Anda di halaman 1dari 7

SOP PENETAPAN DAN

KLASIFIKASI GIZI BURUK

No. Dok :/SOP/PL//2022

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:

Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
Mangngi Rihi Rona, A.Md.Kep
LEDEUNU NIP. 19810321 200604 1 021

1. Pengertian Pedoman yang ditetapkan untuk melakukan kegiatan


tatalaksana gizi buruk pada balita di layanan rawat jalan
UPTD Puskesmas Ledeunu

2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melakukan tatalasana balita


gizi buruk di layanan rawat inap UPTD Puskesmas
Ledeunu

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas /SK/PL/ /2022 Tentang


Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Ledeunu

4. Referensi Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada


Balita

5. Langkah - a. Persiapan alat dan bahan:


langkah a. Alat antropometri (alat timbang berat
badan seperti timbangan digital anak dan
bayi, alat ukur panjang atau tinggi badan
seperti papan ukur panjang atau tinggi
badan (length/ height board) dan Pita
LiLA) sesuai standar.
b. Tabel Z-skor sederhana (mengacu pada
tabel dan grafik dalam Permenkes Nomor
2 Tahun 2020 tentang Standar
Antropometri Anak) atau perangkat lunak
(software) penghitung Z-skor (WHO
Anthro).
c. Kartu Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS).
d. Formulir pasien, formulir rujukan,
formulir pencatatan dan pelaporan.
e. Bagan protokol tata laksana
kegawatandaruratan atau komplikasi
medis, alat bantu kerja (job aids) lainnya,
seperti tabel F75 dan F100.
f. Bahan untuk membuat F75, F100 atau
formula untuk gizi buruk lainnya.
g. Home economic set (alat untuk mengolah
dan menyajikan F100, seperti gelas ukur,
kompor, panci, sendok makan, piring,
mangkok, gelas dan penutupnya, dll).
h. Obat-obatan seperti antibiotika, mineral
mix, ReSoMal, obat cacing dan vitamin
sesuai protokol.
i. Formulir pasien, formulir rujukan,
formulir pencatatan dan pelaporan.
2. Petugas yang melaksanakan adalah Tim Asuhan
Gizi, yaitu:
a. Dokter terlatih;
b. Perawat/bidan terlatih;
c, Petugas Gizi terlatih;
d. Analis Laboratorium;
e. Apoteker/Asisten Apoteker.
3. Langkah-langkah
b. Petugas mempersilahkan pasien dan keluarga
untuk duduk.
c. Petugas segera melakukan pemeriksaan kondisi
umum:
1. Bila ADA kegawatdaruratan atau komplikasi
medis, maka segera tangani sesuai
kegawatdaruratan atau komplikasi medis yang
ditemui. Lakukan persiapan rujukan dari poli
MTBS ke ruang rawat inap (bila Puskesmas
Perawatan) atau ke fasilitas pelayanan
kesehatan dengan perawatan (Puskesmas
Perawatan atau Rumah Sakit). Konfirmasi status
gizi balita dilakukan setelah kondisi stabil.
2. Bila tidak ada kegawat daruratan medis, Petugas
menjelaskan maksud dan prosedur tindakan
dan melanjutkan ke langkah berikutnya.
d. Petugas menyiapkan alat dan bahan
e. Petugas mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun.
f. Petugas melakukan anamnesis riwayat
kesehatan balita meliputi:
1. Riwayat kelahiran
2. Riwayat Imunisasi
3. Riwayat menyusui dan makan, termasuk
nafsu makan, makanan terakhir (jenis,
jumlah)
4. Riwayat penyakit
5. Riwayat penyakit keluarga
g. Petugas melakukan pemeriksaan fisik secara
umum dan khusus
1. Pemeriksaan fisik umum meliputi
kesadaran, suhu tubuh, pernapasan, dan
nadi
2. Pemeriksaan fisik khusus seperti tercatum
pada formulir MTBS.
3. Petugas melakukan pemeriksaan
antropometri, pemeriksaan pitting edema
bilateral dan melakukan tes nafsu makan.
h. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
sesuai indikasi, yaitu:
1. Gula darah
2. Hemoglobin
3. Pemeriksaan feses (telur cacing)
4. BTA, rontgen, uji tuberculin
i. Tentukan status gizi balita berdasarkan Z-skor
BB/PB atau BB/TB), LiLa (balita usia 6-59
bulan) dan adanya pitting edema bilateral.
j. Diagnosa dan Pelayanan Gizi Buruk terbagi
menjadi:
1. Balita gizi buruk usia 6-59 bulan dengan
komplikasi medis (anoreksia, demam
tinggi, dehindrasi (muntah-muntah,
diare), letargis, pneumonia berat, anemia
berat) dirujuk ke rawat inap. Bayi gizi
buruk usia < 6 bulan dan balita gizi
buruk usia ≥ 6 bulan dengan berat badan
< 4 kg dirujuk ke rumah sakit.
2. Balita gizi buruk usia 6-59 bulan tanpa
komplikasi medis diberikan tata laksana
gizi buruk di layanan rawat jalan.

l. Bayi atau balita gizi buruk yang dikategorikan


untuk tatalaksana rawat inap, ditatalaksanan
sesuai dengan lampiran 1.

j. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan


1. Bagan Alur
Petugas mempersilahkan pasien
dan keluarga untuk duduk.

Petugas segera melakukan pemeriksaan kondisi


umum

Bila ADA kegawatdaruratan tidak ada kegawat daruratan


atau komplikasi medis, maka medis, Petugas menjelaskan
segera tangani sesuai maksud dan prosedur
kegawatdaruratan tindakan

Petugas menyiapkan alat dan bahan

Petugas mencuci tangan dengan air bersih


dan sabun.

Petugas melakukan anamnesis kepada pasien/orang


tua/keluarga

Petugas melakukan pemeriksaan fisik secara umum


dan khusus

Petugas melakukan pemeriksaan penunjang sesuai


indikasi,

Penentuan status gizi balita

Diagnosa gizi balita dan tatalaksana Gizi Buruk

Balita gizi buruk usia 6-59 Balita gizi buruk usia 6-


bulan dengan komplikasi, 59 bulan tanpa
bagi gizi buruk usua < 6 komplikasi medis di tata
bulan, atau bayi/balita laksana gizi buruk di
gizi buruk dengan bb < 4 layanan rawat jalan.
2. Hal-hal yang - Nafsu makan pasien
perlu di - TTV dan keadaan umum pasien
perhatikan - Informasi tentang aturan minum obat setelah
pulang
- Informasi tentang waktu kontrol pasien dan umpan
balik rujukan

3. Unit terkait 1. IGD


2. Poli Umum
3. Poli MTBS/MTBM

4. Dokumen  Formulir MTBS


Terkait  Resep Obat Pulang
 Form rujuk pasien
 Form inform consent
 Form Resume Medis

5. Rekaman
Historis
No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan
diubah diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai