Anda di halaman 1dari 43

10 Langkah Tatalaksana

Anak Gizi Buruk


PEMBIMBING:
dr. Hj. Juliana Batubara,M.Ked(Ped),Sp.A
Disusun Oleh:
Andi Deby Dettialangi Tenri
Joes Meyerisen
Muhamad Tody Irawan
Qonita Fitriyani Rustan
Millatul Fahiroh Thohir
Ongky Harianto

KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU KESEHATAN ANAK RSUD Drs. H. Amri Tambunan
Definisi

Gizi buruk adalah keadaan gizi balita yang ditandai oleh satu atau lebih tanda berikut:
i) pitting edema bilateral, minimal pada kedua punggung kaki;
ii) BB/PB atau BB/TB kurang dari -3 standar deviasi (< -3 SD);
iii) lingkar lengan atas (LiLA) < 11,5 cm pada balita usia 6-59 bulan

1. Kementerian Kesehatan RI. Buku Saku Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita di Layanan Rawat Jalan: Bagi Tenaga Kesehatan.—
Jakarta; Kementerian Kesehatan RI. 2020.
Klasifikasi Gizi buruk berdasarkan
gejala klinis:

Marasmus Kwashiorkor

Sangat kurus/ Wajah terlihat tua Edema

Iga gambang Rambut kemerahan, mudah rontok

Baggy pants Crazy pavement dermatosis

8. AKG FKM UI| Kenali perbedaan marasmus dan kwashiorkor.2019


Penentuan Status Gizi Anak

Klinis Antropometri BB/TB-PB

Tampak sangat kurus dan


atau edema pada kedua
Gizi Buruk < -3 SD
punggung kaki sampai
seluruh tubuh

Gizi Kurang Tampak kurus - 3 SD < - 2 SD

Gizi Baik Tampak sehat - 2 SD - 2 SD

Gizi Lebih Tampak gemuk > 2 SD


10 Langkah
Tatalaksana
03
Anak Gizi Buruk
Stabilisasi Transisi Rehabilitasi Tindak Lanjut
H1-2 H 3 -7 mg 2-6 mg 7-26
01 Cegah atau atasi hipoglikemi

02 Cegah atau atasi hipotermi

03
Cegah atau atasi dehidrasi

04 perbaiki ganggguan elektrolit

05 Atasi infeksi
Tanpa Fe Dengan Fe
06 Perbaiki Defisiensi Makro Nutrient

07
Makanan Stabilisasi dan transisi

08 Makanan Tumbuh Kejar

09 Stimulasi

10 Siapkan Tindak Lanjut


penatalaksanaan Gizi Buruk harus diberikan secara
bertahap untuk menghindari terjadinya Refeeding
Syndrome
1
Cegah atau Atasi
Hipoglikemi
kadar gula darah < 3 mmol/L atau < 54 mg/dl

Tanda lain: Letargis, nadi lemah, dan kehilangan kesadaran

Tanda hipoglikemik , kadang hanya di tandai seperti mengantuk

Di unit pelayanan kesehatan yang tidak ada fasilitas pemeriksaan kadar

glukosa darah, setiap balita gizi buruk yang datang harus dianggap

mengalami hipoglikemia > segera rawat/tangani sesuai tatalaksana

hipoglikemia

(Buku II: Petunjuk Teknis Tatalaksana Gizi Buruk, tahun 2011, hal.3
Tatalaksana Mengatasi Hipoglikemi

Tanda Cara Mengatasi

Berikan 50 ml larutan glukosa 10% secara oral/NGT, segera

Sadar
dilanjutkan dengan pemberian F-75
(tidak letargis)
Pemberian ASI di luar jadwal pemberian F-75.

Berikan larutan glukosa 10% secara intravena (bolus) sebanyak 5


ml/kg BB, atau larutan glukosa/gula pasir 50 ml dengan NGT
Tidak sadar Jika glukosa IV tidak tersedia, berikan satu sendok teh gula
(Letargis) ditambah 1 atau 2 tetes air di bawah lidah, dan ulangi setiap 20
menit untuk mencegah terulangnya hipoglikemi.

Pedoman dan pencegahan tatalaksana gizi buruk pada bayi, 2019, hal 57
Cara Mencegah Hipoglikemi

Minta pengasuh

Beri F-75, setiap


untuk
Periksa

2 jam selama 24
memperhatikan
adanya

setiap kondisi

pertama, Bila balita, membantu


distensi

ada dehidrasi,
memberi makan
abdominal
lakukan
dan menjaga

balita tetap

rehidrasi
hangat.
terlebih dahulu

Pedoman dan pencegahan tatalaksana gizi buruk pada bayi, 2019, hal 57
2
Cegah atau Atasi
Hipotermi
Suhu aksilar kurang dari 36 derajat celcius

Biasanya terjadi dengan hipoglikemia

Hipotermia + Hipoglikemi > tanda dari adanya infeksi

sistem serius

hipotermia + hipoglikemia + infeksi, Cadangan energi

balita gizi buruk sangat terbatas

(Buku II: Petunjuk Teknis Tatalaksana Gizi Buruk, tahun 2011, hal.3
Tatalaksana Mengatasi Hipotermia

Hangatkan tubuh dengan


Pemanas atau lampu

Metode PMK
selimut dan pakaian di dekatnya

(Buku II: Petunjuk Teknis Tatalaksana Gizi Buruk, tahun 2011, hal.3
Pemantauan Hipotermia
Ukur suhu aksila setiap 2 jam sampai suhu meningkat menjadi 36,5°C atau
lebih.
Pastikan bahwa anak selalu tertutup pakaian atau selimut, terutama pada
malam hari.
Periksa kadar gula darah bila ditemukan hipotermia.
Letakkan tempat tidur di area yang hangat, di bagian bangsal yang bebas
angin dan pastikan anak selalu tertutup pakaian/selimut.
Ganti pakaian dan seprei yang basah, jaga agar anak dan tempat tidur
tetap kering.
Hindarkan anak dari suasana dingin
Beri makan F-75/modifikasinya setiap 2 jam, sesegera mungkin, sepanjang
hari/ siang-malam

Pedoman dan pencegahan tatalaksana gizi buruk pada bayi, 2019, hal 53

3
Cegah atau Atasi
Dehidrasi
Derajat Dehidrasi
Gejala/derajat
Dehidrasi Ringan-

Dehidrasi ringan Dehidrasi Berat


dehidrasi sedang

Gelisah, Lethargi,
lemah, lesu/tidak

keadaan umum Baik, sadar


rewel sadar

mata Tidak cekung cekung cekung

keinginan untuk
Normal, tidak ada rasa
ingin minum terus

malas minum
minum haus menerus

kembali sangat

turgor kembali segera kembali lambat


lambat
ReSoMal
Rehidration Solution for Malnutrition

Cara Membuat ReSoMal Larutan elektrolit/mineral

Bubuk WHO-ORS 1 sachet 200 ml


Gula pasir 10 gram
Lar. Elektrolit/mineral mix 8 ml
larutkan dengan 400 ml Air
Cairan pengganti
ReSoMal
Bubuk WHO-ORS 1 sachet 200 ml
Gula pasir 10 gram
Bubuk KCL 0,8 ml
larutkan dengan 400 ml Air

Karena larutan pengganti tidak mengandung Magnesium, Zinc, dan


Cuprum, maka dapat diberikan MgSO4 40% IM 1 x/hari dengan dosis
0,3 ml/kgBB maksimum 2 ml/hari
Pemberian ReSoMal

Untuk anak usia < 2 tahun: 50-100 ml setiap kali BAB


Untuk ≥ 2 tahun: 100-200 ml setiap kali BAB
4
Perbaiki Gangguan
Elektrolit
Tatalaksana

Untuk mengatasi gangguan elektrolit diberikan


01 Kalium, yang sudah terkandung di dalam larutan
mineral mix yang ditambahkan ke dalam F75, F100
atau ReSoMal.

02 Gunakan larutan ReSoMal untuk rehidrasi.


5
Obati
Infeksi
Petunjuk Pemberian Antibiotik

1. Memberikan antibiotik spektrum luas.


2. Berikan terapi untuk penyakit infeksi sesuai dengan standar terapi yang berlaku,
seperti TB.
3. Imunisasi campak jika balita berusia ≥ 6 bulan dan belum pernah diimunisasi atau
mendapatkan imunisasi campak sebelum usia 9 bulan. Imunisasi ditunda bila balita
dalam keadaan syok.
6
Perbaiki defisiensi
mikronutrient
Mikronutrient

Mineral Vitamin
Suplemen zat gizi mikronutrient
Suplemen zat gizi mikro diberikan setiap hari paling sedikit selama 2 minggu:
1. Asam folat (5 mg pada hari pertama, dan selanjutnya 1 mg/hari). 
2. Multivitamin.
3. Zat besi (3 mg/kgBB/hari) setelah berat badan mengalami kenaikan

zat besi tidak boleh diberikan pada fase awal (fase stabilisasi dan transisi), hanya
dapat diberikan pada fase rehabilitasi.
Pemberian Vitamin A
1. Bila tidak ditemukan tanda defisiensi vitamin A atau tidak ada riwayat campak dalam
3 bulan terakhir, maka vitamin A dosis tinggi diberikan di hari ke-1.
2. Bila ditemukan tanda defisiensi vitamin A atau ada riwayat campak dalam 3 bulan
terakhir, maka vitamin A diberikan dalam dosis tinggi. Jika tidak tersedia kapsul
vitamin A dosis tinggi dapat diberikan vitamin A dosis 5000 SI per hari selama
proses pemulihan.

Usia Dosis

< 6 bulan 50.000 SI (½ kapsul biru)

6 - 11 bulan 100.000 SI (1 kapsul biru)

1 - 5 tahun 200.000 SI (1 kapsul merah)


7
Makanan Stabilisasi dan
Transisi
1 - 2 Hari FASE STABILISASI
Tujuan memberikan makanan (Formula 75) pada fase
ini adalah agar kondisi anak stabil dan tidak
untuk menaikkan berat badan. Formula 75
mengandung energi 75 kkal untuk tiap 100 ml
larutan.
1. Energi diberikan 80 – 100 kkal/kg BB
2. Protein 1 – 1,5 g/kg BB
3. Cairan
Tanpa edema atau +, ++ (130ml/kg BB)
Dengan edema berat +++ (100ml/kg BB)
4. Pada tahap akhir stabilisasi
F-75 interval 3 jam (bila dapat dihabiskan) maka
diganti F-100
FASE TRANSISI
Tujuan memberikan makanan (Formula 100) pada
fase ini adalah mempersiapkan anak untuk menerima
cairan dan energi lebih besar. Formula 100 3 - 7 Hari
mengandung energi 100 kkal untuk tiap 100 ml
larutan.
1. Cairan : 150 ml/kg BB
2. Energi : 100 – 150 kkal/kg BB
3. Protein : 2 – 3 g/kg BB
FASE REHABILITASI Minggu 2 - 6

Tujuan memberikan makanan pada fase ini untuk mengejar


pertumbuhan, diberikan setelah anak bisa makan diberikan Formula
100 di tambah makanan bayi / anak.
1. Energi 150 – 1220 kkal/kg BB
2. Protein 4 – 6 g/kg BB
3. Cairan 150 – 200 ml/kg BB, Lemak minimal 40 % total energi
4. Bentuk makanan padat gizi, diberikan menurut BB
BB < 7 kg, diberikan makanan bayi / lumat padat gizi.
BB ≥ 7 kg, diberikan makanan anak / lunak padat gizi.
FASE TINDAK LANJUT

