Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

TATALAKSANA GIZI BURUK PASCA


RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6
BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN
DENGAN BERAT BADAN < 4 KG DI
LAYANAN RAWAT JALAN

No. Dokumen :SOP/UKP/ /PD/2023


No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4
Puskesmas Rawat
Inap Pelabuhan dr.Cerli Scorpio
Dagang NIP.19861110 201503 2 001
1. Pengertian Upaya untuk menangani secara tepat penderita gizi buruk pasca rawat inap
untuk menaikkan berat badan agar dapat mencapai berat badan normal
2. Tujuan 1. Mempersiapkan rehabilitasi gizi pada balita gizi buruk agar dapat menjalani
rawat jalan dan mengkonsumsi RUTF atau F-100 dalam jumlah cukup untuk
meningkatkan berat badan dan kesembuhan
2. Memastikan balita tersebut untuk memperoleh kebutuhan gizi yang
dibutuhkan, yang dilakukan dengan memperkenalkan dan meningkatkan
proporsi harian pemberian RUTF atau F-100 secara bertahap
3. Kebijakan Kepala Puskesmas Pelabuhan Dagang
4. Referensi Buku pedoman pencegahan dan tatalaksana gizi buruk pada balita, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019
5. Alat dan Bahan 1. Timbangan
2. Microtoise
3. Formula 100 dan RUTF (Ready to Use Therapeutic Food)
4. Standar Penentuan Status Gizi WHO 2005
6. Prosedur/ Langkah-langkah:
Langkah- a. Melakukan pengkajian status gizi berdasarkan hasil pengukuran
langkah antropometri, umur, dan KMS. Tentukan status gizi menurut stanndar
BB/U dan BB/TB
b. Amati tanda-tanda klinis marasmus, kwasiorkor, atau marasmus
kwasiorkor serta penyakit penyerta.
c. Memperhatikan 10 langkah utama tatalaksana gizi buruk yaitu:
1) Mencegah dan mengatasi hipoglikemi
 Jika balita sadar berikan 50 ml dekstrosa/glukosa 10% atau 50 ml

1
larutan gula pasir 10% secara oral/ NGT
 Jika balita tidak sadar (letargis) berikan larutan dekstrosa/ glukosa
10% iv sebanyak 5 ml x kg BB, selanjutnya berikan 50 ml larutan
glukosa 10% atau larutan gula pasir 10% secara oral/ NGT
 Jika terjadi renjatan (shock) berikan larutan dekstrosa/ glukosa
10% secara iv sebanyak 5 ml x kg BB, selanjutnya beri infus
ringer laktat dan glukosa 10% perbandingan 1:1 sebanyak 15 ml x
kg BB untuk 1 jam
2) Mencegah dan mengatasi hipotermi
 Jika suhu tubuh 36,5 – 370C, tutuplah tubuh balita termasuk kepala
dan pertahankan suhu ruangan 25-300C
 Jika suhu tubuh < 36,50C, hangatkan dengan sistem kanguru,
letakkan lampu 50 cm dari tubuh balita, monitor suhu tiap 30 menit,
hentikan pemanasan setelah suhu mencapai 370C
3) Mencegah dan mengatasi dehidrasi
 Mengamati tanda-tanda dehidrasi: balita gelisah, rewel, tidak ada
air mata saat menangis, mata cekung, lidah dan mulut kering, haus
4) Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit
 Perlu diberikan larutan elektrolit/ mineral dalam bentuk resomal
(Rehidration Solution for Malnutrition)
5) Pemberian antibiotika
 Tidak ada komplikasi/ infeksi yang jelas: kotrimoksasol diberikan
oral 12 jam selama 5 hari
 Ada komplikasi: gentamisin iv atau im selama 7 hari, ditambah
ampisilin iv atau im/ 6 jam selama 2 hari, diikuti amoksilin/ 8 jam
selama 5 hari
 Dalam 48 jam tidak membaik: kloramfenikol iv atau im/ 8 jam
selama 5 hari
 Bila ada infeksi khusus: antibiotika khusus sesuai dengan
penyakitnya
6) Memperbaiki defisiensi nutrien mikro
 Gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A, anemia,
gangguan pada kulit (dermatosis), diare persisten, kecacingan,
tuberkolosis, malaria, dan HIV
7) Memberikan makanan untuk stabilisasi dan transisi
8) Memberikan makanan untuk tumbuh kejar
9) Stimulasi sensorik dan dukungan emosional pada anak gizi buruk
 Lingkungan yang ceria, terapi bermain terstruktur selama 15-30

2
menit/hari, kasih sayang, aktifitas fisik segera setelah sembuh, dan
keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan, bermain, dan
sebagainya)
10) Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah
d. Evaluasi kenaikan berat badan

7. Diagram Alir Pengkajian status gizi

Mengamati tanda-tanda
klinis

Memperhatikan 10 langkah tatalaksana gizi buruk:

1. Mencegah dan mengatasi hipoglikemi

2. Mencegah dan mengatasi hipotermi

3. Mencegah dan mengatasi dehidrasi

4. Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit

5. Pemberian antibiotika

6. Memperbaiki defisiensi nutrien mikro

7. Memberikan makanan untuk stabilisasi dan transisi

8. Memberikan makanan untuk tumbuh kejar

9. Stimulasi sensorik dan dukungan emosional pada anak gizi buruk

10. Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah

Evaluasi kenaikan BB

7. Unit terkait 1. Petugas gizi


2. Dokter
3. Bidan
4. Perawat

3
8. Riwayat No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai