Anda di halaman 1dari 4

SOP Pemberian Cairan Intravena

No. Dokumen : 164/SOP/BTP II/2016


No. Revisi : 1
SOP Tanggal : 6 Januari 2016
Terbit
Halaman : 1/3
Puskesmas dr.Wahyu Pamungkasih
Banguntapan II NIP.198008052006042019
Pengertian Pemberian cairan intravena adalah pemberian cairan (infus) dengan cara
1. memasukkan obat kedalam pembuluh darah vena dengan menggunakan infus
set
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemberian obat secara
2.
intravena
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Banguntapan II nomor 18/SK/BTP II/2018 tentang
3.
Layanan Klinis
Referensi Teknik Pemeriksaan Fisik Budi Warsono FKUI Surabaya 1985
4.
Prosedur / 1. Persiapan Alat dan Bahan
Langkah- a. Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
langkah b. Kapas alkohol
c. Sarung tangan
d. Obat yang sesuai
e. Spuit 2 ml – 5 ml
f. Bak spuit
g. Baki obat
h. Plester
i. Perlak pengalas
j. Pembendung vena (torniquet)
k. Kassa steril (bila perlu)
2. Petugas yang melaksanakan
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
3. Langkah-langkah :
5.
a. Petugas melakukan cuci tangan dan memakai sarung tangan
(handscoen)
b. Petugas menyiapkan obat dan melakukan verifikasi kesesuaian etiket
obat
c. Petugas melakukan identifikasi klien sesuai SOP Identifikasi Pasien
d. Petugas memberitahu klien dan menjelaskan prosedur yang akan
diberikan
e. Petugas mengatur klien pada posisi yang nyaman
f. Petugas memasang perlak pengalas
g. Petugas membebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
h. Petugas memasang pembendung di lengan klien
i. Petugas memilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,
peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan absorbsi obat atau
cidera dan nyeri yang berlebihan.
j. Petugas membersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas
alkohol, dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan
diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan

1/ 4
untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme.
k. Petugas memegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan
non dominan.
l. Petugas membuka tutup jarum. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm
dibawah area penusukan dengan tangan non dominan. Membuat kulit
menjadi lebih kencang dan vena tidak bergeser, memudahkan
penusukan. Sejajar vena yang akan ditusuk perlahan dan pasti. Pegang
jarum pada posisi 30.
m. Petugas merendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke
dalam vena
n. Petugas melakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan
barel dari spuit dan tangan dominan menarik plunger.
o. Petugas mengobservasi adanya darah pada spuit
p. Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat perlahan-lahan.
q. Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan,
sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol
pada area penusukan
r. Petugas menutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril
yang diberi betadin
s. Petugas mengembalikan posisi klien
t. Petugas membuang peralatan yang sudah tidak diperlukan ke dalam
bengkok
u. Petugas membuka sarung tangan
v. Petugas mencuci tangan
w. Petugas mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

6. Bagan Alir

2/ 4
Mempersiapk Petugas Petugas
an alat dan
bahan
melakukan menyiapkan
cuci tangan obat
dan
Petugas Petugas
memakai
memberitahu melakukan
sarung
klien dan identifikasi
tangan
menjelaskan klien sesuai
(handscoen)
prosedur yang
Petugas SOP
akan diberikan
membebaskan Identifikasi
lengan klien dari Pasien
baju atau kemeja
Petugas
memasang
pembendung di
lengan klien
Ya/tid
ak

Mencatat di
rekam medis

Merapikan alat dan


bahan

selesai

Hal-hal
7 yang perlu
diperhatikan
Unit terkait 1. BP Umum
2. BP Lansia
8. 3. KIA
4. Ruang Gawat Darurat

Dokumen 1. Rekam Medis


9.
terkait
Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
10.
historis 1. SK Kepala SK Kepala

3/ 4
perubahan Puskesmas Puskesmas
Nomor Nomor
34/SK/BTP 18/SK/BTP
II/2016 II/2018
2. Prosedur/ Perubahan pada
langkah-langkah langkah-langkah

4/ 4

Anda mungkin juga menyukai