DIVISI NPM
KAMSA HAMNIDA-NOV 2021
1 Riwayat kelahiran, usia gestasi, tumbuh kembang, BL, riwayat ASI, MPASI mulai 1
kapan, sekarang sudah berapa kali MPASI, berapa kali/banyak ASI/SF. Pola
makan? Berapa kali? Jenis makanan? Adakah cemilan? Aktifitas selama ini apa?
Skor maksimal 10
2. Seorang anak perempuan berusia 9 bulan dengan BB 8 kg dan PB 70 cm. BB increment 100 gr/bulan.
Saat ini konsumsi harian nasi tim saring 2x dan buah 2x.
● Anamnesis apa saja yang anda butuh untuk melengkapi data mengenai pasien?
● Bagaimana tatalaksana asuhan nutrisi pediatriknya (PNC)?
Jawaban:
a. Riwayat kelahiran, usia gestasi, tumbuh kembang, riwayat BL, ASI, mulai kapan, sekarang sudah berapa
kali MPASI, berapa kali/banyak ASI/SF
b. PNC
WAZ median, LAZ median, WLZ median
Weight increment P15-P25 P50 = 273gram
- Ass: normoweight, normostature, gizi baik
- Requirement
o T = 110 x 8,2 = 900 kkal
o K = 100%
o C = 125-145 x 8 = 1000ml
o P = 1,5 x 8,2 = gram
- Route = oral
- Formula: 50 cair : 50 padat
padat 450 kkal = 3 porsi makanan utama @ 150kkal + snack 2x50kkal
cair susu formula / ASI 3x 150ml = 450ml = 300 kkal
total 850 kkal (95% RDA-HA)
- Monitoring
o Acceptability = mau atau tdk, dihabiskan/g
o Tolerance = muntah, diare
o Efektivitas = kenaikan BB 50gram/kgbb/minggu = 400gram/minggu
- KIE:
o Penerapan feeding rule
o Nutrisi makanan utama adekuat
No Jawaban UI Skor
1 Riwayat kelahiran, usia gestasi, tumbuh kembang, riwayat BL, ASI, mulai kapan, 1
sekarang sudah berapa kali MPASI, berapa kali/banyak ASI/SF
2 Menilai status nutrisi : 2
● BB/U: 0 s/d (-2SD) (normoweight)
● TB/U: 0 s/d (2SD) (perawakan normal)
● BB/TB: 0 s/d-1SD) (gizi baik)
● Weight increament <P5
Kesimpulan: gizi baik, perawakan normal, at risk of FTT
3 Menentukan jumlah Kalori : 2
● BB ideal 8,2 kg
● Height age: 9 bulan
● Kebutuhan kalori : 110kkal/kgBB/hari (9bulan)
= 110 x BB ideal= 110x8,2= 900 kkal
4 Menentukan rute pemberian makan : 1
Oral
5 Menentukan formulasi makanan : 2
Nasi tim saring 3x+ ASI/SF 4x 150ml + snack
Jadwal
06.00 ASI/SF 150 mL
09.00 NTS (150 kkal)
11.00 ASI/SF 150 mL
13.00 NTS (150 kkal)
15.00 Buah (50 kkal)
17.00 NTS (150 kkal)
20.00 ASI/SF 150 mL
ASI/SF 150 mL
Edukasi: feeding rules (makan besar 3x, 2x snack utamakan makan maksimal 30
menit, tidak sambil melakukan hal lain, diantaranya hanya boleh minum air putih
saja)
6 Monitoring dan Evaluasi : 2
● Akseptabilitas (berapa asupan yang masuk)
● Toleransi (apakah ada muntah, diare, alergi dll)
● Efektivitas (kenaikan berat badan)
Total Skor 10
3. Anak perempuan, usia 11 bulan, berat badan saat ini 5,2 kg dan tinggi badan 67 cm dibawa ibunya datang
ke praktik Anda karena ibunya merasa anaknya pendek. Saat ini tidak ada kegawatan. Anak sadar.
● Tentukan status nutrisi dan tata laksana nutrisi bagi anak tersebut bila diperlukan.
● Edukasi orang tua komposisi dan cara membuat susu formula yang dibutuhkan untuk anaknya.
Jawab:
WAZ <-3
LAZ <-2
WLZ <-3 HA 6 bulan; BBI 7,5 kg
Severely underweight, stunted, severely wasted
Tatalaksana gizi buruk tanpa komplikasi
- Kalori 150-220kkal x 5,2 = 780-1144 kkal
- Protein 4-6 gram x 5,2 = 20-30 gram
- Cairan 150-200 x 5,2 = 780-1000ml
- Route = oral
- Formula : F100 atau RUTF F100 8x100 ml = 800 kkal
- Vitamin A 100.000 unit 1X saja
- Fe 3mg/kgbb/hari = 15 mg/hari diberikan setelah pemberian F100 selama 2 hari
- Asam folat, hari pertama 5 mg, lanjut 1mg/hari
- Vit C
- Vit B complex
- Antibiotik = amoxicillin 15mg/kgbb/kali = 75mg/8jam selama 5 hari
Monitoring:
- Acceptance
- Tolerans
- Efektivitas kenaikan BB 50gram/kgbb/minggu = 250gram/minggu
- DL
Edukasi:
- Feeding rule : procedure, lingkungan, jadwal
- Pentingnya tatalaksana jangka Panjang
- Prognosis
Cara pembuatan F100
Susu bubuk skim 85 gram
Gula pasir 50 gram
Minyak sayur 60 ml
Mineral mix 20 ml
Air untuk mencampurkan 1000 ml
No Jawaban UI Skor
1 Riwayat kelahiran, usia gestasi, tumbuh kembang, BL, riwayat ASI, MPASI mulai 1
kapan, sekarang sudah berapa kali MPASI, berapa kali/banyak ASI/SF
Total Skor 10
4. Bayi premature, perempuan, lahir saat usia kehamilan 34 minggu dengan BBL 1550 g, PB 42 cm.
Datang usia 38 minggu dengan BB 1900 g, PB 45 cm. Bayi tersebut minum susu formula karena ibu
meninggal.
● Lakukan plot di kurva fenton untuk menentukan status gizi
● Apa saja hal yang harus diberikan pada orang tua untuk edukasi status gizi, pemberian minum
mulai dari jenis, rute, volume, jadwal kontrol selanjutnya, dan BB target.
Jawaban:
BB/U < P3
TB/U < P10
Assestment : …… + FTT ..? interpretasi fenton? Cara menentukan BBI dari kurva fenton
Requirement:
T: 120 kkal x BBI (3 kg) = 360 kkal
K: 75%
C: 140-160 x 1,9 = 300ml
P: 2,2 x 3 = 6,6
Rute oral
Formula : ONS 1 kkal/1ml = 12x25 ml = 300ml = 300 kkal (83% RDA)
Monitoring:
- Acceptability
- Tolerans
- Efektivitas kenaikan BB 25gram/hari atau 175gram/minggu
KIE keluarga
Total Skor 10
5. Seorang ibu membawa anaknya laki laki usia 8 tahun ke anda, BB 38 kg, TB 136 cm. sebelumnya pasien
sudah datang ke dokter THT karena saat tidur anak mengorok sampai gelagapan. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan Tonsil T2-T2 dan dokter THT meminta untuk memperbaiki status gizi kepada anda ?
a. Bagaimana status gizi pasien ini
b. Hitung kebutuhan gizi (berdasarkan kalori) pada pasien ini
c. Berikan edukasi kepada keluarga
No. Jawaban Skor
1 Riwayat kelahiran, usia gestasi, tumbuh kembang, BL, riwayat ASI, MPASI 1
mulai kapan, sekarang sudah berapa kali MPASI, berapa kali/banyak ASI/SF
Pola makan? Berapa kali? Jenis makanan? Adakah cemilan? Aktifitas selama
ini apa?
6. An. Laki-laki 1 tahun, BB 7 kg, anak mau pulang rawat dgn gizi buruk marasmik, dan TB. Selama perawatan
NGT sudah dilepas, bisa makan per oral. Dikasih grafik. Anak sudah pd masa rehabilitasi. Saat ini BB/U pas
di -3, TB/U normal, BB/TB pas di -3. HA 9 bln. BBI 8.8 kg.
