Anda di halaman 1dari 45

Assalamualaikum wr wb

dr. Resti Fratiwi Fitri


Puskesmas Doro II Kab. Pekalongan
0812-7132-7676
restifratiwifitri@gmail.com
Pagi hari ke Pasar Raya

Beli lepat dan juga roti

Selamat Pagi Bapak Ibu semua

Mari semangat belajar lagi !


Tatalaksana Gizi Buruk
pada Balita di Layanan
Rawat Jalan
Direktorat Gizi Masyarakat
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI
TUJUAN
PEMBELAJARAN
• Setelah mengikuti materi ini, peserta
Hasil Belajar mampu mempraktikkan tata laksana gizi
buruk pada balita di layanan rawat jalan

• Setelah mengikuti mata pelatihan ini


peserta dapat:
1.Mempraktikkan pelayanan rawat jalan
Indikator
pada balita gizi buruk
Hasil Belajar
2.Mempraktikkan pemantauan dan evaluasi
perawatan gizi buruk pada balita di
layanan rawat jalan
PELAYANAN RAWAT JALAN
PADA BALITA GIZI BURUK

Konfirmasi status gizi

Prosedur rawat jalan pada balita


gizi buruk

Evaluasi terapi
Bagaimana
penanganan
gizi buruk di
rawat jalan ?
Pemeriksaan untuk
menentukan
status gizi buruk pada balita
1. Berat badan dan panjang/ tinggi badan

2. Lingkar Lengan Atas (LiLA)

3. Pitting edema bilateral


Klasifikasi Status Gizi Menurut
WHO
Konfirmasi
Status Gizi

Prosedur
Layanan
Rawat Jalan
pada Balita
Gizi Buruk

Kunjungan
Ulang dan
Evaluasi
Rawat inap dilakukan di Therapeutic Feeding Centre,
Puskesmas perawatan yang mampu memberikan pelayanan
pada balita gizi buruk dengan komplikasi serta Rumah Sakit.

• Bayi < 6 bulan dengan gizi buruk (dengan atau tanpa komplikasi);
• Balita
gizi buruk usia 6-59 bulan dengan komplikasi dan/atau
penyakit penyerta yang memerlukan rawat inap;
• Semua Balita berusia > 6 bulan dengan berat badan < 4 kg.

10
10 Langkah Tatalaksana Gizi
Buruk
10 Langkah Tatalaksana Gizi
Buruk
*) 5 gram gula (= 1 sendok
Jika, Kadar Gula Darah teh munjung) + 3 sendok
< 54 mg/dL makan air
TANDA CARA MENGATASI
• Berikan larutan Glukosa 10% atau larutan
SADAR gula pasir 10%* secara oral/NGT (bolus)
sebanyak 50 ml
• Kemudian lanjutkan dgn F-75 setiap 2 jam

• Berikan Larutan Glukosa 10% IV (bolus) 5


ml/kgBB
TIDAK
SADAR • Selanjutnya berikan larutan Glukosa 10%
atau larutan gula pasir 10% secara oral /
NGT (bolus) sebanyak 50 ml
10 Langkah Tatalaksana Gizi
Buruk
Jika, Suhu aksilar < 36 C
o

HIPOTERMIA + HIPOGLIKEMIA
= INFEKSI SISTEMIK SERIUS

- Atasi hipotermi
- Atasi hipoglikemi
- Atasi Infeksi
10 Langkah Tatalaksana Gizi
Buruk
Jika, Suhu aksilar < 36 C
o

HIPOTERMIA + HIPOGLIKEMIA
= INFEKSI SISTEMIK SERIUS

- Atasi hipotermi
- Atasi hipoglikemi
- Atasi Infeksi
10 Langkah Tatalaksana Gizi
Buruk
Seringkali tanda dan gejala
dehidrasi tidak tampak pada
balita Gizi Buruk

Mata Frekuensi
BAB Cair Haus
Cekung BAK <<

Bukan lendir! Jika muncul Curiga dehidrasi


bersamaan dg jk BAK terakhir >
BAB cair 6 jam
10 Langkah Tatalaksana Gizi
Buruk
Pencegahan dan terapi dehidrasi
dengan pemberian RESOMAL

Pada diare tanpa dehidrasi:


Balita < 2 th : 50 – 100 ml /diare
Balita ≥ 2 tahun : 100 – 200 ml/diare

Diare yang disertai dehidrasi  GIZI BURUK DG


KOMPLIKASI MEDIS  RAWAT INAP
10 Langkah Tatalaksana Gizi
Buruk
REHIDRASI SECARA ORAL,
JANGAN PER IV!

