Anda di halaman 1dari 7

1.

Harga Diri Rendah Situasional


1. Pengertian
Harga diri rendah situasional adalah perasaan dri/ evaluasi diri negatif yang
berkembang sebagai respons terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan
diri seseorang yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif (NANDA,
2005).

2. Tanda dan Gejala


a. Data Subyektif
1) Mengungkapkan rasa malu/ bersalah
2) Mengungkapkan menjelek-jelekkan diri
3) Mengungkapkan hal-hal yang negatif tentang diri (misalnya,
ketidakberdayaan dan ketidakbergunaan)

b. Data Obyektif
1) Kejadian menyalahkan diri secara episodik terhadap permasalahan
hidup yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif
2) Mengevaluasi diri seperti tidak mampu untuk mengatasi
permasalahan/situasi
3) Kesulitan dalam membuat keputusan

3. Intervensi
Pasien
a. Tujuan Umum
Klien mampu mencapai kembali harga diri terdahulu yang positif.
b. Tujuan Khusus
1) Klien dapat meningkatkan kesadaran tentang hubungan positif antara
harga diri dan pemecahan masalah yang efektif

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 36


2) Klien dapat melakukan ketrampilan perawatan diri untuk
meningkatkan harga diri
3) Klien dapat melakukan pemecahan masalah dan melakukan umpan
balik yang efektif
4) Klien dapat menyadari hubungan yang positif antara harga diri dan
kesehatan fisik

c. Intervensi Keperawatan
SP 1
1. Kaji stresor harga diri rendah situasional dan tanda dan gejala
2. Bantu pasien mengenal harga diri rendah:
a. Mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
b. Mengenal penyebab harga diri rendah
c. Menyadari perilaku akibat harga diri rendah
d. Mengevaluasi positif diri yang lalu
2. Bantu pasien mengidentifikasi potensi dan keterbatasan yang dimiliki
saat ini
3. Diskusikan aspek positif/potensi/kemampuan diri sendiri, keluarga,
dan lingkungan
4. Tawarkan harapan bahwa situasi akan dapat diatasi dengan
menggambarkan orang lain yang mempunyai masalah yang sama
5. Latih satu kemampuan positif yang dimiliki
6. Latih kemampuan positif yang lain
7. Tekankan bahwa kegiatan melakukan kemampuan positif berguna
untuk menumbuhkan harga diri positif

SP2
1. Evaluasi harga diri pasien serta kemampuan melakukan kegiatan
positif dan manfaatnya. Beri pujian
2. Tingkatkan kesadaran tentang hubungan yang positif antara harga diri
dan kesehatan fisik
b. Kaji status kesehatan fisik dan perasaan positif terhadap diri

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 37


c. Ajarkan pasien tentang hubungan antara kesehatan fisik dengan
perasaan positif tentang diri
d. Bantu pasien dalam mengidentifikasi cara-cara untuk
meningkatkan kesehatan dan ketenangan
e. Berikan penghargaan terhadap praktek peningkatan kesehatan
seperti latihan relaksasi, aktivitas.
3. Latih kemampuan kedua
4. Anjurkan melatih kemampuan pertama, kedua dstnya
5. Anjurkan menilai manfaat melakukan kegiatan dalam meningkatkan
harga diri

Keluarga
SP 1
1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
2. Bantu keluarga mengenal harga diri rendah pada pasien:
a) Menjelaskan harga diri rendah, penyebab, proses terjadi, tanda dan
gejala, serta akibatnya
b) Menjelaskan cara merawat pasien dengan harga diri rendah:
menumbuhkan harga diri positif melalui melakukan kegiatan positif
3. Sertakan keluarga saat melatih latihan kemampuan positif positif
4. Anjurkan membantu/memotivasi pasien melakukan kemampuan
positif dan memberi pujian

SP 2
1. Evaluasi masalah yang dirasakan keluarga dan kemampuan keluarga
merawat pasien. Berikan pujian.
2. Menyertakan keluarga saat melatih kemampuan pasien yang kedua
3. Anjurkan membantu pasien mengatasi harga diri rendahnya
4. Memberikan dukungan berdasarkan realitas untuk pemecahan
masalah dan umpan balik yang efektif
5. Bantu pasien dalam menggambarkan tingkat penampilan kerja saat ini
dan dampaknya terhadap aspek lain dalam kehidupan shari-hari

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 38


6. Bantu pasien mengidentifikasi strategi pemecahan yang lalu, kekuatan,
keterbatasan serta potensi yang dimiliki
7. Berikan dukungan terhadap upaya pembuatan keputusan

C. Gangguan Citra Tubuh


1. Pengertian
Citra tubuh merupakan komponen dari konsep diri yang dipengaruhi oleh
pertumbuhan kognitif dan perkembangan fisik. Citra tubuh adalah kumpulan
dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari terhadap tubuhnya,
termaksud persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan tentang ukuran,
fungsi, penampilan dan potensi. Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak
puas terhadap perubahan bentuk, struktur dan fungsi tubuh karena tidak
sesuai dengan yang diinginkan.

2. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala yang dapat diobservasi pada gangguan citra tubuh adalah:
a. Hilangnya bagian tubuh
b. Perubahan anggota tubuh baik bentuk maupun fungsi
c. Menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuh yang terganggu
d. Menolak melihat bagian tubuh
e. Menolak menyentuh bagian tubuh
f. Aktifitas sosial menurun

Data yang bisa didapatkan saat wawancara adalah pasien :


a. Menolak perubahan anggota tubuh saat ini, misalnya tidak puas dengan
hasil operasi
b. Mengatakan hal negatif tentang anggota tubuhnya yang tidak berfungsi.
c. Mengungkapkan perasaan tidak berdaya, tidak berharga, keputusasaan.
d. Menolak berinteraksi dengan orang lain.

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 39


e. Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi terhadap bagian tubuh yang
terganggu.
f. Sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan yang terjadi.
g. Merasa asing terhadap bagian tubuh yang hilang.

3. Intervensi
Individu
a. Tujuan
1) Pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya
2) Pasien dapat mengidentifikasi potensi (aspek positif) dirinya
3) Pasien dapat mengetahui cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
4) Pasien dapat melakukan cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
5) Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa terganggu

b. Tindakan Keperawatan
SP 1
1. Kaji stresor/penyebab gangguan citra tubuh dan tanda dan gejala
2. Bantu pasien mengenal gangguan citra tubuhnya:
a) Mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.
b) Menyadari gangguan citra tubuhnya
3. Diskusikan persepsi pasien tentang: citra tubuhnya yang terganggu dan
bagian tubuh yang masih potensial dan harapan
4. Latih meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu: melihat,
menyentuh, melatih.
5. Latih menggunakan bagian tubuh yang masih sehat dan potensial.

SP 2
1. Evaluasi gangguan citra tubuh dan kemampuan pasien melatih bagian
tubuh yang terganggu dan yang sehat.

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 40


2. Motivasi pasien untuk melatih pembentuhan tubuh yang ideal: bagian
tubuh yang terganggu dan bagian tubuh yang sehat
3. Ajarkan pasien meningkatkan citra tubuh dengan cara :
a) Gunakan protese, wig, kosmetik atau yang lainnya sesegera mungkin,
gunakan pakaian yang baru (jika diperlukan)
b) Motivasi pasien untuk melihat, menyentuh, merawat bagian tubuh yang
hilang dan diganti secara bertahap.
4. Lakukan interaksi secara bertahap dengan cara :
a) Susun jadual kegiatan sehari-hari
b) Dorong melakukan aktifitas sehari-hari dan terlibat dalam aktifitas
dalam keluarga dan sosial
c) Dorong untuk mengunjungi teman atau orang lain yang
berarti/mempunyai peran penting baginya.
d) Beri pujian terhadap keberhasilan pasien melakukan interaksi

Keluarga
SP 1
1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
2. Menjelaskan gangguan citra tubuh, penyebab, proses terjadi, tanda dan
gejala, serta akibatnya
3. Menjelaskan cara merawat gangguan citra tubuh pasien: tidak menambah
masalah pasien, selalu bersikap positif dan memberi semangat
4. Mendiskusikan dengan keluarga bagian tubuh yang terganggu:fungsi,
struktur dan atau bentuk dan bagian tubuh yang masih sehat
5. Menyertakan keluarga saat pasien melakukan latihan bagian tubuh yang
terganggu dan yang masih sehat
6. Anjurkan keluarga memotivasi pasien melakukan latihan bagian tubuh
yang terganggu dan bagian tubuh yang sehat

SP 2

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 41


1. Evaluasi peran keluarga merawat pasien, mengatasi gangguan citra
tubuh melalui aktifitas yang mengarah pada pembentukan tubuh yang
ideal dan follow up. Berikan pujian
2. Menyertakan keluarga saat melatih pasien mengatasi gangguan citra
tubuh melalui aktifitas yang mengarah pada pembentukan tubuh yang
ideal
3. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan
kondisi pasien yang perlu dirujuk (penolakan terhadap perubahan diri
bersifat menetap dan tidak mau terlibat dalam perawatan diri) dan cara
merujuk pasien

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 42

Anda mungkin juga menyukai