No Dok : SOP No.Revisi : Puskesmas T.Tangan Tanggal Terbit :
Batang Bulu Halaman :
R.M.Daud Daulay Nip 19650302 199803 1 002 1.Pengertian a.Pemberian vitamin A adalah Proses pemberian kapsul vitamin A secara oral pada bayi (6-11 bulan)dengan dosis 100.000UI dan anak balita maupun ibu nifas dengan dosis 200.000 UI b.Distribusi untuk bayi dan balita dilakukan 2x dalam setahun yaitu pada bulan februari dan agustus,sedangkan untuk ibu nifas diberikan sesaat setelah melahirkan dan 24 jam setelah melahirkan oleh bidan 2.Tujuan Sebagai Acuan pelaksanaan distribusi Vitamin A agar dapat terlaksana dengan efektif dan semua bayi 6-11 bulan,anak balita dan ibu nifas di puskesmas Batang Bulu mendapat kapsul Vitamin A 3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batang Bulu Nomor : / / / Tentang Jenis Pelayanan Yang Ada di Puskesmas Batang Bulu 4.Referensi a.Buku pedoman pelayanan gizi puskesmas b.Buku pedoman Distribusi Vitamin A 5.Alat dan 1.Alat Bahan Alat Tulis 2.Bahan a.Kapsul Vitamin A b.Data Sasaran bayi,balita,nifas yang mendapat kapsul vitamin A 6.Prosedur a. Menentukan Umur Balita b. Kapsul Vitamin A warna biru untuk usia 6-11 bulan c. Kapsul Vitamin A warna merah 12-60 bulan d. Gunting Ujung kapsul e. Keluarkan isi kapsul dengan memencet kapsul sampai semua isinya masuk kemulut anak
7.Unit Terkait Poli umum (Dokter Puskesmas)
Poli KIA 8.Dokumen Kms balita Terkait 9.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgal Mulai diberlakukan Histori \ PENATALAKSANAAN DIET BALITA GIZI BURUK No Dok : SOP No.Revisi : Puskesmas T.Tangan Tanggal Terbit :
Batang Bulu Halaman :
R.M.Daud Daulay Nip 19650302 199803 1 002 1.Pengertian Tatalaksana untuk pasien khususnya balita yang mengalami keadaan gizi buruk terlihat pada KMS berat badannya berada pada garis merah (BGM) atau secara klinis menunjukkan tanda-tanda kwashiorkor atau marasmus 2.Tujuan 1. Orang tua balita / pengasuh memahami cara pemberian makanan pada anak gizi buruk 2. Orang tua balita / pengasuh memahami jumlah dan jenis makanan sehari yang harus diberikan kepada balita gizi buruk 3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batang Bulu Nomor : / / / Tentang Jenis Pelayanan Yang Ada di Puskesmas Batang Bulu 4.Referensi Gizi dn Dietetika, oleh Joan Webster-Gandy, tahun 2014 Ilmu Gizi untuk Praktisi Kesehatan, oleh Ayu Bulan. F tahun 2013 Gizi Terapan oleh Dr. Ari Istiany tahun 2014 Pedoman Gizi Pengkajian dan Dokumentasi oleh J.C Morris 5.Alat dan Timbangan bayi Bahan Timbangan injak Meteran / alat ukur tinggi badan atau panjang badan Leaflet makanan seimbang untuk baduta Leaflet rehabilitasi gizi buruk pada anak balita Food model KMS ( Kartu Menuju Sehat ) Pedoman tatalaksana KEP pada anak di Puskesmas dan Rumah tangga Penuntun diit anak Formulir anamnesa diet Kartu status unit pelayanan gizi Tabel Z.Score ( BB / U, TB / U, TB / BB ) 6.Prosedur f. Baca hasil penimbangan berat badan dan membaca KMS ( jika ada ) g. Timbang ulang berat badan balita .... ( Kg ) h. Ukur tinggi / panjang badan balita ..... ( cm ) i. Menentukan status gizi balita 