Pantau Tanda Kelebihan Cairan:


Peningkatan RR ≥ 5 x/menit DAN HR ≥ 25 x/menit
Vena Jugularis membengkak, Edema meningkat

GAGAL JANTUNG
10 Langkah Tatalaksana Gizi
Buruk
Semua balita GIBUR dianggap
mengalami infeksi

Amoksisilin (15 mg/kgBB per oral setiap 8 jam,


selama 5 hari
KONFIRMASI STATUS GIZI
Setiap balita gizi buruk yang datang harus dilakukan
pengukuran status gizi kembali yaitu:
1. Pengukuran Antropometri
(BB, PB atau TB dan LiLA)
2. Penilaian pitting edema bilateral
(Derajat +1, +2, atau +3)
PROSEDUR LAYANAN RAWAT
JALAN PADA BALITA GIZI BURUK
Setiap balita sakit yang berobat ke tenaga kesehatan
atau di Unit Rawat Jalan fasyankes diperiksa dengan
pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Tes Nafsu
Makan
Pemberian
Obat
Pemeriksaan • Amoksisilin
Penunjang
15 mg/kgBB/8 jam, selama 5 hari
HB, Gula • Paracetamol
Pemeriksaan darah
Fisik 10-15 mg/kgBB/8 jam, jika T > 39oC

Kes, RR, HR dan T. Sesuai MTBS


Anamnesis
Riw kelahiran, riw kes balita (BAB cair, BAK kurang),
RPD (campak), RPS, riw Imunisasi, riw menyusui
dan makan, riw penyakit keluarga
TES NAFSU MAKAN
• Menggunakan RUTF atau F100 sesuai berat badan anak
• Berikan 1 dosis pemberian per hari (sesuai Tabel)
• Selama 30 menit – 1 jam
• Tes dilakukan paling cepat 2 jam setelah makan
• Dilakukan oleh Ibu dengan lebut tidak terbaru-buru, jangan
dipaksa.
• Petugas hanya mengamati dari jauh.
TES NAFSU MAKAN
Untuk menentukan bahwa nafsu makan anak baik selama tes nafsu makan (30
menit – 1 jam), anak harus menghabiskan RUTF sesuai jumlah berikut:
TES NAFSU MAKAN

*Jika tes nafsu makan dengan RUTF hasilnya buruk, dapat


dilakukan tes nafsu makan dengan F100. Jika hasil tes nafsu
makan dengan F100 juga hasilnya buruk, maka balita harus
dirujuk.
Mengukur Porsi RUTF

Sumber: A Training of Trainers on the Philippine Integrated Management of Acute Malnutrition (PIMAM) for Children
under Five Years of Age 29
TES NAFSU MAKAN F100
• Tes Nafsu makan dengan F100 berlangsung selama 1 hari.
• 1 bungkus di Puskesmas, sisa 5 bungkus nya di Rumah.
• Edukasi Ibu untuk menghitung jumlah sisa F100 dan membuat catatan.
• Minta Ibu/Pengasuh untuk kembali membawa balita ke layanan rawat jalan
esok harinya dengan membawa kemasan kosong F100 dan catatan sisa
F100.

Nafsu makan balita dikatakan BAIK apabila dapat


menghabiskan 80% dari target F100 dalam sehari
sesuai berat badan.
TATALAKSANA GIZI BURUK
Konseling
Menghitung kepada
Kebutuhan Pengasuh
Gizi Balita (RUTF/F100)

Pemberian Dokumentasi
Suplementasi RM
Zat Gizi Mikro
Kebutuhan Gizi Balita
Pemberian RUTF
dari RUTF / F100
Energi : 150 – 220 Disesuaikan dengan
kkal/kgBB/hari Konseling
Menghitung kepada tabel pemberian RUTF,
Kebutuhan Gizi Protein : 4-6 gr/kgBB/hari
Pengasuh diberikan untuk 7 hari.
Balita Cairan : 150 -200 ml/kgBB/hari
(RUTF/F100)

Pemberian F100 Bayi < 7 kg,


Pemberian hanya diberikan
Dokumentasi
Dimulai dari :
Suplementasi F100 saja.
RM
2/3Gizi
Zat total kebutuhan kalori untuk
Mikro
F100 + 1/3 total kebutuhan kalori
untuk Makanan Padat Bergizi
(Tinggi protein hewani dan tinggi
Energi/minyak)
Konseling
Menghitung kepada
Kebutuhan Gizi Pengasuh
Balita (RUTF/F100)

Pemberian Dokumentasi
Suplementasi RM
Zat Gizi Mikro
Konseling
Menghitung kepada
Kebutuhan Gizi Pengasuh
Balita (RUTF/F100)

Pemberian Dokumentasi
Suplementasi RM
Zat Gizi Mikro
TANDA DEFISIENSI VITAMIN A ATAU
RIWAYAT CAMPAK DALAM 3 BULAN
Penggunaan TERAKHIR
Tidak Ya
Konseling
Menghitung kepada Tidak diberikan
Kebutuhan Gizi Bila dengan
Pengasuh suplementasi Vitamin
RUTF A dosis tinggi. Vitamin A dosis
Balita (RUTF/F100) tinggi sesuai umur
(3 kali)
Vitamin A dosis tinggi Hari ke-1, ke-2 dan
Bila dengan (1 kali) - hari ke-1 ke-15).
F100 sesuai umur.

