Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR PENETAPAN DAN


KLASIFIKASI BALITA GIZI
BURUK DI FASYANKES
S No. :
O Dokumen
P No. Revisi :
Tanggal :
DINKES KAB. Terbit PUSKESMAS
REJANG Halaman : 1-2 PERAWATAN KEPALA
LEBONG CURUP

Kepala
Puskesmas
Perawatan
Kepala Curup EMLAN ROSYADI,SKM
NIP. 197602202000121002
1. Pengertian Penetapan dan klasifikasi balita gizi buruk adalah prosedur untuk
menetapkan seorang balita berkategori gizi buruk berdasarkan
klasifikasi yang ditetapkan PERMENKES RI NO.2 TAHUN 2020
tentang standar antropometri anak.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menetapkan status gizi buruk pada balita
berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kepala Curup No.800/ /PKM-KPC/SEKRE
tentang penetapan dan klasifikasi balita gizi buruk di fasyankes.
4. Referensi 1. Buku pedoman kerja bagi Tenaga Pelaksana Gizi (TPG)
Puskesmas
2. PERMENKES RI NO.2 TAHUN 2020 tentang standar
antropometri anak
3. Permenkes No.29 Tahun 2019 tentang penanggulangan masalah
gizi anak akibat penyakit
4. Permenkes RI No.25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak
5. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Langkah - Pelaksanaan Tindakan :
1. Petugas melakukan anamnesa awal, melakukan pengukuran
langkah
antropometri (menimbang BB, mengukur PB/TB dan mengukur
LILA)
2. Petugas mengklasifikasikan status gizi anak berdasarkan
PERMENKES RI NO.2 TAHUN 2020 tentang standar
antropometri anak, sesuai hasil antropometri anak.
3. Petugas dibantu Dokter/Bidan/Perawat melakukan pemeriksaan
fisik klinis untuk mengetahui ada atau tidaknya komplikasi
medis pada balita
4. Jika balita ada kompilkasi medis maka harus segera dirujuk dari
Poli MTBS ke ruang rawat inap.
5. Jika balita tidak ada mengalami komplikasi medis, maka hanya
dilakukan pemeriksaan lengkap dan pemantauan rutin.

1
6. Unit terkait 1. Petugas Gizi
2. Bidan Desa
3. Perawat
4. Dokter

Anda mungkin juga menyukai