Anda di halaman 1dari 6

TATA LAKSANA GIZI BURUK PADA BALITA USIA

6-59 BULAN DI LAYANAN RAWAT JALAN

No. Dokumen : SOP/488/GIN I/VIII/2020

No. Revisi : 00

SOP Tanggal terbit : 23 September 2020

Halaman : 1/4

UPTD Puskesmas
Gianyar I
Dr. Ida Ayu Ratna Trisna
NIP.19791018 201001 2 001
1. Pengertian Tatanan penyelenggaraan atau pelaksanaan sistem/sub sistem secara teratur untuk
penanganan gizi buruk pada balita usia 6-59 bulan di layanan rawat jalan atau
Puskesmas

2. Tujuan Untuk meningkatkan mutu pelayanan, terutama dalam perawatan balita usia 6-59
bulan yang gizi buruk di layanan rawat inap atau Puskesmas

3. Kebijakan 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat.
3. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
4. Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara.
5. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi Yang Menitikberatkan pada Penyelamatan 1000 HPK (Hari
Pertama Kehidupan).
6. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi.
7. Permenkes Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans
Kesehatan.
8. Permenkes Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479/Menkes/2004 tentang Surveilans
Gizi Merupakan Salah Satu Komponen Dari Surveilans Epidemiologi
Kesehatan
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1593/Menkes/SK/XI/2005 tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan
Bagi Bangsa Indonesia
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antopometri Penilaian Status
Gizi Anak.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019
tentang Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Standar Antropometri Anak
14. SK Kepala UPTD Puskesmas Gianyar I No. 800/002/GIN I/I/2020 tentang Jenis
Pelayanan yang disediakan UPTD Puskesmas Gianyar I
15. SK Kepala UPTD Puskesmas Gianyar I No. 800/004/GIN I/I/2020 tentang
Pengelolaan dan Pelaksanaan UKM Puskesmas
4. Referensi 1. 1. Permenkes No. 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
2. 2. Permenkes No. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas
3. 3. Buku Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk Buku II, Tahun 2006

5. Prosedur Alat dan Bahan :


1. Alat antropometri (alat timbang berat badan, seperti timbangan digital anak dan
bayi, alat ukur panjang atau tinggi badan (length/ height board) dan Pita LiLA)
sesuai standar.
2. Tabel Z-skor sederhana (mengacu pada tabel dan grafik dalam Permenkes Nomor
2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak) atau perangkat lunak
(software) penghitung Z-skor (WHO Anthro).
3. Kartu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
4. Bahan untuk membuat F100 atau Formula untuk gizi buruk lainnya
5. Home economic set (alat untuk mengolah dan menyajikan F100, seperti gelas
ukur, kompor, panci, sendok makan, piring, mangkok, gelas dan penutupnya, dll).
6. Obat-obatan seperti antibiotika, mineral mix, ReSoMal, obat cacing dan vitamin
sesuai protokol.
7. Formulir pasien, formulir pencatatan dan pelaporan
8. Bagan protokol tata laksana rawat jalan, alat bantu kerja (job aids) lainnya, seperti
tabel F100 dan protokol tes nafsu makan.

6. Langkah-langkah 1. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) terlatih melakukan tatalaksana gizi
buruk sesuai protokol tata laksana di layanan rawat jalan.
2. Melakukan anamnesis riwayat kesehatan balita, meliputi riwayat kelahiran,
imunisasi, menyusui dan makan (termasuk nafsu makan), penyakit dan
riwayat keluarga
3. Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan khusus
a. Pemeriksaan fisik umum meliputi kesadaran, suhu tubuh, pernafasan dan
nadi
b. Pemeriksaan fisik khusus seperti yang tercantum pada formulir MTBS
(lihat checklist)
4. Melakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi
5. Melakukan pemberian obat sesuai hasil pemeriksaan:
a. Antibiotika berspektrum luas diberikan saat pertama kali balita masuk
rawat jalan, walaupun tidak ada gejala klinis infeksi: Amoksisilin (15
mg/kg per oral setiap 8 jam) selama 5 hari
b. Bila balita sebelumnya di rawat inap, maka pemberian antibiotika
merupakan lanjutan dari pengobatan sebelumnya di rawat inap
c. Parasetamol hanya diberikan pada demam lebih dari 38℃. Bila demam
> 39℃ rujuk balita ke rawat inap. Berikan penjelasan cara menurunkan
suhu tubuh anak dirumah kepada pengasuh
d. Vitamin dan zat gizi mikro (sesuai 10 Langkap Tata Laksana Gizi
Buruk). Pada balita gizi buruk pasca rawat inap, pemberian Vitamin A
dan Asam Folat merupakan lanjutan dari pemberian di rawat inap
 Pemberian Vitamin A
 Bila tidak ditemukan tanda defisiensi Vitamin A dan
riwayat campak dalam 3 bulan terakhir, Vitamin A dosis
tinggi diberikan pada hari pertama dengan dosis sesuai
umur.
 Bila ditemukan tanda defisiensi Vitamin A seperti rabun
senja atau ada riwayat campak dalam 3 bulan terakhir,
Vitamin A dosis tinggi diberikan sesuai usia anak pada
hari ke-1, ke-2, dan ke-15
 Pemberian Asam Folat setiap hari minimal selama 2 minggu,
dengan dosis pemberian 5 mg pada hari ke-1 selanjutnya 1
mg/hari
 Pemberian zat besi dengan dosis 3 mg/kgBB/hari, diberikan
setelah mengalami kenaikan berat badan (fase rehabilitasi)
6. Menghitung kebutuhan zat gizi balita
a. Jumlah zat gizi yang diperlukan sebagai terapi gizi untuk memenuhi
kebutuhan balita gizi buruk usia 6-59 bulan, yaitu:
Energi : 150 – 220 kkal/kgBB/hari;
Protein: 4 – 6 g/kgBB/hari;
Cairan: 150 – 200 ml/kgBB/hari
b. Pemenuhan kebutuhan gizi tersebut dapat diperoleh dari Formula 100
atau Ready to Use Therapeutic Food (RUTF) serta makanan padat gizi.
7. Melakukan tes nafsu makan dengan menggunakan F100 atau RUTF dan
melakukan konseling gizi pada pengasuh. Konseling Gizi:
a. Cara pemberian F100 atau RUTF dan makanan padat gizi untuk balita 6-
59 bulan
b. Mencatat hasil layanan dalam rekam medis dan formulir rawat jalan

Pencatatan dan Pendataan

1. Jumlah kasus balita gizi buruk usia 6-59 bulan yang dirawat jalan:
a. Sembuh
b. Masih dirawat
c. Drop out
d. Meninggal
e. Pindah ke layanan rawat inap
f. Pindah ke layanan rawat jalan lain
2. Penyakit penyerta atau penyulit
3. Lama hari perawatan
4. Rata-rata kenaikan berat badan per hari atau per minggu

7. Bagan Alir

Tim Asuhan Gizi terlatih


melakukan tata laksana Gizi
Buruk sesuai protokol kesehatan

Anamnesis riwayat kesehatan balita

Melakukan pemeriksaan fisik secara


umum dan khusus

Melakukan pemeriksaan
penunjang sesuai indikasi
Melakukan pemberian obat sesuai
hasil pemeriksaan

Menghitung kebutuhan gizi balita usia


6-59 bulan : Energi 150-220
kkal/kgBB/hr , Protein 4-6 g/kgBB/hr,
Cairan 150-200 ml/kgBB/hr

Melakukan test nafsu makan dengan


F100 atau RUTF dan Konseling Gizi
kepada pengasuh

Pencatatan dan Pelaporan : Jumlah kasus gizi


buruk usia 6-59 bulan yg rawat jalan
(sembuh, msh dirawat, DO, meninggal,
pindah layanan rawat inap,pindah layanan
rawat inap tau rawat lain), penyakit
penyerta, penyulit, lama hari perawatan,
rata-rata kenaikan BB per hari atau per
minggu

8. Hal – hal yang perlu Perlu adanya kerjasama antara kepala puskesmas, PJ UKM, pengelola program
diperhatikan Kesehatan Keluarga (Kesga) , Program Gizi

9. Unit Terkait 1. Dinkes


2. Puskesmas
10. Dokumen terkait Data balita gizi buruk usia 6-59 bulan di layanan rawat jalan atau Puskesmas

11. Rekaman Historis


Perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
TATA LAKSANA GIZI BURUK PADA BALITA USIA 6-59
BULAN DI LAYANAN RAWAT JALAN

No. Dokumen : DT/488/GIN I/VIII/2020

DAFTAR No. Revisi : 00


TILIK
Tanggal terbit : 23 September 2020

Halaman : 1/1
UPT Kesmas Gianyar I

Dr. Ida Ayu Ratna Trisna


NIP.19791018 201001 2 001

YA TIDAK TIDAK
NO PROSEDUR BERLAKU

1 Tim Asuhan Gizi malakukan tata laksana gizi buruk sesuai protokol
kesehatan tata laksana di layanan rawat jalan
2 Melakukan anamnesis riwayat kesehatan

3 Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan khusus

4 Melakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi

5 Melakukan pemberian obat sesuai hasil pemeriksaan

6 Menghitung kebutuhan zat gizi balita

7 Melakukan test nafsu makan dengan menggunakan F100 atau RUTF dan
melakukan konseling gizi pada pengasuh
8 Pencatatan dan pendataan

CR =( Ya/(Ya+Tidak)) x 100%

= (……../(………+……..)) x 100%

= ……………….

Pemeriksa = ………………………..

Yang diperiksa = …………………………

Tanggal = …………………………

Anda mungkin juga menyukai