Sumber: A Training of Trainers on the Philippine Integrated Management of Acute Malnutrition (PIMAM) for Children
under Five Years of Age
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita 19
Tes Nafsu Makan dengan RUTF (4)
Hasil Tes Nafsu Makan dengan menggunakan RUTF
*Jika tes nafsu makan dengan RUTF hasilnya buruk, dapat dilakukan tes nafsu makan
dengan F100. Jika hasil tes nafsu makan dengan F100 juga hasilnya buruk, maka balita
harus dirujuk.
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita 20
Tes Nafsu Makan dengan F100 (1)
Apabila tidak tersedia RUTF dan terapi gizi akan menggunakan F100,
maka tes nafsu makan dilakukan dengan menggunakan F100
Nafsu makan balita dikatakan baik jika balita dapat menghabiskan 80%
dari target F100 dalam sehari sesuai berat badan.
Konseling tentang
Pemeriksaan fisik Pemberian obat
cara pemberian RUTF
secara umum dan sesuai hasil
atau F100 dan
khusus pemeriksaan
makanan padat gizi
Mencatat hasil
Anamnesis Pemeriksaan layanan dalam
Menghitung
riwayat penunjang sesuai rekam medis dan
kebutuhan gizi
kesehatan balita indikasi formulir rawat
jalan
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita 24
1. Anamnesis kesehatan Balita: riwayat kelahiran, imunisasi,
menyusui dan makan (termasuk nafsu makan), penyakit dan
riwayat keluarga.
2. Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan fisik umum meliputi kesadaran, suhu tubuh,
pernafasan, nadi.
- Pemeriksaan fisik khusus seperti tercantum pada formulir
MTBS.
3. Pemeriksaan penunjang sesuai indikasi
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita 25
4) Melakukan pemberian obat sesuai hasil pemeriksaan:
- Antibiotika berspektrum luas diberikan saat pertama kali
balita masuk rawat jalan, walaupun tidak ada gejala klinis
infeksi:Amoksisilin (15 mg/kg per oral setiap 8 jam) selama
5 hari.
- Parasetamol hanya diberikan pada demam lebih dari 38°C.
Bila demam >39°C rujuk balita ke rawat inap. Memberikan
penjelasan cara menurunkan suhu tubuh anak di rumah
kepada pengasuh.
Jumlah kebutuhan RUTF (500 kcal/92 g atau 1 bungkus) per kg berat badan balita
Berat badan balita (kg) Paket per hari Paket per minggu Kkal per hari
3,5 – 3,9 1½ 11 750
4,0 – 5,4 2 14 1.000
5,5 – 6,9 2½ 18 1.250
7,0 – 8,4 3 21 1.500
8,5 – 9,4 3½ 25 1.750
9,5 – 10,4 4 28 2.000
10,5 – 11,9 4½ 32 2.250
≥ 12 5 35 2500
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita 28
Kebutuhan Gizi Balita Gizi Buruk (2)
Bila dengan F100
Jika tidak tersedia kapsul Vitamin A dosis tinggi dapat diberikan Vitamin A
dosis 5000 SI per hari selama proses pemulihan.
• 3 mg/kgBB/hari
setelah berat badan
mengalami kenaikan
Pada saat balita sudah mencapai status gizi baik (BB/TB ≥ -2 SD)
maka pemantauan pertumbuhan dilakukan secara rutin setiap bulan
Balita gizi buruk dengan edema bilateral mungkin akan terjadi penurunan berat
badan pada minggu awal karena berkurang atau hilangnya cairan edema
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita 36
Contoh cara menghitung kenaikan rata-rata
berat badan per minggu
Berat badan saat ini = 9,0 kg = 9000 g
Berat badan awal (7 hari lalu) = 8,5 kg = 8500 g
Langkah 1.
Hitung kenaikan BB dalam gram = 9000 – 8500 = 500 g
Langkah 2.
Hitung BB rata-rata dalam periode 7 hari (1 minggu) dalam kg = (9000 + 8500) ÷ 2 =
8750 g 8,75 kg
Langkah 3.
Bagi kenaikan rata-rata BB per hari dengan BB rata-rata dalam kg =
500 g/minggu ÷ 8,75 kg = 57,1 g/kg per minggu.