Langkah langkah :
Pasien datang :
- Periksa tanda bahaya dan tanda penting : Renjatan, letargis, muntah, diare atau
dehidrasi
Awal fase stabilisasi :
- Periksa : berat badan dan suhu tubuh (aksiler)
- Tindakan : beri oksigen pada renjatan, hangatkan tubuh, beri cairan dan makan
sesuai rencana I sampai V dan beri antibiotika sesuai umur
Lanjutan fase stabilisasi :
- Pemeriksaan laboratorium : kadar gula darah, hemoglobin & golongan darah
- Pemeriksaan fisik umum : Panjang badan/Tinggi badan, dada dan perut
- Pemeriksaan fisik khusus : mata, apakah ada campak, kulit
- Tindakan : Vit A, Asam Folat, Multivit tanpa Fe, pengobatan penyakit penyulit
dan stimulasi
Fase transisi :
- Pemeriksaan : berat badan
- Tindakan : makanan tumbuh kejar, multivitamin tanpa Fe,
persiapan ibu dan pemberian stimulasi
Fase rehabilitasi :
- Pemeriksaaan : monitoring tumbuh kembang
- Tindakan : Makanan tumbuh kejar, multivitamin dengan Fe dan stimulasi
TERAPI GIZI
PADA ANAK GIZI BURUK
Melalui 3 fase : fase stabilisasi, fase transisi dan fase rehabilitasi
Kebutuhan energi : 80 – 200 kkal/kgBB/hr
Kebutuhan protein : 1 – 4 gram/kgBB/hr
Pemberian suplemen vitamin dan mineral khusus, bila tidak ada diberikan
makanan sumber mineral tertentu
Jumlah cairan 130 – 200 ml/kgBB/hr bila edema berat cairan yang diberikan
100 ml/kgBB/hr
Pemberian dapat per oral atau melalui pipa nasogastrik (NGT)
Porsi makanan kecil dengan frekuensi makanan sering
Makanan fase stabilisasi harus hipoosmolar, rendah laktosa dan rendah serat.
ASI diteruskan sampai usia 2 th
Makanan padat diberikan pada fase rehabilitasi dan berdasarkan berat badan,
yaitu: BB <7 kg diberi makanan bayi, BB > 7 kg diberi makanan usia balita