1).Indikator BB / U → Hasil : Gizi bail / kurang / buruk / lebih 2).Indikator TB / BB → Hasil: Normal, kurus, kurus sekali 3).Indikator TB / U → Hasil : Normal, pendek, tinggi j. Jelaskan hasil status gizi balita berdasarkan indikator BB / U, TB / BB dan TB / U k. Lakukan anamnesa diet meliputi : - Recal makan 1 x 24 jam ( Hari kemarin mulai pagi sampai malam ) - Pola kebiasaan makan - Menghitung jumlah intake makanan dari hasil recal l. Jelaskan hasil anamnesa diet berdasarkan 1) Hasil perhitungan intake makanan recall ( Cukup, kurang, lebih ) 2) Pola kebiasaan makan pasien ( Baik, kurang, Tidak baik ) m.Jelaskan isi leaflet rehabilitasi gizi buruk pada anamnesa balita 1) Pengertian status gizi buruk pada balita 2) Penyebab timbulnya gizi buruk 3) Akibat gizi buruk pada balita i. Menghitung kebutuhan zat gizi balita dalam sehari berdasarkan keadaan balita 1) Kalori : 100 kkal/kgbb/hr : masa stabilisasi 2) Protein : 1 – 1,5 gr/kgbb/hr : masa stabilisasi Masa ini dilaksanakan di rumah sakit saat anak dirawat 3) Kalori : 150 kkal/kgbb/hr : masa transisi 4) Protein : 2 - 3 gr/kgbb/hr : masa transisi Masa ini biasanya anak dengan nafsu makan kurang, bentuk makanan lunak / makanan keluarga 5) Kalori : 150 – 200 kkal/kgbb/hr : masa rehabilitasi 6) Protein : 4 - 6 gr/kgbb/hr : masa rehabilitasi Masa rehabilitasi anak dapat diberikan makanan bentuk padat 7) Kalori : 110 - 1200 kkal/kgbb/hr 8) Protein : 1 - 2 gr/kgbb/hr Jika anak sudah berubah menjadi status gizi kurang j. Konversikan kebutuhan zat gizi dalammenu sehari ( Pagi, selingan, siang, selingan, sore / malam ) dan jelaskan dengan menggunakan : - Alat peraga food model - Mengisi dengan jelas URT ( Ukuran Rumah Tangga ) atau gram k. Tanyakan kembali apakah orang tua balita sudah memahami penjelasan – penjelasan diet balita gizi buruk I. Merujuk balita gizi buruk ke dokter umum / dokter spesialis anak dengan kriteria sebagai berikut : 1) Status balita gizi burukmenurut indikator : BB / U : Buruk TB / BB : Kurus 2) Dengan disertai penyakit penyerta dilihat secara subyektif 3) Berat badan tidak naik dalam 2 bulan terakhir 7.Unit Terkait Poli umum (Dokter Puskesmas) Poli KIA 8.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgal Mulai diberlakukan Histori SURVAILAN PELACAKAN GIZI BURUK No Dok : SOP No.Revisi : Puskesmas T.Tangan Tanggal Terbit :
Batang Bulu Halaman :
R.M.Daud Daulay Nip 19650302 199803 1 002 1.Pengertian Rangkaian kegiatan penyelidikan atau investigasi terhadap faktor resiko terjadinya gizi buruk dan penemuan kasus balita gizi buruk 2.Tujuan 3. Orang tua balita / pengasuh memahami cara pemberian makanan pada anak gizi buruk 4. Orang tua balita / pengasuh memahami jumlah dan jenis makanan sehari yang harus diberikan kepada balita gizi buruk 3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batang Bulu Nomor : / / / Tentang Jenis Pelayanan Yang Ada di Puskesmas Batang Bulu 4.Referensi Gizi dn Dietetika, oleh Joan Webster-Gandy, tahun 2014 Ilmu Gizi untuk Praktisi Kesehatan, oleh Ayu Bulan. F tahun 2013 Gizi Terapan oleh Dr. Ari Istiany tahun 2014 Pedoman Gizi Pengkajian dan Dokumentasi oleh J.C Morris 5.Alat dan Timbangan bayi Bahan Timbangan injak Meteran / alat ukur tinggi badan atau panjang badan Leaflet makanan seimbang untuk baduta Leaflet rehabilitasi gizi buruk pada anak balita Food model KMS ( Kartu Menuju Sehat ) Pedoman tatalaksana KEP pada anak di Puskesmas dan Rumah tangga Penuntun diit anak Formulir anamnesa diet Kartu status unit pelayanan gizi Tabel Z.Score ( BB / U, TB / U, TB / BB ) 6.Prosedur n. Baca hasil penimbangan berat badan dan membaca KMS ( jika ada ) o. Timbang ulang berat badan balita .... ( Kg ) p. Ukur tinggi / panjang badan balita ..... ( cm ) q. Menentukan status gizi balita 1).Indikator BB / U → Hasil : Gizi bail / kurang / buruk / lebih 2).Indikator TB / BB → Hasil: Normal, kurus, kurus sekali 3).Indikator TB / U → Hasil : Normal, pendek, tinggi r. Jelaskan hasil status gizi balita berdasarkan indikator BB / U, TB / BB dan TB / U s. Lakukan anamnesa diet meliputi : - Recal makan 1 x 24 jam ( Hari kemarin mulai pagi sampai malam ) - Pola kebiasaan makan - Menghitung jumlah intake makanan dari hasil recal t. Jelaskan hasil anamnesa diet berdasarkan 3) Hasil perhitungan intake makanan recall ( Cukup, kurang, lebih ) 4) Pola kebiasaan makan pasien ( Baik, kurang, Tidak baik ) u. Jelaskan isi leaflet rehabilitasi gizi buruk pada anamnesa balita 4) Pengertian status gizi buruk pada balita 5) Penyebab timbulnya gizi buruk 6) Akibat gizi buruk pada balita l. Menghitung kebutuhan zat gizi balita dalam sehari berdasarkan keadaan balita 1) Kalori : 100 kkal/kgbb/hr : masa stabilisasi 2) Protein : 1 – 1,5 gr/kgbb/hr : masa stabilisasi Masa ini dilaksanakan di rumah sakit saat anak dirawat 3) Kalori : 150 kkal/kgbb/hr : masa transisi 4) Protein : 2 - 3 gr/kgbb/hr : masa transisi Masa ini biasanya anak dengan nafsu makan kurang, bentuk makanan lunak / makanan keluarga 5) Kalori : 150 – 200 kkal/kgbb/hr : masa rehabilitasi 6) Protein : 4 - 6 gr/kgbb/hr : masa rehabilitasi Masa rehabilitasi anak dapat diberikan makanan bentuk padat 7) Kalori : 110 - 1200 kkal/kgbb/hr 8) Protein : 1 - 2 gr/kgbb/hr Jika anak sudah berubah menjadi status gizi kurang m.Konversikan kebutuhan zat gizi dalammenu sehari ( Pagi, selingan, siang, selingan, sore / malam ) dan jelaskan dengan menggunakan : - Alat peraga food model - Mengisi dengan jelas URT ( Ukuran Rumah Tangga ) atau gram n. Tanyakan kembali apakah orang tua balita sudah memahami penjelasan – penjelasan diet balita gizi buruk I. Merujuk balita gizi buruk ke dokter umum / dokter spesialis anak dengan kriteria sebagai berikut : 4) Status balita gizi burukmenurut indikator : BB / U : Buruk TB / BB : Kurus 5) Dengan disertai penyakit penyerta dilihat secara subyektif 6) Berat badan tidak naik dalam 2 bulan terakhir 7.Unit Terkait Poli umum (Dokter Puskesmas) Poli KIA 8.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgal Mulai diberlakukan Histori
Sop Tata Laksana Gizi Buruk Pasca Rawat Inap Pada Bayi Usia 6 Bulan Dan Balita Usia 6 Bulan Dengan Berat Badan 4 KG Di Layanan Rawat Jalan Puskesmas Kota Fix