Anda di halaman 1dari 10

GAMBARAN KEMAMPUAN EVIDENCE-

BASED MEDICINE (EBM) PADA MAHASISWA


PPDS FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS RIAU

Usulan Penelitian

Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Riau


Sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk
Melaksanakan penelitian skripsi
Sarjana Kedokteran

Oleh:
INTAN MUTIARA PRATAMA
NIM. 2008135912

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semakin berkembangnya penelitian di bidang kedokteran, semakin besar dana

yang digunakan dan pemanfaatannya pun pada pasien harus lebih optimal.

Dengan itu para dokter diharapkan memiliki wawasan yang lebih luas dalam

keterampilan mendiagnosis. Oleh karena itu dibutuhkan informasi yang valid

terhadap diagnosis, prognosis, terapi serta prevensinya. Hal ini yang membuat

EBM berkembang sangat pesat pada zaman sekarang.

Pada zaman sekarang para dokter terlalu aktif pada aktivitas diluar bidang

medis, karna mereka merasa kemampuan mereka sudah cukup untuk menangani

pasien. Tapi mereka tidak menyadari bahwa pasien bisa menggugat dokter

terhadap penanganan yang salah atau penanganan yang sudah tidak mengikuti

zaman. Kemampuan EBM inilah yang harus dikuasai para dokter untuk

memperolah informasi yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan.

Untuk saat ini penerapan EBM masih menjadi pro dan kontra. Yang pro

mengatakan, dengan EBM dokter dapat memberikan pelayanan medis terbaik

berdasarkan bukti ilmiah. Yang kontra mengatakan, hak dokter dalam mengambil

keputusan medis menjadi terbatas dan seolah-olah dokter hanya menjalankan

perintah dalam sebuah buku. Walaupun banyak pro dan kontra, namun sepertinya

penerapan dan pendalaman mengenai EBM merupakan suatu kewajiban untuk

mereka yang ingin menaikkan efektivitas dan pelayanan kesehatan secara

professional.

Evidence-Based Medicine (EBM) adalah gabungan dari bukti ilmiah yang

berupa penelitian terbaik, kemampuan klinis para dokter, serta kecenderungan

pasien dalam pengambilan keputusan kedokteran. Tujuan dari EBM ini untuk

melihat keakuratan dari bukti ilmiah yang ada serta untuk melihat dampak positif
maupun dampak negatif dari suatu tindakan dan diagnosis. Tentunya kemampuan

EBM ini sangat diperlukan oleh mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis

(PPDS) dalam keperluan medis.

Dengan kemampuan EBM yang cukup diharapakan para dokter dapat

memberikan keputusan medis terbaik kepada pasien. Maka dari itu, diharapkan

setiap dokter terutama dokter spesialis mempunyai kemampuan EBM yang cukup.

Dengan itu peneliti tertarik untuk meneliti gambaran kemampuan Evidence-Based

Medicine (EBM) pada mahasiswa PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Riau

untuk melihat tingkat kemampuan EBM yang dimiliki mahasiswa PPDS sebagai

calon dokter spesialis.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana gambaran kemampuan

Evidence-Based Medicine (EBM) pada mahasiswa PPDS Fakultas Kedokteran

Universitas Riau?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran kemampuan Evidence-Based Medicine

(EBM) pada mahasiswa PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran kemampuan Evidence-Based Medicine

(EBM) pada mahasiswa PPDS Obgyn-Ginekologi FK UNRI.

2. Mengetahui gambaran kemampuan Evidence-Based Medicine

(EBM) pada mahasiswa PPDS Pulmonologi FK UNRI.

3. Mengetahui gambaran kemampuan Evidence-Based Medicine

(EBM) pada mahasiswa PPDS Ilmu Bedah FK UNRI.

4. Mengetahui gambaran kemampuan Evidence-Based Medicine

(EBM) pada mahasiswa PPDS Anestesi FK UNRI.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

peneliti mengenai kemampuan Evidence-Based Medicine (EBM) pada mahasiswa

PPDS FK UNRI dan dapat diterapkan dalam kehidupan dimasa depan.

1.4.2. Mahasiswa PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran dan acuan agar lebih

menyadari akan pentingnya kemampuan Evidence-Based Medicine (EBM) dan

penerapannya di masa depan.

1.4.3. Peneliti lain

Dari hasil penelitian ini, peneliti lain dapat mengembangkan metode atau

bahan pembelajaran mengenai Evidence-Based Medicine (EBM) yang dapat

digunakan untuk pembelajaran .

1.4.4. Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Dapat menjadi referensi dan kepustakaan yang dapat digunakan untuk

penelitian lebih lanjut mengenai gambaran kemampuan Evidence-Based Medicine

(EBM) pada mahasiswa PPDS FK UNRI. Penelitian ini juga diharapkan dapat

menjadi acuan dan masukan mengenai materi Evidence-Based Medicine (EBM)

pada kurikulum pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Riau.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian ini dilaksanakan secara observasional deskriptif. Pada
penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan gambaran kemampuan Evidence-
Based Medicine (EBM) pada mahasiswa PPDS Fakultas Kedokteran Universitas
Riau. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK
UNRI) pada bulan Februari – April 2022

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah mahasiwa PPDS Fakultas Kedokteran
Universitas Riau yang meliputi mahasiswa PPDS Pulmonologi, Obstetri-
Ginekologi, Ilmu Bedah, dan Anestesi.
3.3.2. Sampel Penelitian
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah mahasiswa PPDS Fakultas
Kedokteran Universitas Riau yang masih aktif perkuliahan dan bersedia menjadi
responden.
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah mahasiswa PPDS Fakultas
Kedokteran Universitas Riau yang tidak mengisi kuisioner dengan lengkap.
Besar sampel dihitung menggunakan rumus Slovin. Selanjutnya jumlah
sampel per-sub kelompok dihitung menggunakan propotional random sampling.
Rumus Slovin:
N
n= 2
1+ Ne
n: jumlah sampel
N: jumlah populasi
E: batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan adalah X. Untuk menghindari


dropout, penelitian ini akan menambahkan sebanyak 10% dari sampel
minimal. Jika populasi sebanyak X orang dengan batas toleransi 5% dan
ditambah dengan 10% sampel minimal maka besar sampel adalah Y
Jumlah responden adalah sebagai berikut:
Kelompok Sub-Kelompok Populasi Sampel

Pulmonologi

Obstetri-Ginekologi

Ilmu Bedah
PPDS
Anestesi & Terapi Intensif

Total

3.4 Variabel
1. Jenis Kelamin
2. Usia
3. Spesialisasi
4. Lama studi
5. Kemampuan EBM
3.5 Definisi Operasional
Definisi operasional ini dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Skala Kategori Hasil Ukur

1 Kemampuan EBM Pengetahuan dan pemahaman yang cukup Kuesioner Nominal


tentang konsep dasar EBM
2 Jenis kelamin Jenis kelamin yang diisi responden pada Kuesioner Nominal 0: Laki-laki
kuesioner 1: Perempuan
3 Spesialisasi Program Pendidikan Dokter Spesialis yang Kuesioner Nominal 0: Pulmonolgi
diambil oleh responden 1: Obstetri-Ginekologi
2: Ilmu Bedah
3: Anestesi & Terapi
Intensif
4 Lama studi Lama studi PPDS yang telah dijalani Kuesioner Nominal Semester 1-8
responden
3.6 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan data primer yang
didapatkan dari penyebaran kuesioner melalui Google Form secara daring pada mahasiswa
PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Responden akan diminta untuk menjawab
pertanyaan kuesioner terkait Evidence-Based Medicine (EBM) sebanyak 30 pertanyaan
yang diperkirakan membutuhkan waktu 30 menit. Data demografis yang dikumpulkan
adalah jenis kelamin, umur, usia, lama studi dan spesialisasi. Skor kemampuan Evidence-
Based Medicine (EBM) didapatkan dari jumlah pertanyaan yang dijawab dengan benar oleh
responden.

3.7 Pengolahan dan Penyajian Data


Pengolahan data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif bertujuan
untuk melihat gambaran atau memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan
data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti. Analisis data
menggunakan program Statistical for Social Science (SPSS) version 26 for Windows,
kemudian disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Editing
Langkah ini bertujuan untuk mengoreksi kembali apakah setiap pertanyaan dalam
kuesioner sudah lengkap atau belum.
b. Coding
Pada langkah ini dilakukan pengkodean pada masing-masing data untuk mempermudah
dalam proses pengolahan data.
c. Entry data
Proses melakukan pengkodean data untuk pengolahan lebih lanjut ke dalam program
computer.
d. Tabulating
Kegiatan menyusun data dalam bentuk tabel untuk mempermudah dalam menganalisis
data.
e. Penyajian data
Penyajian data dalam bentuk tabel distribusi, frekuensi, dan grafik.
3.8 Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan analisis univariat. Analisis univariat dilakukan pada tiap
variabel yang bertujuan untuk menjelaskan secara rinci karakteristik masing-masing variabel
yang diteliti. Analisis univariat yang digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi masing-
masing karakteristik jenis kelamin, usia, spesialisasi, dan lama studi yang disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui variasi proporsi persentase.

3.9 Alur Penelitian

Pengurusan Perizinan dan


Etik Penelitian

Penentuan Jumlah Sampel

Pengambilan Data (Kuesioner


Kemampuan EBM pada PPDS
FK UNRI)
1. Jenis Kelamin
2. Usia
3. Spesialisasi
4. Lama Studi
5. Skor Kemampuan EBM

Pengolahan data secara


statistik dan analisis data
dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi,
persentase dan narasi

Pembahasan Hasil
dan Kesimpulan

Gambar 3.1 Alur Penelitian


3.10 Etika Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan setelah dinyatakan lolos kaji etik Unit Etika Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

Anda mungkin juga menyukai