Anda di halaman 1dari 34

Varian Omicron dan

Lonjakan Kasus

Erlina Burhan
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
FKUI – RSUP Persahabatan
Varian Baru: Omicron

Kasus pertama dari Afrika Selatan, dari spesimen yang dikumpulkan 9 November 2021

Varian ini dilaporkan oleh Afrika Selatan ke WHO pada 24 November


2021

Di beberapa minggu terakhir, kasus COVID-19 di Afrika Selatan meningkat tajam, sebagian
besar data WGS adalah varian Omicron

Botswana melaporkan varian Omicron dari sampel yang diperoleh tanggal 11


November 2021

Pada 28 November 2021, kasus sudah menyebar di


beberapa negara lain di 4 region WHO, dan sebagian besar
berkaitan dengan perjalanan
2
WHO. Enhancing readiness for Omicron (B.1.1.529): technical brief and priority actions for member states. 28 Nov 2021 [updated 29 Nov 2021]
Virus Bermutasi
• Mutasi pada virus adalah sesuatu yang lazim
• Seperti virus pada umumnya, SARS-CoV-2 secara alami sangat mudah mengalami
mutasi atau perubahan genetik.
• Perubahan genetik pada virus dapat menyebabkan virus ini memiliki efek yang
berbeda terhadap tubuh manusia jika menginfeksi
•  menyulitkan sistem imun untuk melindungi tubuh dari virus tersebut (terutama yang sudah
bermutasi)
• Tidak semua mutasi akan menjadi berbahaya bagi manusia.
• Mutasi bisa saja tidak memiliki efek apapun bahkan justru merugikan untuk virus itu
sendiri
• Sebagian kecul mutasi menhasilkan virus yang merugikan manusia
• Varian yang berdampak merugikan manusia disebut “variant of concern”
https://now.tufts.edu/articles/how-viruses-mutate-and-create-new-variants
Mengapa Omicron menjadi VoC?

• Untuk mutasinya yang mirip dengan varian Alpha, Beta, Gamma & Delta yang berhubungan dengan:

• Mempengaruhi salah satu target gen S yang digunakan untuk tes PCR

• Meningkatkan penularan & memudahkan penempelan virus ke sel

• Memungkinkan antibodi tubuh, secara parsial, untuk tidak ampuh melawan virus

• Untuk mutasi yang tidak ditemukan pada varian lain:

• Membuat virus menjadi lebih infeksis dan sulit dilawan oleh antibody

• Terdapat pula mutasi lain yang belum diketahui efeknya


Mengapa Omicron menjadi VoC?

• Untuk mutasinya yang mirip dengan varian Alpha, Beta, Gamma & Delta yang berhubungan dengan:

• Mempengaruhi salah satu target gen S yang digunakan untuk tes PCR

• Meningkatkan penularan & memudahkan penempelan virus ke sel

• Memungkinkan antibodi tubuh, secara parsial, untuk tidak ampuh melawan virus
• Untuk mutasi yang tidak ditemukan pada varian lain:

• Membuat virus menjadi lebih infeksis dan sulit dilawan oleh antibody

• Terdapat pula mutasi lain yang belum diketahui efeknya


Mutasi Varian Omicron Dibandingkan
dengan Varian Lain

• Memiliki banyak mutasi di dua regio immunogenik dari subunit S1: NTD dan RBD
• Memiliki mutasi di lokasi pemecahan furin, termasuk N679K dan P681H
• Efek dari mutasi pada sebagian besar subunit S2 belum diketahui
6
NGS-SA. SARS-CoV-2 sequencing update. 1 Dec 2021
Pemeriksaan Laboratorium
Dilaporkan memiliki delesi pada gen S di protein Spike posisi 69-70 = S
gene target failure (SGTF)

Serupa dengan varian Alpha (B.1.1.7)

• Pemeriksaan PCR ThermoFisher TaqPath


assay dapat memeriksa gen S  bisa
digunakan untuk diagnosis dan juga
skrining terduga infeksi virus varian
Omicron (sebelum dilakukan Whole
Genome Sequencing)
• Mutasi pada nukleokapsid diperkirakan
tidak berdampak ada tes cepat antigen

https://www.bbc.com/indonesia/majalah-
59486346

WHO. Enhancing readiness for Omicron (B.1.1.529): technical brief and priority actions for member states. 28 Nov 2021 [updated 29 Nov 2021] 7
NGS-SA. SARS-CoV-2 sequencing update. 1 Dec 2021
Rekapitulasi Kasus Omicron Global (per 21/12/2021)
• Berdasarkan data dari GISAID (77 negara) dan kompilasi berita Newsnodes & BNO News (102 negara)

1. https://www.gisaid.org/hcov19-variants/
2. https://newsnodes.com/omicron_tracker
Kemungkinan Penyebab Lonjakan
Kasus di Eropa
Dr. Hans Kluge (WHO Europe Director) menganalisis
penyebab lonjakan kasus:
Vaksin DAN protokol
1. Hanya sekitar 48% penduduk yang mengenakan kesehatan adalah kunci
masker di dalam ruangan  peraturan longgar
 angka sangat rendah
utama. Tidak dapat
berdiri sendiri
2. Vaksinasi masih belum merata

Selain itu, diperlukan


Mungkinkah karena ada varian baru?
• Booster vaksin
• Meningkatkan ventilasi
• Memperbarui protokol tata laksana COVID-19
https://edition.cnn.com/videos/health/2021/11/23/who-hans-kluge-europe-covid.cnn/video/playlists/amanpour/
Lonjakan kasus Omicron di UK
• Per 16 Desember 2021, terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi Omicron sebanyak 1.691 kasus dari hari sebelumnya  total kasus
11.708
• Jumlah kasus dengan hasil PCR SGTF yang ditemukan adalah sebanyak 37.430, meningkat 12.554 dari hari sebelumnya

https://assets.publishing.service.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/1041833/20211216_OS_Daily_Omicron_Overview.pdf

• Jumlah kasus harian meningkat tajam. 16 Desember 2021 dilaporkan 88.376


kasus harian COVID-19 di Inggris

• Angka ini adalah kasus harian tertinggi di UK


https://coronavirus.data.gov.uk/
Situasi kasus Omicron di Denmark
• Di Denmark, SGTF dari PCR dikategorikan sebagai kasus varian Omicron. Sehingga jumlah kasus Omicron dihitung sebagai:
Jumlah kasus terkonfirmasi WGS + Jumlah kasus dengan PCR SGTF
• Per 16 Desember 2021, terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi Omicron sebanyak 2.962 kasus dari hari sebelumnya  total kasus
9.009
• PCR SGTF total 8.510, meningkat 2.846 dari hari sebelumnya Terdapat lonjakan kasus COVID-19 di Denmark
• Terkonfirmasi WGS total 499, meningkat 116 dari hari sebelumnya 16 Desember 2021 = 9.999 kasus baru  kasus harian tertinggi

Kasus Omicron pada populasi yang telah divaksin dosis penuh


maupun booster lebih tinggi dibandingkan varian lain (9,5% vs
https://www.ssi.dk/aktuelt/nyheder/2021/status-pa-omikron-varianten-b11529-pr-161221 6,8% dan 78,9% vs https://www.sst.dk/en/english/corona-eng/status-of-the-epidemic/covid-19-updates-statistics-and-charts
66,2%)
Studi dari HKUMed Hong Kong
• Studi membandingkan nilai TCID50 di bronkus dan
paru akibat infeksi varian Omicron, Delta, atau
varian awal
• TCID50 = median tissue culture infectious dose
menandakan titer virus di jaringan
• Di bronkus, varian Omicron memiliki laju infeksi
dan replikasi 70 kali lebih tinggi dari varian Delta
dan varian awal
• Akan tetapi di paru, laju infeksi dan replikasi
varian Omicron 10 kali lebih rendah dari varian
awal
• Hal ini mungkin berkaitan dengan infeksi varian
Omicron yang lebih cepat, namun dengan
keparahan penyakit yang lebih rendah
• Meskipun demikian, keparahan tidak hanya
ditentukan oleh replikasi virus, tetapi juga faktor
lain seperti badai sitokin dan immune escape

https://www.med.hku.hk/en/news/press/20211215-omicron-sars-cov-2-infection
Varian Omicron telah terdeteksi di Indonesia
• Selain temuan kasus konfirmasi, Menkes
juga menemukan 5 kasus probable
Omicron  berdasarkan temuan S gene
target failure (SGTF) pada PCR
• 5 kasus tersebut:
• 2 WNI dari Inggris dan AS ke Jakarta
(isolasi di RSDC Wisma Atlet)
• 3 WNA dari Tiongkok ke Manado
• Sampel sedang diperiksa WGS di
• 8/12: petugas kebersihan RSDC Wisma Atlet diperiksa PCR Balitbangkes  hasil akan diketahui
rutin (tanpa gejala) kurang lebih dalam 3 hari (dari waktu
diumumkan tanggal 16/12)
• 10/12: hasil PCR keluar, 3 orang terkonfirmasi positif  sampel
dikirim ke Balitbangkes untuk WGS
• 15/12: hasil WGS: 1 dari 3 terkonfirmasi varian Omicron Kasus omicron di Indonesia bukan pelaku
• 16/12: Menkes mengumumkan temuan kasus perjalanan .
Siapa sumber penularannya???
• PCR follow-up ketiga pasien sudah negatif Pelacakan sangat penting
Ketatkan karantina
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20211216/2738991/varian-omicron-terdeteksi-di-indonesia/
Update dari dr. Maria Van Kerkhove 17/12/2021
(WHO Technical Lead on COVID-19)
• Omicron memiliki “growth advantage” dibandingkan
Delta, yaitu peningkatan kasus yang signifikan (lebih
menular)
• Spektrum derajat infeksi Omicron beragam, bisa
asimtomatik, ringan, perlu rawat inap, hingga
kematian
• Lebih banyak kasus > rawat inap tinggi > dapat
mengganggu sistem pelayanan kesehatan
• Meskipun berdasarkan data awal Omicron lebih
ringan, virus ini masih berbahaya terhadap populasi
rentan (usia lanjut, komorbid, dan lainnya)
• Gejala infeksi Omicron sejauh ini tidak berbeda
dengan varian lain
• Selain vaksinasi, menerapkan protokol kesehatan
sangat penting untuk menurunkan transmisi, apapun
variannya
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/media-resources/science-in-5/episode-63---omicron-variant
Gejala Varian Omicron

Amerika Serikat: gejala Inggris Raya: isolasi


Australia: gejala ringan
ringan, isolasi mandiri mandiri, gejala ringan

https://www.cdc.gov/media/releases/2021/s1201-omicron-variant.html https://www.gov.uk/government/news/covid-19-variants-identified-in-the-uk https://www.health.gov.au/news/health-alerts/novel-coronavirus-2019-


ncov-health-alert/omicron-variant

Afrika Selatan: tidak ada


Israel: 2 dari 7 sudah
gejala khusus yang
divaksin 3 dosis Pfizer. Belanda: gejala ringan
berbeda dari varian lain.
Sebagian besar tidak atau tanpa gejala
Beberapa tidak
bergejala
bergejala
https://www.nicd.ac.za/frequently-asked-questions-for-the-b-1-1-529- https://www.rivm.nl/coronavirus-covid-19/actueel
https://datadashboard.health.gov.il/COVID-19/general mutated-sars-cov-2-lineage-in-south-africa/

Korea Selatan: kasus


Jepang: 1 dari 2 kasus
pertama adalah
sudah vaksin Pfizer dosis
pasangan yang sudah
lengkap
divaksin dosis lengkap
15
https://en.yna.co.kr/view/AEN20211204000851320 https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/news/20211202_04/
Dr. Angelique Coetzee, chair of the South African Medical Association, dan anggota South Africa’s Ministerial Advisory Committee on Vaccines:

Menemukan gejala yang unik pada seorang pasien laki-laki dengan infeksi
Omicron:
 kelelahan/fatigue,
 sakit kepala,
 nyeri di seluruh tubuh (myalgia/artralgia)
 Hidung tersumbat

» Berbeda dengan Delta:


 tidak ditemukan anosmia atau ageusia

16
Karakteristik Varian Omicron
Berdasarkan laporan 43 kasus di US 1-8 Desember 2021

Gejala awal, data dari 37 pasien simtomatik:


• Batuk 89%
• Fatigue 65%
• Hidung tersumbat atau rinore 59%
• Demam 38%
• Mual atau muntah 22%
• Sesak napas 16%
• Diare 11%
• Anosmia atau ageusia 8%

• 80% dari kasus Omicron setidaknya sudah mendapatkan


vaksin COVID-19 dosis lengkap:
• 47% dosis lengkap dan 33% sudah mendapat booster
• Vaksin COVID-19 yang digunakan di US adalah Moderna, Pfizer,
atau Janssen
CDC COVID-19 Response Team. SARS-CoV-2 B.1.1.529 (Omicron) variant – United States, December 1-8, 2021. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2021 Dec 17;70(50):1731-4.
Death Case of Omicron Variant: Dec 13 2021 th

Satu orang Tidak ada data lain


Tidak ada data ttg
meninggal di Inggris kecuali bahwa
status vaksinasi
akibat Omicron (PM pasien meninggal di
atau komorbid
Boris Johnson) RS.

Britain reports first death with Omicron coronavirus variant | Reuters //


Covid: First UK death recorded with Omicron variant - BBC News //
Angka Kematian
Kasus Omicron di
UK

• Sampai saat ini, dilaporkan


ada 129 kasus rawat inap
dan 14 kematian akibat
varian Omicron di UK

• Belum ada laporan mengenai


penyebab kematian atau
gejala yang dialami
https://assets.publishing.service.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/1042543/20211220_OS_Daily_Omicron_Overview.pdf
Bahaya Varian Omicron
Menurut analisis UK Health Security Agency:
Penularan (confidence level: low)
• Tingkat penularannya setidaknya sama (dapat lebih tinggi) dengan varian yang sedang bersirkulasi
• Ada kemungkinan lebih tinggi karena memiliki mutasi di RBD, lokasi pemecahan furin (cleavage site), dan nukleokapsid, yang
secara in vitro dapat meningkatkan replikasi
• Berdasarkan modeling struktural, afinitas ikatan dengan ACE2 jauh lebih tinggi

Keparahan penyakit: belum ada data resmi

Imunitas (confidence level: low)


• Imunitas alami (penyintas): sugestif ada penurunan karena mutasi di semua 4 RBD neutralizing antibody binding site dan S
NTD antigenic site
• Analisis dari Afrika Selatan: ada penurunan perlindungan dari infeksi sebelumnya, termasuk infeksi Delta yang baru
• Imunitas oleh vaksin: sugestif ada penurunan karena ada mutasi di semua 4 RBD neutralizing antibody binding site
• Laporan kasus dari Israel, Korea Selatan, dan Jepang  penderita infeksi Omicron sudah vaksin lengkap (sebagian booster)

Terapi (confidence level: low)


• Berdasarkan modeling struktural, ada kemungkinan terdapat penurunan ikatan antibodi monoklonal terapeutik yang saat ini
ada 20
UK Health Security Agency. Risk assessment for SARS-CoV-2 variant: Omicron VOC-21NOV-01 (B.1.1.529). 3 Dec 2021
21
Vaksin Pfizer terhadap Varian Omicron

Press release Pfizer:


• 2 dosis vaksin Pfizer memiliki titer antibodi netralisir
terhadap varian Omicron yang lebih rendah secara
signifikan
• 3 dosis vaksin Pfizer dapat menetralisir varian
Omicron  3 dosis vaksin meningkatkan titer
antibodi 25 kali lipat = setara dengan titer antibodi
netralisir terhadap varian wild-type dari 2 dosis
vaksin (proteksi tinggi)
• 2 dosis diduga masih efektif terhadap COVID-19
derajat berat karena 80% epitop di protein S yang
dikenali sel T CD8+ tidak mengalami mutasi

https://www.pfizer.com/news/press-release/press-release-detail/pfizer-and-biontech-provide-update-omicron-variant

https://directorsblog.nih.gov/2021/12/14/the-latest-on-the-omicron-variant-and-vaccine-protection/
Vaksin Moderna terhadap varian Omicron

Menurut Patricia Gauthier (Moderna Canada manager), melalui


wawancara oleh CBC News:
• 2 dosis 100 mcg: masih protektif, antibodi masih terdeteksi, tetapi
menurun secara signifikan pada Omicron dibandingkan strain awal
• 2 dosis 100 mcg + 1 dosis booster 50 mcg: titer antibodi meningkat
dalam kadar yang terdeteksi
• 2 dosis 100 mcg + 1 dosis booster 100 mcg: masih menunggu hasil

https://www.youtube.com/watch?v=SPvqfJR6Wlo
Vaksin AstraZeneca terhadap varian Omicron

