e-ISSN: 2714-6251
http://journals.ums.ac.id/index.php/sinektika
penyakit, yaitu dengan pengobatan yang dilakukan konsep tersebut sebagai berikut (Subekti, dalam
sesuai dengan ilmu kesehatan seperti meminum obat, Kurniawati, 2007) :
terapi fisik, dan lain-lain. a. Desainnya harus mampu mendukung proses
2. Faktor genetik bawaan. pemulihan baik fisik maupun psikis seseorang.
Faktor genetik yang dimaksudkan bukanlah b. Akses ke alam.
faktor genetik keturunan, melainkan faktor genetik c. Adanya kegiatan-kegiatan outdoor yang
bawaan yang dimiliki oleh masing-masing individu. berhubungan langsung dengan alam.
Analoginya seorang yang merokok tidak semua d. Desainnya diarahkan pada penciptaan kualitas
mengalami kanker paru-paru, ada faktor lain dan salah ruang agar suasana terasa aman, nyaman, tidak
satunya faktor genetik. Faktor genetik bawaan yang menimbulkan stress.
berpengaruh terhadap terjadinya kanker pada seorang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
pasien. mengetahui respon dan tanggapan pasien terkait
3. Faktor psikologis manusia dengan kenyamanan suasana rumah sakit saat
Faktor psikologis merupakan faktor yang penting menjalani perawatan. Selain itu mengetahui faktor-
dan memiliki peranan dalam proses penyembuhan faktor yang dapat mempengaruhi proses kesembuhan
penyakit. Faktor psikologis merupakan faktor dari pasien saat menjalani perawatan di rumah sakit, dan
dalam yang prinsip penyembuhannya memberikan untuk mengetahui tentang peran konsep Healing
dorongan positif melalui psikis pasien. Di antara faktor Environment pada rumah sakit terhadap proses
psikologis dalam penyembuhan penyakit adalah : kesembuhan pasien.
a. Menghindari kecemasan
b. Menghilangkan depresi METODE PENELITIAN
c. Kehidupan sosial
d. Dukungan keluarga Metode penelitian yang digunakan penulis adalah
e. Kepercayaan pasien pada diri sendiri metode deskriptif kualitatif. Metode kualitatif
f. Mempercayai penangan medis merupakan metode untuk memperoleh data dengan
g. Kehidupan relegius menganalisis langsung di lapangan. Penulis akan
h. Berpikiran positif memperoleh data berdasarkan hasil kuesioner,
i. Pola hidup wawancara, dan analisis terhadap objek yang diteliti.
j. Kondisi psikologis Metode ini memungkinkan penulis mendapatkan data
yang relefan berdasarkan pernyataan dari narasumber
Healing Environment adalah konsep yang di yang pernah merasakan pengalaman terkait dengan
dalamnya memuat tiga aspek penting terhadap proses topik pembahasan. Adapun tahapan pengumpulan
kesembuhan pasien, yaitu: data sebagai berikut :
1. Aspek Healing Environment adalah lingkungan
alam. Lingkungan alam dinilai mampu 1. Tahap pertama
memberikan energi positif terhadap psikologi Tahapan pertama adalah studi pustaka, yaitu
manusia, yang memberikan kenyamanan dan mencari data-data tentang kecenderungan sifat
rileksasi terhadap suasana pikiran manusia. manusia, hubungan mausia dengan alam, faktor-
2. Aspek psikologi. Konsep Healing Environment faktor yang menyebabkan penurunan kesehatan
dalam penerapannya mampu memberikan manusia, faktor penyebab stres, manfaat alam
sugesti positif terhadap kesehatan psikis pasien. terhadap psikologis manusia, faktor-faktor pendorong
Sugesi positif tersebut mampu membangkitkan proses kesembuhan, yang kemudian akan dijadikan
rasa optimisme dan harapan sehat bagi pasien. sebagai dasar pencarian data.
