Anda di halaman 1dari 7

GIZI

No. Dokumen : :
:……../SOP/5.1.1.3./UKM/JLP/2018
No. Revisi :-
SOP Tgl Terbit : 3 Januari 2018
Halaman :1/7

1. TUJUAN
Prosedur Program dan Pelayanan Gizi ini bertujuan untuk menciptakan sistem program
dan pelayanan gizi di Puskesmas Perawatan Mekarsari dengan memperhatikan
berbagai aspek gizi, penyakit dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh untuk
meningkatkan dan mengembangkan mutu pelayanan gizi di Puskesmas Perawatan
Mekarsari.

2. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup prosedur ini mengatur :
2.1. Pelayanan konsultasi gizi / asuhan gizi pasien rawat jalan
2.2. Pelayanan konsultasi gizi rawat jalan
2.3. Pelaksanaan Program Penanggulangan Balita Kurang Energi dan Protein
2.4. Pelaksanaan Program Penanggulangan Masalah Kurang Vitamin A
2.5. Pelaksanaan Program Penanggulangan Masalah Anemia Gizi Besi

3. REFERENSI
3.1 Buku Penuntun Diet , Bagian Gizi RS. Dr. Cipto Mangunkusumo dan Persatuan
Ahli Gizi Indonesia, Jakarta, 2000.
3.2 Pedoman pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi , Departemen Kesehatan RI
dengan UNICEF dan Helen Keller International, 1993.
3.3 Buku Pedoman Pelaksanaan Pojok Gizi (Pozi) di Puskesmas, Departemen
Kesehatan RI, 1997.
3.4 Buku pedoman Pemberian Tablet Besi-Folat dan Sirup Besi Bagi Petugas,
Departemen Kesehatan RI , 1999.
3.5 Klasifikasi Status Gizi Anak bawah Lima Tahun (BALITA), Kepmenkes Nomor
920/Menkes/SK/VII/2002
3.6 Panduan Praktis 13 Keadaan yang Perlu Dikenali dan Diatasi Dalam Keluarga,
Dinkes Prov Kalsel, 2001
3.7 Pedoman Penggunaan lat ukur lingkar Lenan Atas (Lila) Pada Wanita Usia Subur,
Depkes, 1999
3.8 Program Penanggulangan Anemia Gizi pada Wanita Usia Subur (WUS), Direktorat
Gizi Masyarakat Depkes RI, 2003
3.9 Buku Bagan Tata Laksana Anak Gizi Buruk Buku I, Depkes RI, 2007
3.10 Buku Bagan Tata Laksana Anak Gizi Buruk Buku II, Depkes RI, 2007
3.11 Modul Pelatihan Perbaikan Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Kerjasama Antara
Badan Ketahanan Pangan dan Food and Argriculture Orgnization of The united
Nation, 2006

4. DEFINISI
4.1 Antropometri adalah indikator untuk menentukan Status Gizi (tinggi/panjang
badan dan berat badan serta lingkar lengan atas (LILA) khusus untuk ibu hamil)
perorangan maupun masyarakat
4.2 Konseling gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi 2 (dua)
arah untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap, dan prilaku
sehingga membantu pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi
4.3 Pelayanan gizi adalah rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan di
puskesmas untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien
4.4 Terapi diet adalah pelayanan dietetik yang merupakan bagian dari terapi gizi
4.5 Klinik Gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai Pelayanan gizi adalah
rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan di puskesmas untuk
memenuhi kebutuhan gizi pasien
4.6 Kurang energi protein adalah keadaan karena kurang energy dan protein yang
tinggi
4.7 Anemia Gizi Besi adalah keadaan dimana kadar hemoglobin sel darah merah
dibawah batas-batas normal
4.8 PSG adalah sebuah program pemantauan status gizi pada balita di posyandu
dengan tujuan untuk memaparkan keadaan gizi masyarakat daerah tertentu yang
diwakili dengan keadaan gizi pada balita

5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Petugas Gizi bertanggung jawab atas seluruh proses kegiatan program dan
pelayanan gizi
5.2. Kader bertanggung jawab atas seluruh proses kegiatan pelayanan program
perbaikan gizi masyarakat di wilayah Desa