Berdasarkan studi Andrews et al:


• 2 dosis vaksin AZ memiliki
efektivitas yang rendah
terhadap varian Omicron
• 2 dosis vaksin AZ + booster
Pfizer memiliki efektivitas
71,4% (IK95%: 41,8-86,0%)

Andrews N, Stowe J, Kirsebom F, Toffa S, Rickeard T, Gallagher E, et al. Effectiveness of COVID-19 vaccines against the Omicron (B.1.1.529) variant of concern. Khub.net preprint. 2021 Dec 10.
Vaksin Sinovac terhadap Varian Omicron
Berdasarkan informasi dari platform berita:
Laporan dari Sinovac:
• 2 dosis: 7 dari 20 orang yang menerima 2 dosis vaksin memiliki antibodi
netralisir terhadap Omicron  35%
• 3 dosis: 45 dari 48 orang yang menerima 3 dosis vaksin memiliki antibodi
netralisir terhadap Omicron  94%
Data resmi masih ditunggu

https://www.forbes.com/sites/siladityaray/2021/12/16/chinas-sinovac-claims-its-booster-shot-offers-94-protection-against-omicron-after-hong-kong-study-raises-alarm/?sh=493f48006f4d
Vaksin Sinopharm terhadap Varian Omicron

Berdasarkan informasi dari platform berita:


Laporan dari peneliti University of Washington dan Humabs BioMed:
• 2 dosis: memiliki antibodi netralisir yang rendah, dan disimpulkan
dapat menghindari imun
Data resmi masih ditunggu

https://www.scmp.com/news/china/science/article/3159979/omicron-two-doses-sinopharm-vaccine-offers-weak-protection
Apakah perlu booster vaksin?
• Dr. Francis Collins dari NIH, mengungapkan bahwa vaksin adalah
metode terbaik untuk melindungi diri sendiri dan orang lain
terhadap COVID-19.
• Ditambah dukungan data yang ada saat ini (booster efektif terhadap
varian Omicron).
• Namun, mengenakan masker, dan memeriksakan diri + isolasi mandiri
jika sakit tetap perlu dilakukan

• Menurut dr. Anthony Fauci, booster vaksin yang sudah ada masih
efektif terhadap varian Omicron, sehingga tidak memerlukan booster
vaksin baru yang spesifik terhadap varian Omicron

1. https://directorsblog.nih.gov/2021/12/14/the-latest-on-the-omicron-variant-and-vaccine-protection/
2. https://www.youtube.com/watch?v=o19phdE4POg
3. https://www.republika.co.id/berita/r48ost467/omicron-epidemiolog-nilai-belum-ada-urgensi-vaksin-booster
Dampak terhadap Beberapa Parameter
Penularan Derajat Penyakit
» Di Afrika Selatan terjadi lonjakan kasus positif yang signifikan, » Belum diketahui apakah Omicron menyebabkan penyakit yang
tetapi masih diteliti apakah diakibatkan oleh Omicron atau lebih berat dibandingkan varian lain, termasuk Delta
faktor lain » Data awal menunjukkan tingginya angka rawat inap di Afrika
» Diduga varian Omicron lebih mudah menular antar manusia Selatan, tetapi ini dapat disebabkan tingginya kasus saat ini
» Data awal Australia menunjukkan kecenderungan gejala ringan

Reinfeksi Pemeriksaan Laboratorium


• Beberapa bukti awal menunjukkan adanya kemungkinan
peningkatan risiko reinfeksi akibat varian Omicron, jika PCR masih dapat mendeteksi infeksi akibat varian Omicron
dibandingkan dengan VOC lain
Masih perlu dipelajari apakah ada dampak varian Omicron
• Namun data masih terbatas dan belum dapat dipastikan terhadap pemeriksaan lain, termasuk tes cepat antigen

Vaksin Terapi
» Dampak potensial varian ini terhadap vaksin sedang diselidiki » Pengobatan yang efektif untuk pasien COVID-19 derajat berat
» Meskipun demikian, berdasarkan data terhadap varian lain, (kortikosteroid, anti IL-6) masih efektif
vaksin yang ada saat ini masih efektif dalam mencegah » Obat lain akan dikaji efektivitasnya terhadap varian Omicron ini
penyakit yang berat dan kematian
https://www.who.int/news/item/28-11-2021-update-on-omicron 28
https://www.health.gov.au/news/health-alerts/novel-coronavirus-2019-ncov-health-alert/omicron-variant
Langkah Menghadapi
Omicron
Rekomendasi WHO
Pencegahan terbaik adalah mencegah virus masuk ke tubuh

Menggunakan Menjaga jarak Ventilasi ruang


masker fisik tertutup

Disertai
Menghindari Mencuci
pelacakan
kerumunan tangan
kontak
30
WHO. Enhancing readiness for Omicron (B.1.1.529): technical brief and priority actions for member states. 28 Nov 2021 [updated 29 Nov 2021]
Tindakan prioritas yang perlu diambil (WHO)
Meningkatkan surveilans
• Pelacakan, pemeriksaan, pelaporan

Meningkatkan pemeriksaan laboratorium


• Untuk wilayah yang bisa memeriksa gen S  lakukan WGS kepada COVID-19 positif dengan S negatif (SGTF)
• Bagi yang tidak bisa, direkomendasikan meningkatkan surveilans dan melakukan WGS
• Melakukan sampling retrospektif hingga Oktober 2021 dan sampling prospektif kepada pelaku perjalanan

Vaksinasi
• Meskipun belum ada data, tetapi kesimpulan terbaik saat ini adalah melanjutkan vaksin karena terbukti mengurangi risiko penyakit berat
dan kematian
• Meningkatkan cakupan vaksinasi

Membuat peraturan terkait perjalanan internasional berdasarkan risiko

Protokol kesehatan

Persiapan sistem layanan kesehatan

Komunikasi risiko dan pendekatan komunitas


31
WHO. Enhancing readiness for Omicron (B.1.1.529): technical brief and priority actions for member states. 28 Nov 2021 [updated 29 Nov 2021]
Langkah prioritas yang diambil pemerintah
Berdasarkan rapat terbatas Menteri Kesehatan Republik Indonesia 1 Desember 2021:
1. Memperpanjang masa karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri, dari yang sebelumnya
7 hari menjadi 10 hari
• Khusus untuk yang melakukan perjalanan dari negara dengan transmisi komunitas varian Omicron
(dan negara yang berdekatan secara geografis), karantina selama 14 hari
2. Menyempurnakan metode testing:
• Sampling retrospektif: mengkaji data sekuensing dari sampel yang diambil sejak pertengahan Oktober 2021
• Menilai adanya SGTF pada sampel yang didapat sejak pertengahan Oktober 2021
• WGS untuk semua sampel dari pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia dan terbukti positif
PCR
• Memperbaiki turn around time dari sekuensing
3. Meningkatkan cakupan vaksinasi, terutama kelompok prioritas (lansia, tenaga kesehatan,
dan kelompok berisiko tinggi mengalami COVID-19 berat)

32
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Perkembangan Omicron – RATAS. 1 Dec 2021
Antisipasi menghadapi Varian Omicron
Anjuran dari Menkes:
1. Tidak perlu panik, tetap tenang
2. Segera melakukan vaksinasi COVID-19 terutama untuk kelompok
rentan dan lansia
3. Tidak perlu bepergian ke luar negeri jika tidak mendesak
4. Terapkan protokol kesehatan 5M (mencuci tangan, menggunakan
masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas)
5. Memperkuat 3T (testing, tracing, treatment)

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20211216/2738991/varian-omicron-terdeteksi-di-indonesia/
Take Home Message
• Gaya hidup baru dengan menerapkan penggunaan masker, mencuci tangan, dan
menjaga jarak akan menjadi norma masyarakat untuk waktu yang lama, bahkan bila
kasus COVID-19 sudah minim
• Apapun varian nya, protocol kesehatannya sama saja
• Vaksin yang ada saat ini , masih efektif untuk mengatasi berbagai varian
• You are not safe until everyone else’s safe
• Omicron sudah masuk Indonesia, cegah transmisinya
• Disiplin dan Sabar !
• Tingkatkan sistem Surveilans dan Implemantasikan Karantina yang terpusat dan
terpantau

Anda mungkin juga menyukai