Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP


PADA BAYI USIA <6 BULAN DAN BALITA USIA > 6
BULAN DENGAN BB <4 Kg DILAYANAN RAWAT
JALAN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman : 0/0

UPTD ELDAWATI, Am.Keb


PUSKESMAS
NIP.19751219200604
SUO-SUO 2007
1. Pendahulu Tenaga kesehatan (Tim Asuhan Gizi) difasilitas kesehatan akan melakukan
an perawatan pada bayi gizi buruk usia <6 bulan dan balita usia >6 bulan dengan
berat badan <4 kg pasca rawat inap difasilitas kesehatan
2. Tujuan 1. Tenaga kesehatan (Tim Asuhan Gizi) mampu melakukan perawatan
pada bayi gizi buruk pasca rawat inap secara cepat dan tepat dengan 10
langkah tata laksana gizi buruk
2. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) mampu melakukan perencaan,
persiapan logistik, pemantauana dan evaluasi menejemen layanan rawat
jalan

3. Kebijakan

4. Referensi - Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


- Undang- Undang nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat
- Peraturan Menteri Desa, Pembangunan daerah tertinggal dan
transmigrasi nomor 19 tahun 2017 tentang penggunaan dana desa
5. Prosedur/ 1. Persiapan Alatdan bahan
langkah - a. Alat Timbang Berat Badan, seperti timbangan digital anak dan bayi
langkah b. Alat ukur Panjang Atau Tinggi Badan seperti papan ukur panjang
atau tinggi badan (Length/Height Board)
c. Pita Lingkar Lengan Atas (LILA)
d. Tabel Z-Skor Sederhana (Mengacu pada tabel dan garfik dalam
peraturan menteri kesehatan nomor 2 tahun 2020 tentang standar
antropometri anak) atau perangkat lunak ( Softwere ) Penghitung Z-
Skor (WHO Antro)
e. Kartu Menejemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
f. Bahan Untuk Tes Nafsu Makan sesuai pedoman
g. Bahan F-100 atau Formula Untuk gizi Buruk Lainnya
h. Obat-Obatan Seperti antibiotika, obat cacing dan vitamin sesuai
protokol
i. Home Economic Set ( Alat untuk mengolah dan menyajikan F.100,
Seperti Gelas Ukur, Kompor, Panci, Sendok Makan, Piring,
Mangkok, Gelas dan Penutupnya,dll)
j. Formulir Pasien, Formulir Rujukan, Formulir Pencatatan dan
Pelaporan
k. Bagan protokol tata laksana gizi buruk rawat jalan

2. Petugas yang melaksanakan


a. Dokter
b. Bidan yang terlatih
c. Perawat
d. Bidan

3. Langkah-langkah
a. Melakukan anamnesis riwayat kesehatan balita meliputi riwayat
kelahiran,imunisasi, pemberian ASI dan makan (termasuk tes nafsu
makan) penyakit,dan riwayat keluarga
b. Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan khusus meliputi
kesadaran,suhu tubuh,BB,TB dll
c. melakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi
d. Melakukan pemberian obat sesuai hasil pemeriksaan
- pemberian antibiotik merupakan lanjutan dari pengobatan sebelumnya
dirawat inap
- parasetamol hanya diberikan pada demam lebih dari 38*C
- vitamin dan zat gizi mikro sesuai 10 langkah tata laksana gizi buruk
e. Menghitung kebutuhan gizi bayi (energi, kalori, protein, lemak,dll)
f. Melakukan konseling gizi kepada pengasuh tentang cara
pembuatan F100,cara pemberian F100, Akses mendapatkan F100
g. Melakukan pencatatan dan pelaporan jumlah kasus pasca rawat
inap pada kasus yang dirawat jalan yang meliputi sembuh, masih
dirawat, drop out, meninggal, pindah kelayanan rawat inap atau
pindah kelayanan rawat jalan. penyakit penyerta atau penyulit lama
hari perawatan dan rata rata kenaiakan berat badan perhari atau
perminggu
h. kegiatan pemantauan meliputi beberapa hal yang perlu dipantau
1. efektifitas alur pelayanan/ pemeriksaan balita difasilitas
pelayanan kesehatan
2. pelaksanaan 10 langkah tata laksana gizi buruk dilayanan rawat
jalan
3. kualitas tata laksana balita gizi buruk dilayanan rawat jalan
4. logistik (alat antropometri, tabel z-skor dll)
5. kasus relaps dan penyebabnya
6. kematian kasus gizi buruk, waktu dan penyebabnya
7. penyebab drop out(pulang paksa dan tidak sembuh)

6 Diagram Alir MULAI

Melakukan anamnesis riwayat kesehatan balita


Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan khusus
meliputi kesadaran,suhu tubuh,BB,TB dll

melakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi,


Melakukan pemberian obat sesuai hasil pemeriksaan
dan menghitung kebutuhan energi

Melakukan pencatatan dan pelaporan jumlah kasus pasca


rawat inap pada kasus yang dirawat jalankomplikasi harus
dirawat jalan

egiatan pemantauan meliputi beberapa hal yang perlu


dipantau

1. efektifitas alur pelayanan/ pemeriksaan balita


difasilitas pelayanan kesehatan
2. pelaksanaan 10 langkah tata laksana gizi buruk
dilayanan rawat jalan
3. kualitas tata laksana balita gizi buruk dilayanan rawat
jalan
4. logistik (alat antropometri, tabel z-skor dll)
5. kasus relaps dan penyebabnya
6. kematian kasus gizi buruk, waktu dan penyebabnya
7. penyebab drop out(pulang paksa dan tidak sembuh)

AKHIR

7. Unit Terkait POLI KIA/GIZI

Anda mungkin juga menyukai