Anda di halaman 1dari 7

SOP TATA LAKSANA BALITA

GIZI BURUK USIA 6-59 BULAN


DI LAYANAN RAWAT INAP

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
Mangngi Rihi Rona, A.Md.Kep
Ledeunu
NIP. 19810321 200604 1 021

1. Pengertian Pedoman yang ditetapkan untuk melakukan kegiatan


tatalaksana gizi buruk pada balita di layanan rawat jalan
UPTD Puskesmas Ledeunu

2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melakukan tatalasana balita


gizi buruk di layanan rawat inap UPTD Puskesmas Ledeunu

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas /SK/PL/ /2023 Tentang


Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Ledeunu

4. Referensi Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada


Balita

5. Langkah - 1. Persiapan alat dan bahan:


langkah a. Alat antropometri (alat timbang berat badan seperti
timbangan digital anak dan bayi, alat ukur panjang
atau tinggi badan seperti papan ukur panjang atau
tinggi badan (length/ height board) dan Pita LiLA)
sesuai standar.
b. Tabel Z-skor sederhana (mengacu pada tabel dan
grafik dalam Permenkes Nomor 2 Tahun 2020
tentang Standar Antropometri Anak) atau
perangkat lunak (software) penghitung Z-skor
(WHO Anthro).
c. Kartu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
d. Formulir pasien, formulir rujukan, formulir
pencatatan dan pelaporan.
e. Bagan protokol tata laksana kegawatandaruratan
atau komplikasi medis, alat bantu kerja (job aids)
lainnya, seperti tabel F75 dan F100.
f. Bahan untuk membuat F75, F100 atau formula
untuk gizi buruk lainnya.
g. Home economic set (alat untuk mengolah dan
menyajikan F100, seperti gelas ukur, kompor,
panci, sendok makan, piring, mangkok, gelas dan
penutupnya, dll).
h. Obat-obatan seperti antibiotika, mineral mix,
ReSoMal, obat cacing dan vitamin sesuai protokol.
i. Formulir pasien, formulir rujukan, formulir
pencatatan dan pelaporan.
j. Bagan protokol tata laksana kegawata daruratan
atau komplikasi medis, alat bantu kerja (job aids)
lainnya, seperti tabel F75 dan F100
2. Petugas yang melaksanakan adalah Tim Asuhan Gizi,
yaitu:
a. Dokter;
b. Perawat/bidan terlatih;
c, Petugas Gizi Puskesmas;
d. Analis Laboratorium;
e. Apoteker/Asisten Apoteker.
3. Langkah-langkah
a. Petugas mempersilahkan pasien dan keluarg
untuk duduk.
b. Petugas segera melakukan pemeriksaan kondisi
umum:
1. Bila ADA kegawatdaruratan atau komplikasi
medis, maka segera tangani sesuai
kegawatdaruratan atau komplikasi medis yang
ditemui. Lakukan persiapan rujukan dari poli
MTBS ke ruang rawat inap (bila Puskesmas
Perawatan) atau ke fasilitas pelayanan kesehatan
dengan perawatan (Puskesmas Perawatan atau
Rumah Sakit). Konfirmasi status gizi balita
dilakukan setelah kondisi stabil.
2. Bila tidak ada kegawat daruratan medis, Petugas
menjelaskan maksud dan prosedur tindakan dan
melanjutkan ke langkah berikutnya.
c. Petugas menjelaskan maksud dan prosedur pelayanan
rawat inap bagi orang tua/ keluarga pasien
d. Pasien mencuci tangan dan mempersiapkan alat dan
bahan yang diperlukan dalam pemeriksaan kondisi
klinis pasien
e. Petugas melakukan anamnesis singkat terhadap
pasien/ orang tua / keluarga pasien meliputi identitas,
riwayat sakit, riwayat makan, riwayat persalinan,
riwayat imunisasi, riwayat pengobatan
f. Petugas melakukan pemeriksaan fisik secara umum
dan khusus
1. Pemeriksaan fisik umum meliputi kesadaran,
suhu tubuh, pernapasan, dan nadi
2. Pemeriksaan fisik khusus seperti tercatum
pada formulir MTBS.
3. Petugas melakukan pemeriksaan
antropometri, pemeriksaan pitting edema
bilateral dan melakukan tes nafsu makan.
g. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang sesuai
indikasi, yaitu:
1. Gula darah
2. Hemoglobin
3. Pemeriksaan feses (telur cacing)
4. BTA, rontgen, uji tuberculin
h. Petugas Tentukan status gizi balita berdasarkan Z-skor
BB/PB atau BB/TB), LiLa (balita usia 6-59 bulan) dan
adanya pitting edema bilateral.
i. Diagnosa dan Pelayanan Gizi Buruk terbagi
menjadi:
1. Balita gizi buruk usia 6-59 bulan dengan
komplikasi medis dirujuk ke rawat inap.
Bayi gizi buruk usia < 6 bulan dan balita
gizi buruk usia ≥ 6 bulan dengan berat
badan < 4 kg dirujuk ke rumah sakit.
2. Balita gizi buruk usia 6-59 bulan tanpa
komplikasi medis diberikan tata laksana gizi
buruk di layanan rawat jalan.
j. Bila pasien didignosa dalam sebagai pasien gizi buruk
yang memerlukan rawat inap maka dilakukan
tatalaksana sesuai lampiran 1.
k.Petugas Petugas melakukan informed consent bila
dalam tata laksana diperlukan tindakan medis
l. Bila terdapat tindakan yang tidak dapat dilakukan di
Puskesmas seperti Transfusi darah, maka pasien di
rujuk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut.
m. Petugas menilai kriteria keluar dari layanan rawat inap
ke rawat jalan dan kriteria sembuh
n. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
1. Bagan Alur
Petugas mempersilahkan pasien dan
keluarga untuk duduk.

Petugas segera melakukan pemeriksaan kondisi


umum

Bila ADA kegawatdaruratan tidak ada kegawat daruratan


atau komplikasi medis, maka medis, Petugas menjelaskan
segera tangani sesuai maksud dan prosedur
kegawatdaruratan tindakan

Petugas menyiapkan alat dan bahan

Petugas mencuci tangan dengan air bersih


dan sabun.

Petugas melakukan anamnesis kepada pasien/orang


tua/keluarga

Petugas melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan


khusus

Petugas melakukan pemeriksaan penunjang sesuai


indikasi,

Penentuan status gizi balita

Diagnosa gizi balita dan tatalaksana Gizi Buruk

Balita gizi buruk usia 6-59 Balita gizi buruk usia 6-


bulan dengan komplikasi, 59 bulan tanpa
bagi gizi buruk usua < 6 komplikasi medis di tata
bulan, atau bayi/balita laksana gizi buruk di
gizi buruk dengan bb < 4 layanan rawat jalan.
Kg, di rawat inap
2. Hal-hal yang - Nafsu makan pasien
perlu di - TTV dan keadaan umum pasien
perhatikan - Informasi tentang aturan minum F75 dan F100
- Informasi aturan mimum obat lain yang diresepkan

3. Unit terkait 1. IGD


2. Poli Umum
3. Poli MTBS/MTBM

4. Dokumen  Formulir MTBS


Terkait  Form rujuk pasien
 Form inform consent
 Form Resume Medis

5. Rekaman
Historis
No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan
diubah diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai