Anda di halaman 1dari 8

27/01/2022

Dinas Kesehatan DIY


27 Januari 2022

Pendahuluan
• 24 November 2021  laporan pertama VOC B.1.1.529 atau
Omicron dari Afrika Selatan  sudah menyebar di 149 negara
• Indonesia : 1.766 kasus Omicron
• DIY : kasus pertama Omicron dilaporkan sbg pelaku perjalanan
dari Jakarta (ZS, Godean Sleman)  terkonfirmasi dari BLK
Semarang
• Beberapa kasus sebelumnya dengan indikasi Omicron di DIY
adalah kontak erat dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri
• Pemeriksaan WGS ke BBTKLPP Yogyakarta dan Lab Mikro UGM
27/01/2022

Varian Omicron(B.1.1.529)
Ditetapkan sebagai Variants of Concern (VOC) oleh WHO
pada 26 November 2021, 2 hari setelah ditetapkannya
varian ini sebagai Variants under Monitoring (VUM)

» Varian ini memiliki 45-52 mutasi asam amino,


dibandingkan dengan strain awal
• Termasuk 26-32 mutasi di proteinSpike
» Beberapa mutasi tersebut diduga berhubungan dengan
kemampuan immune escape dan penularan yang lebih
tinggi, tetapi masih diperlukan data lebih banyak
https://www.who.int/en/activities/tracking-SARS-CoV-2-variants/
» Tidak memiliki perubahan pada RdRp G671S yang
berkaitan dengan penurunan Ct value pada varian Delta

BEST FOR You 4


WHO.Enhancingreadiness for Omicron (B.1.1.529): technical brief and priority actions for member states.
O RG A N28
I CSNov
CO M2021
P A NY[updated 29 Nov 2021]
NGS-SA. SARS-CoV-2 sequencing update. 1 Dec2021
27/01/2022

Upaya Antisipasi :
Dinkes DIY sudah membuat surat
terkait :
• Penguatan Surveilans Aktif
• Meningkatkan 3T
• Meningkatkan pelaksanaan Surv
WGS
• SKRINING PASIEN PUSKESMAS
dengan RDT Antigen
27/01/2022

Data Kasus Hasil (+) SGTF di BBTKL PP Yogya .


- 24 Jan 22 -
1.NPR (P, 59 th) kiriman RSUD Wno
2.AUH (P, 23 th)  kiriman RSUD Wno
3.B (L, 62 th)  Dinkes GK (Playen I)
4.ANS (P, 28 th)  Dinkes GK(Playen I)

Data Kasus Hasil (+) SGTF di BBTKL PP Yogya .


- 25 Jan 22 -
• PKU Bantul : 1
• RSLKC : 1
• JIH : 8
• DK Bantul : 2
 Belum diverifikasi asal Kab/Kota

Total s/d saat ini ada 16 Probable Omicron di DIY


27/01/2022

Kriteria WGS
(masih belum berubah)
 sedang disusun SE baru oleh pusat

• Adanya penularan Covid-19 yang terjadi secara cepat di


masyarakat lokasi tertentu
• Orang yang baru mendarat dari luar negeri
• Covid-19 yang mulai menginfeksi kelompok yang sebelumnya
tidak rentan (anak-anak <18 tahun)
• Orang yang sudah divaksin SARS CoV-2 tetapi terinfeksi Covid-19
• Penyintas Covid-19 yang terinfeksi kembali
• Kasus kematian Covid-19 dengan komorbid penyakit menular lain
(HIV, TB, dll)

Strategi Antisipasi Peningkatan


Kasus Omicron
(SE Menkes : HK.02.01/menkes/18/2022)
1. Meningkatkan pemantauan dan pelacakan semua kasus
Covid-19 terutama bila memenuhi kriteria varian Omicron.
 Definisi kasus Konfirmasi Omicron adalah : kasus konfirmasi
Covid-19 dengan hasil pemeriksaan whole genome sequencing
positif Omicron SARS Cov-2.
 Definisi kasus Probable Omicron adalah : kasus konfirmasi Covid-
19 dengan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan positif
S-Gene Target Failure (SGTF) atau uji deteksi Single Nucleotide
Polymorphirm (SNP)
27/01/2022

2. Meningkatkan surveilans migrasi dengan pelacakan dan


pemeriksaan spesimen semua pelaku perjalanan dari luar
negeri.
3. Melakukan pelacakan dan karantina kontak erat. Semua kasus
konfirmasi Covid-19 baik varian Omicron maupun yang lainnya
harus segera dilakukan pelacakan kontak eratnya, dilakukan
pemeriksaan entry dan exit test serta dilakukan karantina.
4. Mengkoordinasikan laboratorium pemeriksa kasus Covid-19
(PCR) dan jejaringnya agar mengirimkan spesimen untuk
pemeriksaan WGS bila sudah memenuhi kriteria, diantarnya
adalah CT value < 25.

5. Menyiapkan dan menyiagakan RS, shelter serta petugas


6. Kasus probable dan konfirmasi varian Omicron (B.1.1.529.)
baik yang bergejala (simptomatik) maupun tidak bergejala
(asimptomatik) dilakukan isolasi
7. Pencatatan pelaporan semua kasus termasuk hasil SGTF dan
WGS pada aplikasi All Record
8. Meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 baik yang rutin
dosis 1-2 maupun booster dosis 3
27/01/2022

1
3
Tindakanprioritasyangperludiambil(rekomendasiWHO)

Meningkatkan surveilans
• Pelacakan, pemeriksaan,pelaporan

Meningkatkan pemeriksaanlaboratorium
• Untuk wilayah yang bisa memeriksa genSGTF lakukanWGSkepadaCOVID-19 positif denganSnegatif (SGTF)
• Bagi yang tidak bisa, direkomendasikan meningkatkan surveilans dan melakukanWGS

Vaksinasi
• Meskipun belum ada data, tetapi kesimpulan terbaik saat ini adalah melanjutkan vaksinkarena terbukti mengurangi risiko penyakit berat
dan kematian
• Meningkatkan cakupanvaksinasi
Membuat peraturan terkait perjalanan internasional berdasarkan risiko

Protokol kesehatan
Persiapan sistem layanan kesehatan

Komunikasi risiko dan pendekatankomunitas

1
4

Langkahprioritasyangdiambilpemerintah

Berdasarkan rapat terbatas MenteriKesehatan Republik Indonesia 1 Desember 2021:


1. Memperpanjang masa karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri, dari yang
sebelumnya 7hari menjadi 10hari
• Khusus untuk yang melakukan perjalanan dari negara dengan transmisi
komunitas varian Omicron (dan negara yang berdekatan secara geografis),
karantina selama 14 hari
2. Menyempurnakan metode testing:
• WGSuntuk semua sampel dari pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia dan
terbukti positif PCR
• Memperbaiki turn around time dari sekuensing
3. Meningkatkan cakupan vaksinasi, terutama kelompok prioritas (lansia,
tenaga kesehatan, dan kelompok berisiko tinggi mengalami COVID-19 berat)
27/01/2022

Anda mungkin juga menyukai