Anda di halaman 1dari 2

PENETAPAN DAN KLASIFIKASI BALITA

GIZI BURUK DI FASILITAS


PELAYANAN KESEHATAN
No.Dokumen : 440/ /SOP-(UKP)/2022
SOP No. Revisi :
Tgl terbit :
Halaman :

PUSKESMAS EDDY WIMARHUM


PEMATANG NIP.197108151992031007
PANGGANG IV
1. Pengertian Penetapan dan klasifikasi balita gizi buruk adalah prosedur untuk
menetapkan balita dengan kategori gizi buruk berdasarkan klasifikasi yang
ditetapkan dalam standar antropometri anak
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menetapkan status gizi buruk pada balita berdasarkan
klasifikasi yang telah ditentukan
3. Kebijakan 1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. PMK No. 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi
3. PMK No. 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang
4. Referensi - Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Upaya
Perbaikan Gizi
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2019 Tentang
Penanggulangan Masalah Gizi Bagi Anak Akibat Penyakit
- Permenkes No 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
- Permenkes No 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
- Permenkes No 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak
5. Prosedur 1. Alat :
 Timbangan (Dacin atau baby scale)
 Alat Ukur Tinggi Badan (Microtoice)
 Pita Lila
 Buku KIA
2. Bahan :
 PMT pemulihan
 Oralit
6. Langkah-Langkah a. Petugas gizi melakukan anamnesa awal
b. Petugas gizi melakukan pengukuran antropometri
c. Petugas gizi mengklasifikasi status gizi sesuai hasil antropometri anak
d. Petugas gizi dibantu dokter/bidan/perawat melakukan pemeriksaan fisik
klinis untuk mengetahui ada atau tidaknya komplikasi medis pada balita
e. Melakukan rujukan rawat inap jika balita terdapat komplikasi medis
f. Melakukan pemeriksaan lengkap dan pemantauan rutin pada balita yang
tidak mengalami komplikasi medis
g. Pencatatan di buku register.
7. Bagan Alur
Petugas gizi melakukan anamnesa awal

Petugas gizi melakukan pengukuran antropometri

Petugas gizi mengklasifikasi status gizi sesuai hasil


antropometri anak

Petugas gizi dibantu dokter/bidan/perawat melakukan


pemeriksaan fisik klinis untuk mengetahui ada atau
tidaknya komplikasi medis pada balita

Melakukan rujukan rawat inap jika balita terdapat


komplikasi medis

Melakukan pemeriksaan lengkap dan pemantauan rutin


pada balita yang tidak mengalami komplikasi medis

Petugas gizi melakukan anamnesa awal

8. Unit Terkait 1.Dokter Puskesmas


2.Program MTBS
3.Program KIA / KB
4.Program Gizi
5.Program P2M
9. Dokumen Terkait 1. Buku KIA
2. Buku Register Gizi

10. Rekaman Historis Perubahan

NO Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai


diberlaku

Anda mungkin juga menyukai