Anda di halaman 1dari 6

LAMPIRAN FEED BACK DAN PERTANYAAN

A. PERTANYAAN AUDIENCE

1. Naufal : apakah semua tipe gizi buruk di tangani rawat inap atau rawat jalan ?
Bagaimana tatalaksana rawat jalan ?

2. Novia : Apakah semua pasien gizi buruk di check HIV, atau ada indikasi khusus
untuk pemeriksaan HIV?

3. Novita: cara untuk mengetahui anak gizi buruk itu bagaimana?

Jawaban

1.

Berdasarkan alur ini tidak semua gizi buruk itu dirawat ini, namun apabila ada
gizi buruk dengan komplikasi seperti yang ada pada bagan merupakan indikasi agar
bisa rawat inap. Untuk tatalaksana rawat jalannya sendiri, pasien akan diberikan
Pemberian Makanan Tambahan (PTM) pemulihan.

31
Sumber : Kemenkes RI. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku I. Depkes RI:
Jakarta; 2011

2. Tidak semua pasien gizi buruk di check HIV, hanya pasien yang atas indikasi
HIV saja yang perlu diperiksa. Tes ini harus disertai dengan konseling orang
tua anak, dan kerahasiaan harus dipelihara.

Sumber : Behrman RE, RM Kliegman, HB Jenson. Food Insecurity, Hunger, and


Undernutrition in Nelson Textbook of Pediatric. Ed ke-18:2004;225-232

3. Prinsip penentuan status gizi dengan pemeriksaan antropometris adalah


menentukan proporsi berat badan menurut panjang/tinggi badan, bukan berat
badan menurut umur atau tinggi menurut umur. Ada beberapa grafik yang
digunakan sebagai rujukan dalam menentukan status gizi secara antropometris
antara lain menurut CDC 2000 dan WHO 2006. WHO merekomendasikan
penggunaan grafik pertumbuhan The WHO Multicentre Growth Reference
Study (MGRS) 2006 sebagai standar rujukan karena merupakan hasil
pengamatan jangka panjang anak-anak dari beberapa negara di empat benua
yang asupan nutrisi serta lingkungannya ideal untuk tumbuh kembang.

Sumber : Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. Jakarta: IDAI; 2011.

B. PERTANYAAN DARI DR. ARIETA R. KAWENGIAN., SP.A


1. Cara membedakan marasmus dan kwashiorkor?
2. Prinsip terapi umum gizi buruk?
3. Bagaimana pronosisnya dan apa yang harus dipantau?

Jawaban

1. Berikut adalah gejala pada marasmus adalah:


a. Anak tampak sangat kurus karena hilangnya sebagian besar lemak dan otot-
ototnya, tinggal tulang terbungkus kulit
b. Wajah seperti orang tua
c. Iga gambang dan perut cekung
d. Otot paha mengendor (baggy pant)

32
e. Cengeng dan rewel, setelah mendapat makan anak masih terasa lapar

Berikut ciri-ciri dari kwashiorkor secara garis besar adalah :


a. Perubahan status mental : cengeng, rewel, kadang apatis
b. Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah dicabut,
pada penyakit kwashiorkor yang lanjut dapat terlihat rambut kepala kusam.
c. Wajah membulat dan sembab
d. Pandangan mata anak sayu
e. Pembesaran hati, hati yang membesar dengan mudah dapat diraba dan
terasa kenyal pada rabaan permukaan yang licin dan pinggir yang tajam.
f. Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah
menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis).

Sumber:Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. Jakarta: IDAI; 2011.
Behrman, Kliegman, Arvin. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Ed.15, EGC,
2000.

2. Prinsip tatalaksana Gizi Buruk adalah 10 langkah gizi buruk


a. Mencegah dan mengatasi hipoglikemia
Hipoglikemia dan hipotermia biasanya muncul bersamaan, dan
merupakan tanda dari infeksi. Hipoglikemia merupakan suatu keadaan
dimana kadar glukosa sangat rendah (<3 mmol/l atau <54 mg/dl). Gejala
hipoglikemia dapat berupa letargis, nadi lemah dan kehilangan
kesadaran.

b. Mencegah dan mengatasi hipotermia


Dapat dikatakan hipotermia apabila suhu aksila < 36,5°C. Berikut ini
adalah terapi dan pencegahan hipotermia
c. Mencegah dan mengatasi dehidrasi
Pada gizi buruk kekurangan volume darah dapat muncul bersama
dengan edema, karena itu tidak dianjurkan untuk rehidrasi secara intravena
kecuali apabila terjadi renjatan. Pada anak dengan gizi buruk, sangat sulit

33
untuk memperkirakan status dehidrasi dengan gejala klinis saja, maka, pada
pasien gizi buruk diasumsikan memiliki diare.

Terapi dehidrasi pada gizi buruk:


 ReSoMal 5 ml/kg setiap 30 menit selama 2 jam per oral atau dengan
NGT.
 ReSoMal 5-10 ml/kg/jam untuk 4-10 jam berikutnya, diselingi dengan
F-75.
 Lanjutkan pemberian F-75.

