berubah (misalnya penampilan, struktur, fungsi)
2. Takut pada reaksi orang lain
3. Preokupasi pada perubahan atau kehilangan
Objektif :
1. Hubungan social berubah (menarik diri)
2. Respon nonverbal pada perubahan dan presepsi tubuh
3. Trauma terhadap bagian tubuh yang tidak berfungsi

D. Kondisi klinis terkait


1. Mastektomi
2. Amputasi
3. Jerawat
4. Luka bakar
5. Obesitas
6. Kehamilan
7. Stroke

E. Tujuan Asuhan Keperawatan


1. Kognitif, klien mampu :
a. Mengenal bagian tubuh yang sehat dan yang terganggu atau sakit
b. Mengetahui cara mengatasi gangguan citra tubuh
2. Psikomotor, klien mampu :
a. Mengafirmasi bagian tubuh yang sehat
b. Melatih dan menggunakan bagian tubuh yang sehat
c. Merawat dan melatih bagian tubuh yang terganggu
3. Afektif, klien mampu:
a. Mengevaluasi manfaat yang telah dirasakan dari bagian tubuh yang terganggu
b. Mengevaluasi manfaat bagian tubuh yang masih sehat
c. Merasakan manfaat latihan pada bagian tubuh yang terganggu

F. Tindakan keperawatan
Tindakan pada klien
Tindakan keperawatan ners
1. Kaji
a. Bagian tubuh yang terggangu dan bagian tubuh yang sehat
b. Tanda dan gejala gangguan citra tubuh dan kemampuan klien dalam mengatasi
gangguan citra tubuh
2. Jelaskan proses terjadi gangguan citra tubuh
3. Diskusikan presepsi perasaan dan harapan klien terhadap citra tubuhnya
4. Latih klien menggunakan bagian tubuh yang sehat
a. Diskusikan bagian tubuh yang sehat
b. Latih menggunakan tubuh yang sehat
c. Latih afirmasi bagian tubuh yang sehat
5. Latih klien merawat dan melatih bagian tubuh yang terganggu
a. Diskusikan dengan klien manfaat yang telah dirasakan dari bagian tubuh ynag
terganggu pada saat sehat
b. Motivasi klien melihat dan mengatur bagian tubuh yang terganggu:
menyesuaikan pakaian, pakai alat bantu, kosmetik dan rencana protesa
6. Motivasi klien melakukan latihan sesuai jadwal dan beri pujian
7. Motivasi kliean melakukan kegiatan social;
Tindaka keperawatan spesialis :
1. Terapi kognitif
a. Sesi 1: mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan dan
menimbulkan pikiran otomatis negative
b. Sesi 2 : melawan pikiran otomatis negative
c. Sesi 3 : memanfaatkan system pendukung
d. Sesi 4 : mengevaluasi manfaat melawan pikiran negative
2. Terapi kognitif perilaku
a. Sesi 1 : mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan dan
menimbulkan pikiran otomatis negative dan perilaku negative
b. Sesi 2 : melawan pikiran otomatis negative dengan pikiran positif
c. Sesi 3 : mengubah perilaku negative menjadi positif
d. Sesi 4 : memanfaatkan system pendukung
e. Sesi 5 : mengevaluasi manfaat melawan pikiran negative dan merubah perilaku
negative

Tindakan pada keluarga


Tindakan keperawatan ners
1. Kaji masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien yang mengalami
gangguan citra tubuh
2. Jelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dan proses terjadinya gangguan
citra tubuh serta mengambil keputusan merawat klien
3. Latih keluarga cara merawat dan membimbing klien mengatasi gangguan citra tubuh
sesuai dengan tindakan keperawatan pada klien
4. Latih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung klien
mengatasi gangguan citra tubuh sesuai dengan asuhan keperawatan yang telah
diberikan pada klien
5. Diskusikan tanda dan gejala gangguan citra tubuh yang memerlukan rujukan serta
menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur

Tindakan keperawatan spesialis: psikoedukasi keluarga


1. Sesi 1 : mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami klien dan masalah
kesehatan keluarga (care giver) dalam mearawat klien
2. Sesi 2 : merawat masalah kesehatan klien
3. Sesi 3 : manajemen stress untuk keluarga
4. Sesi 4 : manajemen beban untuk keluarga
5. Sesi 5 : memanfaatkan system pendukung
6. Sesi 6 : mengevaluasi manfaat psikoedukasi keluarga

Tindakan pada kelompok klien


Tindakan keperawatan spesialis : terapi suportif
1. Sesi 1 : identifkasi masalah dan sumber pendukung didalam dan diluar keluarga
2. Sesi 2 : latihan menggunakan system pendukung dalam keluarga
3. Sesi 3 : latihan menggunakan system pendukung luar keluarga
4. Sesi 4 : evaluasi hasil dan hambatan penggunaan sumber pendukung

G. Tindakan kolaborasi
1. Kolaborasi dengan dokter
a. Melakukan kolaborasi dengan dokter menggunakan ISBAR dan TBaK
b. Memberikan program terapi dokter (obat: edukasi 8 benar pemberian obat
dengan menggunakan konsep safety pemberian obat)
c. Mengobservasi manfaat dan efek samping obat
2. Kolaborasi dengan perawat luka untuk pemulihan penyebab gangguan citra tubuh
3. Kolaborasi dengan rehabilitasi medic jika klien membutuhkan protesa
4. Kolaborasi dengan psikiater sesuai dengan kebutuhan

H. Discharge planning
1. Menjelaskan rencana persiapan pasca rawat dirumah untuk memandirikan klien
2. Menjelaskan rencan tindak lanjut perawatan dna pengobatan
3. Melakukan rujukan kefasilitas kesehatan

I. Evaluasi
1. Penurunan tanda dan gejala gannguan citra tubuh
2. Peningkatan kemampuan klien mengatasi gangguan citra tubuh
3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan gangguan citra
tubuh

J. Rencana tindak lanjut


1. Rujuk klien dan keluarga fasilitas praktek mandiri perawat spesialis keperawatan
jiwa
2. Rujuk klien dan keluarga ke case manager difasilitas pelayanan kesehatan primer
dipuskesmas, pelayanan kesehatan sekunder dan tersier di RS
3. Rujuk klien dan keluarga ke kelompok pendukung, kader kesehatan jiwa, kelompok
swabantu dan fasilitas rehabilitasi psikososial yang tersedia di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Ana, dkk, 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai