Anda di halaman 1dari 3

TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA

RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN


DAN BALITA USIA ≥ 6 BULAN DENGAN
BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN
RAWAT JALAN
No.Dokumen : 440/ /SOP-(UKP)/2022
SOP No. Revisi :
Tgl terbit :
Halaman :

PUSKESMAS EDDY WIMARHUM


PEMATANG NIP.197108151992031007
PANGGANG IV
1. Pengertian Tatalaksana gizi buruk pasca rawat inap adalah petugas melakukan
perawatan pada bayi gizi buruk usia <6 bulan dan balita ≥6 bulan dengan
berat badan <4 kg pasca rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan tatalaksana gizi buruk pada balita pasca
rawat inap.
3. Kebijakan 1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. PMK No. 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi
3. PMK No. 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Upaya
Perbaikan Gizi
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2019 Tentang
Penanggulangan Masalah Gizi Bagi Anak Akibat Penyakit
3. Permenkes No 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
4. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita,
Kementarian Kesehatan Republik Indonesia, 2020.
5. Prosedur 1. Alat Pengukur Tinggi Badan (Microtoise)
2. Alat Pengukur Panjang Badan (Infantometer)
3. Timbangan berat badan
4. Pita Lingkar Lengan Atas (LiLA)
5. Tabel Z-skor sederhana/ Perangkat lunak (Software)
6. Obatan-obatan seperti antibiotika, obat cacing dan vitamin sesuai
protokol.
7. Formulir pasien, formulir rujukan, formulir pencatatan dan pelaporan.
8. Bagan alur pemeriksaan balita di fasyankes.
9. ATK
6. Langkah-Langkah a. Melakukan anamnesis riwayat kesehatan balita meliputi riwayat
kelahiran, imunisasi, pemberian ASI dan makan (termasuk nafsu makan),
penyakit dan riwayat keluarga.
b. Melakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi.
c. Melakukan pemberian obat sesuai hasil pemeriksaan:
a. Pemberian antibiotika merupakan lanjutan dari pengobatan
sebelumnya di rawat inap.
b. Parasetamol hanya diberikan pada demam lebih dari 38°C. Bila
demam > 39°C rujuk balita ke rawat inap. Berikan penjelasan cara
menurunkan suhu tubuh anak di rumah kepada pengasuh.
c. Vitamin dan zat gizi mikro (sesuai 10 langkah tata laksana gizi buruk)
d. Pemberian Vitamin A dan Asam Folat merupakan lanjutan dari
pemberian di rawat inap.
d. Menghitung kebutuhan gizi bayi usia < 6 bulan dan balita usia ≥ 6
bulan dengan berat badan < 4 kg
e. Melakukan konseling gizi kepada pengasuh
a. Bayi usia < 6 bulan pasca rawat inap yang mendapat ASI:
1) Menilai kenaikan berat badan
2) Menilai dan melanjutkan pemberian ASI
3) Konseling pemberian MP-ASI
b. Mencatat hasil layanan dalam rekam medis dan formulir rawat jalan.
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan.
Hal-hal berikut penting untuk didokumentasikan, termasuk
diantaranya:
a. Jumlah kasus pasca rawat inap pada bayi gizi buruk usia < 6 bulan
dan balita gizi buruk usia > 6 bulan dengan berat badan < 4 kg yang
dirawat jalan:
1) Sembuh
2) Masih dirawat
3) Drop out
4) Meninggal
5) Pindah ke layanan rawat inap
6) Pindah ke layanan rawat jalan lain
a. Penyakit penyerta atau penyulit
b. Lama hari perawatan
c. Rata-rata kenaikan berat badan per hari atau per minggu
7. Pemantauan dan Supervisi Fasilitatif
8. Bagan Alur
Anamnesis riwayat
kesehatan balita

Pemeriksaan
penunjang sesuai
indikasi

Pemberian obat
sesuai hasil
pemeriksaan atau
lanjutan

Menghitung
kebutuhan gizi
Konseling gizi

Mencatat hasil
layanan dalam
rekam medis dan
formulir rawat
jalan
9. Unit Terkait 1. Program Gizi
2. Dokter Puskesmas
3. Program Promkes
4. Program KIA
10. Dokumen Terkait 1. Buku Register Posyandu
2. Buku KIA

11. Rekaman Historis Perubahan


NO Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlaku

Anda mungkin juga menyukai