Anda di halaman 1dari 6

TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP

PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6


BULAN DENGAN BERAT BADAN < 4 KG DI
LAYANAN RAWAT JALAN

No. Dokumen : SOP/487/GIN I/VIII/2020

No. Revisi : 00

SOP Tanggal terbit : 23 September 2020

Halaman : 1/5
UPTD Puskesmas
Gianyar I
Dr. Ida Ayu Ratna Trisna
NIP.19791018 201001 2 001
1. Pengertian Tatanan penyelenggaraan atau pelaksanaan sistem/sub sistem secara teratur untuk
penanganan gizi buruk pasca rawat inap pada bayi usia < 6 bulan dan balita usia > 6
bulan dengan berat badan < 4 kg di layanan rawat jalan atau Puskesmas

2. Tujuan Untuk meningkatkan mutu pelayanan, terutama dalam perawatan bayi < 6 bulan dan
balita > 6 bulan yang gizi buruk dengan BB < 4 kg di layanan rawat inap atau
Puskesmas

3. Kebijakan 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat.
3. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
4. Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara.
5. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi Yang Menitikberatkan pada Penyelamatan 1000 HPK (Hari
Pertama Kehidupan).
6. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi.
7. Permenkes Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans
Kesehatan.
8. Permenkes Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479/Menkes/2004 tentang Surveilans
Gizi Merupakan Salah Satu Komponen Dari Surveilans Epidemiologi
Kesehatan
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1593/Menkes/SK/XI/2005 tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan
Bagi Bangsa Indonesia
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antopometri Penilaian Status
Gizi Anak.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019
tentang Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Standar Antropometri Anak
14. SK Kepala UPTD Puskesmas Gianyar I No. 800/002/GIN I/I/2020 tentang Jenis
Pelayanan yang disediakan UPTD Puskesmas Gianyar I
15. SK Kepala UPTD Puskesmas Gianyar I No. 800/004/GIN I/I/2020 tentang
Pengelolaan dan Pelaksanaan UKM Puskesmas
4. Referensi 1. 1. Permenkes No. 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
2. 2. Permenkes No. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas
3. 3. Buku Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk Buku II, Tahun 2006

5. Prosedur Alat dan Bahan :


1. Alat antropometri (alat timbang berat badan, seperti timbangan digital anak dan
bayi, alat ukur panjang atau tinggi badan (length/ height board) dan Pita LiLA)
sesuai standar.
2. Tabel Z-skor sederhana (mengacu pada tabel dan grafik dalam Permenkes Nomor
2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak) atau perangkat lunak
(software) penghitung Z-skor (WHO Anthro).
3. Kartu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
4. Bahan untuk membuat F100 atau Formula untuk gizi buruk lainnya
5. Home economic set (alat untuk mengolah dan menyajikan F100, seperti gelas
ukur, kompor, panci, sendok makan, piring, mangkok, gelas dan penutupnya, dll).
6. Obat-obatan seperti antibiotika, mineral mix, ReSoMal, obat cacing dan vitamin
sesuai protokol.
7. Formulir pasien, formulir rujukan, formulir pencatatan dan pelaporan
Bagan protokol tata laksana rawat jalan, alat bantu kerja (job aids) lainnya, seperti
tabel F100 dan protokol tes nafsu makan.

6. Langkah-langkah 1. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) terlatih melakukan tata laksana gizi
buruk sesuai protokol tata laksana pasca rawat inap pada bayi gizi buruk < 6
bulan dan balita ≥ 6 bulan dengan berat badan < 4 kg di layanan rawat jalan.
2. Melakukan anamnesis riwayat kesehatan balita meliputi riwayat kelahiran,
imunisasi, pemberian ASI dan makan (termasuk nafsu makan), penyakit dan
riwayat keluarga
3. Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan khusus
a. Pemeriksaan fisik umum meliputi kesadaran, suhu tubuh, pernafasan dan
nadi.
b. Pemeriksaan fisik khusus seperti tercantum pada formulir MTBS
4. Melakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi
5. Melakukan pemberian obat sesuai hasil pemeriksaan:
a. Pemberian antibiotika merupakan lanjutan dari pengobatan sebelumnya
di rawat inap.
b. Parasetamol hanya diberikan pada demam lebih dari 38℃. Bila demam
> 39℃ rujuk balita ke rawat inap. Berikan penjelasan cara menurunkan
suhu tubuh anak di rumah pada pengasuh.
c. Vitamin dan zat gizi mikro (sesuai 10 langkah tata laksana gizi buruk).
Pemberian Vitamin A dan Asam Folat merupakan lanjutan dari
pemberian di rawat inap.
 Pemberian Vitamin A:
 Bila tidak ditemukan tanda defiensi Vitamin A dan
riwayat campak dalam 3 bulan terakhir, Vitamin A dosis
tinggi diberikan pada hari pertama dengan dosis sesuai
umur.
 Bila ditemukan tanda defisiensi Vitamin A seperti rabun
senja atau ada riwayat campak dalam 3 bulan terakhir,
Vitamin A dosis tinggi diberikan sesuai usia ana pada
hari ke-1, ke-2 dan hari ke-15.
 Pemberian Asam Folat: diberikan setiap hari minimal 2 minggu,
dengan dosis pemberian 5 mg pada hari ke-1 selanjutnya 1 mg/
hari.
 Pemberian zat besi dengan dosis 3 mg/kgBB/hari, diberikan
setelah mengalami kenaikan berat badan (fase rehabilitasi).
6. Menghitung kebutuhan gizi bayi usia < 6 bulan dan balita usia ≥ 6 bulan
dengan berat badan < 4 kg
a. Bayi < 6 bulan pasca rawat inap yang mendapat ASI: dilakukan
penilaian pemberian ASI Ekslusif.
b. Bayi < 6 bulan dan Balita ≥ 6 bulan dengan BB < 4 kg pasca rawat inap
yang tidak ada kemungkinan mendapatkan ASI diberikan susu formula
bayi atau F100 yang diencerkan: kebutuhan energi 150 kkal/kgBB/hari
atau 200 ml/kgBB/hari (sesuai tabel petunjuk pemberian F100 yang
diencerkan atau susu formula bayi pada fase rehabilitasi.
7. Melakukan konseling gizi kepada pengasuh
a. Cara pembuatan F100 yang diencerkan
b. Cara pemberian F100 yang diencerkan
c. Akses mendapatkan F100
d. Bayi usia < bulan pasca rawat inap yang mendapatkan ASI:
 Menilai kenaikan berat badan
 Menilai dan melanjutkan pemberian ASI
 Konseling pemberian MP- ASI
e. Bayi pasca rawat inap yang mendapat susu formula bayi atau F100 yang
diencerkan:
 Menilai kenaikan berat badan
 Menilai pemberian formula/ asupan zat gizi bayi
 Kebutuhan energi 150 kkal/kgBB/hari atau 200 ml/kgBB/hari
 Konseling pemberian MP-ASI
f. Mencatat hasil layanan dalam rekam medis dan formulir rawat jalan

