KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU KESEHATAN ANAK RSUD Drs. H. Amri Tambunan
Definisi
Gizi buruk adalah keadaan gizi balita yang ditandai oleh satu atau lebih tanda berikut:
i) pitting edema bilateral, minimal pada kedua punggung kaki;
ii) BB/PB atau BB/TB kurang dari -3 standar deviasi (< -3 SD);
iii) lingkar lengan atas (LiLA) < 11,5 cm pada balita usia 6-59 bulan
1. Kementerian Kesehatan RI. Buku Saku Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita di Layanan Rawat Jalan: Bagi Tenaga Kesehatan.—
Jakarta; Kementerian Kesehatan RI. 2020.
Klasifikasi Gizi buruk berdasarkan
gejala klinis:
Marasmus Kwashiorkor
03
Cegah atau atasi dehidrasi
05 Atasi infeksi
Tanpa Fe Dengan Fe
06 Perbaiki Defisiensi Makro Nutrient
07
Makanan Stabilisasi dan transisi
09 Stimulasi
glukosa darah, setiap balita gizi buruk yang datang harus dianggap
hipoglikemia
(Buku II: Petunjuk Teknis Tatalaksana Gizi Buruk, tahun 2011, hal.3
Tatalaksana Mengatasi Hipoglikemi
Sadar
dilanjutkan dengan pemberian F-75
(tidak letargis)
Pemberian ASI di luar jadwal pemberian F-75.
Pedoman dan pencegahan tatalaksana gizi buruk pada bayi, 2019, hal 57
Cara Mencegah Hipoglikemi
Minta pengasuh
2 jam selama 24
memperhatikan
adanya
setiap kondisi
ada dehidrasi,
memberi makan
abdominal
lakukan
dan menjaga
balita tetap
rehidrasi
hangat.
terlebih dahulu
Pedoman dan pencegahan tatalaksana gizi buruk pada bayi, 2019, hal 57
2
Cegah atau Atasi
Hipotermi
Suhu aksilar kurang dari 36 derajat celcius
sistem serius
(Buku II: Petunjuk Teknis Tatalaksana Gizi Buruk, tahun 2011, hal.3
Tatalaksana Mengatasi Hipotermia
Metode PMK
selimut dan pakaian di dekatnya
(Buku II: Petunjuk Teknis Tatalaksana Gizi Buruk, tahun 2011, hal.3
Pemantauan Hipotermia
Ukur suhu aksila setiap 2 jam sampai suhu meningkat menjadi 36,5°C atau
lebih.
Pastikan bahwa anak selalu tertutup pakaian atau selimut, terutama pada
malam hari.
Periksa kadar gula darah bila ditemukan hipotermia.
Letakkan tempat tidur di area yang hangat, di bagian bangsal yang bebas
angin dan pastikan anak selalu tertutup pakaian/selimut.
Ganti pakaian dan seprei yang basah, jaga agar anak dan tempat tidur
tetap kering.
Hindarkan anak dari suasana dingin
Beri makan F-75/modifikasinya setiap 2 jam, sesegera mungkin, sepanjang
hari/ siang-malam
Pedoman dan pencegahan tatalaksana gizi buruk pada bayi, 2019, hal 53
3
Cegah atau Atasi
Dehidrasi
Derajat Dehidrasi
Gejala/derajat
Dehidrasi Ringan-
Gelisah, Lethargi,
lemah, lesu/tidak
keinginan untuk
Normal, tidak ada rasa
ingin minum terus
malas minum
minum haus menerus
kembali sangat
Mineral Vitamin
Suplemen zat gizi mikronutrient
Suplemen zat gizi mikro diberikan setiap hari paling sedikit selama 2 minggu:
1. Asam folat (5 mg pada hari pertama, dan selanjutnya 1 mg/hari).
2. Multivitamin.
3. Zat besi (3 mg/kgBB/hari) setelah berat badan mengalami kenaikan
zat besi tidak boleh diberikan pada fase awal (fase stabilisasi dan transisi), hanya
dapat diberikan pada fase rehabilitasi.
Pemberian Vitamin A
1. Bila tidak ditemukan tanda defisiensi vitamin A atau tidak ada riwayat campak dalam
3 bulan terakhir, maka vitamin A dosis tinggi diberikan di hari ke-1.
2. Bila ditemukan tanda defisiensi vitamin A atau ada riwayat campak dalam 3 bulan
terakhir, maka vitamin A diberikan dalam dosis tinggi. Jika tidak tersedia kapsul
vitamin A dosis tinggi dapat diberikan vitamin A dosis 5000 SI per hari selama
proses pemulihan.
Usia Dosis
Tindak Posyandu
Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan
(PMT- P)
Cara Membuat Formula
Protein gram 9 29 33
Susu Skim Bubuk gram 25 85 90
Laktosa gram 13 43 48
Gula Pasir gram 100 50 65
Kalium mmol 36 59 63
Minyak Sayur gram 30 60 75
Natrium mmol 6 19 22
Lar. Elektrolit ml 20 20 27
Seng mg 20 23 30
% Energi
- 5 12 10
Protein
% Energi
- 36 52 57
Lemak
Kasih sayang
Lingkungan yang ceria
Terapi bermain terstruktur selama 15-30 menit/hari (misalnya:
bermain ci luk ba atau menggunakan Alat Permainan Edukatif)
Aktifitas Fisik segera setelah sembuh
Keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan, bermain, dan
sebagainya)
LANGKAH 10
Mepersiapkan Tindak
Lanjut dirumah
Mempersiapkan tindak lanjut di rumah
→
Apabila gejala klinis sudah tidak ada dan BB/TB-PB ≥ - 2 SD
"anak sembuh"
pola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus
tetap dilanjutkan dirumah
Berikan contoh kepada Orang Tua: menu dan cara
membuat makanan dengan kandungan tinggi energidan
padat gizi sesuai umur dan berat badan anak
Ajak anak untuk bermain, menyanyi, menggambar untuk
menstimulasi tumbuh kembang anak
Mempersiapkan tindak lanjut di rumah