Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN DENGAN DIAGNOSIS RISIKO KEPERAWATAN JIWA

GANGGUAN CITRA TUBUH

DISUSUN OLEH:

APRI BAHARI PUTRA

I4051221044

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2023
GANGGUAN CITRA TUBUH

a. Pengertian
Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya
yang diakibatkan oleh perubahan struktur, ukuran, bentuk, dan fungsi tubuh karena
tidak sesuai dengan yang diinginkan. Konfusi dalam gambaran mental tentang diri-
fisik individu.

b. Penyebab
Penyebab gangguan citra tubuh terdiri dari: :
1. Perubahan fungsi tubuh akibat proses penyakit.
2. Perubahan struktur tubuh akibat luka, operasi, dan proses penyakit.
3. Perubahan bentuk tubuh akibat tindakan, sepertti pemasangan infus, oksigen,
chateter, dll.
4. Perubahan pandangan terhadap penampilan tubuh.

c. Tanda Dan Gejala


Tanda dan gejala gangguan citra tubuh terdari dari :
1. Tanda Dan Gejala Mayor
a. Subjektif:
1. Menolak perubahan/kehilangan tubuh
2. Perasaan negatif tentang tubuh
b. Objektif:
1. Kehilangan bagian tubuh
2. Fungsi dan struktur tubuh berubah
3. Menghindari melihat dan/atau menyentuh tubuh yang berubah
4. Menyembunyikan bagian tubuh yang berubah
2. Tanda Dan Gejala Minor
a. Subjektif:
1. Pandangan pada tubuh berubah (misalnya penampilan, struktur, fungsi)
2. Takut pada reaksi orang lain
3. Preokupasi pada perubahan/kehilangan
b. Objektif:
1. Hubungan sosial berubah (menarik diri)
2. Respons nonverbal pada perubahan dan persepsi tubuh
3. Trauma terhadap bagian tubuh yang tidak berfungsi

d. Kondisi Klinis Terkait


1. Mastektomi
2. Amputasi
3. Jerawat
4. Luka bakar
5. Obesitas
6. Kehamilan
7. Stroke

e. Tujuan Asuhan Keperawatan


Tujuan asuhan keperawatan terdiri dari :
1. Kognitif, klien mampu:
a. Mengenal bagian tubuh yang sehat dan yang terganggu/sakit
b. Mengetahui cara mengatasi gangguan citra tubuh
2. Psikomotor, klien mampu:
a. Mengafirmasi bagian tubuh yang sehat
b. Melatih dan menggunakan bagian tubuh yang sehat
c. Merawat dan melatih bagian tubuh yang terganggu
3. Afektif, klien mampu:
a. Mengevaluasi manfaat yang telah dirasakan dari bagian tubuh yang terganggu
b. Mengevaluasi manfaat bagian tubuh yang masih sehat
c. Merasakan manfaat latihan pada bagian tubuh yang terganggu

f. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan terdiri dari:
1. Tindakan Pada Klien
a. Tindakan Keperawatan Ners
1. Kaji
a. Bagian tubuh yang terganggu dan bagian tubuh yang sehat.
b. Tanda dan gejala gangguan citra tubuh dan kemampuan klien dalam
mengatasi gangguan citra tubuh.
2. Jelaskan proses terjadinya gangguan citra tubuh
3. Diskusikan persepsi, perasaan, dan harapan klien terhadap citra tubuhnya.
4. Latih klien menggunakan bagian tubuh yang sehat.
a. Diskusikan bagian tubuh yang sehat.
b. Latih menggunakan tubuh yang sehat.
c. Latih afirmasi bagian tubuh yang sehat.
5. Latih klien merawat dan melatih bagian tubuh yang terganggu.
a. Diskusikan dengan klien manfaat yang telah dirasakan dari bagian
tubuh yang terganggu pada saat sehat
b. Motivasi klien melihat dan mengatur bagian tubuh yang terganggu.
c. Latih pasien meningkatkan citra tubuh bagian tubuh yang terganggu:
menyesuaikan pakaian, pakai alat bantu, kosmetik, dan rencana
protesa.
6. Motivasi klien melakukan latihan sesuai jadwal dan beri pujian.
7. Motivasi klien melakukan kegiatan sosial.
b. Tindakan Keperawatan Spesialis
1. Terapi Kognitif
a. Sesi 1: Mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan dan
menimbulkan pikiran otomatis negatif
b. Sesi 2: Melawan pikiran otomatis negatif
c. Sesi 3: Memanfaatkan sistem pendukung
d. Sesi 4: Mengevaluasi manfaat melawan pikiran negatif
2. Terapi Kognitif Perilaku
a. Sesi 1: Mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan dan
menimbulkan pikiran otomatis negatif dan perilaku negatif
b. Sesi 2: Melawan pikiran otomatis negatif dengan pikiran positif
c. Sesi 3: Mengubah pikiran negatif menjadi positif
d. Sesi 4: Memanfaatkan sistem pendukung
e. Sesi 5: Mengevaluasi manfaat melawan pikiran negatif dan mengubah
perilaku negatif
2. Tindakan Pada Keluarga
a. Tindakan Keperawatan Ners
1. Kaji masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien yang
mengalami gangguan citra tubuh.
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya gangguan citra
tubuh serta mengambil keputusan merawat klien.
3. Latih keluarga cara merawat dan membimbing klien mengatasi gangguan
citra tubuh sesuai dengan tindakan keperawatan pada klien.
4. Latih keluarga menciptakan suasana keluarga yang mendukung klien
mengatasi gangguan citra tubuh sesuai dengan asuhan keperawatan yang
telah diberikan pada klien.
5. Diskusikan tanda dan gejala gangguan citra tubuh yang memerlukan
rujukan serta menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan
secara teratur.
b. Tindakan Keperawatan Spesialis: Psikoedukasi Keluarga (family
psychoeducation)
1. Sesi 1: Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami klien dan
masalah kesehatan keluarga (care giver/dalam merawat klien).
2. Sesi 2: Merawat masalah kesehatan klien.
3. Sesi 3: Manajemen stres untuk keluarga.
4. Sesi 4: Manajemen beban untuk keluarga.
5. Sesi 5: Memanfaatkan sistem pendukung.
6. Sesi 6: Mengevaluasi manfaat psikoedukasi keluarga.
3. Tindakan Pada Kelompok Klien
Tindakan Keperawatan Spesialis: Terapi Suportif
1. Sesi 1: Identifikasi masalah dan sumber pendukung di dalam dan di luar
keluarga.
2. Sesi 2: Latihan menggunakan sistem pendukung dalam keluarga.
3. Sesi 3: Latihan menggunakan sistem pendukung luar keluarga.
4. Sesi 4: Evaluasi hasil dan hambatan penggunaan sumber pendukung.

g. Tindakan Kolaborasi
Tindakan kolaborasi terdiri dari :
1. Kolaborasi Dengan Dokter
a. Melakukan kolaborasi dengan dokter menggunakan ISBAR dan TBaK.
b. Memberikan terapi dokter (obat) kepada klien: Edukasi 8 benar prinsip
pemberian obat dengan menggunakan konsep safety pemberian obat.
c. Mengobservasi manfaat dan efek samping obat.
2. Kolaborasi dengan perawat luka untuk pemulihan penyebab gangguan citra tubuh.
3. Kolaborasi dengan rehabilitasi medik jika klien membutuhkan protesa.
4. Kolaborasi dengan psikiater sesuai dengan kebutuhan.

h. Discharge Planning
Discharge planning terdiri dari:
1. Menjelaskan rencana persiapan pasca-rawat di rumah untuk memandirikan klien.
2. Menjelaskan rencana tindakan lanjut perawatan dan pengobatan.
3. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan.

i. Evaluasi
Evaluasi terdiri dari:
1. Penurunan tanda dan gejala gangguan citra tubuh.
2. Peningkatan kemampuan klien mengatasi gangguan citra tubuh.
3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan gangguan citra
tubuh.

j. Rencana Tindak Lanjut


Rencaana tindak lanjut terdiri dari :
1. Rujuk klien dan keluarga ke fasilitas praktik mandiri perawat spesialis
keperawatan jiwa.
2. Rujuk klien dan keluarga ke case manager di fasilitas pelayanan kesehatan primer
di puskesmas, pelayanan kesehatan sekunder, dan tersier di rumah sakit.
3. Rujuk klien dan keluarga ke kelompok pendukung, kader kesehatan jiwa,
kelompok swabantu, dan fasilitas rehabilitas psikososial yang tersedia di
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai