Anda di halaman 1dari 10

KONSEP PARADIGMA KEPERAWATAN

KONSEP LINGKUNGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan

Oleh :

Helena Yulianti M (30120118012K)


Heri Petrus (30120118013K)
Ristha Purnama K (30120118026K)
Wawan Kurniawan (30120118034K)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NON REGULER


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat mengerjakan serta menyelesaikan Makalah Konsep
Paradigma Keperawatan “Konsep Lingkungan”.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat
membangun guna perbaikan makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga Makalah ini
bermanfaat bagi semuanya.

Bandung, 20 September 2018

Kelompok 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan pelayanan kesehatan profesional yang diberikan atau
dilakukan seorang perawat didasarkan oleh ilmu keperawatan yang selalu berubah
mengikuti perkembangan zaman.
Perkembangan berbagai konsep dan teori dalam keperawatan berlandaskan
pada kerangka konsep yang merupakan pandangan dan keyakinan keperawatan yaitu
pandangan tentang keperawatan sebagai suatu kegiatan pelayanan, manusia sebagai
klien, kesehatan serta lingkungan dari klien dan perawat yang kemudian dikenal
sebagai paradigma keperawatan.
Dengan kata lain paradigma keperawatan memberi arah atau sebagai dasar
atau sebagai acuan dalam pengembangan keperawatan sebagai suatu profesi.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian paradigma
2. Untuk mengetahui pengertian paradigma keperawatan
3. Untuk mengetahui konsep paradigma (konsep lingkungan)
C. Metode Penulisan
Dibuat dengan menggunakan metode studi dokumentasi keperawatan yaitu
dengan menggunakan beberapa sumber buku.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ditulis secara naratif. BAB I tentang pendahuluan yang
berisi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II tentang tinjauan teoritis.
BAB II

TINJAUAN TEORI

Konsep Dasar

1. Definisi
a. Paradigma secara umum
(1) Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar, atau cara kita melihat,
memikirkan, memaknai, menyikapi serta memilih tindakan atas fenomena
yang ada.
(2) Paradigma dapat pula diartikan suatu diagram atau kerangka berpikir
seseorang dalam menjelaskan suatu masalah atau fenomena dari suatu
kejadian.
b. Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatan adalah suatu pandangan global yang dianut oleh
mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau hubungan berbagai teori yang
membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan berbagai teori guna
mengembangkan model koseptual dan teori-teori keperawatan sebagai
kerangka kerja keperawatan (Asmadi, 2008).
2. Konsep Paradigma Keperawatan “Konsep Lingkungan”
a. Lingkungan
Lingkungan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya.
Lingkungan adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh luar yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme.
Lingkungan adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan
manusia baik dari dalam diri (internal) maupun dari luar diri (eksternal).
b. Jenis-Jenis Lingkungan
Secara umum lingkungan dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan fisik dan non
fisik.
1. Lingkungan fisik yaitu lingkungan alamiah yang terdapat di sekitar manusia.
Lingkungan fisik meliputi banyak hal, seperti cuaca, musim, keadaan geografis
dan lain-lain.
2. Lingkungan non fisik yaitu lingkungan yang muncul akibat adanya interaksi
antar manusia. Lingkungan non fisik ini meliputi sosial-budaya, norma, nilai
dan lain-lain.
Dan untuk memahami hubungan lingkungan dengan kesehatan biasanya
menggunakan model segitiga yang menjelaskan hubungan antara agens, hospes
(penjamu) dan lingkungan.
Agens merupakan faktor yang dapat menyebabkan penyakit seperti biologis,
psikologis, kimiawi. Hospes (penjamu) adalah semua faktor yang terdapat pada diri
manusia yang dapat memengaruhi timbulnya penyakit serta perjalanan suatu
penyakit, faktor tersebut antara lain usia, jenis kelamin, pekerjaan, kebiasaan
hidup.
Menderita penyakit karena daya tahan
Hospes Agens hospes berkurang

Lingkungan

Menderita penyakit karena kemampuan


Hospes Agens bibit penyakit meningkat

Lingkungan

Menderita penyakit karena berubah


Hospes Lingkungan Agens lebih mendukung agens

Sehat jika tuas hospes berada dalam


Hospes Agens keseimbang dengan tuas agens
Lingkungan
Gambar Hubungan agens, hospes, lingkungan.
Lingkungan fisik yang dimaksud adalah lingkungan secara fisik yang dapat
mempengaruhi perubahan status kesehatan seperti daerah-daerah wabah, lingkungan kotor,
dekat pembuangan air limbah atau sampah dan lain-lain. Lingkungan ini jelas dapat
mempengaruhi kebutuhan dasar manusia dalam bentuk kebutuhan keamanan dan
keselamatan dari bahaya yang dapat ditimbulkannya.
Lingkungan psikologis artinya keadaan yang menjadikan terganggunya psikologis
pada seseorang seperti lingkungan yang kurang aman, yang mengakibatkan kecemasan dan
ketakutan akan bahaya yang yang ditimbulkannya.
Lingkungan sosial dalam hal ini adalah masyarakat luas serta budaya yang ada dapat
mempengaruhi status kesehatan seseorang serta adanya kehidupan spiritual juga
mempengaruhi perkembangan seseorang dalam kehidupan beragama serta meningkatkan
keyakinan.
Sedangkan berdasarkan teori Nightingale (teori yang dikenal sebagai teori
keperawatan modern yang dicetuskan oleh Florence Nightingale), yang menjadi titik berat
adalah pada aspek lingkungan. Nightingale meyakini bahwa kondisi lingkungan yang
sehat penting untuk penanganan perawatan yang layak. Komponen lingkungan yang
berpengaruh pada kesehatan yaitu: udara segar, air bersih, saluran pembuangan yang efisien,
kebersihan dan cahaya. Aspek lingkungan yang diutamakan Nightingale dalam merawat klien
adalah ventilasi yang cukup bagi klien.
Inti dari konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan
secara keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis, dan lingkungan sosial

a. Lingkungan fisik (physical


enviroment)
a. Lingkungan Fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar atau alami yang berhubungan dengan ventilasi
dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu
akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu,
asap, dan bau-bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas
dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik
bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus
memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan
penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien di tempat tidur
harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
b. Lingkungan Psikologi (psychologi enviroment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat
menyebabkan stres fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu
ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari,
makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk
membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara
menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan
dilingkungan pasien yang tidak jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan
harapan, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Dan membicarkan
kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dapat
memberikan rasa nyaman.
c. Lingkungan Sosial (social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik, kumpulan data-
data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan
penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam
hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan
pasien pada umumnya.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai hubungan yang dinamis dengan
lingkungannya. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan merespon secara adaptif
terhadap pengaruh lingkungan agar dapat mempertahankan kesehatan.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa

Makalah ini diharapkan sebagai referensi bagi mahasiswa dalam meningkatkan

ilmu keperawatan dan sebagai pegangan bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan

asuhan keperawatan baik di pendidikan maupun di lahan praktik.

2. Bagi Intitusi

Makalah ini diharapkan bagi intitusi pendidikan sebagai bahan referensi dalam

pembelajaran mengenai Konsep Lingkungan, sehingga mempermudah dalam

menggambarkan teori dengan sebenarnya.

3. Bagi Masyarakat

Makalah ini diharapkan bagi masyarakat sebagai bahan referensi dalam

memperhatikan lingkungan sekitar tidak hanya masalah terhadap lingkungannya

saja tetapi juga terhadap orang atau tetangga sekitar.


DAFTAR PUSTAKA

Kusnanto. (2004). Pengantar dan Profesi Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Aziz. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Sumijatun. (2010). Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta: Trans Info
Media
Budiono. (2016). Modul Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan
https://kbbi.web.id/lingkung

Anda mungkin juga menyukai