Pencegahan dehidrasi pada gizi buruk :


 Pemberian F-75
 ReSoMal 50-100 ml setiap buang air besar cair
 Apabila anak masih mendapatkan ASI, ASI tetap dilanjutkan
d. Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit
Anak dengan gizi buruk memiliki kadar natrium yang tinggi dalam
tubuh, walaupun natrium pada plasma dapat menurun. Defisiensi kalium
dan magnesium juga terdapat pada anak dengan gizi buruk dan setidaknya
membutuhkan waktu 2 minggu untuk mengoreksinya. Terapi
ketidakseimbangan elektrolit:
 Kalium ekstra 3-4 mmol/kg/hari
 Magnesium ekstra 0.4-0.6 mmol/kg/hari
 Saat rehidrasi, berikan cairan rendah natrium (contoh: ReSoMal)
 Berikan makanan tanpa garam
e. Mengobati infeksi
Pada KEP berat/Gizi buruk, tanda umum yang menunjukkan adanya
infeksi seperti demam seringkali tidak tampak, oleh karena itu pada
semua KEP berat/gizi buruk secara rutin diberikan antibiotik spektrum
luas.
f. Memperbaiki kekurangan zat gizi mikro
Anak dengan gizi buruk memiliki defisiensi mineral dan vitamin, untuk
itu anak dengan gizi buruk perlu diberikan

34
g. Memberikan makanan untuk stabilisasi dan transisi
Pada masa stabilisasi, terdapat beberapa poin penting, yaitu :
 Makan dengan porsi sedikit, namun sering, rendah osmolar dan
rendah laktosa
 Makanan diberikan secara oral atau NGT
 100 kkal/kg/hari
 Protein 1-1.5 g/kg/hari
 Cairan 130 ml/kg/hari (anak dengan edema berat berikan cairan 100
ml/kg/hari)

Pada hari pertama dan kedua (fase stabilisasi), frekuensi makan


setiap 2 jam sekali, sedangkan pada hari ketiga hingga kelima (fase
transisi), frekuensi makan dikurangi menjadi setiap 3 jam sekali, dan
frekuensi terus dikurangi hingga pada hari keenam dan ketujuh (fase
transisi), frekuensi makan menjadi setiap 4 jam sekali.

h. Pemberian makanan untuk tumbuh kejar


Dimulai pada fase rehabilitasi. Target fase rehabilitasi adalah
penambahan berat badan > 10 g/kg/hari
i. Memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang
Pada anak dengan gizi buruk, akan terdapat keterlambatan
perkembangan mental dan perilaku, untuk stimulasi tumbuh dan kembang
dibutuhkan:
 Kasih sayang
 Lingkungan yang ceria
 Structured play therapy setiap hari selama 15 – 30 menit
 Aktivitas fisik setelah keadaan anak cukup baik
 Keterlibatan ibu / orang tua apabila memungkinkan (seperti comforting,
bermain, memberi makan)
j. Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah
Saat anak memiliki WFL (weight for length) diatas 90% (sama dengan
-1 SD), dapat dikatakan telah sembuh dari gizi buruk. Orang tua harus

35
diedukasi mengenai pola makan yang baik dan stimulasi sensorik yang
harus dilanjutkan di rumah. Kemudian, anak harus dipantau secara berkala
(follow up).

Sumber: Kemenkes RI. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku I. Depkes RI:
Jakarta; 2011

3. Prognosis?

Prognosis pada penyakit ini dapat buruk apabila telah terjadi komplikasi
infeksi yang dapat menyebabkan kematian. Prognosis gizi buruk juga dapat baik
apabila malnutrisi bisa diatasi secara cepat dan tepat. Kematian bisa dihindari jika
dehidrasi berat dan penyakit kronis seperti tuberkulosis atau hepatitis yang bisa
menyebabkan sirosis hepatis bisa dihindari. Pada anak dengan gizi buruk di usia
lebih muda, bisa terjadi penurunan tingkat kecerdasan yang lebih besar dan
irreversible dibandingkan dengan anak yang mendapatkan keadaan malnutrisi pada
usia lebih dewasa. Sedangkan untuk keadaan psikomotor, anak yang mendapat
pengobatan dan perbaikan keadaan gizi pada usia lebih muda akan cenderung
mendapat kesembuhan psikomotor lebih sempurna dibandingkan dengan anak yang
lebih tua. Akan tetapi pertumbuhan dan perkembangan anak yang pernah
mengalami kondisi gizi buruk cenderung lebih lambat terutama terlihat jelas dalam
ukuran tinggi badan dan pertumbuhan berat badan anak walaupun secara ratio
antara berat badan dan tinggi badan nantinya tetap dalam batas normal. Yang harus
dipantau adalah tanda-tanda bahaya dari gizi buruk seperti hipoglikemia,
hipotermia, dan dehidrasi. Apabilah ditemukan tanda-tanda berikut harus cepat
ditangani khususnya hipotermia, karena hipotermia paling banyak menyebabkan
kematian pada gizi buruk.

Sumber: of Child and Adolescent Health and Development. Severe Malnutrition in


Management of the Child with a Serious Infection or Severe Malnutrition, WHO,
2004.

36

Anda mungkin juga menyukai