6. KETENTUAN UMUM
6.1. Kapsul Vitamin A diberikan pada bulan Febuari dan Agustus tiap tahun,
diberikan kepada balita di posyandu dan di Puskesmas
A. Pada bayi umur 6-11 bulan diberi kapsul Vitamin A biru 100.000 IU
B. Pada balita umur 12 – 59 bulan diberi kapsul Vitamin A merah 200.000 IU
6.2. Kapsul Vitamin A Ibu Nifas diberikan kepada ibu nifas baru (1 sampai dengan 2
hari pertama) 2 kapsul 200.000 IU 1x 24 jam pertama setelah melahirkan dan 1
kapsul 200.000 IU setelah 2x 24 jam pertama
6.3. Sasaran Pemberian Tablet tambah darah (Fe)
A. Pada ibu hamil, 90 tablet selama masa kehamilan
B. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
 Fe I jika pemberian tablet tambah darah tersebut adalah pemberian
pertama selama masa kehamilan tersebut pada trimester I
 Fe II jika pemberian tablet tambah darah tersebut adalah pemberian
kedua selama masa kehamilan tersebut pada trimester II
 Fe III jika pemberian tablet tambah darah tersebut adalah pemberian
ketiga selama masa kehamilan tersebut trimester III
6.4. Penentuan status gizi berdasarkan indikator berat badan menurut umur (BB/U),
berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dan tinggi badan menurut umur
(TB/U) berdasarkan standart Z score
6.5. Penatalaksanaan Penanggulangan balita KEP berdasarkan data Pemantauan
Balita KEP bulanan dengan ketentuan sbb :
A. Digunakan indikator berat badan menurut tinggi badan (BB/ TB) dan berat
badan menurut umur (BB / U)
B. Status gizi yang direkap adalah balita dibawah garis merah (BGM)

7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Pelaksanaan Penanggulangan Masalah Kurang Energi dan Protein (KEP) Balita
7.1.1. Pemantauan Status Gizi Balita
A. Persiapan data melalui Form Pemetaan Status Gizi Balita dan
piranti ukur oleh petugas gizi, antara lain :
 Form Pemetaan Status Gizi Balita
 Timbangan Injak / timbangan bayi / dacin
 Pengukur panjang badan dan pengukur tinggi badan
B. Petugas Pelaksana Gizi melakukan sosialisasi dan koordinasi
pelaksanaan Pemantauan status gizi dengan kader meliputi peralatan
penunjang dan refreshing tata cara pelaksanaan Pemantauan status
gizi
C. Petugas Gizi dan kader melakukan penimbangan dan pengukuran
panjang badan dan tinggi badan (BB/TB) di posyandu, hasil
pengukuran dicatat pada Form Pemetaan Status Gizi Balita
D. Petugas Pelaksana Gizi merekap dan melaporkan hasil Pemantauan
Status Gizi dalam Format Laporan PSG kepada Seksi Gizi Dinas
Kesehatan Kabupaten Barito Kuala
7.1.2. Surveillance Balita Kurang Energi Protein (KEP)
A. Persiapan
Pendataan balita KEP oleh Petugas Gizi yang ditulis di Buku
Register KEP dan pada bulan berikutnya petugas Gizi mencatat
balita KEP baru yang ditemukan di posyandu
B. Pelaksanaan
Petugas Gizi memantau status gizi balita tiap bulan dengan
penimbangan dari posyandu
7.1.3 Pelaporan
Petugas Pelaksana Gizi Puskesmas Merekap seluruh balita KEP baru
yang ditemukan dan dilaporkan jumlahnya melalui laporan F3 Gizi
Puskesmas dan format Rekap nama-nama balita kasus Gizi Buruk setiap
bulan

7.2 Penatalaksanaan Penanggulangan Balita KEP


7.2.1 Persiapan
A. Persiapan data dan sasaran balita KEP berdasarkan data hasil PSG
dan pemantauan balita KEP bulanan (sasaran awal)
B. Petugas gizi mengklarifikasi sasaran dengan kader tentang status gizi
akhir sebagai data sasaran intervensi
C. Petugas gizi mengusulkan bahan intervensi kepada seksi gizi dinas
kesehatan dan jika tidak dapat terpenuhi dari dinas kesehatan
diusulkan melalui sumber dana lain di puskesmas (jps/askeskin).
7.2.2 Pelaksanaan
A. Petugas gizi memberikan intervensi berdasarkan status KEP sesuai
Protap KEP
B. Pada kasus gizi Buruk (fase rehabilitasi) dan KEP ringan dan sedang
Petugas gizi membagikan bahan intervensi ke orangtua/wali balita
satu kali tiap minggu selama masa intervensi (90 hari makan)
dengan cara :
 Langsung, di puskesmas
 Melalui kader di tempat yang telah ditentukan
(posyandu/rumah balita)
C. Petugas gizi dan Kader memantau status gizi balita KEP tiap minggu
selama masa intervensi dengan menimbang dan memeriksa status
kesehatan balita KEP
7.2.3 Pelaporan
A. Hasil pemantauan mingguan dilaporkan tiap akhir bulan kepada
petugas pelaksana gizi puskesmas
B. Petugas pelaksana Gizi Puskesmas merekap laporan hasil
pemantauan intervensi gizi balita KEP, dan dilaporkan kepada seksi
gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala dengan Laporan
Pemantuan BB dan TB pada Balita
7.4 Pelaksanaan Pencegahan Masalah Kekurangan vitamin A dengan Pemberian
Kapsul Vitamin A pada Balita
7.4.1 Persiapan
A. Pengumpulan data sasaran dari hasil laporan pemberian Vitamin A
tahun sebelumnya dan dibandingkan dengan data sasaran
berdasarkan proyeksi penduduk dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Barito Kuala.
B. Menentukan sasaran Vitamin A masing-masing desa.
C. Satu bulan sebelum pelaksanaan yaitu bulan Januari dan juli, dilakukan
pemesanan Vitamin A untuk balita.
D. Pemesanan dilakukan pada bagian obat puskesmas kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten Barito Kuala atau gudang obat.
7.4.2 Pelaksanaan
A. Kapsul Vitamin A dibagi ke tiap desa dan Poli Gizi Puskesmas
Perawatan Mekarsari
B. Kapsul Vitamin A yang di desa dibagikan pada posyandu sesuai
jumlah sasaran
C. Sisa jumlah Vitamin A digunakan sebagai stok untuk mengantisipasi
kekurangan kapsul Vitamin A
7.4.3 Pencatatan dan Pelaporan
A. Kader posyandu memcatat dan merekap data pemberian Vitamin A
pada Buku register posyandu
B. Petugas Gizi merekap seluruh data Vitamin A posyandu dari Buku
Posyandu masing-masing desa
C. Petugas Pelaksana Gizi puskesmas merekap dan membuat Laporan
Vitamin A pada laporan LB3
D. Laporan dilbuat secara tertulis dan diberikan kepada petugas gizi Dinas
Kesehatan Kabupaten Barito Kuala dengan ditanda tangani oleh
pelaksana program dengan mengetahui Kepala Puskesmas

7.5 Tata Cara Pencegahan Masalah Kekurangan Vitamin A dengan Pemberian


Kapsul Vitamin A pada Ibu Nifas
7.5.1 Persiapan
A. Pengumpulan data sasaran dari hasil survey/statistik, koordinasi
dengan kader dan menentukan sasaran tiap desa
B. Vitamin A didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala
sesuai dengan jumlah sasaran
7.5.2 Pelaksanaan
Kapsul Vit A dibagikan kepada tiap desa ( posyandu ) , poli KIA, Ruang
bersalin dan poli anak
7.5.3 Pencatatan dan pelaporan
A. Ditulis di buku KIA ibu nifas dan dicatat dalam register Vitamin A Pada
posyandu dan buku bantu catatan Vitamin A ibu nifas di tempat-
tempat pelayanan yang lain (Poli KIA, Ruang Bersalin, Puskesmas
pembantu)
B. Masing-masing tempat pelayanan membuat rekapitulasi pemberian
Vitamin A pada ibu nifas dan dilaporkan pada petugas gizi
C. Laporan dilaporkan secara tertulis dalam laporan LB3 Gizi kepada
petugas gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala dengan
ditanda tangani oleh pelaksana program dengan mengetahui Kepala
Puskesmas

7.6 Tata Cara Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Anemia Gizi Besi dengan
Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe)
7.6.1 Persiapan
A. Petugas Gizi menentukan sasaran dengan pembagian tiap desa di
wilayah puskesmas
B. Mendapatkan Tablet tambah darah sesuai jumlah sasaran dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Barito Kuala
C. Sosialisasi kegiatan pemberian tablet Fe kepada kader posyandu untuk
membagikan Tablet Fe
7.6.2 Pelaksanaan pemberian tablet tambah darah (fe)
A. Tablet tambah darah (fe) dibagikan kepada Bidan Desa untuk
kegiatan di posyandu
B. Kader membagi Tablet tambah darah untuk ibu hamil dan wanita usia
subur di posyandu, di puskesmas tablet Fe untuk ibu hamil diberikan
pada pasien dengan resep dan pasien mengambil di kamar obat
7.6.3 Pencatatan dan Pelaporan
A. Petugas Gizi Puskesmas merekap dan mengolah laporan dari Buku
Kohort Ibu, kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Barito Kuala melalui format Laporan LB3 Gizi tiap bulan

7.7 Pelayanan Konsultasi Gizi Rawat Jalan


7.7.1 Pasien konsulan dari Poli rawat jalan datang ke poli Gizi dengan
membawa Form Rujukan Internal ke Poli Gizi dari poli rawat jalan
untuk melakukan konsultasi
7.7.2 Petugas gizi melakukan pengukuran Antropometri kepada
pasien
7.7.3 Petugas gizi melakukan anamnesa terhadap kebiasaan
makan pasien
7.7.4 Ketika melakukan anamnesa, petugas menuliskan keadaan pasien di
Buku Register Konsultasi Gizi
7.7.5 Pasien diberikan pelayanan konsultasi gizi dengan cara :
 Menentukan terapi diet berdasarkan diagnosa
 Memberikan brosur tentang peraturan makanan bagi pasien (Brosur
Daftar Diet untuk Penderita)
 Edukasi penyakit yang diderita
 Memberikan daftar makanan pengganti (khusus untuk penderita
Diabetes Mellitus)
7.7.6 Jika semua pasien telah selesai ditangani, petugas gizi
merekap jumlah pasien ke dalam Buku Register Konsultasi
Gizi

8. ARSIP TERKAIT
8.1 Form Rujukan Internal
8.2 Buku Register Konsultasi Gizi
8.3 Brosur Daftar Diet untuk Penderita
8.4 Form LB3 Gizi
8.5 Form Laporan Hasil Intervensi.

Anda mungkin juga menyukai