Pencatatan dan Pendataan

1. Jumlah kasus pasca rawat inap pada bayi gizi buruk usia < 6 bulan dan balita
gizi buruk usia ≥ 6 bulan dengan berat badan < 4 kg yang dirawat jalan:
a. Sembuh
b. Masih dirawat
c. Drop out
d. Meninggal
e. Pindah ke layanan rawat inap
f. Pindah ke layanan rawat jalan lain
2. Penyakit penyerta atau penyulit
3. Lama hari perawatan
4. Rata-rata kenaikan berat badan per hari atau per minggu

7. Bagan Alir

Tim Asuhan Gizi terlatih


melakukan tata laksana Gizi
Buruk sesuai protokol kesehatan
Anamnesis riwayat kesehatan balita

Melakukan pemeriksaan fisik secara


umum dan khusus

Melakukan pemeriksaan
penunjang sesuai indikasi

Melakukan pemberian obat sesuai


hasil pemeriksaan

Menghitung kebutuhan gizi bayi usia


< 6 bulan dan balita usia > 6 bulan
dengan berat badan < 4 kg

Melakukan Konseling Gizi kepada


pengasuh, mencatat hasil layanan
dalam rekam medis dan formulir
rawat jalan

Pencatatan dan Pelaporan : Jumlah kasus gizi


buruk usia < 6 bulan dan balita > 6 bulan dg
BB < 4 kg yg rawat jalan (sembuh, msh
dirawat, DO, meninggal, pindah layanan
rawat inap,pindah layanan rawat inap tau
rawat lain), penyakit penyerta, penyulit,
lama hari perawatan, rata-rata kenaikan BB
per hari atau per minggu
8. Hal – hal yang perlu Perlu adanya kerjasama antara kepala puskesmas, PJ UKM, pengelola program
diperhatikan Kesehatan Keluarga (Kesga) , Program Gizi

9. Unit Terkait 1. Dinkes 3. RS


2. Puskesmas
10. Dokumen terkait Data bayi usia < 6 bulan gizi buruk, balita usia > 6 bulan gizi buruk dengan Berat
Badab < 4 kg pasca rawat inap
11. Rekaman Historis
Perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP
PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6
BULAN DENGAN BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN
RAWAT JALAN

No. Dokumen : DT/487/GIN I/VIII/2020

DAFTAR No. Revisi : 00


TILIK
Tanggal terbit : 23 September 2020

Halaman : 1/1
UPT Kesmas Gianyar I

Dr. Ida Ayu Ratna Trisna


NIP.19791018 201001 2 001

YA TIDAK TIDAK
NO PROSEDUR BERLAKU

1 Tim Asuhan Gizi malakukan tata laksana gizi buruk sesuai protokol
kesehatan tata laksana di layanan rawat jalan
2 Melakukan anamnesis riwayat kesehatan

3 Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan khusus

4 Melakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi

5 Melakukan pemberian obat sesuai hasil pemeriksaan

6 Menghitung kebutuhan zat gizi balita

7 Melakukan konseling gizi pada pengasuh

8 Pencatatan dan pendataan

CR =( Ya/(Ya+Tidak)) x 100%

= (……../(………+……..)) x 100%

= ……………….

Pemeriksa = ………………………..

Yang diperiksa = …………………………

Tanggal = …………………………

Anda mungkin juga menyukai