3. Aspek panca indra manusia. Konsep Healing 2. Tahap kedua
Environment harus mampu memberikan Tahapan kedua adalah memberikan kuesioner
rangsangan terhadap kelima panca indera dan wawancara. Tahapan ini dilakukan untuk
manusia melalui penglihatan, aroma, suara- mengetahui respon dan kecenderungan pasien
suara, dan tekstur, yang diwujudkan dalam terhadap suasana rumah sakit, yaitu melalui beberapa
elemen-elemen alam. pernyataan dan gambar-gambar berkenaan dengan
Prinsip konsep Healing Environment, tidak hanya psikologis dan lingkungan. Respon yang dipaparkan
diterapkan pada desain bagian luar (tata ruang luar) oleh masyarakat dapat diambil sebagai data untuk
tetapi juga bagian dalam (tata ruang dalam) bangunan. dianalisis.
Inti dari konsep ini adalah membangun suasana Sistem penilaian kuesioner diambil dari jumlah
melalui penyesuaian semua elemen desain untuk pilihan terbanyak dari setiap kasus yang disuguhkan.
dapat memberikan rangsangan positif bagi kelima Dengan data jumlah pilihan terbanyak itulah akan
panca indera manusia. Prinsip-prinsip penerapan dijadikan sebagai sumber data utama penelitian.
Responden berjumlah 115 dan data yang diperoleh Ibu rumah tangga 3 orang (2.6 %)
dari responden merupakan data yang bisa dibuktikan Pensiunan 5 orang (4.5%)
Guru 1 orang (0.9%)
kebenarannya. Responden mewakili semua kalangan
masyarakat, berdasarkan jenis kelamin, umur, status
sosial dan pekerjaan. Analisis Data
3. Tahap ketiga Dari data yang penulis dapatkan melalui
Tahapan ketiga adalah membuat kesimpulan dari kuesioner, dapat dianalisis mengenai kecenderungan
hasil kuesioner, kemudian melakukan korelasi antara pasien terhadap lingkungannya.
literatur dengan data kuesioner dan wawancara yang Kuesioner Bagian I : Untuk mengetahui pernyataan
diperoleh. Kesimpulan merupakan akhir penelitian. pasien mengenai fasilitas dan pengalaman psikologis
Teknis analisis data akan melibatkan kesimpulan terkait dengan persepsi pasien terhadap rumah sakit.
dari beberapa literatur tentang psikologis manusia, Pertanyaan berkaitan dengan fasilitas rumah sakit
hubungan manusia dengan alam, psikologi kesehatan apakah memberikan kenyamaan saat pasien
dan psikologi klinis. Kesimpulan dari beberapa menjalani perawatan di rumah sakit. Data yang dapat
literature dikorelasikan dengan hasil data kuesioner disimpulkan sesuai dengan Gambar 2.
dan wawancara sesuai kondisi yang nyata di lapangan.
Dengan data-data tersebut akan ditarik kesimpulan
tentang hubungan dari masing-masing data terhadap
Konsep Healing Environment dan peran Konsep
Healing Environment yang dapat mempengaruhi
proses kesembuhan terhadap pasien.
alam dipilih karena alam memiliki sifat restoratif Tabel 2. Pengaplikasian Elemen Alam sebagai Rasangan
terhadap manusia, yang mampu menurunkan tingkat Indera Manusia
stres, menstabilkan atau menurunkan tekanan darah, Penambahan elemen-elemen
dan meningkatkan energi. tumbuhan pada ruang dalam
rumah sakit sebagai
rangsangan indra penglihatan
manusia untuk menghasilkan
keindahan visual.
Elemen air pada desain
rumah sakit. Melalui kolam
ikan dengan gemercik suara
air bisa menjadi pilihan untuk
merangsang indera
pendengaran untuk relaksasi
pasien melalui suara.
Menanam bunga-bunga
beraroma wangi di dalam
atau di luar ruangan untuk
Gambar 8. Bagan Pengaruh Healing Environment terhadap memberi aroma relaksasi.
Kesembuhan (Sumber: Analisis penulis, 2019)
Mengaplikasikan material
Desain rumah sakit yang hadir dengan alam dan material kayu yang
membentuk suasana alam, melalui tumbuhan, bertekstur di sebagian ruang
elemen-elemen air, material kayu dan sedikit rumah sakit, sebagai respon
bebatuan dengan tatanan tertentu, dapat terhadap indera peraba.
mempengaruhi pikiran pasien untuk lebih merasa
rileks dan nyaman dengan suasana rumah sakit. Dalam
ilmu kesehatan suasana perasaan dan kognisi yang
Pendekatan ketiga melalui aspek psikologis.
baik dapat mencegah dan mengatur peningkatan
Dengan memberikan stimulus positif terhadap kondisi
kortisol (hormon stres). Sehingga kortisol dapat
jiwa, bisa melalui lingkungan sosialnya, keluarganya,
bekerja secara optimal dan berimbang, hal ini
dan kehidupan relegiusnya untuk membentuk
berakibat terhadap peningkatan sistem kekebalan
hubungan positif antara pikiran dan perilaku pasien.
tubuh pasien yang dapat mempercepat kesembuhan
Rumah sakit menyediakan fasilitas berupa ruang untuk
dan pencegahan terhadap penyakit.
berkumpul, ruang komunal, taman penyembuhan, dan
Lingkungan alamiah maupun lingkungan buatan lain sejenisnya untuk tempat bersosialisasi,
memiliki pengaruh dalam menciptakan suatu kesatuan komunikasi antar sesama dan keluarga untuk
lingkungan yang kondusif bagi proses penyembuhan, membentuk stimulus mengenai rasa optimisme
tidak hanya kondisi fisik tetapi juga psikis. Kondisi terhadap sehat, menumbuhkan kepercayaan,
psikis yang prima secara langsung maupun tidak meningkatkan semangat sembuh untuk menekan
langsung akan memberi stimulus positif terhadap stres pasien saat menjalani perawatan.
kondisi fisik seseorang sehingga mempercepat Konsep Healing Environment di dalamnya
berlangsungnya proses penyembuhan. memuat aspek-aspek penting mengenai lingkungan
Pendekatan kedua melalui aspek rangsangan dan psikologis manusia terhadap proses kesembuhan.
indera yang meliputi pendengaran, pengelihatan, Apabila saling dikaitkan antara lingkungan, psikologis,
penciuman, perasa dan peraba. Melalui indera kesehatan dan kesembuhan, keempat hal tersebut
manusia, Konsep Healing Environment pada rumah mempunyai hubungan yang saling berpengaruh satu
sakit berfokus untuk membangun kesan melalui; visual sama lain. Melalui lingkungan manusia mempunyai
suasana, suara, aroma, dan tekstur. Konsep kedekatan yang mempengaruhi rasa (kenyamanan,
lingkungan alam haruslah mendapat porsi besar di relaksasi, optimisme dan ketentraman).
dalam desain sebuah rumah sakit, sebab melalui Kondisi jiwa yang demikian akan menekan
konsep tersebut terapi rangsangan indera dapat tingkat stres dan depresi pasien pada keadaan
dihadirkan, sebagaimana Tabel 2. ataupun suasana di dalam rumah sakit. Stres dan
depresi dapat meningkatkan kortisol (hormon stres),
dengan peningkatan tersebut akan menurunkan
sistem imun tubuh, sehingga dengan turunnya sistem
imun akan memperlambat kesembuhan dan yang Zakiyaturrahmah, A.H., R. Nugroho, L. Pramesti, 2017,
paling merugikan dapat membuat antigen masuk Penerapan teori biophilic design dalam strategi
kedalam tubuh dan membuat penyakit baru. perancangan sekolah alam sebagai sarana
Oleh karena itu, rumah sakit harus memiliki pendidikan dasar di Karanganyar, Jurnal
fasilitas penyembuh yang lengkap, baik secara medis Arsitektura, Vol. 15, Surakarta: Universitas
maupun secara non medis. Dengan menerapkan Sebelas Maret
konsep Healing Environment rumah sakit akan dapat
memaksimalkan perannya terhadap suatu proses
kesembuhan.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA