5
Pengukuran panjang badan
(bayi dan anak <2 tahun)
6
Pengukuran tinggi badan
(anak >2 tahun)
7
Menentukan status nutrisi / status gizi
• Anak dibawah 5 tahun
grafik WHO 2006
menggunakan cut off Z-score
BB menurut umur
(BB/U)
GARIS PERTUMBUHAN
SEJAJAR GRAFIK
PERTUMBUHAN BAIK
Pada kasus ini, pola pertumbuhan
tidak baik (weight faltering, berisiko
gagal tumbuh) dimana kenaikan
berat badan bayi tidak adekuat
sesuai umur dan dijumpai berat
badan tetap selama beberapa bulan.
stunted
Severe
stunted
11
KURVA BB/PB
Gizi baik
Gizi kurang
Gizi buruk
12
Indikator pertumbuhan anak kurva WHO untuk anak < 5 tahun
Z-Score TB/U BB/U BB/TB
Diatas +3 Obesitas
14
Alur diagnosis
obesitas
15
2. Menentukan kebutuhan nutrisi
17
2. Menentukan kebutuhan zat nutrisi
Kondisi tidak sakit kritis (non-critical illness):
untuk gizi buruk
a. Menurut WHO
fase stabiliasi = 80 -100 kkal x BB aktual (hari 1-2)
fase transisi = 100-150 kkal x BB aktual (hari ke 3-7)
fase rehabilitasi = 150-200 kkal x BB aktual (>hari ke7)
b. Berdasarkan kebutuhan target BB ideal
kebutuhan energi=
RDA menurut usia tinggi x BB ideal
pemberian kalori awal sebesar 50-75% dari target
untuk menghindari refeeding syndrome. 18
3. Menentukan cara / rute pemberian zat
nutrisi
Sesuai dengan kondisi pasien oral, enteral, atau
parenteral sehingga asupan nutrisi dapat dipenuhi.
20
4. Menentukan jenis zat nutrisi / jenis
makanan
• Pada pasien yang dirawat, sebagian besar makanan dapat
disiapkan oleh instalasi gizi rumah sakit, termasuk
makanan enteral.
• Nutrisi parenteral disiapkan oleh instalasi farmasi rumah
sakit.
sedikit saja dan berat badan sulit naik sejak usia 9 bulan. Saat ini BB 8,4kg dan PB 75cm.
• Saat usia 6 bulan selain tetap ASI mulai diperkenalkan MPASI dengan puree pepaya,
• Usia 7 sampai 11 bulan selalu diberikan nasi tim yang diblender atau disaring halus
dicampur kentang, wortel, brokoli, labu kuning dengan kuah kaldu dan kadang-kadang
23
• Sampai sekarang ini makan nasi tim saring dengan kentang,
wortel, brokoli dan ikan dalam jumlah sedikit kadang dicampur
tahu atau tempe. Ayam dan daging selalu dilepeh .
• Porsi makan sangat sedikit sekitar ¼ gelas setiap makan.
• Durasi makan sekitar 1 jam bahkan lebih dan biasanya sambil
digendong berjalan-jalan atau bermain.
• ASI tetap dilanjutkan dengan frekuensi 8-10x on demand,
Asuhan Nutrisi Pediatri (ANP)
5. Evaluasi / monitoring
25
1. Menentukan masalah nutrisi
1. Frekuensi pemberian ASI lebih dominan
ASI on demand (tidak terjadwal) dengan frekuensi 8-10 kali sehingga komposisi
makanan cair lebih banyak dibandingkan makanan padat.
2. MPASI yang pertama kali diberikan pada usia 6 bulan hanya buah2an bukan menu
lengkap yang mengandung karbohidrat, protein hewani dan lemak sampai
berumur 7 bulan.
3. Jumlah protein hewani sangat sediki dan jarang diberikan.
4. Jumlah makanan padat (MPASI ) sangat sedikit yaitu hanya ¼ gelas setiap makan.
5. Konsistensi makanan yang diberikan tidak sesuai umur (umur 14 bulan masih nasi
tim saring).
6. Makan lebih dari 30 menit sambil jalan2 dan bermain.
26
BB/U : -2SD < Z < 0 (normal)
27
PB/U : -2SD < Z < 0 (normal ), Usia tinggi : 11 bulan
28
Status gizi:
BB/PB : -2SD < Z < 0 (gizi baik), BB ideal 9,5kg
29
Kesimpulan :
30
Indikator pertumbuhan anak kurva WHO untuk anak < 5 tahun
Z-Score TB/U BB/U BB/TB
Diatas +3 Obesitas
32
2. Menentukan kebutuhan zat nutrisi
• BB ideal : 9.5 kg
• Usia tinggi (height age/HA) : 11 bulan
• RDA sesuai HA : 110 kkal
5. Evaluasi
• Menilai akseptabilitas dan toleransi terhadap makanan.
• Menilai tumbuh kembang.
• Kontrol ulang 2 minggu.
34
Edukasi
• Makanan yang diberikan harus mengandung zat makro
dan zat mikro terutama protein hewani dan zat besi.
• Jumlah makan diperbanyak sekitar ½ - ¾ gelas (@250
mL) setiap makan dengan konsistensi lebih padat.
• Makan tidak lebih dari 30 menit.
• Bila anak menolak makan setelah 30 menit, hentikan
pemberian makan dan berikan makan pada jadwal
makan berikutnya.
• Makan dalam suasana yang menyenangkan dan
nyaman dengan posisi duduk.
• Jangan berikan makan sambil jalan-jalan dan bermain.
35
• Seorang bayi perempuan, berumur 8 bulan, datang dan
dirawat di Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas yang
memberat 1 hari ini disertai batuk dan demam sejak 6 hari
sebelum masuk rumah sakit. Hasil swab pasien positif dan
riwayat kontak erat dengan orang tua dengan COVID-19
terkonfirmasi.
• Berat badan saat masuk RS 6kg dan panjang badan 66cm.
Pasien engalami penurunan BB, dimana berat badan 1 bulan
yang lalu adalah 6,3 kg
• Bayi lahir cukup bulan dengan BBL 2700 gram
• Sebelum masuk RS, pasien mendapat nasi tim saring 3xsehari
dan susu formula standar 5x90 ml. Namun sejak pasien mulai
sakit, nafsu makan dan minum susu berkurang dan sering
muntah bila batuk.
• Pasien didiagnosis Bronkhopneumonia + COVID-19
terkonfirmasi dan dirawat di ruang isolasi.
36
Bagaimana asuhan nutrisi pediatri
untuk kasus diatas?
37
1. Menentukan masalah nutrisi
• Asupan nutrisi tidak adekuat karena sesak napas
dan muntah.
• Terdapat penurunan berat badan selama sakit.
• Bagaimana dengan status nutrisi??
38
BB 6 kg
BB/U : -3SD<Z<-2SD (underweight / berat badan kurang)
39
PB : 66 cm
PB/U : -2SD<Z<-1SD (normal)
usia tinggi / height age : 6-7 bulan
40
BB: 6kg dan PB 66 cm
BB/PB : -3SD<Z<-2SD ( Status gizi : gizi kurang)
BB ideal 7,3 kg
41
2. Menentukan kebutuhan zat nutrisi
• BB ideal : 7,3 kg
• Usia tinggi (height age) sesuai bayi usia 6-7 bulan
• RDA sesuai usia tinggi : 110 kkal
42
Recommended Dietary Allowance (RDA)
43
3. Menentukan rute pemberian zat nutrisi
maka:
46