No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman : 1/4
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan tindak lanjut balita gizi buruk yang di rujuk ke fasilitas
kesehatan
3. Kebijakan
a. Alat antropometri ( alat timbang berat badan, seperti timbangan digital anak
dan bayi, alat ukur panjang atau tinggi badan dan oita LiLA) sesuai standar.
b. Tabel Z-score sederhana ( mengacu pada tabel dan grafik dalam Permenkes
Nomor 2 Tahun 2020 Tentang antropometri anak) atau perangkat lunak
penghitung z-score (WHO Antro).
c. Kartu manajemen terpadu balita sakit (MTBS)
d. Bahan untuk membujat F100 atau formula untuk gizi buruk lainnya
e. Home economic set ( alat untuk mengolah dan menyajikan f100, seperti gelas
ukur, kompor, panci, sendok makan, piring, mangkok gelas dan penutupmya,
dll)
f. Obat-obatan seperti antibiotik,mineral mix, resomal, obat cacing dan vitamin
sesuai protokol.
g. Foemulir pasien, formulir rujukam, formulir pencatatan dan pelaporan.
h. Bagan protokol tata laksana gizi buruk rawat jalan, alat bantu kerja lainnya,
seperti tabel f100 dan tabel dosisi RUTF dan protokol tes nafsu makan.
Tata Laksana Balita Gizi Buruk di Layanan Rawat Jalan
Penanganan sesuai 10 langkah tata laksana gizi buruk di layanan rawat
jalan sebagaimana bagan 6 berikut :
1. Melakukan anamnesis riwayat kesehatan balita.
riwayat kelahiran
imunisasi
menyusui dan makan (termasuk nafsu makan),
penyakit dan
riwayat keluarga