Tindak Rumah Tangga


Makanan Keluarga

Tindak Posyandu
Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan

(PMT- P)
Cara Membuat Formula

Komposisi Bahan F -75 / 1000 ml :


Susu bubuk skim : 25 g
Gula pasir : 100 g Langkah-langkah :
Minyak : 30 g Campurkan gula dan minyak sayur, aduk
Mineral mix : 20 ml sampai rata.
Tambahkan air sampai 1000 ml Tambahkan larutan elektrolit / mineral
mix.
Komposisi Bahan F-100 / 1000 ml : Tambahkan susu skim sedikit-sedikit.
Susu bubuk skim : 85 g Encerkan dengan air hangat sedikit demi
Gula pasir : 50 g sedikit, sambil diaduk sampai homogen
Minyak : 60 g sampai menjadi jumlah cairan yang
Mineral mix : 20 ml diinginkan.
Tambahkan air sampai 1000 ml Larutan ini bisa langsung diminum. Masak
selama 4 menit, bagi balita yang disentri
Komposisi Bahan F-135 / 1000 ml : atau diare persisten.
Susu bubuk skim : 90 g
Gula pasir : 65 g
Minyak : 70 g
Mineral mix : 20 ml
Tambahkan air sampai 1000 ml
Nilai Gizi 
Bahan Makanan  Per 1000 mL F75 F100 F135

Energi  kkal 750 1000 1350


Formula WHO 

Protein gram  9 29 33
Susu Skim Bubuk   gram  25 85 90

Laktosa  gram  13 43 48
Gula Pasir  gram  100 50 65

Kalium  mmol 36 59 63
Minyak Sayur gram  30 60 75

Natrium mmol 6 19 22
Lar. Elektrolit ml 20 20 27

Magnesium mmol 4.3 7.3 8


Tambahan Air  ml 1000 1000 1000

Seng  mg  20 23 30

Tembaga (Cu) Mg 2.5 2.5 3.4

% Energi
- 5 12 10
Protein 

% Energi
- 36 52 57
Lemak  

osmolaritas mosm/l 413 419 508


8
Makanan Tumbuh Kejar
Pemberian makanan untuk tumbuh kejar
dimulai pada fase rehabilitasi. Target
fase rehabilitasi adalah penambahan
berat badan >10g/kg/hari.
9
stimulasi untuk Tumbuh
Kembang Anak
Pemberian Stimulasi untuk Tumbuh Kembang

Kasih sayang
Lingkungan yang ceria
Terapi bermain terstruktur selama 15-30 menit/hari (misalnya:
bermain ci luk ba atau menggunakan Alat Permainan Edukatif)
Aktifitas Fisik segera setelah sembuh
Keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan, bermain, dan
sebagainya)
LANGKAH 10
Mepersiapkan Tindak
Lanjut dirumah
Mempersiapkan tindak lanjut di rumah


Apabila gejala klinis sudah tidak ada dan BB/TB-PB ≥ - 2 SD
"anak sembuh"
pola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus
tetap dilanjutkan dirumah
Berikan contoh kepada Orang Tua: menu dan cara
membuat makanan dengan kandungan tinggi energidan
padat gizi sesuai umur dan berat badan anak
Ajak anak untuk bermain, menyanyi, menggambar untuk
menstimulasi tumbuh kembang anak
Mempersiapkan tindak lanjut di rumah

Makanan dengan porsi kecil dan sering


Kontrol secara teratur
Suntikan/imunisasi dasar BCG, polio, Hepatitis B dan ulangan (booster)
(anak gizi buruk tidak dianjurkan imunisasi campak, tetapi pada semua
anak gizi buruk harus diberikan imunisasi campak sebelum anak pulang,
setelah fase rehabilitas)
Vit. A dosis tinggi setiap 6 bulan (dosis sesuai umur)
-Thankyou-

Anda mungkin juga menyukai