Edukasi orgtua mengenai target kalori dan target kenaikan BB pd fase rehabilitasi ini
Edukasi ibu mengenai pemberian makan bila :
a. Diet cair seluruhnya (jenis, ml, frekuensi)
b. Bila mau diet padat+cair
No Kegiatan Skor
1 Target kenaikan BB >10 g/kgbb/hari 2
Target kalori 150-220 kkal/kgbb/hari
2 BB < 7 kg F100 + makanan bayi/ lumat dan sari buah 2
BB ≥ 7 kg F100 + makanan anak/ lumat serta buah
Total Skor 5
7. Seorang ibu membawa anak perempuannya usia 7 bulan untuk pemeriksaan rutin. Anak lahir pada
tanggal 27 Februari 2017, usia gestasi 35 mg, BBL: 2300 gr. Berat anak saat ini 6,8 kg, PB : 64 cm.
a. Tentukan status gizi anak
b. Lakukan wawancara dan edukasi untuk kesiapan MPASI
Jawaban:
a. Status gizi = normoweight, normostature, gizi baik
WAZ median
LAZ median
WLZ median
Requirement (BBI 7 kg, HA 5 bulan)
Kalori = 120 x 7 = 840 kkal
Target 70% = 588kkal
Rute = oral
Formula : 70% ASI (570kkal) (30% MPASI 250kkal)
ASI / sufor = 6 x 120ml = 720 ml = 482 kkal
MPASI bubur halus = 2 x 100 kkal (75-125ml/ porsi)
b. Edukasi : feeding rules (makan besar 3x, 2x snack utamakan makan maksimal 30 menit, tidak
sambil melakukan hal lain, diantaranya hanya boleh minum air putih saja)
No Jawaban UI Skor
1 Perkenalan diri 1
2 Menilai status nutrisi : 2
Usia koreksi 6 bulan
BB/U: - 2 SD s/d median
TB/U: -2 SD s/d median
BB/PB : median SD s/d 1 SD
3 HAZ : 5 bulan 2
BB ideal 6,9 kg
Kebutuhan kalori :
120 kkal/hari x 6,9 kg = 828 kkal/ hari
4 Menentukan rute pemberian makan : 1
Oral
5 Menentukan formulasi makanan : 2
Bubur tepung beras konsistensi awal halus dan lembut, dinaikkan
konsistensinya secara perlahan 3x+ ASI/SF 4x 150ml + snack
Jadwal
06.00 ASI/SF 150 mL
09.00 Bubur (100 kkal)
11.00 ASI/SF 150 mL
13.00 Bubur (100 kkal)
15.00 Buah (50 kkal)
17.00 Bubur (100 kkal)
20.00 ASI/SF 150 mL
00.00 ASI/SF 150 mL
Edukasi: feeding rules (makan besar 3x, 2x snack utamakan makan maksimal
30 menit, tidak sambil melakukan hal lain, diantaranya hanya boleh minum
air putih saja)
Total 10
8. Seorang ibu membawa anaknya kepada anda, Anak Anto, Usia 12 bulan, BB 7 kg, TB 68 cm, dengan data
antropometri BB/U < -(3 z score), PB/U <-3( z score), BB/TB-1( <z score <-2)
a. Lengkapi anamnesis pemberian makan pada ibu pasien.
Data tambahan: Hb 8,5 SI 20, TIBC 432, Feritin 10 Saturasi transferrin <5%
b. Apa diagnosis yg tepat? Jelaskan tatalaksananya.
c. Berikan edukasi pemberian makan anak ini pada ibu pasien.
Jawaban:
a. anamnesis:
Apakah ASI eksklusif tanpa suplementasi besi?
Apakah pernah mendapat tambahan susu formula?
Kapan mulai dikasih makanan padat pertama?
Makannya apa?
Bagaimana pola makan (frekuensi, jumlah, makanan)?
Apakah cukup makan yang mengandung besi merah, hati ayam/sapi sayuran hijau)?Tanyakan feeding rules?
Berapa kali makan sehari, snack atau tidak, berapa lama sekali makan, main/nonton, minumnya apa?
b. Diagnosis: severely underweight, severely stunted, gizi baik, anemia defisiensi besi
BBI = 8kg
HA = 6 bulan
Total kalori = 120 x 8kg = 960kkal
K = 75%
C = 140-160 x 7 = 980 – 1120 ml
P = 2,2 x 8 = 17,6 gram
Rute = oral
Formula = ONS 1kkal/1ml = 8x100 ml =800ml = 800 kkal (80%)
Atau, jika disoal disebutkan sudah mulai makan padat, maka
MPASI 30% dan ONS 70%
- MPASI 3x 100 kkal = 300kkal
- ONS 5x100ml = 500ml=500kkal
Fe dosis terapi 4-6mg/kgbb/hari = 35mg/hari = 2x5ml sirup Fe selama 3 bulan
Monitoring:
- Acceptability
- Tolerance
- Efektivitas kenaikan BB 350gram/minggu
- DL, retic, ferritin (jika ada) 1 bulan
KIE keluarga
No Jawaban UI Skor
1. Praktikan anamnesis pemberian makan pada ibu 3
Diagnosis gizi baik, perawakan pendek
Height age: 6 bulan
BB ideal: 8 kg
Kebutuhan kalori110-120 kkal= 880-960 kkal
Anamnesis:
Apakah ASI eksklusif tanpa suplementasi besi?
Apakah pernah mendapat tambahan susu formula?
Kapan mulai dikasih makanan padat pertama?
Makannya apa?
Bagaimana pola makan (frekuensi, jumlah, makanan)?
Apakah cukup makan yang mengandung besi merah, hati ayam/sapi sayuran hijau)?
Tanyakan feeding rules? Berapa kali makan sehari, snack atau tidak, berapa lama sekali
makan, main/nonton, minumnya apa?
2. Minta data tambahan ke penguji Hb 8,5 SI 20, 432, Feritin 10 3
Nilai normal SI(>50), TIBC(<200), Sat.transferin(<15%)
Diagnosis: Anemia Defisiensi Besi
Tata laksana:
- Mencari etiologi (pola asupan, kecacingan)
- Terapi 4-6 mg/kg/hari (dibagi dalam 2 dosis)
*Fe 2x15 mg atau 2x20 mg.
* Ferrous fumarat: 33% elemental, Ferrous gluconase: Ferrous sulfat: 20%
3. Edukasi : (pemberian makanan, suplementasi besi, kontrol)
a) Pemberian makanan
* Kebutuhan kalori anaka: 900 kkal
* Pola makannya: 3x makan besar berupa makanan keluarga kaya zat besi misalkan daging
merah, hati ayam/sapi sayuran hijau, buah 2x/hari, ASI/SF
* Total asupan adalah 70% makanan sekitar 600 kal, 30% ASI/SF total 400 mL/hari
Menerapkan Feeding rules : Makan besar 3 x sehari, snack 2 x sehari, makan 30 menit, tidak
boleh dipaksa, tidak sambil melakukan hal lain, hanya boleh minum air putih di antara makan)
b) Pemberian suplementasi dan waktu kontrol
- Pemberian suplementasi Fe dilakukan dilakukan rutin setiap hari
Saat minum Obat (Fe) boleh dibarengi dengan jenis makanan yang dapat meningkatkan
penyerapan (jeruk, apel) namun tidak boleh dibarengi dengan makanan yang dapat
menghambat penyerapan (teh)
- Kontrol 2 minggu lagi kemudian periksa Hb setiap bulan
- Jika Hb sudah normal (Hb> 11) pemberian Fe ditambahkan 2 bulan lagi setelah itu
baru diturunkan dosisnya
9. Felisha, bayi perempuan usia 3 bulan (lahir 27 November 2017). Berat lahir 3 kg dan Panjang lahir 49 cm.
Pada usia 3 bulan berat 8,5 kg dan panjang 64 cm. Felisha biasa meminum ASI tetapi Ibu kembali harus
bekerja, sedangkan Ibu tetap ingin memberikan ASI nya. Ibu juga merasa Felisha tidak sebesar bayi seusia
nya.
No Jawaban Skor
1 Sapa pasien, tanyakan bagaimana praktrk pemberian makan selama ini.Tanyakan ada keluhan 5
pemeberian makan, jika ada sejak kapan ? bagaimana masalahnya ? adakah keterkaitan dengan
pemberian makan.
2 Status Gizi
PB/U --> perawakan normal
BB/PB --> gizi lebih
BB/U --> BB lebih
Overweight
3 Edukasi ASI : 2
1. Persiapan ASIP
Mencuci tangan
Menyiapkan wadah untuk menampung ASI hasil perahan. Wadah tersebut sebelumnya
sudah dicuci dengan air panas mengandung sabun dan telah dibilas.
ASI perah dibagi dan disimpan dalam jumlah yang lebih sedikit (60-120 mL) sehingga tidak
perlu membuang ASI yang tidak dihabiskan. Jumlah ASI yang diberikan disesuaikan dengan
usia bayi, semakin besar usia bayi semakin besar jumlah yang diberikan setiap kali minum..
Setelah itu beri label tahan air pada wadah ASI dengan menuliskan tanggal ASI diperah dan
nama anak.
Sebelum diberikan
pada bayi, kocok dengan lembut wadah yang berisi ASI sampai tercampur rata. Jangan
mengocok dengan kuat
2. Cara penyimpanan ASI
ASI dapat disimpan pada suhu ruangan ‰¤ 25°-- C selama 6-8 jam. Kalau suhu
ruangan >25°C tahan 2-4 jam. Wadah ASI harus ditutup dan dibiarkan dingin.
ASI dapat disimpan dalam insulated cooler bag dengan ice packs selama 24 jam.
ASI dapat disimpan dalam lemari es/kulkas (4°C) sampai5 hari.
ASI dapat disimpan dalam freezer dengan tipe :
Bagian freezer terletak di dalam lemari es/kulkas (-15°C) selama 2 minggu, Freezer dan
lemari es/kulkas mempunyai pintu yang berbeda (-18°C): selama 3-6 bulan, Deep
freezer yang jarang dibuka dan temperaturnya tetap ideal (-20°C) selama 6-12 bulan,
Namun ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa lemak dalam ASI dapat
mengalami degradasi sehingga kualitas ASI menurun.
Apabila bayi dengan overweight dan mendapatkan ASI ekslusif. Ibu akan tetap
memberikan ASI nya. ASI mempunyai kenaikan berat badan tidak sebanyak bayi dengan
susu formula pada masa kritis neonatus. Anak yang mendapat ASI mempunyai asupan
kalori yang lebih rendah dibandingkan bayi yang mendapat susu formula.
Bayi yang mengonsumsi ASI dapat mengatur asupan kalori sesuai kebutuhan dan ibu bayi
juga percaya bila bayinya berhenti minum artinya kebutuhan nutrisi sudah terpenuhi.
Sedangkan ibu yang bayinya mendapat susu botol umumnya kurang yakin apakah bila
botol susu bayi kosong, bayi telah mendapat cukup asupan nutrisinya.
Dibandingkan susu formula, ASI mempunyai efek yang lebih baik terhadap metabolisme
tubuh bayi dan metabolisme hormon seperti misalnya insulin dan leptin dalam kaitan
pengaturan dan deposit lemak tubuh. Hal ini yang menyebabkan bayi yang mendapat ASI
cenderung tidak obesitas dibandingkan yang mendapat susu formula.
Total Skor 10
10. Bayi laki-laki 7 bulan, BB 8,3 kg, PB 70 cm. Bagaimana rencana pemberian makan pada bayi ini yang
diketahui menderita alergi susu sapi dan sudah diberi formula neocate. Ia diberi neocate syneo infant® 0-
12 months dengan rincian pembuatan pada table berikut.
Intruksi:
Hitunglah status nutrisi anak ini, kebutuhan kalori dan rute pemberian nutrisi pada anak ini.
Peragakan pemberian edukasi kepada orang tua mengenai:
a. Jenis, frekuensi dan konsistensi MPASI,
b. Jumlah dan frekuensi pemberian neocate,
c. Evaluasi/pengkajian respon terhadap pemberian MPASI
d. Food rules
No Jawaban UI Skor
1 Menilai status nutrisi 2
BB/U : -2 SD s/d -1 SD → Normal
TB/U : -1 s/d Median → Normal
BB/PB : -2 s/d -1 SD → Normal
HA : 7 bulan → BB Ideal 8,3 kg
Kesimpulan: Status Gizi normal, perawakan normal
2 Menentukan jumlah Kalori : 2
Height age: 7 bulan
Kebutuhan kalori :
Bila pake RDA maka 110 - 120 kkal/kgBB/hari
(110xBB ideal) s/d (120 x BB ideal)=(110x8,3) s/d(120x8,3)= 913 kal s/d 996
kkal → 1000kal
3 Menentukan rute pemberian makan : 1
Oral
4 Menentukan formulasi makanan : (30% MPASI 70% Susu) 2
MP ASI 300 Kal (2-3x/hari makan utama) → tekstur awal pemberian dapat
diberikan agak encer namun makin lama dibuat makin kental, makanan yang
dicincang halus atau saring kasar, jenisnya adalah makanan keluarga yang tidak
terlalu spicy (berbumbu) atau dapat diberikan produk MPASI pabrik seperti
milna, bubur sun atau neocate spoon.
Hindari MPASI yang mengandung susu sapid an produknya
Neocate 700kal (5-6x sehari) → 6-7 sendok takar campurkan ke dalam air
mendidih yang sudah didiginkan hingga suhu dibawah 40C menjadi 180-210 ml
5 Evaluasi : 3
Akseptabilitas (berapa asupan yang masuk)
Toleransi (apakah ada muntah, diare, alergi dll)
Efektivitas (kenaikan berat badan)
Edukasi food rules pada orang tua
Jadwal → jadwal makan utama dan snack teratur, waktu makan tidak boleh
lebih dari 30 menit; hanya boleh konsumsi air putih di antara waktu makan; susu
diberikan 5-6 kali perhari (pada usia > 9 bulan, kalori dari susu 50%, usia > 1th
kalori dari susu 30% atau max 500 ml/hari)
Lingkungan → tidak boleh ada paksaan, tidak boleh ada distraksi saat makan
(TV, gadget); janganmemberikan makanan sebagai hadiah
Prosedur →dorong anak untuk makan sendiri, Bila ia menunjukkan tanda tidak
mau makan, maka tawarkan lagi; setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau
makan maka stop proses makan.
NUTRISI & PENYAKIT METABOLIK
11. Skenario : Pasien anak laki-laki usia 8 thn, BB : 35 kg TB : 126 cm. Yg jelas status gizi risk of
overweight. Kurva2 semua udah diplot. Masalahnya anaknya baru makan bubur aja, dan minum susu bisa
6x sehari. Lakukan anamnesis kepada orang tua, tentukan status gizi anak tersebut, Kalori yang diperlukan
dan edukasi orang tua.
No Jawaban Skor
1 Riwayat kelahiran, usia gestasi, tumbuh kembang, BL, Pola makan? Berapa kali? Jenis 1
makanan? Adakah cemilan? Aktifitas selama ini apa?
2 Menilai status nutrisi : 2
BB/U: 35/25= 140 % overweight >P 95
TB/U: 126/126=100 % perawakan normal P50
BB/TB: 35/ 26 = 134 % obesitas
BMI: 35/1,26=22,5 obesitas >P95
Kesimpulan: obesitas, perawakan normal
3 Menentukan jumlah Kalori : 2
BB ideal 26 kg
Height age: 8 tahun
Kebutuhan kalori : 80 kkal/kgBB/hari (8 tahun laki-laki) = 80x BB ideal= 80x26=
2080 kkal
4 Menentukan rute pemberian makan :Oral 1
5 Menentukan formulasi makanan : 2
3 kali makan disertai 2 kali snack tanpa makan apapun mengandung kalori diluar
jadwal.
Konsumsi lebih banyak buah, sayur, sereal, kacang dan gandum
Makanan konsistensi dewasa, padat tidak bubur
Mengkonsumsi 5 porsi buah buahan dan sayur-sayuran setiap hari
Kurangi minuman bersoda dan manis
Susu max 500ml/hari, non fat
Pilih produk bebas lemak atau rendah lemak
Kurangi kebiasaan menonton televisi lebih dari 2 jam perhari
Tingkatkan aktivitas fisik > 1 jam per hari, dapat melakukan kegiatan yang mereka
sukai seperti olahraga bola atau basket
Biasakan makan di meja makan bersama keluarga minimal 5- 6 kali perminggu
Mengkonsumsi sarapan bergizi setiap hari
Libatkan seluruh anggota keluarga dalam perubahan 2gaya hidup
Biarkan anak mengatur makanannya dan hindari terlalu mengekang perilaku
makan anak
6 Monitoring dan Evaluasi 2
Pemeriksaan darah perifer lengkap, profil lipid, toleransi glukosa oral, fungsi hati
Akseptabilitas (berapa asupan yang masuk)
Toleransi (apakah ada muntah, diare, alergi dll)
Efektivitas (penurunan berat badan)
Edukasi tiap minggu mengenai pola makan
Total Skor 10
12. Skenario : Anak laki-laki 7 tahun 6 bulan dengan thalassemia, riwayat transfusi rutin. Pada
pemeriksaan fisik tampak pucat, terdapat hepatomegali, splenomegali. BB 20 kg, TB 124 cm, LLA 16,5 cm.
Pertanyaan:
a. Peragakan cara pengukuran lingkar lengan atas pasien (terdapat probandus, pita LILA dan medline)?
a. Jelaskan cara menentukan kebutuhan kalori pada pasien?
b. Berikan edukasi mengenai asuhan nutrisi pediatri pada pasien dan apa pantangannya
Jawab:
a. Lateral acromion dan olecranon dalam posisi fleksi dengan sudut 90 derajat. Untuk pengukuran LILA anak
berdiri tegak lurus dengan lengan dilemaskan di sisi tubuh. Pita ukur yang fleksibel dan tidak dapat
meregang diletakkan tegak lurus dengan aksis Panjang dari lengan, dirapatkan melingkari lengan, diukur 3
kali dan nilai akhir diambil dari rerata ketiga hasil pengukuran.
b. Kebutuhan kalori (sesuai dengan RDA dan berat badan ideal): 23x70=1600 kkal
LLA P50 = 18,7 cm 88% gizi kurang
HA 7 tahun 6 bulan; BBI 24 kg
Requirement:
T: 80 x 24 = 1920 kkal
K = 100%
C = 70-85 x 20 = 1400ml
P = 1 x25
Rute = oral
Formula: 70 padat 30 cair
Diet anak 1300kkal 3x400 makanan utama + susu 3x200ml
Tidak ada makanan yg perlu dihindari
c. Edukasi
Makanan rumahan dengan pemberian makanan dengan memperhatikan konsep feeding rules. Jadwal
pemberian makan: 3 kali makan besar, 2 kali makanan selingan, susu 2-3 kali.
Gizi seimbang: 50-55% karbohidrat, 15% protein, 25-30% lemak, hindari makanan tinggi zat besi (hati
sapi, hati ayam, bayam) serta suplemen dengan zat besi.
Konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk
Monitoring Toleransi, Aseptabilitas dan Efikasi
13. Skenario : Anak usia 5 bulan dengan riwayat alergi susu sapi, saat ini anak minum ASI, ibu ingin
memberikan MPASI. Kurva BB/U, TB/U, BB/TB sudah di plot (Kesan: Gizi baik, underweight, normoheight)
Pertanyaan:
a. Jelaskan pada ibunya bagaimana perkembangan saat ini
b. Jelaskan pemberian MPASI kepada ibu
Jawab:
“Selamat siang bu, saya dr. Heru. Setelah mendengar hal-hal yang ibu utarakan terkait anak ibu, saya
menyimpulkan bahwa anak ibu saat ini berada pada status gizi baik tetapi memiliki potensi menjadi gizi
kurang. Saat ini perkembangan anak ibu sesuai dengan usia. Karena usia anak ibu sudah 5 bulan dan
ibu ingin memberikan MPASI, maka anak ibu harus dipastikan kesiapannyadalam mendapat MP-ASI
yaitu :
kontrol kepala : kepala tetap tegak dan stabil jika bayi didudukan
Refleks menjulurkan lidah dan reflex muntah sudah melemah
Selera makan meningkat : tampak lapar bahkan dengan frekuensi menyusu 8-10x/hari
Tertarik dan ingin tahu apa yang dimakan : mulai menatap piring/mangkok makanan atau
mencoba meraih makanan yang sedang kita suap
Jika memang sudah siap, maka untuk pertama kali, ibu dapat menggunakan makanan lunak dengan
kalori sebesar…..dengan komposisi energi sebesar 30% kebutuhan, 70% sisanya tetap diberikan dalam
bentuk ASI. Boleh diberikan adalah sereal beras yang telah difortifikasi atau makanan lumat yang dapat
dibuat dari daging cincang halus dan sayuran. Adakah yang ibu tanyakan dari penjelasan saya?”
14. Skenario : Perempuan usia 9 bulan BB 7 kg (bb ideal 8 kg) masih ASI, makan nasi tim 2 x sehari,
buah 1 kali sehari. Dibawa oleh ibunya ke anda. Jelaskan keadaan anak ke ibunya bedasarkan status
antropometri,
Pertanyaan : Berikan edukasi kepada ibu mengenai cara pemberian makan ke anak
Jawab:
Asuhan Nutrisi Pediatri
Status gizi pasien, gizi baik
Kebutuhan kalori pasien 800 kkal
Cara pemberian melalui oral
Jenis makanan:
Jadwal pemberian makan: 3 kali makan nasi tim, 2 kali makanan selingan (buah atau biskuit), susu 2-3
kali
Monitoring Toleransi, Aseptabilitas dan Efikasi
15. Skenario : Asuhan nutrisi pediatri anak perempuan usia 1 thn, berat 8,4 kg dgn tinggi badan 81cm.
Cuma dikasih kurva WHO 0-2 thn. Tentukan asuhan nutrisi pediatrinya.
Jawab:
a. Assessment status gizi
BB/U: < -2 SD
TB/U : median
BB/TB : < -2SD
Kesan: gizi kurang, normoheight, underweight
b. Kebutuhan kalori = RDA x BB ideal = 100x10,5= 1050 kkal
c. Cara pemberian nutrisi : oral
Jadwal: 3x makan besar, 2x snack, 2-3x susu
Edukasi feeding rules:
Jadwal: 3x makan besar, 2x snack, 2-3x susu, makan tidak > 30 menit
Lingkungan: tidak ada distraksi, jangan memaksa anak
Prosedur: pemberian makan dengan memperhatikan sinyal rasa lapar dan kenyang pada anak
d. Jenis makanan:
Makan besar: makanan padat (nasi + lauk + sayur)
Snack: komposisi KH : 60%, protein : 15%, lemak: 25%
Susu 2-3x
e. Evaluasi
Toleransi: diare +/-, muntah +/-
Acceptabilitas: capaian harian
Efektivitas: BB, PB, LK
16. Skenario : Sebutkan Edukasi picky eaters?
Jawab :
a. Sajikan makan dalam porsi kecil
b. Sajikan berbagai jenis makanan
c. Paparkan anak terhadap makanan baru sebanyak 10-15 kali
d. Sajikan makanan di meja pada jarak yang terjangkau oleh anak
e. Orangtua memberikan contoh makan yang menyenangkan
f. Jika paparan terhadap makanan menyebabkan anak ingin muntah/bahkan muntah, hentikan makanan
tersebut & coba makanan lain yang lebih mendekati makanan yang disukai anak
g. Campur sedikit makanan baru dengan makanan yang sudah disukai anak & perlahan tingkatkan proporsi
makanan baru
h. Orangtua tetap harus bersikap & berpikir netral & tenang dalam menyikapi asupan makanan anak
17. Skenario : Seorang bayi perempuan usia 3 bulan terdiagnosis ASD sejak usia 2 bulan. Bayi lahir
aterm, BB lahir 3100 gram, PB 48 cm. Pada pengukuran antropometris saat ini didapatkan BB 4.7 cm, PB
60 cm. Bayi selama ini mendapatkan ASI tiap 2 jam namun menetek sebentar sebentar, setiap hari ibu
menambahkan susu formula 3x45 ml.
Pertanyaan:
a. Lakukan komunikasi dan perilaku professional (kita harus ngomong langsung ke penguji tanpa menulis
jawaban)
b. Intepretasikan status antropometris pasien dan sebutkan kepada orangtua pasien jumlah kebutuhan
kalori yang diperlukan seharinya
Jawab:
a. Komunikasi profesional kepada orang tua
“Selamat pagi bu, saya dr. Heru, dokter yang saat ini bertugas. Jika melihat kondisi putri ibu, saat ini
putri ibu sedang mengalami suatu kondisi yang disebut small eaters akibat penyakit jantung bawaan
yang dideritanya. Oleh karenanya, saya menyarankan pada ibu untuk tetap memberikan ASI setiap 2
jam. Pastikan cara menyusui yang ibu lakukan adalah benar yakni kepala bayi diletakkan di 1/3 atas
lengan bawah di sisi payudara yang sama, bayi miring dan melekat dengan ibu, dada dan perut
menempel, tubuh bayi dalam 1 garis lurus, bayi menghadap ke ibu, mulut bayi mencucu dan areola
bawah harus lebih banyak masuk dibanding atas. Jika itu sudah dilakukan, meskipun ASI cukup maka
yang dapat dilakukan selanjutnya adalah dapat ditambahkan dengan susu formula tinggi kalori dan
oral nutrition suplemen. Apakah ibu ada pertanyaan?”
b. Asuhan Nutrisi Pediatri:
WAZ median
LAZ median
WLZ <-2
BBI 5,8kg ; HA 3 bulan
Status gizi pasien: normoweight, normostature, wasted
Kebutuhan kalori pasien 120x 5,8 kg = 696 kkal
Cara pemberian melalui oral dan atau enteral
Jenis makanan: ASI/ASB
Monitoring Toleransi (adakah diare atau muntah?), Aseptabilitas (apakah bayi menyukai makanan
yang diterimanya) dan Efikasi (BB naik 20-30 gram/hari; BAB 3-6 kali/hari; BAK 6-8 kali/hari)
18. Skenario : Anak 4 bulan, BB 5.5 kg, PB 64 cm. Bagaimana asuhan nutrisi pediatrik?
Jawab:
Asuhan Nutrisi Pediatri:
a. Status gizi pasien= gizi kurang normoweight, normoheight
b. Kebutuhan kalori pasien= 750 kkal
c. Cara pemberian melalui oral
d. Jenis makanan: solid. Jadwal pemberian makan: ASI/ASB tiap 3 jam
e. Monitoring Toleransi, Aseptabilitas dan Efikasi
19. Skenario : Anak perempuan 13 tahun 38 kg dengan 150 cm telah terdiagnosis CKD rutin HD.
Tentukan PNC (Chart gizi sudah disediakan, RDA disiapkan, ada kalkulator).
Jawab:
Bikin PNC sesuai dengan kebutuhan gizi anak CKD dengan HD rutin.
20. Skenario : Seorang ibu membawa anak laki-laki ke klinik berusia 13 tahun dengan BB 60 kg dan PB
150 cm dengan keluhan anak mudah lelah bila berjalan jauh dan mengorok saat tidur. Anak tersebut suka
sekali makanan cepat saji. Pada pemeriksaan fisik dijumpai dagu berlipat, ginekomasti, dan perut
gantung.
Pertanyaan:
a. Pemeriksaan antropometri apa dan berapa cut off point yang kita gunakan untuk menentukan status gizi
anak tersebut?
b. Apa komplikasi yang terjadi pada anak diatas?
c. Jelaskan prinsip tatalaksana kasus diatas?
Jawab :
a. BB /TB berdasarkan CDC 2000 dengan cut off point > 120% dibandingkan BBI dan indeks massa tubuh
berdasarkan CDC 2000 dengan cut off point ≥ p95, pengukuran langsung lemak subkutan dengan
mengukur tebal lipatan kulit triseps > p85.
b. Komplikasi obesitas
Endokrin : resisten insulin, NIDDM, intoleransi glukosa, akantosis nigricans
KKV: hipertensi, dislipidemia
Respirasi : obstructive sleep apnoe
GIT : non alcoholic steatohepatitis (NASH), kolelitiasis
Orthopedi : slipped capital femoral epiphysis, gout
Kelainan kulit : dermatitis moniliasis, intertrigo, achantosis nigrican
Gangguan psikososial
Pseudotumor atau peningkatan TIK ringan karena ganggguan jantung dan paru sehingga penumpukan
CO2
c. Tatalaksana Obesitas: Prinsip : mengurangi asupan energi serta meningkatkan keluaran energi terdiri :
Menetapkan target penurunan BB: mula-mula 2.5–5kg atau dengan kecepatan 0.5-2 kg/bulan
Pengaturan diet : nasihat diet yang mencantumkan jumlah kalori per hari dan anjuran komposisi
lemak, protein dan karbohidrat :
Masukan makanan dengan kandungan karbohidrat rendah (48% energi total)
Menurunkan masukan lemak (< 30% energi total), dengan lemak tak jenuh (10% energi total),
kolesterol tidak > 300 mg/hari
Makanan dengan kandungan garam cukup ( 5 gr/hari)
Meningkatkan masukan besi, kalsium, dan fluor
Aktifitas fisik : awalnya disesuaikan tingkat kebugaran anak dengan tujuan akhir 20-30 menit perhari
diluar aktivitas fisik di sekolah
Modifikasi perilaku : pemantauan mandiri, pendidikan gizi, mengendalikan rangsangan, modifikasi
kebiasaan makan, aktifitas fisik, perubahan perilaku, penghargaan dan hukuman
Keterlibatan keluarga : analisis ulang aktifitas keluarga, pola menonton TV, melibatkan orang tua
dalan konsultasi gizi (dilampirkan CDC dan BMI)
21. Skenario : Seorang ibu membawa anak laki – laki ke klinik berusia 15 bulan dengan BB 8 kg dan PB
78 cm dengan keluhan anak tidak sadar, disertai muntah dan mencret. Pada pemeriksaan fisik, anak
terlihat sangat kurus dijumpai wajah seperti orang tua, iga gambang dan edema pada punggung tangan
dan kaki, akral dingin, dengan CRT > 3 detik.
Pertanyaan:
a. Apa diagnosis pasien tersebut? (pakai yg 2019)
b. Jelaskan tatalaksana awal pasien diatas. Bagaimana talaksana selanjutnya pada pasien ini.
Jawab :
a. Gizi buruk tipe marasmus – kwashiorkor + Diare akut dehidrasi berat + Syok Hipovolemi
b. Tatalaksana awal :
Airway dan breathing secure airway dan oksigenasi O2 nasal 2 lpm
Atasi syok hipovolemi dan gangguan elektrolit rehidrasi dg RLD5 15ml/kgbb lanjut Resomal
10ml/kgbb/jam selang seling F75 10ml/kgbb/jam dalam 10 jam pertama
Atasi hipoglikemi D10 50ml via NGT
Atasi infeksi ampicillin 4x400mg dan gentamicin 1x60 mg
Atasi hipotermi termoregulasi
c. Tatalaksana selanjutnya
Vitamin A 1 x 200.000 IU (1x saja)
Asam folat 5 mg selanjutnya 1 x 1 mg
Multivitamin tanpa besi 1 x cth I
Pemberian F75 = 100ml/kgbb/24 jam = 800ml/24 jam 100ml/3 jam
ASI tetap diberikan antara pemberian F75
Jaga kehangatan
22. Skenario : Seorang anak laki – laki usia 7 tahun dengan BB 22 kg dan PB 128 cm dikonsulkan ke
divisi nutrisi dengan diagnosis karsinoma nasofaring dan gizi kurang. Anak sulit diberi makan maupun
minum. Selama ini anak selalu muntah apabila diberi makan dan minum. Setiap kali minum hanya mampu
menghabiskan 5 sendok makan minumannya.Dari pemeriksaan fisik tampak benjolan pada leher dengan
diameter + 15cm yang telah menutupi trakea dan esophagus. Anak telah dilakukan trakeostomi.
Pertanyaan : Bagaimana jenis dan jumlah diet yang anda rencanakan pada pasien diatas?
23. Skenario : Seorang ibu membawa anaknya usia 18 bulan ke unit rawat jalan tempat anda bertugas.
Saat ini anak hanya mau makan mashed potatoes (kentang tumbuk), sereal, dan susu. Karena khawatir
gizi anak tidak tercukupi, ibu memberikan anaknya susu formula tinggi kalori 3 x 180 ml per hari ditambah
susu formula standar 3 x 200 ml. Dari pemeriksaan fisik BB 7 kg dan PB 84 cm. (Di meja terdapat kurva
WHO laki-laki yang telah diplot dengan hasil gizi normal, perawakan normal, tetapi BB cenderung
meningkat mendekati +2 SD pada 3 pengukuran terakhir).
Jawab :
Selamat pagi bu, saya dr. Heru. Dari hasil pemeriksaan saya dimana saya menyimpulkan bahwa putri ibu
berada dalam status gizi gizi kurang dengan perawakan lebih pendek dari usia. Jika diperkenankan saya
ingin bertanya tentang bagaimanakah pola makanselama ini? Frekuensi makan? Jenis makanan?
Asupan?Adakah faktor-faktor psikososial yang mempengaruhi?
Dari perhitungan saya kebutuhan kalori putra ibu perharinya adaalah : RDA x BBI (11 kg) = 1100 kkal
dengan protein 2 gram. Makanan ini dapat diberikan dengan cara pemberian makanan melalui oral. Jenis
makanan yang diberikan : 3 x makanan biasa, 2 x snack, 2 x 180 cc susu formula standar, dengan jadwal
sebagai berikut:
* jadwal makan dan pemberian snack teratur serta terencana
Pukul 06.00 : susu formula
Pukul 08.00 : makanan keluarga
Pukul 10.00 : snack / buah
Pukul 12.00 : makanan keluaga
Pukul 16.00 : biskuit / buah
Pukul 18.00 : nasi tim kasar
Pukul 21.00 : susu formula
* lama makan maksimum 30 menit
* diantara waktu makan hanya boleh mengkonsumsi air putih
Lingkungan dimana anak ibu makan hendaknya netral. Anak juga tidak boleh dipaksa walaupun hanya 1-
2 suap. Ibu juga tidak diperkenankan memberikan makanan sebagai hadiah. Makan idak sambil main
atau menonton TV. Saat makan anak duduk di kursi untuk makan
Prosedur makan dilakukan dengan makanan porsi kecil. Jika 15 menit anak menolak makan hentikan
pemberian makan. Ibu juga harus menstimulasi anak untuk makan sendiri. Jika mulut anak kotor, ibu
boleh membersihkannya ketika anak selesai makan. Akan lebih baik jika ibu mengajari anak untuk
membersihkan mulut jika sudah selesai makan
Saya harapkan ibu kontrol kembali setelah 2 minggu untuk saya dapat menilai perkembangannya.
Adakah yang ibu ingin tanyakan terkait penjelasan saya?
24. Skenario :Anak usia lelaki 10 tahun berat badan 36 kg TB 139 cm.
Instruksi :
a. Plotkan ke kurva CDC dan BMI ( pilih kurva yg tersedia di meja)
b. Lakukan anamnesis
c. Asuhan nutrisi pediatrik
d. Edukasi
Jawaban :
Jika anak laki-laki :
a. BB/U : BB/U : 113% (gizi lebih) TB/U : p 50-75 BB/TB : 113% (gizi lebih)
IMT : 18.7kg/m2 (p85-90) Kesan : gizi lebih dengan perawakan normal
b. Anamnesis : pola makan, frekuensi makan, jenis makanan, kebiasaan makan, aktifitas
c. Asuhan nutrisi pediatrik:
Penentuan status nutrisi : gizi lebih dengan perawakan normal
Menentukan kebutuhan kalori : RDA x BBI = 70 x 32 = 2240 kkal dengan 36 protein
Menentukan cara pemberian makanan : oral
Menentukan formula makanan : berikan 3 x makanan keluarga + 2 x snack berupa buah
Monitoring dan evaluasi :
Jangka pendek : penerimaan makanan, toleransi berupa reaksi simpang
Jangka panjang : monitoring BB hanya naik 2 kg/tahun,TB , perkembangan
d. Edukasinya pakai feeding rule tapi sesuaikan dengan umur remaja, jangan samakan dengan bayi.
Jika tidak ada komplikasi BB dipertahankan, jika ada komplikasi BB harus turun 0.5-2kg tiap bulan
Hargai selera makan anak : jangan memaksa anak untuk menghabiskan setiap porsi makanan
Hindari makanan siap saji atau makanan yang manis
Batasi makanan berkalori tinggi disimpan di rumah
Sajikan makanan sehat dengan komposisi lemak lebih rendah dari 30% kalori total
Batasi garam hanya 5 gram sehari
Perbanyakserat dalam makanan
Ganti susu UHT dengan susu skim sejak usia 2 tahun
Tidak memberikan makanan atau permen sebagai hadiah
Batasiwaktu menonton TV dan tidak makan sambil menonton TV
Dorong anak untuk banyak aktifitas seperti renang dan lari minimal 60 menit sehari
Jadwalkan kegiatan keluarga yang teratur seperti jalan-jalan, bermain bola
25. Skenario : Seorang ibu membawa anaknya berusia 12 bulan ke poliklinik untuk dikonsulkan kepada
anda sebagai dokter anak atas rujukan bidan desa. Bidan tersebut mengatakan bahwa menurut KMS BB
anak berada di bawah garis merah.
Pertanyaan :
a. Lakukan anamnesis praktik makanan pada ibu tersebut:
b. Mintalah data apa yang diperlukan kepada observer terkait kasus tersebut (pada kasus ini kurva WHO
sudah diplotkan dengan interpretasi BB/U = -3SD, PB/U = < -2SD, BB/PB =-2 <SD< -1). Kita disuruh
menginterpretasikan kurva tersebut.
c. Data berupa hasil lab yang menunjukkan Hb 8.5 gr/dL, Ht 25, L 10800/mm3, PLT 215000/mm3, MCV 54,8
MCH 20.5 MCHC 25, Besi ↓, Feritin ↓, berikan interpretasi pada hasil laboratorium tersebut.
d. Lakukan edukasi makanan terkait pemeriksaan yang didapat
Jawab :
a. Anamnesis: pola makan, frekuensi makan, jenis makanan, kebiasaan makan, aktifitas
b. Interpretasi: BB/U : gizi buruk, PB/U : perawakan pendek, BB/PB : gizi normal
Kesan : gizi normal dengan riwayat malnutrisi dan saat ini dengan perawakan pendek
c. Anemia defisiensi besi
d. Edukasi yang diberikan kepada ibu pasien (kita harus ngomong langsung ke penguji tanpa menulis
jawaban)
“Selamat siang bu, saya dr. heru dokter yang bertugas siang ini. Berdasarkan pemeriksaan saya
mendapatkan kesimpulan bahwa anak ibu berada dalam status gizi baik dengan riwayat malnutrisi
dan perawakan pendek. Kebutuhan kalori perhari untuk anak ibu adalah RDA x BB ideal…...Makanan
ini dapat diberikan secara peroral. Karena anak ibu saat ini juga mengalami anemia akibat
kekurangan zat besi, saya sangat menyarankan ibu memberikan jenis makanan yang kaya
kandungan zat besi seperti daging merah, hati sapi dan ayam, udang, kuning telur, sayur berwarna
hijau, kacang-kacangan. Makanan diberikan 3 x makanan besar, 2x snack, tetap diberikan ASI.
Mengkonsumsi buah yang mengandung vitamin seperti jeruk, apel setelah makan untuk
meningkatkan absorsi besi. Hindari minum teh setelah makan karena dapat menghambat absorbsi.
Berikut ini9 jadwal yang bisa ibu pakai sebagai pedoman pemberian makan.
Pk 06.00 : ASI
Pk 08.00 : makanan keluarga
Pk 10.00 : snack
Pk 12.00 : makanan keluarga
Pk 14.00 : ASI
Pk 16.00 : snack
Pk 18.00 : makanan keluarga
Pk 21.00 : ASI
Saya juga akan memberikan suplementasi zat besi 1 x 15 mg selama 1 bulan. Saya harapkan ibu
kontrol bulan depan guna dilakukan pengecekan laboratorium dan pengukuran berat dan tinggi
badan.
Adakah yang ibu tanyakan dari penjelasan saya?”
26. Skenario : Bayi usia 5 bulan BB 6kg, PB 76 cm. Saat usia 3 bulan didiagnosis alergi susu sapi. Ibu
sudah tidak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung susu sapi. Setelah itu bayi tidak
mengalami gejala alergi susu sapi. Bayi tetap diberikan ASI. Ibu khawatir dengan penambahan BB dan
ingin memberikan makan pada anak. Saat ini anak sudah dapat mengangkat kepala, sudah mau meraih
makanan.Terdapat grafik WHO (sudah diplot), jelaskan pada ibu mengenai interpretasi kurva WHO
Anak gizi normal tetapi BB cenderung tidak naik, garis datar
Pertanyaan:
a. Buka komunikasi dulu dengan ibu, baru dijelaskan hasil interpretasi kurva WHO
b. Edukasi pemberian makan pada anak (kita harus ngomong langsung ke penguji tanpa menulis jawaban).
Jawab :
“Selamat siang bu, saya dr. Heru. Setelah mendengar hal-hal yang ibu utarakan terkait anak ibu, saya
menyimpulkan bahwa anak ibu saat ini berada pada status gizi baik tetapi memiliki potensi menjadi gizi
kurang. Apakah ibu sehat jika diperkenankan saya akan memeriksa payudara ibu untuk mencari ada
atau tidaknyakelaianan.
Pertama saya ingin mengetahui apakah ibu telah memberikan ASI dengan cara yang benar atau tidak.
Apakah sebelum menyusui keluarkan sedikit ASI dan oleskan di areola dan puting susu ibu? Posisi ibu &
bayi juga menentukan keberhasilan menyusui. Ibu dan bayi hendaknya berada dalam posisi
berhadapan, kepala dan punggung bayi lurus, mulut bayi mencakup seluruh puting dan areola, bibir
bawah bayi terpuntir keluar.
Setelah menyusui, ibu juga harus mengamati apakah bayi ibu sudah cukup mendapatkan ASI atau
belum. Tanda kecukupan pemberian ASI diantaranya kenaikan BB pada trimester I : 700-1000gr, bayi
tertidur tenang selama 3-4 jam setelah menyusu, bayi BAK lebih sering : 8x/hari. Apakah ada yang ibu
tanyakan dari penjelasan saya?”
Jika ASI sudah diberikan dengan benar, tetapi berat badan belum naik, maka saya menyarankan ibu
untuk mencarai donor ASI. Jika hal itu tidak mungkin dilakukan, maka pada usia > 4 bulan jika BB tidak
naik dan bayi sudah siap untuk disapih boleh diberikan MP-ASI Analisis kesiapan bayi mendapat MP-ASI
yaitu :
kontrol kepala : kepala tetap tegak dan stabil jika bayi didudukan
Refleks menjulurkan lidah dan reflex muntah sudah melemah
Selera makan meningkat : tampak lapar bahkan dengan frekuensi menyusu 8-10x/hari
Tertarik dan ingin tahu apa yang dimakan : mulai menatap piring/mangkok makanan atau
mencoba meraih makanan yang sedang kita suap
Untuk pertama kali, ibu dapat menggunakan makanan lunak dengan komposisi energi sebesar 30%
kebutuhan, 70% sisanya tetap diberikan dalam bentuk ASI.
Adakah yang ibu tanyakan dari penjelasan saya?”
27. Skenario : Firman datang ke poli dengan keluhan ibunya ingin memberikan MPASI. Firman lahir 27-
2-2016 dengan UG 32 minggu. Sebelumnya ASI esklusif dengan BB bulan lalu 5,5 kg dan BB sekarang 6 kg
dgn PB 70 cm.
Pertanyaan:
a. Plot status nutrisi, tanyakan kesiapan anak dengan MPASI
b. Edukasikan cara menyusui yang benar
c. Jika putting susu ibu lecet, apa yang akan anda sarankan
Jawab :
a. Plot status nutrisi
Tanggal pemeriksaan : 2016-08-28
Tanggal lahir : 2016-02-27 _
Usia kronologis : 06-01
Prematur 32 minggu : 02-00_
Usia koreksi : 04-1
Usia bayi tersebut 4 bulan 01 hari
Status nutrisi :
WAZ < 0
LAZ >2
WLZ <-3
Kesan kenaikan BB tidak sesuai, seharusnya 600 gr tiap bulan sehingga bayi boleh mendapat MP ASI
tetapi sebelumnya analisis kesiapan bayi mendapat MP-ASI yaitu :
Kontrol kepala : kepala tetap tegak dan stabil jika bayi didudukan
Refleks menjulurkan lidah dan reflex muntah sudah melemah
Selera makan meningkat : tampak lapar bahkan dengan frekuensi menyusu 8-10x/hari
Tertarik dan ingin tahu apa yang dimakan : mulai menatap piring/mangkok makanan ayau
mencoba meraih makanan yang sedang kita suap
b. Cara menyusui yg benar :
Teknik menyusui : Pertamakali menyusui, sebaiknya ibu didampingi utk memberi dukungan Posisi
menyusui bermacam-macam : biasanya duduk, berbaring, berdiri. Posisi tertentu seperti : pasca
seksio sesar, bayi diletakkan disamping ibu dengan kaki keatas bayi kembar : memegang bola,
bergantian, dll
Langkah-langkah menyusui yg benar :
Sebelum menyusui keluarkan sedikit ASI dan oleskan di areola dan putin susu
Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara
Ibu duduk / berbaring
Bayi dipegang dgn satu lengan, kepala bayi pada lengkung siku ibu dan bokong bayi
terletak pada lengan
Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu
Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya
membelokkan kepala bayi)
Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari lain menopang di bawah. Jangan menekan
puting susu atau areola
Bayi diberi rangsang membuka mulut dengan cara menyentuh pipi atau sisi mulut dengan puting
susu
Setelah mulut membuka, puting dan areola dimasukkan ke mulut bayi.
Setelah bayi mengisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi
Posisi perlengketan yang benar :bibir melipat keluar, mulut bayi terbuka lebar,dagu menyentuh
payudara, bagian bawah areola tidak terlihat
c. Puting susu lecet:
Tetap menyusui, dengan posisi dan perlekatan yang benar. Putting yang lecet diistirahatkan sebentar,
diolesi dengan asi. Menyusi bisa dari putting yang tidak lecet. Kalau kedua putting lecet, ASI diperas
29. Skenario : Seorang anak lelaki 1 tahun 8 bulan, usia lupa. Diantar ibunya karena keluhan bengkak
pada kelopak mata dan kaki, perut juga dikatakan membuncit. Pasien memiliki riwayat tidak senang
makan sayur dan senang minum susu sapi segar. BB, TB lupa. Hasil lab: hanya suka minum susu UHT
3x250 ml. Pmx fisis edema palpebral, konjuctiva anemis, tekanan darah normal. Laboratorium: Hb 8 gr/dl,
Kolesterol 250 mg/dl, Albumin 1.5 g/dl, proteinuria. proteinuria +++, hiperkolesterol, LFG 90, Hb 8, ferritin
10
Setting: penguji sebagai ibu pasien, ada kurva WHO, dan tabel kebutuhan kalori dan protein Jangan ragu
minta chart yang dibutuhkan pada penguji
Pertanyaan:
a. Berikan edukasi pada ibu pasien mengenai penyakit dan pemberian nutrisi pada anak tersebut secara
langsung pada ibu (yang ini kita harus ngomong langsung ke penguji tanpa menulis jawaban)
b. Berikan edukasi mengenai kebutuhan kalori dan protein (plot dulu dikurva, BB/TB 10,5kg)
Tabel. Kebutuhan energi dan protein sesuai RDA pada penderita gangguan ginjal
Usia (tahun) Energi (kcal/kg) Protein (g/kg)
0-0.5 108 2.2
0.5-1 98 1.6
1-3 102 1.2
4-6 90 1.2
7-10 70 1.1
11-14 (L) 55 1.0
11-14 (P) 47 1.0
15-18 (L) 45 0.9
15-18 (P) 38 0.8
Jawab:
a. Konseling Nutrisi
“Selamat pagi bu, saya dr. Heru, dokter yang saat ini bertugas. Jika melihat kondisi putri ibu, saat ini
putri ibu sedang mengalami suatu kondisi yang disebut dengan sindroma nefrotik. Kondisi ini
menyebabkan putra ibu kehilangan banyak protein yang dibuang dari ginjal. Karena sakitnya ini putri
ibu mengalami suatu kondisi gizi kurang. Hal ini dapat dilihat dari adanya bengkak, dari laboratorium
ditemukan anemia, dan hipoalbuminemia.
