Anda di halaman 1dari 25

GIZI BURUK

dr. Betty Pulinggomang, SpA, MBiomed

1
Penentuan status gizi

Untuk anak diatas 5 tahun, menggunakan kurva CDC,


penentuan status gizi berdasarkan % BBI dengan
kriteria : gizi buruk <70%, gizi kurang 70-80%, gizi baik
80-110%, gizi lebih 110-120%, obesitas >120%.
Pasien dengan edema, organomegali  penentuan status
gizi menggunakan LLA <11,5cm
2
Alur pemeriksaan

3
Tatalaksana

4
Hipoglikemia

5
Hipotermia
Hangatkan tubuh balita dengan menutup seluruh tubuh,
termasuk kepala, dengan pakaian dan selimut.
Gunakan pemanas atau lampu di dekatnya (40 W dengan
jarak 50 cm dari tubuh balita), atau metode kanguru.
Ukur suhu aksila setiap 2 jam sampai suhu menjadi
36,5°C atau lebih. Jika digunakan pemanas, ukur suhu
tiap setengah jam.
Periksa kadar gula darah bila ditemukan hipotermia.

6
Dehidrasi

7
Dehidrasi
Semua balita gizi buruk dengan diare/penurunan jumlah
urin dianggap dehidrasi ringan.
Infus diberikan pada dehidrasi berat dengan syok.
Beri ReSoMal per oral atau NGT, 5 ml/kgBB setiap 30
menit untuk 2 jam pertama; selanjutnya 5-10
ml/kgBB/jam berselang-seling dengan F-75 dengan
jumlah yang sama, setiap jam selama 10 jam.

8
Dehidrasi
Jika masih diare, beri ReSoMal setiap kali diare. Usia <
2 tahun: 50-100 ml setiap buang air besar, usia ≥ 2 tahun:
100-200 ml setiap buang air besar.
Syok atau dehidrasi berat rehidrasi dengan cairan Ringer
Laktat dan Dextrosa/Glukosa 10% dengan perbandingan
1:1 (RLG 5%), 15 ml/kg BB selama 1 jam, atau 5
tetes/menit/kg BB (infus tetes makro 20 ml/menit).

9
Dehidrasi

10
Dehidrasi

Pantau perbaikan klinis setiap 30 menit selama 2 jam


pertama, kemudian tiap jam sampai 10 jam berikutnya.
Waspada terhadap gejala kelebihan cairan, bisa
mengakibatkan gagal jantung dan kematian.
Periksalah: frekuensi napas, nadi, BAK, produksi urin,
BAB dan muntah.
Bila ditemukan tanda kelebihan cairan (frekuensi napas
meningkat 5x/menit dan frekuensi nadi 15x/menit),
hentikan segera pemberian cairan/ReSoMal dan lakukan
penilaian ulang setelah 1 jam.

11
Gangguan elektrolit

Terdapat kelebihan natrium total dalam tubuh, walaupun


kadar natrium serum mungkin rendah. Edema dapat
diakibatkan oleh keadaan ini. Jangan obati edema dengan
diuretikum. Pemberian natrium berlebihan dapat
menyebabkan kematian.
Larutan oralit WHO (WHO-ORS) yang biasa digunakan
mempunyai kadar natrium tinggi dan kadar kalium
rendah; cairan yang lebih tepat adalah ReSoMal

12
Infeksi
Semua balita gizi buruk dianggap menderita infeksi pada
saat datang ke faskes dan segera diberi antibiotik dengan
spektrum luas.
Berikan Pirantel Pamoat dosis tunggal atau Albendazole
dosis tunggal atau Mebendazole 100 mg per oral dua kali
sehari selama 3 hari pada balita dengan kecacingan (hasil
pemeriksaan tinja positif). Sedangkan pada balita yang
tidak terdiagnosa kecacingan, tetap diberikan
Mebendazole pada hari ke-7 setelah dirawat inap

13
Infeksi

14
Infeksi

15
Defisiensi zat mikro
Bila tidak ada defisiensi vitamin A atau riwayat campak 3
bulan terakhir, maka vitamin A dosis tinggi diberikan di
hari ke-1 sesuai umur. Bila ada defisiensi vitamin A atau
riwayat campak dalam 3 bulan terakhir, maka vitamin A
diberikan dalam dosis tinggi sesuai umur, pada hari ke-1,
hari ke-2 dan hari ke-15.
Suplemen lainnya : asam folat 5 mg pada hari pertama,
dan selanjutnya 1 mg/hari, multivitamin (vitamin C dan
vitamin B kompleks), zat besi 3 mg/kgBB/hari
Zat besi diberikan pada minggu kedua, mulai fase
rehabilitasi. Dibutuhkan waktu 2-4 minggu untuk koreksi
anemia dan 1-3 bulan untuk menyimpan cadangan besi
16 dalam tubuh.
Defisiensi zat mikro

17
Pemberian makanan

18
Pemberian makanan

19
Pemberian makanan

F-100 dalam bentuk kering (susu, gula, minyak)


diberikan untuk keperluan 2 hari, karena pada suhu ruang
hanya dapat bertahan 2 x 24 jam. Mineral mix diberikan
terpisah.
Target kenaikan berat badan minimal 5 g/kgBB/hari atau
50 g/kgBB/minggu.
Untuk bayi <6 bulan kenaikan berat badan minimal 20
g/hari selama 5 hari berturut-turut.

20
Stimulasi sensorik dan emosional

Ungkapan kasih sayang dan lingkungan yang ceria;


Terapi bermain terstruktur selama 15-30 menit/hari;
Aktivitas fisik segera setelah balita cukup sehat;
Keterlibatan ibu dan anggota keluarga atau pengasuh
sesering mungkin (misalnya menghibur, memandikan,
bermain, memberi makan);
Pengasuh diajari berinteraksi positif dengan balita agar
nafsu makannya meningkat.

21
Kriteria pulang

Tidak ada komplikasi medis, dan


Edema berkurang, dan
Nafsu makan baik, dan
Secara klinis baik.

22
Kriteria sembuh

Pengukuran dan pemeriksaan selama 2 minggu berturut-


turut :
LiLA = 12.5cm (hijau) dan/atau
Skor-Z BB/PB (atau BB/TB) = -2 SD
Tidak ada edema, secara klinis baik

23
24
25

Anda mungkin juga menyukai