5
4 Fase Perawatan dan Pengobatan
Balita Gizi Buruk
1. Fase Stabilisasi
Kegawatdaruratan (misalnya
hipoglikemi, hipotermi, Tidak untuk menaikkan
dehidrasi/syok) harus segera BB anak
diatasi, karena keterlambatan
penanganan dapat
mengakibatkan kematian. 6
4 Fase Perawatan dan Pengobatan
Balita Gizi Buruk
2 Fase Transisi
Lanjut dengan pengobatan
infeksi dan tatalaksana
Fase transisi komplikasi lain.
merupakan fase Pemantauan kemajuan terapi,
dimana secara termasuk tanda-tanda
bertahap tubuh bahaya.
beradaptasi terhadap Persiapan tindak lanjut
asupan energi dan perawatan di rumah (bila fase
protein yang lebih rehabilitasi dilakukan di
layanan rawat jalan)
tinggi
Tanda balita dapat masuk ke fase transisi
(biasanya setelah 2 – 7 hari):
Komplikasi medis teratasi
Nafsu makan pulih
Edema berkurang 7
4 Fase Perawatan dan Pengobatan Balita Gizi Buruk
3 Fase Rehabilitasi
• Mendorong balita untuk
Fase pemberian makan
makanan untuk tumbuh • Memulai kembali atau
kejar. mendorong untuk tetap
Umumnya menyusui
berlangsung selama • Stimulasi perkembangan
2 – 4 minggu mental dan fisik
• Menyiapkan ibu/pengasuh
untuk pengasuhan drumah
10
CARA MENGATASI HIPOGLIKEMIA
TANDA CARA MENGATASI
1
2
MENCEGAH
HIPOGLIKEMIA
1. Beri F-75 sesegera mungkin,
berikan setiap 2 jam selama 24 jam
pertama (siang dan malam).
2. Pemberian formula dalam jumlah
kecil dan sering untuk menghindari
beban berlebih pada usus, hati dan
ginjal
3. Menjaga balita tetap hangat.
4. Beri antibiotik sesuai protokol
5. Pantau tanda vital 1
3
Langkah 2: Mencegah dan mengatasi
hipotermia
• Hipotermia: suhu aksilar < 36⁰C.
• Biasanya terjadi bersama dgn hipoglikemia.
• Hipotermia + hipoglikemia merupakan tanda
adanya infeksi sistemik serius, sehingga harus
dilakukan terapi ketiganya (hipotermia +
hipoglikemia + infeksi)
• Cadangan energi anak gizi buruk sangat
terbatas, sehingga tidak mampu
memproduksi panas untuk
mempertahankan suhu tubuh
1
4
Tatalaksana dan mencegah hipotermia
Mencegah Tatalaksana hipothermia
1. Tindakan:
1.Pastikan seluruh tubuh, • Teknik Kangaroo (kontak kulit ibu-anak)
termasuk kepala tertutup • Pemanasan dengan lampu: jarak 50
pakaian dan diselimuti. cm dari anak.
2.Jaga ruangan perawatan tetap • Bila memungkinkan, anak tidur
dipeluk
hangat atau letakkan tempat ibu/pengasuh
tidur di area yang hangat, di 2. Ganti pakaian dan seprei yang basah,
bagian bangsal yang bebas angin. jaga agar anak dan tempat tidur tetap
3.Hindarkan anak dari kering.
paparan dingin (misalnya: 3. Pastikan seluruh tubuh, termasuk kepala
sewaktu/setelah mandi, selama tertutup pakaian dan diselimuti.
pemeriksaan). 4. Jaga ruangan perawatan tetap hangat atau
4.Ganti pakaian dan seprei letakkan tempat tidur di area yang hangat,
yang basah, jaga agar anak di bagian bangsal yang bebas angin.
dan tempat tidur tetap kering.
Hindari penggunaan botol air panas dan lampu
neon/TL.
1
7
TANDA DEHIDRASI
mata
cekung
(“Sunken
Eye’s”)
1
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi 8
Langkah 3: Mencegah dan mengatasi
dehidrasi
• Semua balita gizi buruk dengan
diare/penurunan jumlah urin dianggap
mengalami dehidrasi ringan.
• Hipovolemia dapat terjadi bersamaan
dengan adanya edema.
• Beri ReSoMal :
- dehidrasi (-) : balita < 2 thn : 50 -
100 ml setiap diare balita > 2 thn :
100-200 ml setiap diare
- dehidrasi (+) : rencana terapi sesuai
kondisi 1
9
Langkah 4:
Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit
• Sebaiknya rehidrasi balita gizi buruk dilakukan secara oral.
• Hindari pemberian cairan IV kecuali pada kondisi syok.
• Umumnya, balita gizi buruk mengalami gangguan keseimbangan
elektrolit, yaitu kekurangan kalium dan kadar natrium tinggi,
sehingga rehidrasi pada balita gizi buruk tidak cocok
menggunakan cairan oralit yang biasa digunakan pada balita
gizi baik.
• Beri ReSoMal (Rehydration Solution for Malnutrition). ReSoMal dapat
dibuat dari cairan oralit standar dengan menambahkan mineral mix
dan glukosa/gula
2
3
Suplementasi zat gizi mikro
Vitamin A
Tanda defisiensi vitamin A atau riwayat
campak dalam 3
bulan terakhir
Tidak Ya
Bila dengan Tidak diberikan Vitamin A
RUTF suplementasi dosis tinggi
Vitamin A dosis sesuai umur (3
tinggi. kali)
Bila dengan Hari ke-1, ke-2
Vitamin A dosis
F75 atau F100 dan ke-15).
tinggi (1 x) - hari ke-
1 sesuai umur.
2
5
Langkah 7: Memberikan makanan
untuk fase stabilisasi dan transisi
Langkah 7:
Pada anak usia < 6 bulan
7
6
Langkah 8: Memberikan makanan untuk
tumbuh kejar anak usia 6 – 59 bulan
Fase Rehabilitasi
Pada fase rehabilitasi terjadi replesi (pemulihan)
jaringan tubuh sehingga diperlukan energi dan
protein yang cukup, sbb:
Energi : 150 – 220 Kkal/kgBB/hari
Protein : 4 – 6 g/kgBB/hari
Cairan : 150 – 200 ml/kgBB/hari
lemak minimal 40 % total energi
Fase rehabilitasi dapat dilakukan di rawat jalan
atau tetap rawat inap. Bila masih menyusui, ASI
tetap diberikan sebagai tambahan.
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi 6
Buruk pada Balita 7
Ready to Use
Therapeutic
Food (RUTF)
3
1
Pemulihan anak gizi buruk memerlukan waktu kurang
lebih 6 bulan
LETARGIS
Renjatan + - - - -
Letargis + + - + -
Diare/muntah dengan + + + - -
atau tanpa
dehidrasi
Pencegahan dan Tatalaksana Gizi
Buruk Pada Balita 3
Perawatan dan Pengobatan Balita Gizi Buruk pada
Fase Stabilisasi Sesuai dengan 5 (lima) Kondisi Klinis
Tindakan pada fase stabilisasi disesuaikan dengan kondisi
klinis balita yaitu:
a. rencana I untuk kondisi klinis 1
b. rencana II untuk kondisi klinis 2
c. rencana III untuk kondisi klinis 3
d. rencana IV untuk kondisi klinis 4
e. rencana V untuk kondisi klinis 5
Tindakan pada ke-5 kondisi klinis tersebut berbeda, khususnya
dalam hal mengatasi kegawatdaruratan serta dalam
pemberian cairan dan makanan/formula
Penyakit Penyerta
1. ISPA / Pneumonia
2. Diare Persisten
3. Kecacingan
4. Tuberkulosis
5. Malaria
6. HIV/AIDS
7. Gangguan Pada mata akibat kekurangan Vitamin A
8. Dermatosis
9. Anemia
Kriteria pindah ke layanan rawat jalan
1 Kondisi klinis baik, bayi sadar dan tidak ada komplikasi medis
7
Pencegahan dan Tatalaksana Gizi 0
RUTF
Terima kasih