Oleh karenanya, saya menyarankan pada ibu untuk tetap memberikan makanan sesuai perhitungan
kalori yang akan saya jelaskan nanti, dengan makanan rumahan akan tetapi dengan rendah natrium
dan cukup protein. Putri ibu juga perlu mendapatkan makanan dari sumber protein daging berwarna
merah atau makanan yang banyak mengandung zat besi. Saya sarankan juga untuk mengkonsumsi
buah yang banyak mengandung vitamin C. Kami juga berencana untuk memberikan tablet
suplementasi besi pada putri ibu (4 mg/kg/hari) selama 1 bulan. Saat ini belum perlu dilakukan
transfusi. Untuk tatalaksana lebih lanjut kami akan bekerjasama dengan bagian nefrologi anak.
Apakah ibu ada pertanyaan?”
b. Kebutuhan kalori dan protein untuk anak tersebut diberikan sesuai RDA
Kalori = 10.5 x 102 kkal = 1071 kkal/hari
Protein = 10.5 x 1.2 gram = 12.6 gram/hari
30. Skenario : Anak lelaki datang ke praktek anda, tampak gemuk dan pada saat tidur pasien mengorok
dan sering terbangun, pasien berusia 10 tahun, BB 50 Kg, BB 145 cm, dari anamnesis kegiatan sehari-hari
pasien hanya bersekolah, sering ketiduran saat jam pelajaran sekolah, makan 3 kali/hari dan 3 gelas susu,
pasien sering menonton TV dan bermain game di handphone, jarang beraktifitas di luar rumah. Dari
pemeriksaan fisis didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, T2-T3 tidak hiperemis, pipi tembem, dagu
rangkap, leher pendek, perut buncit.
Pertanyaan:
a. Apa diagnosis dari pasien ini?
b. Bagaimana asuhan nutrisi pediatri serta tatalaksana nutrisi pada pasien ini?
c. Bagaimana edukasi kepada pasien dan orangtuanya mengenai kondisi pasien?
Jawab:
a. Diagnosis: Obesitas, normoheight, OSAS
b. Kebutuhan kalori
BB/U : 36/26 x 100% = BB/U > 95
TB/U : 126/127x100% = p25<TB/U< p50
BB/TB : 36/25x100% =BB/TB > p95
Kebutuhan kalori = RDA x BB ideal = 70x25= 1750 kkal
31. Beni anak laki laki umur 3 tahun dibawa ibunya ke UGD karena diare tidak terhitung sejak 2 hari yang
lalu. Sejak 1 minggu tidak mau makan sama sekali hanya air putih dan teh. Sebelum sakit anak tidak mau
makan meskipun porsi sedikit sekali. Minum susu tidak mau.
Pemeriksaan fisik: berat badan 8 kg, panjang badan 75 cm.
Hasil antropometri BB/U <-3SD, BB/PB <-3SD, PB/U <-3SD.
Saat datang didapatkan anak dengan kesadaran apatis, Nadi teraba lemah 120x/menit,Tensi tidak teraba,akral
ekstremitas dingin dan CRT lambat, RR 24 x/m, suhu 36,5 ºC .
Saat di UGD dilakukan rehidrasi cepat dengan RL 15 cc/jam dan setelah masuk jam ke 2,anak mulai sadar,nadi
teraba kuat dan tensi terukur.
Setelah diberi D10% hasil GDA 65 g/dl. Dilanjutkan tata laksana rehidrasi sedang dan pasien sudah BAK sebanyak
2x. Pasien sudah stabil dan direncanakan dibawa keruangan dengan terapi Nutrisi dan melanjutkan terapi medis.
Tugas :
• Terangkan kepada penguji jumlah kalori yang diberikan (dengan cara DEPKES), jenis terapi nutrsi dan
isinya!
• Tatalaksana gizi buruk dengan komplikasi pada fase stabilisasi:
- kebutuhan kalori 80-100kkal x 8 = 640-800 kkal
- cairan 130ml x 8 = 1040ml
- kebutuhan protein 1-1,5 x 8 = 8-12 gram
Rute enteral
Formula F75 10x100ml = 1000ml = 750 kkal
Isi = susu skim, gula pasir, minyak sayur, mineral mix, air
• Terangkan kepada penguji jumlah kalori dan jenis terapi nutrisi yang diberikan pada hari ke 3 saat kondisi
pasien membaik .
Fase transisi
a. Kebutuhan kalori = 100-150 x 8 = 800-1200kkal
b. Kebutuhan protein 2-3x8 = 16-24 gram
c. Kebutuhan cairan 150 x 8 = 1200 ml
d. Rute = enteral / oral (jika sudah membaik)
e. Formula = F100 8x125 = 1000ml = 1000kkal
32. Seorang ibu membawa anaknya ke RS , anak laki laki umur 24 bulan karena tampak bengkak sejak 1 minggu
yang lalu dan bertambah parah sejak 2 hari sebelum dibawa ke RS. Anak tersebut juga disertai diare sebanyak
2-3 kali sehari sejak 2 hari yang lalu. Sejak 1 minggu yang lalu badannya panas dan anak hanya makan sedikit
sebanyak 1-2 sendok makan nasi setiap makan. Susu tidak mau dan hanya mnm air putih.
Pemeriksaan fisik :anak dengan berat badan 8 kg, panjang badan 75 cm, kesadaran apatis tanda vital : Nadi
100x/menit , RR 24 x/m, suhu 37,5 ºC . Didapatkan wajah sembab, tampak edema pada kaki dan perut membesar,
didapatkan hepatomegali, crazy pavement dermatosis pada kaki, tangan dan perut, capilary refill time < 2 detik
namun akral dingin.
Tugas
• Terangkan kepada penguji 5 langkah proses stabilisasi !
a. Atasi dehidrasi
b. Atasi ggg elektrolit
c. Atasi hipoglikemi
d. Atasi hipotermi
e. Atasi infeksi
• Terangkan kepada penguji tata laksana terapi nutrisi fase stabilisasi (jumlah kalori,jumlahcairan, jenis
formula dan cara menyajikan kepada pasien)
Kalori = 80-100 x 8 = 640-800kkal
Cairan = 100x8 = 800ml/24 jam
Protein 1-1,5 x 8 = 8-12 gram/hari
Rute = oral dilanjutkan enteral
Formula = F75 10x100ml = 1000ml = 750 kkal
33. Saudara sedang bertugas di UGD ketika seorang ibu anak laki – laki umur 2 tahun dibawa karena diare dengan
ampas sebanyak 4x sejak 2 hari sebelum dibawa ke UGD.
Pasien dengan berat badan 8 kg, PB 78 cm.
Tanda vital TD 90/70 mmHg, nadi 98x/menit, turgor baik, BAK 4 jam yang lalu.
Pemeriksaan fisik didapatkan piting edem dimulai di palpebra superior dan inferior, ascites dan tungkai.
Didapatkan pembesaran hati tepi tumpul. Kelainan kulit pada kedua ekstremitas. (lihat gambar)
Riwayat pemberian makan : sejak usia 1 tahun hanya makan nasi dan sayur dengan kuah ceker. Muntah bila
makan ayam atau daging. ASI hanya sampai usia 1 tahun dan selanjutnya minum teh tanpa gula kadang2 air putih
Tugas :
• Jelaskan kepada penguji nama kelainan kulit pada pasien tersebut dan jelaskan diagnosisnya
Gizi buruk tipe kwashiorkor + crazy pavement dermatosis + diare akut dehidrasi berat
• Jelaskan kepada penguji tata laksana nutrisi setelah kondisi pasien stabil sesuai tatalaksana asuhan nutrisi
pediatri (PNC)
Tatalaksana gizi buruk dengan komplikasi pada fase stabilisasi:
- kebutuhan kalori 80-100kkal x 8 = 640-800 kkal
- cairan 130ml x 8 = 1040ml
- kebutuhan protein 1-1,5 x 8 = 8-12 gram
Rute enteral
Formula F75 10x100ml = 1000ml = 750 kkal