Pemberian Dokumentasi
Suplementasi Dosis Vitamin A: RM
Zat Gizi Mikro Bayi ≤ 6 bulan : 50.000 SI
Bayi 6 – 12 bulan : 100.000 SI
Balita > 12 bulan : 200.000 SI
Jika mendapatkan RUTF, maka
tidak diperlukan pemberian
suplemntasi zat gizi mikro
ASAM FOLAT:
Konseling 5 mg/hari pada H1,
Menghitung kepada selanjutnya 1 mg/hari
Kebutuhan Gizi Pengasuh minimal 14 hari
Balita (RUTF/F100)

FE:
3 mg/kgBB/hari

Pemberian Dokumentasi
VIT. C
Suplementasi RM
Zat Gizi Mikro
VIT. B KOMPLKEKS
Jika mendapatkan RUTF, maka
tidak diperlukan pemberian
suplemntasi zat gizi mikro
Konseling
Menghitung kepada
Kebutuhan Pengasuh
Gizi Balita (RUTF/F100)

Pemberian Dokumentasi
Suplementasi RM
Zat Gizi Mikro
PROSEDUR KUNJUNGAN
ULANG
1 kali/ minggu
BB/TB < -3 SD (Gizi Buruk)

1 kali/ minggu atau 1 kali/ 2 minggu


BB/TB -3 SD sampai dengan < -2 SD (Gizi Kurang)

1 kali/bulan
BB/TB ≥ -2 SD

Kunjungan ke-2 diberikan


Obat Cacing: Albendazol 400 mg SD
PROSEDUR KUNJUNGAN
ULANG
Pada saat kunjungan ulang, dilakukan penilaian
kemajuan yaitu:
1. Kenaikan Berat Badan yang cukup Target kenaikan
berat badan:
2. Edema berkurang atau hilang ≥ 50 gr/kgBB/
3. Kondisi klinis lainnya membaik. minggu

Lalu, hitung ulang kebutuhan RUTF/F100


sesuai dengan berat badan terakhir
PROSEDUR KUNJUNGAN
ULANG
Nah, coba hitung kenaikan rata-rata berat badan per minggu anak Y berikut.

Berat badan An. Y saat ini = 6,3 kg = 6300 g


Berat badan awal (7 hari lalu) = 6 kg = 6000 g
Nah, coba hitung kenaikan rata-rata berat badan per minggu anak Y berikut.

Berat badan An. Y saat ini = 6,3 kg = 6300 g


Berat badan awal (7 hari lalu) = 6 kg = 6000 g

Langkah 1 Langkah 3
Langkah 2
Hitung Kenaikan
Hitung kenaikan Hitung BB rata-
rata-rata BB per
BB rata per minggu
minggu

6300 gr (6300 + 6000) : 2 300 gr/minggu :


6000 gr - = 6150 gr 6,15 kg
300 gr = 6,15 kg = 48,7 gr/kg per
minggu

Kenaikan berat badan


KURANG
KELUAR RAWAT JALAN
Balita gizi buruk dinyatakan sembuh selama 2 minggu
berturut-turut mempunyai kondisi dibawah ini:
1. LiLA ≥ 12,5 cm
2. Z-score BB/PB atau BB/TB ≥ - 2 SD
3. Tidak ada edema
4. Klinis baik

Balita gizi buruk dinyatakan sembuh harus


menggunakan indikator yang sama dengan di diagnosis.
Jika masuk dengan edema pitting bilateral, maka
dinyatakan sembuh dengan menggunakan indikator
BB/PB dan LiLA
ADAKAH
PERTANYA
AN
?
RANGKUMAN
Pelayanan Rawat Jalan pada Balita Gizi Buruk
harus dimulai dari konfirmasi Status Gizi, lalu
Pelayanan Rawat Jalan pada Balita Gizi Buruk
secara komprehensif, dan mengatur kunjungan
ulang.
EVALUASI
a.Berapa total kalori per hari yang dibutuhkan untuk
balita gizi buruk (6-59 bulan)?
b.Sebutkan prosedur pelayanan balita gizi buruk di
rawat jalan !
KESIMPULAN
1. Setiap Balita Gizi Buruk di Pelayanan Rawat Jalan dilakukan konfirmasi
status gizi dan penatalaksanaan rawat jalan
2. Tatalaksana rawat jalan gizi buruk yaitu:
• Amoksisilin 15 mg/kgBB/8 jam selama 5 hari
• Parasetamol 15 mg/kgBB/8 jam jika demam > 39 oC
• Kebutuhan kalori 150 – 220 ml/kgBB/hari ( dengan pembagian 1/3
nya makanan padat, sisanya F100), atau hanya RUTF jika ada
• Vit. A sesuai indikasi : Riwayat campak/defisiensi Vit A
• Asam Folat 5 mg H1, 1 mg/hari selanjutnya
• Vit. C & Vit. B Komplek
• Fe 3 mg/kgBB/hari jika BB naik
• Albendazole 400mg SD pada kunjungan ke-2
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai